Habibi Habibi
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Alauddin Makassar

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Ketepatan Waktu Pelaksanaan Penyelidikan Epidemiologi Demam Berdarah Dengue (DBD) Tingkat Puskesmas di Kota Makassar Tahun 2015 Irviani Anwar Ibrahim; Habibi Habibi; Este Latifahanun
Al-Sihah : The Public Health Science Journal Volume 7, Nomor 2, Tahun 2015
Publisher : Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (377.557 KB) | DOI: 10.24252/as.v7i2.2009

Abstract

Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Penyelidikan epidemiologi merupakan suatu kegiatan penyelidikan yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran terhadap masalah kesehatan atau penyakit secara lebih menyeluruh. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan faktor-faktor yang berhubungan dengan ketepatan waktu pelaksanaan penyelidikan epedemiologi DBD tingkat Puskesmas. Menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan desain analitik melalui pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah petugas PE DBD tingkat Puskesmas dengan sampel sebanyak 46 orang yang diambil dengan menggunakan total sampling. Dan data dianalisis menggunakan uji Chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel independen yang berhubungan dengan ketepatan waktu pelaksanaan PE DBD pada penelitian ini yaitu pendidikan (ρ=0.006), perolehan pelatihan (ρ=0.014), faktor form (ρ=0.012), dan perhatian pimpinan (ρ=0.004) dengan ketepatan waktu pelaksanaan PE DBD. Sedangkan variabel independen yang tidak berhubungan yaitu jenis kelamin (ρ=0.244), lama kerja (ρ=0.949), keberadaan insentif (ρ=0.08), dan tugas rangkap (ρ=0.161), dengan ketepatan waktu pelaksanaan PE DBD.  Untuk petugas PE DBD agar kiranya lebih meningkatkan lagi kualitas kerja dalam hal ketepatan waktu ketika melaksanakan penyelidikan sehingga tidak terjadi penyebaran kasus yang lebih luas lagi khususnya penyakit DBD. 
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kekambuhan Pengguna Narkoba pada Pasien Rehabilitasi di Balai Rehabilitasi Badan Narkotika Nasional Baddoka Makassar Tahun 2015 Habibi Habibi; Syahrul Basri; Fitri Rahmadhani
Al-Sihah : The Public Health Science Journal Volume 8, Nomor 1, Tahun 2016
Publisher : Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (442.965 KB) | DOI: 10.24252/as.v8i1.2017

Abstract

Masalah   penyalahgunaan   narkoba   merupakan   masalah   yang   sangat kompleks bagi pengguna narkoba sehingga beberapa faktor masih menjadi penyebab pengguna narkoba mengalami relapse. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kekambuhan (relapse) pengguna narkoba pada pasien rehabilitasi. Penelitian ini merupakan penelitian survei analitik dengan pendekatan cross sectional dimana penarikan sampelnya menggunakan tehnik simple random sampling. Jumlah populasi 115 dan jumlah sampel  yaitu 89 pasien pengguna narkoba. Hasil uji chi-square menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara status ekonomi (nilai p=0.02 dan RP=1.96), jenis napza (p=0.01 dan RP=1.69), faktor keluarga (nilai p=0.03 dan RP=1.78) dan faktor teman (nilai p=0.00 dan RP=1.34) dengan kekambuhan kembali. Disarankan kepada pihak rehabilitasi agar dapat memperkuat program yang ada di balai rehabilitasi, yang mampu membekali pasien untuk mengatasi trigger factor setelah mereka selesai mengikuti kegiatan rehabilitasi. Bagi residen yang menjalani rehabilitasi manfaatkanlah harta dengan membelanjakan barang yang halal, dan bergaul dengan teman yang lebih baik serta jauhilah ajakan teman yang bersifat negatif yang dapat berpengaruh buruk terhadap anda 
Gambaran Implementasi Peraturan Daerah Tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR) Pada RSUD Haji dan Rumah Sakit Stella Maris di Kota Makassar Tahun 2015 Habibi Habibi; Surahmawati Surahmawati; Heriyani Sompo
Al-Sihah : The Public Health Science Journal Volume 8, Nomor 2, Tahun 2016
Publisher : Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (364.923 KB) | DOI: 10.24252/as.v8i2.2656

Abstract

Penerapan Kawasan Tanpa Rokok merupakan upaya dari pemerintah untuk melindungi dan menjamin hak setiap orang untuk menghirup udara bersih tanpa paparan asap rokok. Kota Makassar sendiri telah menetapkan PerWali No. 13 Tahun 2011 tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR) yang mengatur tentang area atau ruangan yang dinyatakan dilarang untuk kegiatan merokok. RSUD Haji dan Rumah Sakit Stella Maris merupakan fasilitas pelayanan kesehatan yang mempunyai peranan untuk melaksanakan kewajiban dan larangan sesuai dengan ketentuan Perda tersebut. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi yang dilakukan melalui teknik wawancara mendalam. Penentuan informan dengan teknik purposive (purposive sampling). Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi Peraturan Daerah tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR) pada RSUD Haji dan Rumah Sakit Stella Maris pada dasranya sudah diterapkan. Perlu dilakukannya evaluasi secara berkala untuk mengetahui perkembangan dari implementasi kebijakan kawasan tanpa rokok yang meliputi tingkat keefektifan strategi kebijakan, keunggulan, kelemahan, peluang dan ancaman yang muncul selama pelaksanaan kebijakan. 
Gambaran Pengelolaan Pelayanan Kesehatan Berdasarkan Fungsi Manajemen Pada Program Pengendalian Penyakit Menular (P2M) di Puskesmas Tamangapa Makassar Tahun 2016 Habibi Habibi; Nurdiyanah Nurdiyanah; Surahmawati Surahmawati; Nurul Chaerunnisa
Al-Sihah : The Public Health Science Journal Volume 9, Nomor 1, Tahun 2017
Publisher : Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (524.879 KB) | DOI: 10.24252/as.v9i1.3144

Abstract

Pelaksana kegiatan di Puskesmas adalah seorang tenaga kesehatan, dimana pelaksana melakukan kegiatan tertentu yang dinamakan dengan fungsi manajemen.Data yang di peroleh di Puskesmas Tamangapa, bahwa penyakit ISPA, Diare, dan Hipertensi mengalami peningkatan. Maka, aktifitas yang ada membutuhkan kerja sama dari tenaga kesehatan terkhusus pada unit P2M di Puskesmas untuk mengelola pelayanan kesehatan dalam fungsi manajemen dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengelolaan pelayanan kesehatan berdasarkan fungsi manajemen pada program P2M di Puskesmas Tamangapa Makassar. Desain penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang sifatnya deskriptif, melalui teknik wawancara mendalam.Penentuan informan dengan teknik purposive sampling dimana informan berjumlah 9 orang. Hasil penelitian menunjukkan, fungsi perencanaan pada Program P2M dimulai dengan mengidentifikasi masalah, menentukan prioritas masalah sampai menetapkan tujuan dan kegiatan yang ingin dicapai hal ini sesuai dengan tahapan perencanaan program pada umumnya. Fungsi pengorganisasian dalam pembagian tugas dan menyusun kelompok kerja, dirumuskan bersama sesuai kompetensi pegawai, namun adanya rangkap jabatan dinilai kurang efektif. Kemampuan pimpinan dalam memberikan motivasi dalam fungsi pergerakan telah dilaksanakan. Bentuk pengawasan pada program P2M hanya melalui via telepon. Serta fungsi evaluasi untuk menilai keberhasilan pelaksanaan program yang telah dilakukan, dengan melihat standar pelayanan minimal yang disusun.Saran, perlu adanya penambahan jumlah tenaga kesehatan di Puskesmas dan proses pengawasan yang di tingkatkan dengan melakukan pemantauan langsung kegiatan untuk melihat kinerja pegawai terkhusus pada program P2M.