Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kepatuhan Diet Hipertensi pada Penderita Hipertensi Nunung Liawati; Yosep Purnairawan; Reza Nuruh Ihsan
Jurnal Keperawatan Vol 16 No 1 (2024): Jurnal Keperawatan: Maret 2024
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32583/keperawatan.v16i1.894

Abstract

Hipertensi suatu kondisi seseorang mengalami peningkatan tekanan darah diatas normal. Dukungan keluarga dapat meningkatan kepatuhan diet dan menurunkan tekanan darah. Diet hipertensi salah satu metode untuk mengatasi kekambuhan hipertensi tanpa efek samping yang serius karena pengendaliannya lebih alami. Dukungan yang diberikan keluarga berbentuk dukungan emosional, penghargaan, informasional, instrumental yang dapat mempengaruhi kepatuhan diet penderita hipertensi. Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui Ada Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Diet Hipertensi Pada Penderita Hipertensi Di Kelurahan Selabatu Wilayah Kerja Puskesmas Selabatu Kota Sukabumi. Jenis penelitian korelasional dengan rancangan cross sectional melibatkan 86 penderita hipertensi di kelurhan selabatu yang diambil dengan teknik Cluster random sampling. Kepatuhan diet dan dukungan keluarga diukur dengan kuesioner dan dianalisis dengan uji Chi-square. Hasil uji validitas pada instrument dukungan keluarga dan kepatuhan diet dinyatakan valid dengan hasil reabilitas untuk dukungan keluarga yaitu 0,816 (reliabilitas kuat) dan untuk variabel kepatuhan diet diperoleh nilai r yaitu 0,833 (reliabilitas kuat).Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar memiliki dukungan keluarga baik dan kepatuhan diet patuh. Hasil uji Chi-Square didapatkan p-value = 0,025 sehingga P<0,05 yang memiliki makna ada hubungan dukungan keluarga dengan skepatuhan diet hipertensi pada penderita hipertensi. Simpulan menunjukkan ada hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan diet pada penderita hipertensi.
Identification Of Factors Affecting The Quality Of Life In Hypertension Patients Yeni Yulianti; Teten Tresnawan; Yosep Purnairawan; Susilawati; Arneta Oktavia
HealthCare Nursing Journal Vol. 5 No. 2 (2023): HealthCare Nursing Journal
Publisher : Program Studi Keperawatan Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35568/healthcare.v5i2.3307

Abstract

The prevalence of hypertension continues to increase, around 2.31 billion people in the world have hypertension. According to Barudin, et al (2021), hypertension significantly affects quality of life, patients suffering from hypertension who do not manage themselves properly have a poor quality of life. Patients who suffer from hypertension with comorbidities or complications tend to experience a decrease in quality of life, such as in physical, psychological, social, and environmental aspects (Alfian et al., 2017). This study aims to identify the factors that affect the quality of life of hypertensive patients in the Subangjaya Village, the Working Area of UPTD Sukabumi, Sukabumi City. Factors that can affect the quality of life include: gender, age, education level, employment status, length of suffering, and self-management. This research is a correlational study with a cross sectional approach with a total sample of 136 respondents. Total sampling way of taking research samples. Hypothesis analysis in this study used Chi-Square and logistic regression tests. The results of this study identified no relationship between age, gender, employment status, and duration of suffering from hypertension with quality of life because it had a P-value > 0.05, and there was a significant relationship between self-management and quality of life with a P value -value 0.000 and correlation value (OR) 12.632. It is hoped that the UPTD Sukabumi Health Center can improve health education regarding the importance of self-management of hypertension sufferers.
Factors Associated with Emotional Intelligence of Children Aged 3-6 Years Asmarawanti, Asmarawanti; Arifin, Rani Fitriani; Purnairawan, Yosep
Jurnal Keperawatan Komprehensif (Comprehensive Nursing Journal) Vol. 9 No. 4 (2023): JURNAL KEPERAWATAN KOMPREHENSIF (COMPREHENSIVE NURSING JOURNAL)
Publisher : STIKep PPNI Jawa Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33755/jkk.v9i4.627

Abstract

Aims: This study aimed to determine the factors associated with the emotional intelligence of children aged 3-6 years. Methods: This type of research uses correlation with a cross-sectional approach. The population of this study was 140 people, with a sample of 140 parents with children aged 3-6 years in Wangunreja Village, Sukabumi Regency, using a total sampling technique. The answer value scale refers to the Likert scale. Data collection techniques using questionnaires. Data were analyzed using univariate analysis with frequency distribution and percentage of each category. Bivariate analysis using chi-square. Results: The results showed that most respondents were 20-35 years old, 108 people (77.1%), had a high school education, 48 people (34.2%), worked, 75 people (53.5%), had female children, 78 people (55.7%), had the first child, 58 people (41.4%), had children aged three years, 55 people (39.3%), had a democratic parenting style, 49 people (35.1%), and had children with high emotional intelligence, 56 people (40.0%). There is a relationship between maternal age, child gender, and parenting style with the emotional intelligence of children aged 3-6 years (p-value <0.05). There is no relationship between maternal education and emotional intelligence of children aged 3-6 years (p-value >0.05). Conclusion: There is a relationship between maternal age, child gender, and parenting style with emotional intelligence of children aged 3-6 years and no relationship between maternal education and emotional intelligence of children aged 3-6 years.
Hubungan Penerimaan Diri dengan Tingkat Stres pada Penderita Diabetes Mellitus Tipe Ii Liawati, Nunung; Pertiwi, Elsa Novia; Purnairawan, Yosep
Jurnal Keperawatan Vol 16 No 4 (2024): Jurnal Keperawatan: Desember 2024
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32583/keperawatan.v16i4.1844

Abstract

Indonesia merupakan negara dengan urutan ke tujuh insiden diabetes mellitus tertinggi di dunia dengan prevalensi sebanyak 6,2% atau lebih dari 10,8 juta penduduk di Indonesia menderita diabetes melitus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara penerimaan diri dengan tingkat stress pada penderita Diabetes Mellitus Tipe II di Kelurahan Cisarua Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Sukabumi Kota Sukabumi. Penerimaan diri yaitu berpandangan positif terhadap dirinya sendiri, mampu menerima kelebihan serta kekurangan yang ada pada dirinya. Stres adalah keadaan di mana seseorang mengalami kesulitan yang signifikan untuk menyesuaikan diri karena keseimbangan tubuhnya terganggu. Jenis Penelitian deskriptif korelasional dengan Pendekatan Cross Sectional. Populasi dan sampel dalam penelitian ini sebanyak 95 orang. Teknik Pengambilan Sampel menggunakan total sampling. Analisa data menggunakan Chi Square. Hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian besar responden mengalami penerimaan diri yang rendah, yaitu sebanyak 53 responden (55,8%) dan 42 responden (44,2%) mengalami tingkat stress yang normal. Hasil uji Chi Square menunjukkan p-value 0.000 yang berarti H0 ditolak. Kesimpulan terdapat hubungan antara penerimaan diri dengan tingkat stress pada penderita Diabetes Mellitus Tipe II. Diharapkan pihak UPTD Puskesmas Sukabumi dapat melakukan konsultasi rutin.
Hubungan Dukungan Suami dan Dukungan Keluarga dengan ASI Ekslusif pada Anak Stunting Arifin, Rani Fitriani; Mutiara, Meske Aulia; Dirgantara, Tara Indra; Asmarawanti, Asmarawanti; Purnairawan, Yosep
Jurnal Keperawatan Vol 17 No 2 (2025): Jurnal Keperawatan: Juni 2025
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32583/keperawatan.v17i2.2297

Abstract

Stunting merupakan salah satu masalah gizi yang berdampak buruk terhadap kualitas hidup anak dalam mencapai titik tumbuh kembang yang optimal sesuai potensi genetiknya. Salah satu asupan gizi pada masa pertumbuhan anak awal adalah ASI ekslusif. balita yang memiliki riwayat ASI non eksklusif akan berisiko lebih besar untuk menyebabkan anak mengalami stunting. Pemberian ASI eksklusif dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti faktor dukungan suami dan dukungan keluarga. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan dukungan suami dan dukungan keluarga dengan ASI ekslusif pada anak stunting. Jenis penelitian yang digunakan adalah kolerasional. Populasi dan sampel sebnayak 122 responden cara pengambilan sampel menggunakan total sampling. Analisis hipotesis menggunakan Chi-square. Hasil penelitian sebagian besar ibu yang menyusui mendapatkan dukungan suami, dukungan keluarga, dan mendapatkan ASI ekslusif. Hasil uji Chi-square didapatkan P-value 0,003 untuk variabel dukungan suami dan untuk variabel dukungan keluarga didapatkan P-value 0,016, sehingga ada hubungan dukungan suami dan dukungan keluarga dengan ASI ekslusif pada anak stunting. Disimpulkan ada hubungan dukungan suami dan dukungan keluarga dengan ASI ekslusif pada anak stunting. Diharapkan Puskesmas Benteng Kota Sukabumi melakukan penyuluhan ASI ekslusif, dukungan dari suami dan keluarga sehingga ibu yang menyusui memberikan ASI ekslusif kepada anaknya.
Correlation between Nurse Therapeutic Communication and Patient Satisfaction in Bhayangkara Hospital Setukpa Kota Sukabumi Adriyan, Moch.; Kusumah N., R. Bayu; Purnairawan, Yosep; Cahyati, Yanti
KIAN JOURNAL Vol 2 No 1 (2023): KIAN JOURNAL (March 2023)
Publisher : Yayasan Inspirasi El Burhani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (847.253 KB) | DOI: 10.56359/kian.v2i1.234

Abstract

Objective: The purpose of this study was to determine the relationship between nurse therapeutic communication and patient satisfaction in the inpatient room of Bhayangkara Setukpa Hospital. Methods: The research design is correlational using a cross sectional approach. The sample in this study were 79 people in the inpatient room of Bhayangkara Setukpa Hospital. The data analysis used was univariate analysis with frequency distribution and percentage for each category, bivariate analysis using chi-square. Results: The results showed that the P value = 0.000 means Reject Ho if the P value <0.05, namely there is a relationship between nurse therapeutic communication and patient satisfaction in the inpatient room of Bhayangkara Setukpa Hospital. Conclusion: The results of the study can be concluded that there is a relationship between nurse therapeutic communication and patient satisfaction. It is hoped that Bhayangkara Setukpa Hospital can increase maximum patient satisfaction as a form of providing quality health services at the hospital.  
Edukasi Anti Bullying dan Pencegahan Kekerasan Seksual pada Siswa Sekolah Dasar Yulianti, Yeni; Tresnawan, Teten; Purnairawan, Yosep; Asmarawanti, Asmarawanti; Fitriani, Rani; Liawati, Nunung; Amir, Mayasyanti Dewi; Rahayu, Rita; Lidiyawati, Herlina; Safariyah, Erna; Andriani, Ria
Abdimas Galuh Vol 7, No 1 (2025): Maret 2025
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ag.v7i1.18224

Abstract

Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan edukasi mengenai pencegahan bullying dan kekerasan seksual pada siswa sekolah dasar, dengan fokus pada siswa SD Cipta Bina Mandiri (CBM) Gunung Puyuh di Kota Sukabumi. Kegiatan ini dilaksanakan dalam empat tahap, yang meliputi koordinasi dengan pihak sekolah, pendataan peserta, penyuluhan materi tentang bullying dan kekerasan seksual, serta simulasi dan role play untuk melatih siswa mengidentifikasi dan menangani situasi tersebut. Edukasi ini diberikan dengan pendekatan yang sesuai dengan usia siswa, menggunakan media seperti video, gambar, dan cerita untuk mempermudah pemahaman. Melalui penyuluhan, siswa diberikan pengetahuan tentang jenis-jenis bullying, dampak negatifnya, serta langkah-langkah yang dapat diambil jika mereka atau teman mereka menjadi korban. Selain itu, siswa juga dilatih untuk mengenali tanda-tanda kekerasan seksual dan diajarkan cara melindungi diri mereka sendiri. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa sebagian besar siswa memiliki pemahaman yang lebih baik mengenai bullying dan kekerasan seksual setelah mengikuti kegiatan ini. Namun, masih ada beberapa siswa yang memerlukan penjelasan lebih lanjut mengenai cara melaporkan kejadian tersebut. Program ini diharapkan dapat membantu menciptakan lingkungan sekolah yang lebih aman dan saling menghormati, serta meningkatkan kesadaran siswa tentang pentingnya menjaga batasan pribadi dan melaporkan perundungan atau kekerasan yang mereka alami atau saksikan.
Hubungan pendampingan kelompok dukungan sebaya dengan kepatuhan minum obat ARV pada pasien orang dengan HIV Budhiana, Johan; Ratiningsih, Ratiningsih; Purnairawan, Yosep
Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal Vol. 16 No. 01 (2025): Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Science Journal
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jikbh.v16i01.1578

Abstract

Latar Belakang: Angka HIV di Indonesia tahun 2022 tercatat lebih rendah dari target, namun angka kematian akibat AIDS diperkirakan meningkat. Data menunjukkan 81% ODHIV mengetahui status mereka, tetapi hanya 41% yang menerima ARV. Kepatuhan pengobatan ARV dipengaruhi berbagai faktor, salah satunya yaitu dukungan konselor sebaya. Tujuan riset ialah untuk mengetahui hubungan pendampingan kelompok dukungan sebaya dengan kepatuhan minum obat ARV pasien ODHIV.Metode: Jenis penelitian korelasional dengan pendekatan cross sectional. Sampel adalah seluruh pasien ODHIV yang menerima terapi ARV dan didampingi oleh kelompok dukungan sebaya sebanyak 73 orang menggunakan total sampling. Analisis data menggunakan uji statistik Chi Square.Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden mendapatkan dukungan dan patuh minum obat. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa terdapat hubungan pendampingan kelompok dukungan sebaya dengan kepatuhan minum obat ARV pada pasien ODHIV dengan p-value sebesar 0,002 (p-value < 0,05).Kesimpulan: Terdapat hubungan pendampingan kelompok dukungan sebaya dengan kepatuhan minum obat ARV pada pasien ODHIV. Diharapkan penelitian ini dapat dijadikan sumber informasi bagi Poli Anggrek RSUD Kota Bogor dalam upaya mempertahankan dan meningkatkan program-program yang ada.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Fungsi Kognitif pada Lansia Purnairawan, Yosep
Jurnal Keperawatan Vol 17 No 3 (2025): Jurnal Keperawatan: September 2025
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32583/keperawatan.v17i3.3401

Abstract

Lansia merupakan suatu keadaan yang tidak bisa dihindari oleh manumur. Lansia biasanya ditandai dengan beberapa penurunan dan perubahan, seperti perubahan fisik, emosional, dan kehidupan sosial, termasuk gelaja-gelaja kemunduran fisik yang dialami dan menurunya daya ingat. Dukungan sosial dapat diartikan sebagai kondisi dimana adanya seseorang baik keluarga ataupun teman yang bisa memahami keadaan kita, memberikan kasih sayang, motivasi, dan juga mengingatkan kita. Tujuan penelitian: yaitu untuk mengetahui factor-faktor yang mempengaruhi fungsi kognitif pada lansia. Metode: Jenis penelitian kolerasional dengan pendekatan cross sectional, sampel berjumlah 174 orang menggunakan aksidental sampling. Tehnik pengambilan sampel menggunakan kuesioner Mini-Mental State Examination (MMSE). Analisis data bivariat menggunakan uji chi-square. Hasil: penelitian ini menunjukan nilai uji chi square hubungan umur dengan fungsi kognitif nilai p value 0,031, hubungan jenis kelamin dengan fungsi kognitif nilai p value 0,938, hubungan pendidikan dengan fungsi kognitif 0,007, dan hubungan dukungan sosial dengan fungsi kognitif nilai p value 0,035. Kesimpulan: ada hubungan yang signifikan antara umur, pendidikan, dan dukungan sosial dengan fungsi kognitif pada lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Selabatu Kota Sukabumi.