Pembelajaran IPS mengenai pemanfaatan lingkungan untuk kebutuhan ekonomi penting sebab mencakup kajian geografis dan isu lingkungan, yang sering kali kompleks menyulitkan peserta didik dalam memahami dan menyelesaikan persoalan tersebut khususnya kaitan dengan permasalahan konteks nyata, akibatnya kemampuan pemecahan masalah peserta didik belum optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dan peningkatan signifikan kemampuan pemecahan masalah peserta didik pada materi pemanfaatan lingkungan dalam pemenuhan kebutuhan ekonomi melalui penggunaan Model Pembelajaran LAPS-Heuristik pada peserta didik kelas VIII di SMP Negeri 63 Surabaya. Penelitian ini menggunakan teknik eksperimen pada pendekatan kuantitatif dengan metode penelitian Quasi Experimental Design dan desain Pretest-Posttest Nonequivalent Control Group, sampel dipilih menggunakan teknik Purposive Sampling, dan instrumen pengukuran kemampuan pemecahan masalah menggunakan tes kemampuan pemecahan masalah tipe pilihan ganda yang diuji validitas dan reliabilitasnya, serta pengujian hipotesis dianalisis dengan uji normalitas, homogenitas, N-Gain, Paired Sample T-Test, dan Independent Sample T-Test. Hasil pembelajaran IPS pada materi pemanfaatan lingkungan sekitar untuk pemenuhan kebutuhan ekonomi di SMP Negeri 63 Surabaya dengan menggunakan Model Pembelajaran LAPS-Heuristik menunjukkan bahwa kemampuan pemecahan masalah peserta didik berada pada kategori sedang, tinggi, dan sangat tinggi, dan tidak ada yang tergolong dalam kategori rendah. Hasil uji N-Gain score sebesar 0,56 (kategori sedang) menunjukkan efektivitas model ini dalam meningkatkan kemampuan pemecahan masalah, dengan N-Gain persen sebesar 56%. Uji Paired Sample T-Test menunjukkan pengaruh antara kemampuan awal dan akhir pemecahan masalah peserta didik dengan penggunaan model pembelajaran LAPS-Heuristik, dengan nilai signifikansi 0,00 < 0,05. .Selain itu, uji Independent Sample T-Test menunjukkan adanya pengaruh positif yang signifikan antara penggunaan model LAPS-Heuristik daripada model pembelajaran langsung terhadap peningkatan kemampuan pemecahan masalah, dengan nilai signifikansi 0,006 < 0,05. Selanjutnya, rata-rata nilai kemampuan pemecahan masalah peserta didik setelah pembelajaran dengan model LAPS-Heuristik lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata nilai setelah pembelajaran langsung.