Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Pengaruh Dukungan Sosial, Religiusitas dan Strategi Koping Terhadap Ketahanan Keluarga di Desa Sagaranten Wilayah Kerja Puskesmas Sagaranten Kabupaten Sukabumi Dedi Wahyudin
Risenologi Vol. 7 No. 1a (2022): Seminar Nasional Keperawatan-STIKEP PPNI Jawa Barat
Publisher : Kelompok Peneliti Muda Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47028/j.risenologi.2022.71a.335

Abstract

One of the factors that determine the quality of a nation and state is the family. In the current era of globalization, a family will always be confronted with a variety of challenges and conflicts; if they are unable to respond to these situations, their resilience may be compromised. Several markers, including social support, religiosity, and family-owned coping methods, can influence family resilience. This study intends to examine the impact of social support, religiosity, and coping methods on the resilience of families.This is a correlational study using a cross-sectional design. The sample consists of 299 individuals out of a population of 1184 using a cluster random sampling technique. Data retrieval via surveys and statistical analysis included descriptive data analysis of respondent characteristics, as well as simple and multiple linear regression analysis. The results showed that social support affected family resilience (b=1.717, p=0.000), religiosity affected family resilience (b=2.105, p=0.000) and coping strategies affected family resilience (b=0.708, p=0.000). Social support, religiosity and coping strategies have a simultaneous effect on family resilience (p=0.000). The finding indicates that social support, religiosity, and coping methods have a simultaneous effect on family resilience in Sagaranten Village, the Working Area of the Sagaranten Health Center in Sukabumi Province.
PENERAPAN EVIDENCE BASED NURSING : PENGARUH FOOT MASSASE TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA DENGAN HIPERTENSI DI KOTA SUKABUMI 2021 Dedi Wahyudin
Jurnal Health Society Vol. 10 No. 1 (2021): JURNAL HEALTH SOCIETY - APRIL 2021
Publisher : STIKES Sukabumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu penyakit kardiovaskuler yang menjadi silent killer adalah hipertensi karena sebagian besar kasus hipertensi tidak menunjukan gejala dan tidak terdeteksi sampai menunjukan komplikasi serius yang bisa menyebabkan kematian oleh karena itu penyakit hipertensi perlu mendapatkan perhatian serius dari tenaga kesehatan dalam penanganannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari penerapan Evidence Based Nursing Practice tindakan foot massage terhadap penurunan tekanan darah pada lansia penderita hipertensi. Jenis penelitian ini adalah quasiʹeksperimen pre dan post with control group dengan jumlah sampel (n) = 40 yaitu 20 responden kelompok intervensi dan 20 responden kelompok kontrol. Terapi foot massase ini diaplikaisikan sebanyak enam sesi dengan lama pemijatan selama 30 menit dilakukan dua kali seminggu selama 3 minggu. Hasil penelitian menunjukkan pada kelompok intervensi ada penurunan rata-rata tekanan darah systole yaitu dari 174,5 mmHg menjadi 149,5 mmHg dan pada rata-rata tekanan darah diastole turun dari 98 mmHg menjadi 91 mmHg. Hasil statistik uji T tidak berpasangan (independent sample t-test) didapat nilai p=0,000 (p<0,05), artinya ada perbedaan pengaruh Foot massage terhadap tekanan darah systole dan diastole lansia hipertensi yang diberikan intervensi foot massage dan yang tidak diberikan intervensi di Kelurahan Karamat Kota Sukabumi. sehingga disarankan pada intitusi pelayanan agar dapat memberikan foot massase sebagai intervensi tambahan pada penderita hipertensi. Kata kunci : Evidence Based Nursing Practice, foot massase, lansia dan hipertensi
HUBUNGAN SELF CARE DENGAN PENINGKATAN KUALITAS HIDUP PASIEN DIABETES MELITUS DI DESA CIBAREGBEG WILAYAH KERJA PUSKESMAS SAGARANTEN KABUPATEN SUKABUMI Muhammad Nur Hasan; Iwan Permana; Dedi Wahyudin
Jurnal Health Society Vol. 12 No. 1 (2023): JURNAL HEALTH SOCIETY - APRIL 2023
Publisher : STIKES Sukabumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Organisasi Internasional Diabetes Federasion (IDF) memperkirakan 463 juta orang menderita diabetes melitus pada tahun 2019, diprediksi pada tahun 2030 angka terus meningkat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan self care dengan peningkatan kualitas hidup pasien diabeters melitus di Desa Cibaregbeg Wilayah Kerja Puskesmas Sagaranten Kabupaten Sukabumi tahun 2021. Self care merupakan kebutuhan perawatan diri sendiri yang penatalaksanaannya dilakukan secara terus menerus dalam upaya mempertahankan kesehatan, kehidupan, dan penyembuhan dari penyakit. Kualitas hidup adalah perasaan puas dan bahagia yang dimiliki oleh pasien DM sehingga pasien dapat menjalankan kehidupannya sebagaimana mestinya. Desain penelitian ini adalah korelasional menggunakan pendekatan cross sectional. Populasinya seluruh pasien DM di Desa Cibaregbeg Wilayah Kerja Puskesmas Sagaranten Kabupaten Sukabumi sejumlah 42 responden dengan teknik total sampling. Analisa data menggunakan univariat dengan distribusi frekuensi dan presentase, analisa bivariat menggunakan Chi-Squere. Hasil penelitian bahwa sebagian besar responden memiliki self care kurang dan memiliki kualitas hidup kurang. Ada hubungan self care dengan kualitas hidup (p= 0,003). Kesimpulan terdapat hubungan self care dengan peningkatan kualitas hidup pasien diabetes melitus di Desa Cibaregbeg Wilayah Kerja Puskesmas Sagaranten Kabupaten Sukabumi.   Kata Kunci   : Diabetes Melitus, Self care, Kualitas Hidup.
The Relationship Between Religiosity And Coping Strategies With Family Resilience During The Covid-19 Pandemic In Karang Tengah Village, Sukabumi City Nisa Fajriah; Rima Novianti Utami; Astri Zeini Wahida; Dedi Wahyudin; Abdul Rahman La Ede
Jurnal Health Sains Vol. 4 No. 9 (2023): Journal Health Sains
Publisher : Syntax Corporation Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46799/jhs.v4i9.1077

Abstract

The family is the smallest unit of society that plays an important role in realizing the welfare of the population which is the ideal of development. The outbreak of Covid-19 has resulted in various imbalances in the line of life. Indirectly, this has an impact on the resilience of the family as the smallest social unit. If family resilience is disrupted, it can cause less than optimal family functions. In 2020, BPS Sukabumi City recorded an increase in the unemployment rate of 3.81% from 2019. The purpose of this study is to determine the relationship between religiosity and coping strategies with family resilience during the Covid-19 pandemic. This type of research is correlational with a cross sectional approach. A sample of 372 respondents used cluster random sampling. The instrument used is a questionnaire. Data analysis used simple linear regression and multiple linear regression. The results showed a relationship between communication patterns and family resilience (0.000), a relationship between religiosity and family resilience (0.000), a relationship between coping strategies and family resilience (0.000) and a simultaneous relationship between religiosity and coping strategies with family resilience (0.000). The conclusion in this study is that there is a relationship both partial and simultaneous related to religiosity and coping strategies with family resilience
Hubungan Aktivitas Fisik Dengan Fungsi Kognitif Pada Lansia Di Kelurahan Nyomplong Wilayah Kerja Puskesmas Pabuaran Kota Sukabumi Salsadila Aulinia; Johan Budhiana; Dedi Wahyudin
Jurnal Kesehatan Panrita Husada Vol 8 No 2 (2023): Jurnal Kesehatan Panrita Husada
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (Stikes Panrita Husada Bulukumba)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37362/jkph.v8i2.1029

Abstract

Lansia merupakan keadaan yang ditandai dengan mengalami berbagai perubahan, diantaranya perubahan fungsi kognitif. Aktivitas fisik menjadi pemicu terjadinya penurunan fungsi kognitif pada lansia. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan aktivitas fisik dengan fungsi kognitif pada lansia. Aktivitas fisik adalah pergerakan anggota tubuh yang menyebabkan pengeluaran tenaga. Fungsi kognitif adalah kemampuan pengenalan dan penafsiran seseorang terhadap lingkungannya. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian korelasional dengan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah lansia 60-74 tahun di Kelurahan Nyomplong Wilayah Kerja Puskesmas Pabuaran Kota Sukabumi dengan sampel sebanyak 247 responden melalui proportional random sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisa data yang digunakan adalah uji Chi Square. Sebagian besar responden memiliki aktivitas fisik yang rendah (54,2%) dan fungsi kognitif yang normal (58,7%). Dengan nilai p-value = 0.000 (< 0,05) yang menunjukan bahwa terdapat hubungan aktivitas fisik dengan fungsi kognitif pada lansia di Kelurahan Nyomplong Wilayah Kerja Puskesmas Pabuaran Kota Sukabumi. Simpulan terdapat hubungan aktivitas fisik dengan fungsi kognitif pada lansia. Diharapkan Puskesmas dapat melibatkan lansia dalam kegiatan aktivitas fisik melalui program khusus lansia.
HUBUNGAN PERAN PENGAWAS MINUM OBAT (PMO) DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT PADA PASIEN TUBERCULOSIS PARU DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS GUNUNGGURUH KABUPATEN SUKABUMI Ira Anggraeni; Dedi Wahyudin; Deni Purnama
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 4 No. 4 (2023): DESEMBER 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v4i4.18251

Abstract

Penyakit menular yang menjadi prioritas program Indonesia sehat adalah pemberantasan Tuberculosis Paru. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Hubungan Peran Pengawas Minum Obat (PMO) Dengan Kepatuhan Minum Obat Pada Pasien Tuberculosis Paru di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Gunungguruh Kabupaten Sukabumi. Pengambilan data dilaksanakan mulai tanggal 15 Mei 2023 sampai dengan 3 Juni 2023. Tuberculosis Paru adalah penyakit menular yang disebabkan oleh Mycobacterium Tuberculosis. Kepatuhan adalah tingkat pasien melaksanakan cara pengobatan yang disarankan oleh dokter. Peran PMO adalah melakukan pengawasan dalam hal kepatuhan minum obat dan berkunjung ke fasilitas pelayanan kesehatan. Jenis penelitian Observasional dengan pendekatan Cross Sectional. Jumlah populasi 125 responden dengan jumlah sampel 76 responden. Teknik pengambilan sampel dengan purposive sampling. Metode pengumpulan data melalui kuesioner dan lembar observasi. Uji validitas peran PMO 10 item pernyataan valid dengan uji reliabilitas 0,690 (cukup kuat). Analisa data menggunakan Uji Chi-Square dan kontingensi koefisien untuk keeratan. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar peran PMO mendukung dan pasien Tuberculosis Paru patuh minum obat yaitu 49 orang (98,0%). Ada hubungan peran PMO dengan kepatuhan minum obat. Hasil uji statistik Chi-Square dengan p-value 0,000 dan rhitung 0,526 artinya hubungan kedua variabel  erat. Kesimpulan terdapat Hubungan Peran Pengawas Minum Obat (PMO) Dengan Kepatuhan Minum Obat Pada Pasien Tuberculosis Paru. Diharapkan Puskesmas Gunungguruh terus melakukan kunjungan rumah secara berkala sebagai dukungan dan pengawasan terhadap pengobatan pasien.