Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analysis of Iranian Muslim Gay Profile Uploads in @Thequeermuslimproject Instagram Account Nara Garini Ayuningrum
Muwazah Vol 13 No 1 (2021)
Publisher : UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28918/muwazah.v13i1.3345

Abstract

Instagram as a new media offering free and global seems to be a means of "escaping" from the real repression received by Saif, Danyal and Alireza as homosexual Muslims, from the social pressures and religious discourse that dominate Iran. This paper is about the analysis of representations by the three, who claim to be homosexual Muslims who grew up in Iran. The representations of the three were analyzed through their own self-photos and profile captions on the instagram account page of @thequeermuslimproject, an online community for Muslim queers, using the multimodal critical discourse analysis (CDA) method put forward by Gunther Kress and Theo Van Leeuwen, which is an analysis method used to analyze text in the form of images and writings. Research becomes interesting when the representations shown are not identical or different from each other despite growing up in the influence or dominance of the same discourse. Researchers summarize it into 3 major discourses found in the representations shown by the three, namely (a) the practice of coming out, (b) the dominance of heteronormatic discourse, and (c) the politics of visibility.
Program “Setara dalam Berkarya” Sebagai Upaya Penguatan Pariwisata Berbasis Kesetaraan Gender Pada Kelompok Budaya Seni musik Saronen di Desa Paberasan Sumenep Mohammad Insan Romadhan; Nara Garini Ayuningrum; Sayidah Aulia ul Haque
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol. 3 No. 1 (2023): Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat : MEMAKSIMALKAN POTENSI
Publisher : Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33086/snpm.v3i1.1259

Abstract

Kelompok seni musik saronen cenderung pasif dan kurang inisiatif dalam berkegiatan, selain itu kegiatan promosi yang dilakukan kelompok seni musik saronen masih cenderung konvensional dan belum mengarah pada produksi konten promosi berbasis online dan yang utama adalah kurangnya peran perempuan dalam kegiatan kelompok seni musik saronen. Kondisi tersebut terjadi dikarenakan masih kentalnya budaya patriarki yang ada di Sumenep, sehingga menyebabkan perempuan kurang memiliki akses ke ranah publik. Akibatnya peran perempuan pada kelompok kesenian saronen tersebut tidak ada sama sekali dan lebih banyak melakukan aktivitas pada ranah domestik. Hal ini disinyalir karena minimnya kesadaran masyarakat setempat akan kesetaraan gender dalam ranah publik. Tujuan utama diadakannya pengabdian ini, sebagai upaya pemberdayaan perempuan untuk turut berperan dalam kegiatan kelompok kesenian musik saronen, sehingga mampu memberikan dorongan dalam penguatan sektor pariwisata di Sumenep Madura. Metode pelaksanaan yang dilakukan adalah memberikan penyuluhan kepada para pelaku seni musik saronen tentang kesetaraan gender dalam kesenian dan memberikan pelatihan tentang produksi konten promosi berbasis media sosial. Hasil pengabdian yang dilakukan oleh pengabdi berdasarkan dari hasil peningkatan pre-test dengan total skor 257 dan 255 dari peserta program pengabdian yang awalnya hasilnya kurang baik dan dilihat dari hasil setelah dilakukan pengabdian untuk hasil post-test dengan total skor 537 dan 551, maka program ini bisa dikatakan berhasil. Pelaku kelompok seni dinilai mulai memiliki kesadaran dan pengetahuan terkait kesadaran gender serta dapat mulai menghasilkan dan memproduksi konten tentang kelompok seni mereka.