Dorang Luhpuri
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

The Implementation of Modeling Technique on Social Skills of People With Mental Psychotic Disability Cep Yoga Firmansyah; Dorang Luhpuri; Rosyikin Sukanda
Indonesian Journal of Social Work Vol 1 No 1 (2017)
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31595/ijsw.v1i1.268

Abstract

Social skills are not the capacity that can be easily mastered by persons with mental disabilities; they endeavor to master and/-or regain control of these capacities. Having 2 persons with mental disabilities as case studies, the objective of this study is to improve social skills of those persons with disabilities in more stable mental condition. This research uses a quantitative approach with a single subject experimental research design utilizing multiple baseline cross subject model; two persons with mental disabilities having similar characteristics and behavior became respondents of the study. Data analysis has been conducted by means of graph making, descriptive statistics, and visual inspection. Furthermore, the research uses face validity for its test validation and inter-rater reliability (kappa coefficient) in the reliability test. The study shows that 4 (four) aspects of social skills of the two respondents has been increasing since the intervention started. The behavioral improvement can be seen in the aspects of their communication, people-to-people interaction, ways to cooperate, and motivation for doing daily activities. The post-intervention’s (A2) measurement indicated that there was a decrease of behavioral frequency even though the number is still above the prior-intervention phase (A1). The decline was allegedly triggered by changes of activities of the two respondents.
KONDISI PSIKOSOSIAL KORBAN PEMASUNGAN DI KABUPATEN CIANJUR JAWA BARAT Airlangga Kusuma Jati; Dorang Luhpuri; Epi Supiadi
Jurnal Ilmiah Rehabilitasi Sosial (Rehsos) Vol 1 No 1 (2019): REHSOS
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (498.606 KB)

Abstract

Saat ini terdapat kecenderungan peningkatan jumlah Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) di Indonesia. Pemahaman masyarakat mengenai permasalahan dan penanganan gangguan jiwa masih minim, bahkan banyak ditemukan masalah pemasungan, yang sangat bertentangan dengan hak azasi manusia. Salah satunya di Cianjur. Jumlah mereka cukup banyak, dengan kondisi memprihatinkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tentang Kondisi Psikososial Korban Pemasungan di Kabupaten Cianjur, menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif, dilihat dari aspek fisik, psikologis dan sosial, terhadap lima orang informan ODGJ, diperkuat dari significant others nya, data dikumpulkan dengan wawancara dan observasi. Informan adalah ODGJ, tiga orang laki-laki dan dua orang perempuan, berusia 30 – 50 tahun, dengan masa pemasungan 4 - 13 tahun. Tiga orang dari lima informan mengalami gangguan jiwa karena hubungan dengan pasangannya, yaitu perceraian dan menjadi stress karenanya. Tetangga tahu akan keberadaan mereka, namun tidak ada satupun yang ikut campur atau berusaha membantu membebaskan mereka dari pasung. Semua informan mengalami perubahan fisik yang sangat signifikan, yaitu mereka mengalami penurunan berat badan. Tiga informan tidak mendapatkan akses air bersih. Dua tempat pemasungan selalu dibersihkan, sementara tiga lainnya tidak pernah dibersihkan. Hanya dua orang yang pernah dibawa ke dokter, seorang pernah dibawa ke dokter tetapi tidak lagi berlanjut, dan duaa lainnya tidak pernah dibawa ke dokter. Analisis dilakukan secara kualitatif terhadap data yang telah diperoleh. Tampaknya, gambaran ini juga terjadi di tempat lain di seluruh pelosok Indonesia.Kata kunci: Korban pemasungan, Orang Dengan Gangguan Jiwa dan Kondisi Psikososial
PENGUATAN KAPASITAS PENGURUS REHABILITASI BERBASIS MASYARAKAT DALAM PELAYANAN DISABILITAS MENTAL DI DESA Puspitasari Nurul Darojati Prayoga; Rini Hartini Rinda Andayani; Dorang Luhpuri
Jurnal Ilmiah Kebijakan dan Pelayanan Pekerjaan Sosial (Biyan) Vol 2 No 1 (2020): BIYAN
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (308.296 KB) | DOI: 10.31595/biyan.v2i1.244

Abstract

Rehabilitasi Berbasis Masyarakat (RBM) merupakan organisasi lokal yang dikelola oleh masyarakat untuk memberikan pelayanan bagi disabilitas mental. Hal tersebut menjadi dasar pertimbangan pelaksanaan intervensi dengan asumsi bahwa layanan-layanan yang sudah tersedia dalam organisasi RBM perlu ditingkatkan melalui penguatan kapasitas organisasi dan sumber daya yang tersedia. Penguatan kapasitas sendiri adalah penciptaan suatu kemampuan untuk menciptakan sebuah keberhasilan melalui sebuah tindakan-tindakan. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini dimaksudkan untuk mengkaji mengenai: 1) pelayanan RBM sebelum penguatan kapasitas 2) proses intervensi penguatan kapasitas dan 3) pelayanan RBM setelah penguatan kapasitas. Metode dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan desain action research. Adapun teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan Teknik WawancaraMendalam (Indepth Interview), Observasi Partisipatif (Partisipative Observation), Penilaian Kapasitas (PEKA) dan Focus Group Discussion (FGD). Selanjutnya hasil penelitian ini diuraikan menggunakan teknik analisis kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa setelah penguatan kapasitas kepada pengurus RBM, pemberian pelayanan RBM Desa Kebonjati bagi disabilitas mental semakin meningkat dan berkembang ke arah yang lebih baik. Penguatan yang telah dilakukan meningkatkan pengetahuan pengurus RBM tentang disabilitas mental dan penangannya serta meningkatkatnya keterampilanketerampilan pengurus dalam melakukan pelayanan. Keterampilan yang dimaksud adalah keterampilan identifikasi dan asesmen, keterampilan perencanaan kerja, keterampilan perluasan jejaring kerja, keterampilan pencatatan dan pelaporan (recording), dan keterampilan penggalangan dana (fundrising). Kata kunci: Penguatan Kapasitas, Rehabilitasi Berbasis Masyarakat, Pelayanan Disabilitas Mental
AKSESIBILITAS PENYANDANG DISABILITAS FISIK TERHADAP PEKERJAAN DI KELURAHAN CIPAISAN KECAMATAN PURWAKARTA KABUPATEN PURWAKARTA Edi Chandra Juliansyah Lubis; Meiti Subardhini; Dorang Luhpuri
Jurnal Ilmiah Kebijakan dan Pelayanan Pekerjaan Sosial (Biyan) Vol 2 No 1 (2020): BIYAN
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (236.896 KB) | DOI: 10.31595/biyan.v2i1.245

Abstract

Setiap penyandang disabilitas khususnya penyandang disabilitas fisik memiliki hak dalam pekerjaan. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan aksesibilitas fisik dan non fisik terhadap pekerjaan bagi penyandang disabilitas fisik Aksesibilitas fisik berkaitan dengan sarana dan pra sarana yang aksesibel bagi penyandang disabilitas fisik, sehingga memberikan kemudahan dalam memanfaatkan fasilitas yang ada. Aksesbilitas non fisik dalam bidang pekerjaan seperti terwujudnya lapangan pekerjaan, tidak adanya diskriminasi dan terciptanya lingkungan yang ramah bagi penyandang disabilitas fisik. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan Participatory Action Research (PAR). Sumber data yang digunakan dalam penelitian diperoleh dari hasil indepth interviewdengan 2 informan utama dan 7 informan pendukung yang dipilih secara purposive karena terlibat langsung dalam kegiatan masyarakat. Tahapan menguji keabsahan data, peneliti menggunakan teknik triangulasi. Data tersebut dianalisis secara kualitatif dan disajikan dalam bentuk narasi, kutipan wawancara, serta penarikan kesimpulan. Hasil dari pelaksanaan penelitian menggambarkan belum adanya payung hukum yang jelas ditingkat daerah bagi penyandang disabilitas menjadi salah satu faktor penyebab serta dunia usaha lokal yang belum memahami keberadaan penyandang disabilitas. Faktor intenal juga menjadi penghambat dalam menjangkau pekerjaan, dimana konsep diri penyandang disabilitas fisik yang lemah seperti rasa percaya diri dan motivasi bekerjanya rendah. Peneliti melakukan Focus Group Discussion (FGD) bersama stakeholders terkait dimana salah satunya membahas hak penyandang disabilitas dalam Undang-Undang No. 8 Tahun 2016 Tentang Penyandang Disabilitas. Kendala yang dihadapi dalam FGD terkait penempatan kerja yang tepat bagi penyandang disabilitas fisik. Hasil FGD tersebut adanya kesempatan kerja yang diberikan oleh aparat pemerintah dan dunia usaha dengan dibekali pelatihan keterampilan terlebih dahulu. Kata Kunci: Aksesibilitas, Pekerjaan, Penyandang Disabilitas Fisik, Konsep Diri, Focus Group Discussion (FGD)