Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

ELDERLY SELF ADJUSTMENT AT TRESNA WERDHA BLITAR SOCIAL SERVICES TULUNGAGUNG DORMITORY Almera Nestyan Faemy; Rini Hartini Rinda Andayani; Sri Ratna Ningrum
Indonesian Journal of Social Work Vol 5 No 1 (2021): IJSW
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research is motivated by the living conditions of the elderly who must feel living in social service institutions or orphanages. Being separated from family, limited family care and neglect are some of the reasons why the elderly live in orphanages. The elderly who are in the orphanage are required to be able to adapt, both to various rules, to the physical and social environment. This study aims to describe the characteristics of the elderly, personal adjustment, social adjustment and the barriers of the elderly in adjustment. This study uses a qualitative approach with a descriptive method. Data collection techniques through in-depth interviews, participatory observation and documentation studies. Purposive sampling technique to determine six informants, consisting of the elderly and nursing home staff. Examination of the validity of the data and data analysis techniques using qualitative tests. The results of the study indicate that there are still elderly informants who have problems in personal adjustment, namely there are elderly who have not been able to accept their physical conditions and illness conditions, so they experience emotional shocks such as complaining and feeling disappointed in themselves. While in social adjustment, there are elderly who experience problems in interacting, have disharmonious relationships, and obstacles in interacting with nursing home staff due to distrust of nursing home staff. The conclusion of the research is that the adjustment of the elderly requires social support from professional caregivers, especially because the elderly who are in the orphanage are rarely visited by their families. The main recommendation is the need for caregivers who understand the needs of the elderly, it is also necessary to develop individual and group therapies that will help the elderly to be able to enjoy their old age well in the orphanage.
PENGUATAN KAPASITAS PENGURUS REHABILITASI BERBASIS MASYARAKAT DALAM PELAYANAN DISABILITAS MENTAL DI DESA Puspitasari Nurul Darojati Prayoga; Rini Hartini Rinda Andayani; Dorang Luhpuri
Jurnal Ilmiah Kebijakan dan Pelayanan Pekerjaan Sosial (Biyan) Vol 2 No 1 (2020): BIYAN
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (308.296 KB) | DOI: 10.31595/biyan.v2i1.244

Abstract

Rehabilitasi Berbasis Masyarakat (RBM) merupakan organisasi lokal yang dikelola oleh masyarakat untuk memberikan pelayanan bagi disabilitas mental. Hal tersebut menjadi dasar pertimbangan pelaksanaan intervensi dengan asumsi bahwa layanan-layanan yang sudah tersedia dalam organisasi RBM perlu ditingkatkan melalui penguatan kapasitas organisasi dan sumber daya yang tersedia. Penguatan kapasitas sendiri adalah penciptaan suatu kemampuan untuk menciptakan sebuah keberhasilan melalui sebuah tindakan-tindakan. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini dimaksudkan untuk mengkaji mengenai: 1) pelayanan RBM sebelum penguatan kapasitas 2) proses intervensi penguatan kapasitas dan 3) pelayanan RBM setelah penguatan kapasitas. Metode dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan desain action research. Adapun teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan Teknik WawancaraMendalam (Indepth Interview), Observasi Partisipatif (Partisipative Observation), Penilaian Kapasitas (PEKA) dan Focus Group Discussion (FGD). Selanjutnya hasil penelitian ini diuraikan menggunakan teknik analisis kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa setelah penguatan kapasitas kepada pengurus RBM, pemberian pelayanan RBM Desa Kebonjati bagi disabilitas mental semakin meningkat dan berkembang ke arah yang lebih baik. Penguatan yang telah dilakukan meningkatkan pengetahuan pengurus RBM tentang disabilitas mental dan penangannya serta meningkatkatnya keterampilanketerampilan pengurus dalam melakukan pelayanan. Keterampilan yang dimaksud adalah keterampilan identifikasi dan asesmen, keterampilan perencanaan kerja, keterampilan perluasan jejaring kerja, keterampilan pencatatan dan pelaporan (recording), dan keterampilan penggalangan dana (fundrising). Kata kunci: Penguatan Kapasitas, Rehabilitasi Berbasis Masyarakat, Pelayanan Disabilitas Mental
DESAIN METODE CASEWORK DALAM PENANGANAN GANGGUAN KECEMASAN KLIEN H PENYANDANG CEREBRAL PALSY DI PANTI ASUHAN BHAKTI LUHUR ALMA BANDUNG Rosdiana Rosdiana; Dorang Luhpuri; Rini Hartini Rinda Andayani
Jurnal Ilmiah Kebijakan dan Pelayanan Pekerjaan Sosial (Biyan) Vol 3 No 1 (2021): BIYAN
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (469.555 KB) | DOI: 10.31595/biyan.v3i1.384

Abstract

Gangguan kecemasan merupakan rasa takut atau khawatir pada situasi tertentu yang sangat mengancam yang dapat menyebabkan kegelisahan, gangguan kecemasan yang dialami “H” disebabkan rasa takut ditinggalkan oleh keluarganya sehingga menimbulkan rasa gelisah, mudah marah dan tersinggung dan memiliki keluhan somatic. Permasalahan dalam penelitian ini digali berdasarkan aspek-aspek kecemasan dan penelitian ini outputnya untuk membuat suatu desain model sehingga tujuan dari penelitian ini membuat desain metode casework dalam penanganan gangguan kecemasan klien H penyandang cerebral palsy. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif yaitu penelitian yang hasilnya berupa data deskriptif dan data sekunder melalui fakta-fakta dari kondisi alami sebagai sumber secara langsung dengan instrumen dari peneliti sendiri. Teknik pengumpulan data yang digunakan wawancara dan studi dokumentasi. Desain model yang digunakan dalam penelitian ini yaitu desain model awal model RCBT(Rhos cognitive behavioural therapy) yaitu pengembangan dari CBT oemorjaedi yang digunakan pada saat praktikum. Gagasan desain yaitu Metode casework. desain akhir yaitu yaitu Metode casework klien H. Intervensi yang dilakukan dengan menerapkan desain model akhir yaitu Metode casework klien H menggunakan teknik ventilation, support, advice giving and counseling, dan role rehearshal. Teknik tersebut diterapkan pada “H” dengan tujuan dapat mengurangi gangguan kecemasan yang dialami “H”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model casework yang dilakukan dapat mengurangi gangguan kecemasan yang dialami “H” mulai tidak merasa gelisah, tidak mudah marah dan tersinggung dan keluhan somatic tidak kembali lagi walaupun menanyakan atau bercerita tentang keluarganya.
PENERAPAN TERAPI PERILAKU KOGNITIF TERHADAP PENARIKAN SOSIAL PENYANDANG DISABILITAS FISIK DI DESA CAMPAKA, KABUPATEN ANDIR, BANDUNG Rini Hartini Rinda Andayani; Puspa Sari Muraidandini; Azlinda Azman
Jurnal Kolaborasi Resolusi Konflik Vol 1, No 2 (2019): Jurnal Kolaborasi Resolusi Konflik
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (319.025 KB) | DOI: 10.24198/jkrk.v1i2.23244

Abstract

Penyandang disabilitas fisik seringkali harus berurusan dengan masalah yang berasal dari dalam dirinya sendiri, dan juga dari lingkungannya. Kecenderungan menarik diri dari lingkungan disebabkan pemahaman bahwa ia berbeda dari orang lain, dan juga lingkungan memberikan perlakukan yang berbeda terhadap mereka. Pola pikir negatif tersebut kemudian mempengaruhi perilaku menjadi mal adaptif. Kondisi ini memerlukan perhatian agar penyandang disabilitas dapat terbebas dari distorsi kognitif atau pemikiran negatif dan perilaku mal adaptif, sehingga dapat berdampak pada peningkatan kualitas hidup dirinya dan juga keluarganya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis 1) karakteristik responden penyandang disabilitas fisik, 2) penerapan CBT dalam mengurangi perilaku mengasingkan diri, 3) penerapan CBT dalam mengatasi perilaku yang cepat tersinggung, 3) penerapan CBT dalam mengatasi perilaku apatis, 4) penerapan CBT mengatasi perilaku sering melamun. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain subjek tunggal (SSD) dan model A-B-A. Teknik pengumpulan data utama dengan menggunakan kuesioner, dilengkapi dengan observasi dan wawancara. Pengujian hipotesis menggunakan analisis statistik deskriptif dengan analisis dalam kondisi dan analisis antar kondisi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan CBT dapat mengurangi perilaku mengasingkan diri, perilaku cepat tersinggung, apatis dan perilaku yang sering melamun. Implikasi praktis dari penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan CBT pada penyandang disabilitas fisik harus mempertimbangkan keterlibatan keluarga, terapi dilakukan dalam kelompok, kombinasi teknik penguatan yang berulang, serta kemampuan terapis untuk mengubah pemikiran negatif.
Jurnal Pekerjaan Sosial: PENGEMBANGAN DESAIN KONSELING INSTRUKSI DARI DIRI (INDARI) DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI PENERIMA MANFAAT MENGIKUTI PELATIHAN KETERAMPILAN TATA BOGA DI PANTI PELAYANAN SOSIAL PGOT MARDI UTOMO SEMARANG Laela Aini; Dwi Heru Sukoco; Rini Hartini Rinda Andayani
Peksos: Jurnal Ilmiah Pekerjaan Sosial Vol 22 No 1 (2023): PEKSOS
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31595/peksos.v22i1.630

Abstract

INDARI counseling is a social work innovation technology that combines counseling with habituation and strengthening positive verbalization in oneself in the form of positive affirmations and self-talk. This study aims to determine the effect of INDARI Counseling which aims to increase the motivation of beneficiaries, especially in participating in culinary training at Panti Mardi Utomo Semarang. In line with the purpose of implementing services for orphanages that have poverty settings so that beneficiaries can be independent after the service period at the orphanage ends. The behavioral indicators of lack of motivation measured include lack of discipline when attending, lack of responsibility in doing assignments, lack of concentration in attending training, and not having plans for the future. The research method used is single subject design A-B-A. The subjects in this study were beneficiaries of the PGOT Mardi Utomo Social Service Institution in Semarang who participated in culinary skills training. The data sources used are primary and secondary data sources. The validity test of the measuring instrument used in this study is the face validity test, while the reliability test of the measuring instrument uses the percent agreement. The results showed from the trend of the graph direction, data analysis under conditions and between conditions, it can be concluded that the implementation of INDARI counseling can be one of the techniques that can be used to increase client motivation in participating in skills training.
Peran Pekerjaan Sosial dalam Mengatasi Perdagangan Manusia Adi Fahrudin; Dayne Trikora Wardhani; Rini Hartini Rinda Andayani
Jurnal Ilmiah Rehabilitasi Sosial (Rehsos) Vol 6 No 1 (2024): REHSOS
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31595/rehsos.v6i1.739

Abstract

Trafficking in human beings is a vast and complex problem that requires a multidimensional approach to effective intervention. This abstract explores the role of social work in dealing with human trafficking based on the synthesis of relevant literature. Social workers play an important role in combating human trafficking by identifying victims, providing a victim-centric approach, and offering comprehensive services to crossers. They play an important role in raising awareness, advocating policy change, and promoting social justice initiatives to address the root causes of human trafficking. Through their dedication to the promotion of human rights, social justice, and empowerment, social workers make a significant contribution to combating human trafficking.
Layanan Pertolongan Pertama Psikologi Bagi Keluarga Dengan Anggota ODGJ di Desa Jambenenggang, Kab. Sukabumi Rahmi, Kus Hanna; Supriatna, Ecep; Andayani, Rini Hartini Rinda; Susilawati, Susilawati; Vonika, Nike; Fahrudin, Adi
Jurnal Pengabdian Multidisiplin Vol. 4 No. 3 (2024): Jurnal Pengabdian Multidisiplin
Publisher : Kuras Institute & Scidac Plus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51214/002024041152000

Abstract

Kegiatan penguatan kelembagaan Unit Informasi Layanan Sosial (UILS) dan layanan bantuan pertama psikologi bagi keluarga dengan anggota orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di Desa Jambenenggang, Kabupaten Sukabumi, dilakukan atas kerja sama antara Fakultas Psikologi Universitas Bhayangkara Jaya dan Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) Bandung. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan efektivitas layanan sosial dan dukungan psikologis di masyarakat. Pendekatan ini dirancang untuk meningkatkan kesejahteraan psikologis keluarga serta mendukung pemulihan ODGJ melalui intervensi yang melibatkan sistem dukungan sosial dan komunitas. Melalui kegiatan ini, diharapkan adanya peningkatan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya dukungan psikologis, serta pengurangan stigma terhadap ODGJ. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan kapasitas UILS dan perbaikan kesejahteraan psikologis keluarga ODGJ, yang berkontribusi pada terciptanya lingkungan yang lebih inklusif dan mendukung. Kegiatan ini memperlihatkan pentingnya dukungan psikososial berbasis komunitas dalam meningkatkan kualitas hidup keluarga ODGJ di daerah pedesaan.
Pelatihan Konseling Berbasis Psikososial Bagi Relawan Anak Jalanan di Kota Bandung Ecep Supriatna; Rahmat Syarif Hidayat; Eunkeu Agiati; Rini Hartini Rinda Andayani
Jurnal Pengabdian Tri Bhakti Vol 6 No 2 (2024): Jurnal Pengabdian Tri Bhakti
Publisher : Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Langlangbuana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70825/jptb.v6i2.2311

Abstract

The living conditions of street children in Bandung City are an urgent social issue, considering that they often live under pressure without adequate access to education, health, and a safe environment. This situation makes them vulnerable to psychosocial problems, such as emotional disorders, behavioral problems, and trauma. Community volunteers have a strategic role in supporting the mental well-being of street children, although they are often limited in knowledge and skills related to psychosocial-based counseling interventions to overcome these challenges, the Indonesian Educational Psychology Association (APPI) for the West Java region, Psychology lecturers at Bhayangkara Jaya University, and the Bandung Social Welfare Polytechnic (Poltekesos), collaborated to implement a psychosocial-based counseling training and mentoring program for street child community volunteers. This program aims to increase the capacity of volunteers in providing psychosocial intervention-based counseling services. These activities include theoretical training, counseling simulations, and case studies by experts. Volunteers are equipped with basic knowledge of psychosocial approaches, counseling skills, and emotional management to support the welfare of street children. The results of the activities showed an increase in the volunteers' understanding and skills related to psychosocial counseling. Volunteers are able to provide more effective support, so that it can have an impact on improving the emotional well-being of street children. The program also strengthens the community volunteer network and becomes a sustainable intervention model. The implication is the synergy between academics and volunteers, thus strengthening efforts in creating an inclusive environment, so that street children have hope for a better future.
Penguatan Kelembagaan Unit Informasi Layanan Sosial Dalam Pelayanan Kepada Keluarga Dengan Anggota ODGJ Di Desa Jambenenggang, Kabupaten Sukabumi Supriatna, Ecep; Rahmi, Kus Hanna; Andayani, Rini Hartini Rinda; Susilawati, Susilawati; Vonika, Nike; Fahrudin, Adi
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat UBJ Vol. 8 No. 1 (2025): January 2025
Publisher : Lembaga Penelitian Pengabdian kepada Masyarakat dan Publikasi Universitas Bhayangkara Jakarta Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31599/2kemxk69

Abstract

The "Institutional Strengthening of the Social Service Information Unit (UILS)" activity was held on 4-6 July 2024 in Jambenenggang Village, Sukabumi Regency, thanks to the collaboration of the Faculty of Psychology, Bhayangkara University and Poltekesos Bandung. The purpose of this activity is to increase capacity and strengthen the role of UILS in providing responsive mental health services, especially for families with members of People with Mental Disorders (ODGJ). This activity was attended by 25 participants who were UILS administrators and volunteers, and included training on basic mental health knowledge, crisis management techniques, and early psychological support. This training aims to enable participants to identify early signs of mentaldisorders and carry out early interventions, preventing more serious conditions. In addition to increasing individual capacity, institutional strengthening is carried out by discussing organizational governance, social service access strategies, and efficient referral mechanisms to advanced mental health services. Practical sessions were also held, with simulations of providing psychological first aid in emergency situations to ensure that participants not only understand the theory but also have practical skills. Group discussions were also held to explore the problems faced by ODGJ families and find joint solutions, facilitating the sharing of experiences in providing mental health services. The results of this activity are expected to strengthen the role of UILS as the main source of support in the community, as well as improve the quality of mental health services in Jambenenggang Village, making it a model for other areas.
Pendampingan Psikososial pada Anak Korban Kekerasan Seksual di UPTD PPA Kota Bandung Nur Aini, Erisa Dwi; Rini Hartini Rinda Andayani; Ella nurlela; Jhon Raphael Saragih
Jurnal Ilmiah Rehabilitasi Sosial (Rehsos) Vol 7 No 1 (2025): REHSOS
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31595/rehsos.v7i1.1530

Abstract

This study examines psychosocial assistance at the UPTD PPA in Bandung City. The purpose of this study was to describe: 1) Characteristics of informants, 2) Psychosocial assistance for child victims of sexual violence, 3) supporting and inhibiting factors for psychosocial assistance, and 4) Access to services for child victims of sexual violence at the UPTD PPA in Bandung City. This study used a descriptive qualitative research method and informant selection techniques with purposive sampling techniques. The data collection techniques used were (1) In-depth interviews, (2) observation, and (3) Documentation studies. The number of informants, namely key informants, consists of 2 social workers, 1 psychologist, and 1 legal expert or advocate. The results of this study found information related to psychosocial assistance, starting from physical, psychological, and social assistance with the process of receiving complaints, initial assessments, follow-up assessments, intervention planning, implementation of legal assistance interventions, mediation, monitoring, evaluation, and termination. Supporting factors for the mentoring process include relationships, flexibility of counseling session times, family psychoeducation, support from the DP3A office, free services, and material or skills assistance, even though they are not permanent, as well as technology. Inhibiting factors for the mentoring process are a lack of sources of social support, family or kinship relationships, vulnerable socio-economic conditions, time, and place. Access to services for child victims of sexual violence, including health services, legal services, and education services.