Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENGEMBANGAN WISATA EDUKATIF DI KAWASAN PANTAI BALEKAMBANG, KABUPATEN MALANG Mohamad Mambaus Su'ud; Titin Kholisna; Silvi Nur Afifah
at-tamkin: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2019): At-Tamkin - Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Islam Raden Rahmat Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33379/attamkin.v2i2.518

Abstract

Kabupaten Malang merupakan wilayah dengan potensi wisata alam yang sangat besar, tercatat terdapat 64 obyek wisata di kabupaten Malang, terbanyak ialah kawasan pantai dan pemandian. Menurut catatan dinas pariwisata, pengunjung wisatawan di Kabupaten malang, setiap tahun meningkat sekitar 26 %. Tujuan PKM ini ialah dilakukan untuk mengembangan wisata yang bisa memberi pengetahuan/edukasi kepada wisatawan. Metode dalam kegiatan ini ialah menggunakan pendekatan Participatory Rural Apprasial (PRA) yakni memacu keberdayaan masyarakat lokal dalam mengelola dan menggalang pengetahuan terkait budaya, lingkungan hidup, dan kebencaan. Kegiatan pengabdian masyarakat ini telah memberikan pilihan tujuan dan preferensi wisata bagi wisatawan. Selain Balekambang yang sudah terkenal sebagai pantai yang indah, sebelah timur Regent telah memberikan tambahan nilai edukasi.
Strategi Pembelajaran Berbasis Konflik Sosial Dalam Mengembangkan Keterampilan Berpikir Kritis Peserta Didik Pada Mata Pelajaran IPS Di SMP 1 Bandung Silvi Nur Afifah; Nuansa Bayu Segara; Sugiantoro; Ali Imron
SEUNEUBOK LADA: Jurnal ilmu-ilmu Sejarah, Sosial, Budaya dan Pendidikan Vol 12 No 2 (2025): JURNAL SEUNEUBOK LADA
Publisher : Program Studi Pendidikan Sejarah - Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33059/jsnbl.v12i2.12538

Abstract

This study aims to examine the effectiveness of social conflict-based learning in enhancing students’ critical thinking skills in social studies (IPS) subjects. The research was conducted at SMPN 1 Bandung using a quasi-experimental method with a one-group pretest–posttest design. The participants consisted of 34 eighth-grade students. The research instrument was a critical thinking test that measured students’ ability to analyze, evaluate, and synthesize social issues. Pre-test results showed that 29 students demonstrated good critical thinking skills, while 5 students were categorized as very good, with an average score of 74.94. After the implementation of the social conflict-based learning model, the post-test results indicated a significant improvement: 33 students reached the very good category, and only one student remained in the good category, with the average score rising to 84.41. These findings suggest that learning based on social conflict is effective in fostering students’ critical thinking skills, encouraging them to engage with social issues in a more reflective and analytical manner.
PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPS DI SMP HANG TUAH 1 SURABAYA Pambudi, Bilian Wicaksono; Wiwiwk Sri Utami; Nuansa Bayu Segara; Silvi Nur Afifah
Jurnal Dialektika Pendidikan IPS Vol. 4 No. 4 (2024): issue
Publisher : Program Studi S1 Pendidikan IPS, Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam kegiatan pembelajaran IPS di SMP Hang Tuah 1 Surabaya peserta didik seringkali kurang aktif, sehingga menyebabkan hasil belajar mereka kurang optimal dalam pembelajaran IPS. Zaman sekarang pembelajaran harus disesuaikan dengan pembelajran abad 21 yang mana di dalamnya mempunyai keterampilan inti yakni kreatif, inovatif, berpikir kritis dan menyelesaikan masalah. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh model Problem Based Learning terhadap peningkatan kemampuan berpikir kritis perserta didik dalam pembelajran IPS. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Hang Tuah 1 Surabaya pada tahun ajarn 2023/2024.Penelitian ini menggunakan Quasi ekperimen dengan desain Nonequivalent Control Group Design karena dalam penelitian ini menggunkan 2 sampel yang berbeda. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini yakni kelas VIII E dan VIII G, yang mana kelas VIII G sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII E sebagai kelas kontrol. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa soal Pretest dan Posttest. Teknis yang digunakan dalam menganalisis penelitian ini yang adalah uji validalitas, uji reliabilitas,uji normalitas, uji homogenitas, uji N-Gain dan uji Hipotesis. Penerapan model Problem Based Learning dinilai cukup efektif dalam peningkatan kemampuan berpikir kritis peserta didik kelas VIII SMP Hang Tuah 1 Surabaya, hasil cukup efektif diambil dari hasil uji N-Gain yang mana menunjukkan persentase 57,2 %. Hasil dari pengujian hipotesis menggunakan Independent Sample T Test menunjukkan nilai Sig 0,000, lebih kecil dari 0,05. Dari hasil tersebut maka H0 ditolak dan H1 diterima yang artinya model Problem Based Learning memiliki pengaruh terhadap kemampuan berpikir pesrta didik. Hasil dari pengelompokan kategori peserta didik berdasarkan nilainya, kelompok ekperimen setelah adanya perlakuan berupa model Problem Based Learning cenderung kategori tinggi.
Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Logan Avenue Problem Solving (LAPS)-Heuristik terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Peserta Didik pada Materi Pemanfaatan Lingkungan Sekitar dalam Pemenuhan Kebutuhan Ekonomi di SMPN 63 Surabaya Putri Endah Purnamasari, Putri Endah Purnamasari; Ketut Prasetyo; Nuansa Bayu Segara; Silvi Nur Afifah
Jurnal Dialektika Pendidikan IPS Vol. 5 No. 1 (2025): issue
Publisher : Program Studi S1 Pendidikan IPS, Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembelajaran IPS mengenai pemanfaatan lingkungan untuk kebutuhan ekonomi penting sebab mencakup kajian geografis dan isu lingkungan, yang sering kali kompleks menyulitkan peserta didik dalam memahami dan menyelesaikan persoalan tersebut khususnya kaitan dengan permasalahan konteks nyata, akibatnya kemampuan pemecahan masalah peserta didik belum optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dan peningkatan signifikan kemampuan pemecahan masalah peserta didik pada materi pemanfaatan lingkungan dalam pemenuhan kebutuhan ekonomi melalui penggunaan Model Pembelajaran LAPS-Heuristik pada peserta didik kelas VIII di SMP Negeri 63 Surabaya. Penelitian ini menggunakan teknik eksperimen pada pendekatan kuantitatif dengan metode penelitian Quasi Experimental Design dan desain Pretest-Posttest Nonequivalent Control Group, sampel dipilih menggunakan teknik Purposive Sampling, dan instrumen pengukuran kemampuan pemecahan masalah menggunakan tes kemampuan pemecahan masalah tipe pilihan ganda yang diuji validitas dan reliabilitasnya, serta pengujian hipotesis dianalisis dengan uji normalitas, homogenitas, N-Gain, Paired Sample T-Test, dan Independent Sample T-Test. Hasil pembelajaran IPS pada materi pemanfaatan lingkungan sekitar untuk pemenuhan kebutuhan ekonomi di SMP Negeri 63 Surabaya dengan menggunakan Model Pembelajaran LAPS-Heuristik menunjukkan bahwa kemampuan pemecahan masalah peserta didik berada pada kategori sedang, tinggi, dan sangat tinggi, dan tidak ada yang tergolong dalam kategori rendah. Hasil uji N-Gain score sebesar 0,56 (kategori sedang) menunjukkan efektivitas model ini dalam meningkatkan kemampuan pemecahan masalah, dengan N-Gain persen sebesar 56%. Uji Paired Sample T-Test menunjukkan pengaruh antara kemampuan awal dan akhir pemecahan masalah peserta didik dengan penggunaan model pembelajaran LAPS-Heuristik, dengan nilai signifikansi 0,00 < 0,05. .Selain itu, uji Independent Sample T-Test menunjukkan adanya pengaruh positif yang signifikan antara penggunaan model LAPS-Heuristik daripada model pembelajaran langsung terhadap peningkatan kemampuan pemecahan masalah, dengan nilai signifikansi 0,006 < 0,05. Selanjutnya, rata-rata nilai kemampuan pemecahan masalah peserta didik setelah pembelajaran dengan model LAPS-Heuristik lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata nilai setelah pembelajaran langsung.