Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Aplikasi Manajemen, Ekonomi dan Bisnis

Evaluasi Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Bantimurung Kabupaten Maros Adriani Adriani
Jurnal Aplikasi Manajemen, Ekonomi dan Bisnis Vol. 3 No. 1 (2018): Jurnal Aplikasi Manajemen, Ekonomi dan Bisnis
Publisher : STIM LASHARAN JAYA MAKASSAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi kinerja PDAM Tirta Bantimurung Kabupaten Maros berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 47 Tahun 1999 selama periode 2016 dan 2017. Hasil Penelitian ini 1. Kinerja PDAM berdasarkan pedoman penilaian menurut Keputusan Menteri Dalam Negeri No 47 Tahun 1999 masih tergolong baik walaupun terjadinya peningkatan dari periode tahun ke tahun. Ini disebabkan meningkatnya kinerja pada aspek keuangan, aspek operasional dan aspek administrasi. Akan tetapi masih perlu kondisi yang akan diperbaiki yaitu biaya operasional masih lebih tinggi dibandingkan dari pendapatan nasional.Cakupan pelayanan , dalam jumlah penduduk yang terlayani sebanyak 109.064 jiwa atau 31,79% dari jumlah penduduk sebanyak 343,083. Sedangkan penduduk di wilayah teknis yang terlayani 109.064 jiewa atau 67,26% dari jumlah penduduk yang ada jaringan pipa PDAM sebanyak 162.160 jiwa. Dalam cakupan Corporate Plan menetapkan target cakupan pelayanan yang harus dicapai PDAM untuk akhir 2017. yaitu 69%. Dengan demikian PDAM kabupaten Maros belum siap mendukung target 100% akses air nasional. Kualitas, kuantitas dan Kontinuitas (3K) Air, ssat ini PDAM Kabupaten Maros belum sepenuhnya mampu memenuhi kepastian kualitas, kuantitas dan kontinuitas. Kualitas air belum memenuhi syarat yang telah ditetapkan dalam Permenkes no 492/MENKES /PER/IV/2010 tentang persyaratankualitas air minum PDAM Kabupaten Maros telah melakukan pengawasan secara internal atas kualitas air minum sesuai yang ditetapkan dalam Permenkes 736 tanggal 18 juni 2010 tentang tata laksana pengawasan kualitas air minum. Kapasitas produksi terpasang sampai akhir tahun 2016 sebesar 9.145.440 m3 dan seluruhnya dapat dimanfaatkan (100%). Dari kapasitas rill tersebut air yang dihasilkan sebesar 6.877.378m3 sehingga terdapat kapasitas yang masih menganggur.
Pengaruh kepemilikan institusional terhadap nilai perusahaan dengan profitabilitas sebagai variabel intervening pada sektor basic Industry & Chemicals yang terdaftar di bursa efek Indonesia perode 2014-2019 Andi Muh Sofian Assaury; Adriani Adriani
Jurnal Aplikasi Manajemen, Ekonomi dan Bisnis Vol. 5 No. 1 (2020): Jurnal Aplikasi Manajemen, Ekonomi dan Bisnis
Publisher : STIM LASHARAN JAYA MAKASSAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51263/jameb.v5i1.113

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah unuk mengukur sejauhmana pengaruh dari Struktur kepemilikan perusahaan (X) terhadap nilai perusahaaan (Y) dengan Return on Asset (Z) sebagai variabel intervening pada Pada sektor basic Industry & Chemicals yang terdaftar dibursa efek Indonesia. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan di sektor basic Industry & Chemicals yang terdaftar sebanyak 44 perusahaan, yang kemudian menggunakan teknik purposive sampling dalam pengambilan sampel sehingga jumlah sampel dari 44 populasi dalam penelitian ini sebanyak 21 perusahaan basic Industry & Chemicals yang terdaftar di bursa efek Indonesia tahun 2014-2019. Adapun Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan model regresi linier berganda. Adapun hasil penelitian ini adalah (1) struktur kepemilikan perusahaan berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan, (2) Struktur kepemilikan perusahaan berpengaruh tidak signifikan terhadap return on asset ,(3) return on asset berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan dan (4) variabel Return on Asset (ROA) sebagai variabel intervening tidak mampu menghubungkan pengaruh antara variabel struktur kepemilikan terhadap variabel nilai perusahaan.
PENGAKUAN PENYUSUTAN ASET TETAP MENURUT PERPAJAKAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP LABA PERUSAHAAN PADA PT SEMEN TONASA (Persero) adriani adriani; Bakri Bakri; Andi Muh Sofian Assaury Yahya
Jurnal Aplikasi Manajemen, Ekonomi dan Bisnis Vol. 6 No. 2 (2022): Jurnal Aplikasi Manajemen, Ekonomi dan Bisnis
Publisher : STIM LASHARAN JAYA MAKASSAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51263/jameb.v6i2.144

Abstract

Revisions to tax laws have been repeatedly made, especially income tax No. 07 of 1994, the last of which was changed to Law No. 36 of 2008 which requires companies to prepare fiscal financial statements to determine taxable profit. One indicator that can affect the company's profit is the depreciation expense in this case the depreciation expense can be a deduction factor from the taxable profit. the use of the depreciation method is very important in this case, especially PT Semen Tonasa which is engaged in industry, the purpose of this study is whether the use of the depreciation method carried out by PT cementonasa is appropriate as a deduction from taxable profit to meet the provisions of law No. 36 of 2008 and the second purpose is whether the provisions of law no. 36 of 2008 as the basis for taxation provisions in determining taxable profit can affect the tax calculation basis of PT Semen Tonasa. The sources of data in this study are the financial statements of PT Semen Tonasa for the last 3 years, a list of assets and amortization report of PT Semen Tonasa's assets and the calculation of the income tax of PT Semen Tonasa. The data analysis technique used in this study uses the Miles and Huberman data analysis technique which in the process uses the theory and tax calculation tools applicable to the Income Tax Law Article 11 paragraph (1) The results showed the use of the method in calculating the amortization of assets at PT Semen Tonasa using the straight-line method, the use of the amortization method used (the straight-line method) became an effective tool for measuring asset activity so that the company's profit reduction factor became more precise and could meet the laws and regulations. invitation No. 36 of 2008.