Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

THE POTENTIAL GRAM-NEGATIVE ENDOPHYTIC BACTERIA FROM PEGAGAN (Centella asiatica) WITH QUORUM-QUENCHING ACTIVITY Nur Al Huda; Mahyarudin Mahyarudin; Mitra Handini; Ambar Rialita; Mardhia Mardhia
Majalah Kedokteran Andalas Vol 43, No 2 (2020): Online Mei 2020
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/mka.v43.i2.p71-83.2020

Abstract

Background: Quorum-sensing is communication between bacterial involved in virulence. Bacterial virulence can be inhibited by quorum-quenching mechanism. Endophytic bacteria of pegagan leaf may produce secondary metabolit similar to bioactive compounds in the leaf wich can act in quorum-quenching; Aims: The study aimed to determine quorum-quenching ability in gram-negative bacteria from pegagan leaf; Methods: Gram-negative endophytic bacteria from pegagan were isolated, purified and subcultured by streak plate method on Nutrient Agar. Quorum-quenching activity was evaluatedĀ  by measuring the purple color inhibition zone of C. violaceum. Five Bacteria with the largest inhibition zones were characterized based on the characteristics of colony morphology, cell morphology and biochemical activities; Results: A total of 15 pure isolates of Gram-negative endophytic bacteria were obtained from 46 pure isolates of endophytic bacteria from Centella asiatica leaves. All isolates of Gram-negative endophytic bacteria showed quorum-quenching activity with inhibitory zones ranged from 9.0 to 13.0 mm. Five isolates that showed the largest quorum-quenching activity were included in genus Flavimonas, Flavobacterium and Acinetobacter; Conclusions: Gram-negative endophytic bacteria from pegagan leaf (Centella asiatica) potential to have quorum-quenching activity against Chromobacterium violaceum.
AKTIVITAS ANTIJAMUR ISOLAT BAKTERI ENDOFIT TANAMAN KUNYIT TERHADAP PENGHAMBATAN PERTUMBUHAN Malassezia furfur SECARA IN-VITRO Tomi Lim; Ambar Rialita; Mahyarudin Mahyarudin
Jurnal Ilmiah Umum dan Kesehatan Aisyiyah Vol. 7 No. 1 (2022): JAKIYAH VOL.7 NO.1 JUNI 2022
Publisher : Program Studi Kebidanan Politeknik Aisyiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35721/jakiyah.v7i1.108

Abstract

Latar Belakang: Pityriasis versicolor (PV) adalah kelainan kulit akibat jamur atau dermatomikosis yang umumnya disebabkan oleh Malassezia furfur. Penggunaan ketokonazol merupakan pengobatan lini pertama pada infeksi Malassezia furfur. Penggunaan oral ketokonazol dapat beresiko tinggi terjadinya hepatoksisitas dan pada penggunaan jangka panjang mengakibatkan resistensi jamur. Oleh karena itu, diperlukan pengeksplorasian mengenai senyawa metabolit baru yang berpotensi sebagai senyawa antijamur. Ekstrak tanaman kunyit diketahui memiliki aktivitas antijamur, dan bakteri endofit yang hidup bersamaan dengan tanaman inangnya diketahui dapat menghasilkan metabolit sekunder yang identik dengan tanaman inangnya. Tujuan: Untuk mengetahui aktivitas antijamur bakteri endofit tanaman kunyit terhadap penghambatan pertumbuhan Malassezia furfur secara in vitro. Metode: Isolat bakteri endofit dilakukan peremajaan pada media NA dengan metode gores. Uji aktivitas antijamur menggunakan metode difusi cakram. Isolat bakteri endofit yang potensial dikarakterisasi berdasarkan morfologi koloni, morfologi sel dan karakter biokimianya. Identifikasi senyawa metabolit sekunder menggunakan metode Ciulei. Hasil Penelitian: Sebanyak 17 dari 21 isolat bakteri endofit masuk dalam kriteria inklusi pada penelitian ini. Semua isolat bakteri endofit memiliki potensi sebagai antijamur dengan zona hambat yang terbentuk setelah 24 jam pengujian yaitu berkisar 7,11-13,6 mm. Isolat yang memiliki zona hambat terluas atau bakteri endofit yang potensial adalah H1 yang memiliki kemiripan dengan genus Bacillus. Senyawa metabolit sekunder yang dihasilkan yaitu senyawa yang termasuk kedalam golongan alkaloid, terpenoid dan saponin. Simpulan: Bakteri endofit yang potensial sebagai antijamur (isolat H1) memiliki kemiripan dengan genus Bacillus dan menghasilkan senyawa metabolit sekunder golongan alkaloid, terpenoid, dan saponin.