Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

National Integration Education Practices In Post-Conflict Regions Rahman, Aulia; Abdurrahman Usman, Zulkifli; Anis, Madhan; Prasetyo, Okhaifi; Sugiantoro; Riyani, Mufti; Rosyid MA, Ikhsan
SEUNEUBOK LADA: Jurnal ilmu-ilmu Sejarah, Sosial, Budaya dan Pendidikan Vol 12 No 1 (2025): JURNAL SEUNEUBOK LADA
Publisher : Program Studi Pendidikan Sejarah - Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33059/jsnbl.v12i1.11385

Abstract

This study examines the practice of national integration education in post-conflict Aceh, focusing on the materials, approaches, and challenges faced in its implementation. The Aceh conflict (1975–2004) left deep social, economic, and psychological scars, necessitating educational interventions to foster unity and prevent disintegration. National integration education aims to cultivate values of tolerance, solidarity, and social justice among students, aligning with multicultural and peace education principles while emphasizing national cohesion. Using qualitative methods, including interviews and observations with selected teachers and students, this research explores how national integration education is taught in schools. Findings indicate that while the program has successfully raised students' conflict sensitivity and reinforced peace-building values, challenges remain in pedagogical approaches and institutional support. The study highlights the importance of experiential and contextually relevant learning both inside and outside the classroom to strengthen national integration. The study contributes to the discourse on post-conflict education by advocating for a more structured and inclusive approach to national integration education, ensuring it addresses historical divisions and promotes lasting social harmony.
Model Pembelajaran Berbasis Kearifan Lokal Untuk Membangun Kognisi Sosial Dan Sikap Sosial Siswa SMP Sugiantoro; Yuni Suprapto; Ali Imron
SEUNEUBOK LADA: Jurnal ilmu-ilmu Sejarah, Sosial, Budaya dan Pendidikan Vol 12 No 1 (2025): JURNAL SEUNEUBOK LADA
Publisher : Program Studi Pendidikan Sejarah - Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33059/jsnbl.v12i1.12118

Abstract

Education in the 21st century necessitates the cultivation of capabilities that integrate cognitive abilities, social skills, and character development. In the context of accelerating globalisation, local wisdom values are progressively marginalised, despite their crucial influence on the formation of students' identity, social empathy, and tolerance. This project seeks to create and evaluate the efficacy of a Social Studies (IPS) learning model grounded in local knowledge, referred to as the Social Cognition Construction Model Based on Local knowledge. The study utilised a Research and Development (R&D) methodology, adhering to the phases of the Borg & Gall development model, which include needs analysis, model design, expert validation, limited trials, and extensive implementation. Data were gathered by observation, questionnaires, and tests, then analysed employing both descriptive quantitative and qualitative methodologies. The findings demonstrate that the Social Cognition Construction Model Based on Local Wisdom is both valid and practicable, as per evaluations from experts and practitioners. Both the limited and extended trials evidenced the model’s efficacy in improving five critical dimensions of learning: cognitive abilities (from 54.64 to 77.16), learning observation / observation of student engagement (from 89.25 to 96.00), learning motivation (from 79.06 to 94.12), social attitudes (from 64.64 to 92.02), and nurturant effect (from 81.20 to 92.65). In conclusion, the Social Cognition Construction Model Based on Local Wisdom significantly enhances Social Studies learning outcomes and promotes the development of student character that values local traditions, cultivates social empathy, and encourages harmonious social interactions.
Dinamika Sosial Budaya Dalam Tradisi Pawai Ogoh-Ogoh Di Desa Adat Kuta Bali Fauziah, Laila; Rahma, Nabila Zalia; Akhila, Akhna Khoiro; Siti Dwi Makhzumah; Azki Faisal Hamdani; Sugiantoro
SEUNEUBOK LADA: Jurnal ilmu-ilmu Sejarah, Sosial, Budaya dan Pendidikan Vol 12 No 2 (2025): JURNAL SEUNEUBOK LADA
Publisher : Program Studi Pendidikan Sejarah - Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33059/jsnbl.v12i2.11955

Abstract

Tradisi pawai Ogoh-Ogoh di Desa Adat Kuta, Bali, merupakan representasi dinamika sosial budaya masyarakat Bali dalam menjaga identitas lokal di tengah arus globalisasi dan pariwisata. Awalnya bersifat sakral, kini ogoh-ogoh mengalami transformasi makna menjadi medium kritik sosial, ekspresi budaya, hingga simbol partisipasi generasi muda. Melalui pendekatan interaksionisme simbolik dan performativitas budaya, penelitian ini menunjukkan bahwa makna ogoh-ogoh dibentuk melalui interaksi sosial dan kontekstualisasi nilai. Peran Sekaa Teruna Teruni (STT) sangat sentral, baik dalam pembuatan, tema, maupun inovasi ekologis dan visual. Fenomena glokalisasi tercermin dari integrasi nilai lokal dengan pengaruh global, termasuk keterlibatan perempuan dan komunitas non-Hindu. Tradisi ini bukan hanya media pelestarian budaya, tetapi juga arena negosiasi identitas, resistensi terhadap komodifikasi, dan regenerasi nilai-nilai kultural.
Strategi Pembelajaran Berbasis Konflik Sosial Dalam Mengembangkan Keterampilan Berpikir Kritis Peserta Didik Pada Mata Pelajaran IPS Di SMP 1 Bandung Silvi Nur Afifah; Nuansa Bayu Segara; Sugiantoro; Ali Imron
SEUNEUBOK LADA: Jurnal ilmu-ilmu Sejarah, Sosial, Budaya dan Pendidikan Vol 12 No 2 (2025): JURNAL SEUNEUBOK LADA
Publisher : Program Studi Pendidikan Sejarah - Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33059/jsnbl.v12i2.12538

Abstract

This study aims to examine the effectiveness of social conflict-based learning in enhancing students’ critical thinking skills in social studies (IPS) subjects. The research was conducted at SMPN 1 Bandung using a quasi-experimental method with a one-group pretest–posttest design. The participants consisted of 34 eighth-grade students. The research instrument was a critical thinking test that measured students’ ability to analyze, evaluate, and synthesize social issues. Pre-test results showed that 29 students demonstrated good critical thinking skills, while 5 students were categorized as very good, with an average score of 74.94. After the implementation of the social conflict-based learning model, the post-test results indicated a significant improvement: 33 students reached the very good category, and only one student remained in the good category, with the average score rising to 84.41. These findings suggest that learning based on social conflict is effective in fostering students’ critical thinking skills, encouraging them to engage with social issues in a more reflective and analytical manner.
PERLINDUNGAN HUKUM KONSUMEN TERHADAP IKLAN PERUMAHAN DAN PEMUKIMAN Sugiantoro; Telaumbanua, Jelita Purnamasari; Saragih, Dikki Saputra; Purba, Parlindungan; Hutagalung, Malthus
JURNAL MUTIARA HUKUM Vol. 6 No. 1 (2023): Jurnal Mutiara Hukum
Publisher : Hukum Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51544/jmh.v6i1.5335

Abstract

Rumah merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia, tempat manusia melakukan aktifitas hidup dan berfungsi untuk melindungi manusia dari gangguan eksternal. Di Indonesia kebutuhan masyarakat akan rumah semakin meningkat terutama pada masyarakat perkotaan. Tetapi, memiliki sebuah rumah, membutuhkan dana yang besar. Hal tersebut disebabkan terbatasnya lahan dan mahalnya harga tanah. Mengatasi masalah tersebut, kemudian pemerintah membuat program perumahan yang segment pasarnya lebih diperuntukkan bagi masyarakat golongan ekonomi menengah ke bawah. Pemerintah juga menghimbau kepada para pengusaha property agar membuat perumahan bagi segment pasar tersebut. Dalam perkembangannya ternyata usaha di bidang properti sangat menjanjikan. Maka tidaklah heran banyak pengusaha properti yang kemudian melirik usaha tersebut. Akibatnya persaingan bisnis semakin ketat. Mereka berlomba untuk menarik orang-orang untuk membelinya dengan berbagai cara. Mereka mengadakan promosi produknya dengan mengumbar janji-janji bahwa konsumen akan mendapatkan kualitas bangunan yang baik, fasilitas yang lengkap, uang muka, cicilan serta bunga yang ringan, kemudahan dalam masalah legalitas. Tapi dalam pelaksanaannya tidak semua janji-janji terealisasi sehingga para konsumen/pembeli banyak yang kecewa karena apa yang mereka peroleh tidak sesuai seperti yang dijanjikan. Dan konsumen merasa dirugikan. Melihat kenyataan tersebut di atas pemerintah berupaya mencari jalan keluar. Kemudian pada tahun 1999 pemerintah mengeluarkan kebijakan yaitu dikeluarkannya Undang-Undang Nomor 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen. Tapi ternyata dalam penerapannya dilapangan mengalami kendala salah satunya adalah kurangnya kesadaran konsumen akan hak-haknya dalam hukum.
ANALISIS JENIS CYBERBULLYING DI MEDIA SOSIAL “TIKTOK” PADA KALANGAN REMAJA Dannis Indra Kuncoro; Nuansa Bayu Segara; Niswatin; Sugiantoro
Jurnal Dialektika Pendidikan IPS Vol. 5 No. 2 (2025): issue
Publisher : Program Studi S1 Pendidikan IPS, Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh banyaknya fenomena cyberbullying yang terjadi di media sosial, khususnya TikTok. Fenomena ini semakin mengkhawatirkan di kalangan remaja Indonesia, karakteristik remaja usia 15–19 tahun yang interaktif dan ekspresif menjadikan mereka rentan terhadap interaksi yang berpotensi memunculkan kekerasan digital. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis jenis-jenis cyberbullying yang terjadi di platform TikTok serta memahami dampak psikologis dan sosialnya dalam kerangka teori konstruksi sosial. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis naratif yang menampilkan remaja sebagai subjek atau objek cyberbullying. Data dikumpulkan melalui observasi dokumentatif terhadap video dan komentar, kemudian dianalisis dengan mengacu pada tipologi cyberbullying, serta teori konstruksi sosial. Analisis difokuskan pada proses eksternalisasi (ekspresi nilai kekerasan), objektivasi (penerimaan sosial melalui like dan komentar), serta internalisasi (pembentukan persepsi bahwa perilaku tersebut merupakan hal wajar dalam dunia digital). Hasil penelitian menunjukkan bahwa flaming dan Harassment merupakan bentuk yang paling dominan. Tindakan ini dijelaskan melalui proses eksternalisasi (ekspresi kekerasan verbal di ruang digital), objektivasi (penerimaan kolektif sebagai norma), dan internalisasi (penerimaan oleh korban sebagai bagian dari kenyataan sosial). Dampak yang ditimbulkan meliputi gangguan emosional seperti kecemasan, penurunan harga diri, dan kecenderungan menarik diri (self-withdrawal), serta munculnya trauma publik di kalangan korban. Penelitian ini diharapkan berkontribusi dalam memperkaya kajian akademik dan praktik edukasi media sosial yang etis dan reflektif, dengan menekankan pentingnya literasi digital dan kesadaran etika bermedia sosial. Temuan ini dapat dijadikan sumber pembelajaran kontekstual, terutama untuk membentuk karakter remaja yang kritis, empatik, dan bertanggung jawab dalam menggunakan media sosial.
Eksistensi Rawat Ruwat Ranu Masyarakat Klakah Sebagai Kearifan Lokal Dalam Menghadapi Perubahan Budaya Dan Arus Globalisasi Nainawatsaqifah, Alya; Lestari, Lina Dwi; Sa'adah, Nihayatus; Atsilah, Razita; Sugiantoro; Setyawan, Katon Galih
Maharsi: Jurnal Pendidikan Sejarah dan Sosiologi Vol. 6 No. 3 (2024): Maharsi : Jurnal Pendidikan Sejarah dan Sosiologi
Publisher : UNIVERSITAS INSAN BUDI UTOMO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33503/maharsi.v6i3.39

Abstract

Indonesia melambangkan negara yang kaya akan keberagaman suku, budaya, bahasa serta agama. Hal ini menunjukkan bahwa tiap-tiap daerah di negara kita yaitu Indonesia memiliki tradisi atau kearifan lokal yang berbeda-beda. Bahkan seiring kemajuan zaman dan arus perubahan globalisasi, tidak dapat dipungkiri bahwa ada beberapa daerah yang masih menjaga kearifan lokalnya. Kearifan lokal disetiap daerah sangat bervariasi, misalnya saja tradisi Rawat Ruwat Ranu Klakah masyarakat Desa Papringan, Kecamatan Klakah, Kabupaten Lumajang termasuk salah satu kearifan lokal berupa kampanye pelestarian lingkungan melalui jalan kebudayaan. Penelitian ini tergolong dalam macam jenis penelitian kualitatif. Dengan metode deskriptif yang digunakan yaitu deskriptif analisis, yaitu penelitian berwujud kutipan peristiwa dalam bentuk kata- kata, kalimat, serta paragraf yang mendemonstrasikan bentuk kearifan lokal tradisi Rawat Ruwat Ranu. Sumber datanya berasal dari data primer melewati tahap wawancara dan data sekunder dari referensi sumber bacaan dan artikel internet. Teknik perolehan data pada penelitian ini memakai metode studi pustaka serta studi lapangan, sementara itu metode pengkajian data terhadap riset ini menerapkan penelitian deskriptif analisis. Hasil penelitian ini menunjukkan pentingnya simbol simbol yang mendasari unsur tradisi Rawat Ruwat Ranu. Tradisi ini telah melewati perubahan yang panjang, baik segi nama maupun dari segi tradisi serta tantangan yang dihadapi dalam mempertahankan tradisi ini. Maka dari itu, peneliti tertarik untuk memahami makna dan simbolisme tradisi Rawat Ruwat Ranu.
Pelestarian Pencak Silat Lirboyo Kediri sebagai Upaya Merawat Warisan Budaya di Tengah Arus Modernisasi Jauharuddin, Muhammad Wildan; Galang, Muhammad; Mustofa, Andiva Nailus; Nasrudin, Muhammad Habib; Sugiantoro; Setyawan, Katon Galih
Maharsi: Jurnal Pendidikan Sejarah dan Sosiologi Vol. 6 No. 3 (2024): Maharsi : Jurnal Pendidikan Sejarah dan Sosiologi
Publisher : UNIVERSITAS INSAN BUDI UTOMO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33503/maharsi.v6i3.47

Abstract

Indonesia memerankan negara yang kaya akan kemajemukan dari suku, budaya, bahasa, serta agama. Mengenai hal ini menunjukkan bahwa setiap daerah di Indonesia memiliki kearifan lokal yang berbeda-beda. Terlebih seiring kemajuan zaman dan arus modernisasi tidak dapat dipungkiri bahwa tiap-tiap daerah masih melindungi kearifan lokalnya. Kearifan lokal di setiap daerah sangat beragam, Misalnya saja Tradisi Pencak Lirboyo di Kelurahan Lirboyo, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri termasuk salah satu kearifan lokal berupa aktivitas bela diri melalui jalan kebudayaan. Penelitian ini termasuk kedalam penelitian kualitatif. Dengan metode deskriptif analisis yakni penelitian yang berupa kejadian peristiwa dalam bentuk kalimat yang terukur kedalam tradisi Pencak Lirboyo. Datanya bermula dari data primer melampaui tahap wawancara dan dat sekunder dari artikel di internet. Hasil analisi ini menunjukkan pentingnya tradisi Pencak Lirboyo dari unsur kearifan lokal. Tradisi ini telah menempuh transfigurasi sangat panjang dari segi media promosi serta upaya yang dihadapi untuk memepertahankan tradisi ini. Bersamaan dengan ini peneliti terobsesi untuk menghargai makna dari Pencak Lirboyo.