Eddy Samsurizal
Unknown Affiliation

Published : 11 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

PERENCANAAN STRUKTUR BAJA PADA BANGUNAN KANTOR SEWA TUJUH LANTAI DI PONTIANAK Suganda, Agus; Samsurizal, Eddy; Sutandar, Erwin
JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang Vol 5, No 1 (2018): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI FEBRUARI 2018
Publisher : JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (369.175 KB) | DOI: 10.26418/jelast.v5i1.25296

Abstract

As the provincial capital of Pontianak to become the main business events destinations and is a barometer for the development of other areas in West Kalimantan. Business development in Pontianak will have an impact on increasing office space requirements, but it raises new problems, namely the limitation of the availability of land. To overcome this problem one alternative solution is the construction of a multi-story building. With a storied building can increase the capacity of office spaces, so the need for Office space can be fulfilled. In this final Task, carried out the planning of the steel structure SPRMB (Bearers of ordinary Moment Frame System) includes the planning of primary and secondary structure of the Foundation based on SNI 1729:2015, SNI 1726:2012, SNI 2847:2013, SNI: 1727:2013 and others. The analysis is done by software ETABS 2016 version 16.2. The results of the calculation of the results obtained, namely: roof and floor plates thick 10 cm, the typical parent WF beam dimensions 450,200 column dimension, King Cross 600,300, H-beam and H-beam 400,400 300,300 in the elevator. The connection to the main structure is planned as a high-quality connections with bolts fub 625 MPa. Planning the Foundation using concrete powerboats square 20 x 20 size with a depth of 24 m. Key words: SPRMB (Bearers of ordinary Moment Frame System), steel structures, Planning.
TINJAUAN FAKTOR AIR SEMEN TERHADAP KUAT TEKAN, KUAT TARIK BELAH DAN MODULUS ELASTISITAS Febriandy, Anggi; Samsurizal, Eddy; Mungok, Chrisna Djaya
JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang Vol 1, No 1 (2016): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL UNTAN EDISI FEBRUARI 2016
Publisher : JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (753.627 KB) | DOI: 10.26418/jelast.v1i1.14430

Abstract

Faktor air semen merupakan hal terpenting didalam pembentukan beton. Beton adalah bahan bangunan yang paling banyak digunakan pada konstruksi, karena konstruksi beton mempunyai beberapa kelebihan antara lain: bahan dasar mudah diperoleh, tahan terhadap berbagai cuaca, lebih mudah dan murah dalam pelaksanaan, serta perawatannya cukup mudah. Kekuatan beton tergantung pada perbandingan air semen serta memiliki ketahanan terhadap api yang lebih unggul dibandingkan material lain, sehingga mengalami penurunan kekuatan. Tujuan dari kajian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana tinjauan 3 kelompok benda uji dengan kelompok 1 memiliki kuat tekan rencana 40 MPa serta dengan fas 0,4. Kelompok 2 memiliki kuat tekan rencana 30MPa dengan fas 0,5. Sedangkan kelompok 3 memiliki kuat tekan rencana 20MPa dengan fas 0,6. Pada 3 kelompok ini dilakukan pengujian terhadap kuat tekan, kuat tarik  belah dan modulus elastisitas dalam campuran beton yang berbeda. Dari 3 kelompok tersebut diperoleh nilai hasil kuat tekan rata-rata, kuat tekan karakteristik, nilai kuat tarik belah rata-rata dan nilai modulus elastisitas benda uji. Jumlah benda uji sebanyak 108 benda uji berbentuk silinder dan diameter 15 cm dan tinggi 30 cm kemudian dilakukan pengujian kuat tekan, kuat tarik belah dan modulus elastisitas. Hasil pengujian menunjukkan kuat tekan rata-rata kelompok 1, 2, 3 berturut-turut 36,47MPa, 30,57MPadan 28,87MPa. Nilai kuat tekan karakteristik kelompok 1, 2 dan 3 berbeda campuran beton berturut-turut yaitu 32,09 MPa, 27,24 MPa, 19,80 MPa   Lalu untuk hasil tes pengujian kuat tarik belah rata-rata kelompok 1, 2 dan 3 berturut-turut yaitu 3,562 MPa, 3,114 MPa, 2,902 MPa. Untuk hasil pengujian modulus elastisitas rata-rata kelompok 1, 2 dan 3 berturut-turut yaitu 7810,099 MPa, 6823,594 MPa dan 6543,058 MPa.   Kata kunci : faktor air semen (fas), kuat tekan, kuat tarik belah, modulus elastisitas beton,
STUDI EKSPERIMEN PENGARUH WAKTU PENUANGAN ADUKAN BETON READYMIX KE DALAM FORMWORK TERHADAP MUTU BETON NORMAL Putra, Hardiyanto Eka; Sardjana, Dharma; Samsurizal, Eddy
JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang Vol 4, No 4 (2017): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI FEBRUARI 2017
Publisher : JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (901.868 KB) | DOI: 10.26418/jelast.v4i4.19223

Abstract

In the manufacture of the test object, the method used is the method of SNI 2002. The cement used is a cement PPC. The test object is made cylindrical with Æ 15 cm, and 30 cm high of 7 pieces, and a cube of 15 cm x 15 cm x 15 cm as many as 120 pieces. There are eight variations of concrete sample that is normal with old concrete pouring slurry into formwork for 0 minutes, 30 minutes, 60 minutes, 90 minutes, 120 minutes, 150 minutes, 180 minutes and 210 minutes. Testing / testing specimen include compressive strength test, test setting time, test temperature and shrinkage and elastic modulus test. From the research the compressive strength characteristics of normal concrete with a foundry 0 minutes, 30 minutes, 60 minutes, 90 minutes, 120 minutes, 150 minutes, 180 minutes, 210 minutes, respectively produce compressive strength of concrete characteristics average (28 days) 319, 51 kg / cm2, 326.30 kg / cm2, 320.26 kg / cm2, 324.04 kg / cm2, 320.26 kg / cm2, 312.71 kg / cm2, 318 kg / cm2, and 259.83 kg / cm2. Modulus of Elasticity average normal concrete with casting time of 0 minutes, 30 minutes, 60 minutes, 90 minutes, 120 minutes, 150 minutes, 180 minutes, respectively produce Mpa 21614.38, 15691.11 MPa, 20527.44 MPa, 25 097 , 62 Mpa, 26718.54 MPa, MPa 23446.83, 23446.83 MPa. It can be concluded that the longer the time of stirring and pouring concrete into formwork, the compressive strength value produced will decrease. Keyword: pouring slurry, compressive strength, pull out, modulus of elasticity.
PENGARUH TAMBAHAN CANGKANG KERANG TERHADAP KUAT BETON ., Vitalis; Samsurizal, Eddy; Supriyadi, Asep
JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang Vol 2, No 2 (2016): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI JUNI 2016
Publisher : JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (594.967 KB) | DOI: 10.26418/jelast.v2i2.17361

Abstract

Dalam pembuatan benda uji metode yang digunakan yaitu Metode SNI, dengan kuat tekan rencana 25 MPa. Semen yang digunakan adalah semen PCC. Benda uji yang dibuat berbentuk silinder dengan Æ 15 cm, dan tinggi 30 cm. Tidak dilakukan penelitian lebih mendalam terhadap Cangkang Kerang. Terdapat dua variasi sampel beton yaitu beton dengan penambahan 38. 45 % Cangkang Kerang dan Beton dengan Penambahan 38. 45 % Cangkang Kerang dengan perlakuan, sebagai perbandingan dibuat juga sampel beton normal . Pengujian/pengetesan benda uji meliputi uji kuat tekan, uji tarik belah, dan uji modulus elastisitas.Dari hasil penelitian nilai kuat tekan karakteristik beton dengan penambahan 38.45 % Cangkang kerang umur 3, 7, 14,  dan 28 hari, masing-masing menghasilkan kuat tekan karakteristik beton 13,16 MPa, 18,21 MPa, 22,82 MPa, dan 26,34 MPa.beton dengan penambahan 38.45 % Cangkang Kerang dengan perlakuan masing-masing menghasilkan kuat tekan karakteristik beton 17,39 MPa, 22,02 MPa, 23,13 MPa dan 27, 21 MPa. Kuat tarik belah rata-rata beton dengan penambahan 38.45 % cangkang kerang adalah 3,63 MPa, Kuat tarik belah rata-rata beton dengan penambahan 38.45 % cangkang kerang dengan perlakuan adalah 3,53 MPa, Modulus Elastisitas rata-rata beton dengan penambahan38.425 % Cangkang Kerang adalah 17371,274 MPa, Modulus Elastisitas rata-rata beton dengan penambahan38.425 % Cangkang Kerang dengan perlakuan adalah 19296,030 MPa. Nilai-nilai tersebut menunjukan semakin lama umur beton maka kuat tekan beton juga semakin meningkat, nilai kuat tekan beton cangkang kerang dapat mencapai kuat tekan rencana meskipun kuat tekannya lebih rendah dari beton normal. Dapat disimpulkan bahwacangkang kerang ini layak digunakan sebagai pengganti agregat kasar dalam campuran beton dengan komposisi campuran cangkang kerang 38.45 %.   Kata kunci: Cangkang kerang, kuat tekan beton, kuat tarik belah, modulus elastisitas
PERENCANAAN GEDUNG LIMA LANTAI DENGAN STRUKTUR BETON DAN BAJA Syalim, Haryono; Aryanto, -; Samsurizal, Eddy
Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tanjungpura Vol 5, No 3 (2018): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI DESEMBER 2018
Publisher : Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2308.766 KB)

Abstract

Struktur baja dan struktur beton bertulang dapat digunakan sebagai material untuk struktur gedung. Sebagai perencana suatu struktur gedung dengan menggunakan struktur baja dan struktur beton, harus berdasarkan peraturan yang berlaku seperti SNI-03-2847-2013 tentang perencanaan struktur beton bertulang, SNI 03-1729-2002 mengenai perhitungan terhadap struktur baja dengan metode LRFD, dan SNI-1726-2012 mengenai perencanaan ketahanan struktur terhadap gempa. Perencanaan struktur gedung 5 lantai akan ditinjau terhadap beban mati, beban hidup, serta beban angin dan beban akibat gempa dengan bantuan aplikasi ETABS 2015. Perencanaan struktur pada struktur atas menggunakan struktur baja, struktur lantai 1 dan fondasi menggunakan struktur beton bertulang. Hasil output gaya dalam dari bantuan program ETABS 2015 akan digunakan dalam melakukan perencanaan dimensi pelat, balok, balok komposit, kolom dan fondasi.Wilaya Kabupaten Kubu Raya dalam SNI-1726-2012 termasuk daerah zona gempa dengan Kategori Desain Seismik (KDS) antara KDS A dan B. Perencanaan tugas akhir ini merupakan KDS A sehingga pengaruh gempa dapat tidak diperhitungkan ataupun tidak dibatasi untuk diperhitungkan dengan Sistem Rangka Pemikul Momen Biasa (SRPMB).Kata kunci : SNI 03-1729-2002, Struktur beton bertulang, Struktur baja, Sistem Rangka Pemikul Momen Biasa (SRPMB), gempa, komposit, base plate, LRFD
STUDI EKSPERIMEN KUAT TEKAN BETONMENGGUNAKAN SEMEN PPC DENGAN TAMBAHAN GLENIUM Yolanda, F Windy; Mungok, Chrisna Djaya; Samsurizal, Eddy
JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang Vol 2, No 2 (2015): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL UNTAN EDISI JUNI 2015
Publisher : JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v2i2.10860

Abstract

This paperpresents the results ofthe use ofmaterialadded glenium mixed into thenormal concrete mixing with varying levels of 0,5 litre, 0,7 litre, and 1 litre. Specimens made cylindrical size Ø 15 cmand height 30 cm.alms to determine the ratio of Increse in concrete compressive strength normal to the additional Glenium which varies using PPC cement.  This paper using Job mix formula ACI modification. The characteristics of the compressive strength of concrete age 28 days using Glenium (o,5 litre, 0,7 litre, and 1 litre) successive reach (29,66 MPa; 42,92 MPa; 27 MPa; 30,26 MPa). The result of pull apart strength test (3,55 MPa; 4,68 MPa; 4,03 MPa;4,04 MPa). And the result of modulus elasticity test (12539.21MPa;13928.36 MPa; 17481.47 MPa; 12583.67 MPa).
UJI INDIVIDU BATA RINGAN DENGAN FOAM AGENT BERDASARKAN VARIASI UKURAN PASIR Modestus, -; Sutandar, Erwin; Samsurizal, Eddy
JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang Vol 4, No 4 (2017): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI FEBRUARI 2017
Publisher : JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v4i4.20495

Abstract

Dalam perkembangan teknologi telah memunculkan inovasi-inovasi guna menguranggi bobot dari bata/batako yang digunakan pada bangunan gedung. peneliti tergugah untuk mencoba menggunakan Foam agent untuk membuat bata ringan foam. Salah satu komposisi dalam pembuatan bata ringan foam adalah dengan komposisi variasi ukuran agregat pasir yang ideal akan menghasilkan bata yang sesuai dengan syarat SNI, ringan dan ekonomis. Pengujian yang dilakukan pada penelitian ini meliputi pengujian slump test, slump flow, tingkat keberhasilan, susut dan kembang, porositas,  permeabilitas, ketahanan suara, hambatan panas (konduktivitas termal), berat volume/isi, kuat tekan kuat tarik belah dan modulus elastisitas. Untuk pengujian porositas dan permeabilitas menggunakan ukuran silinder 10 x 20 yang berjumlah 24 buah, sedangkan benda uji modulus elastisitas dan tarik belah menggunakan silinder 15 x 30 berjumlah 48 buah. benda uji untuk kuat tekan menggunakan persegi panjang 60 x 7,5 x 20 berjumlah 120 buah bata untuk masing - masing variasi. Penelitian ini menggunakan 5 variasi, V1 (mortar tanpa pemadatan), V2 (pasir kasar), V3 (pasir agak kasar), V4 (pasir agak halus) dan V5 (bata pasaran). Hasil pengujian slump test dan slump flow dihasilkan rata – rata diatas 10. setelah pengecoran variasi (V3) dan (V4) tidak mengalami kembang maupun susut sedangkan variasi (V2) mengalami penyusutan. setelah umur 1 hari variasi (V3) dan (V4), menghasilkan rata-rata porositas antara 27,54 – 30,33 % untuk bata beton ringan foam dan 21,73 % untuk bata biasa (Mortar), permeabilitas rata - rata antara 1,61x10-5 -1,94x10-5, rata-rata ketahanan suara 32,25 dB – 47,21 dB atau 34,94 % - 51,20%.  rata-rata hantar hambatan panas (konduktivitas termal) antara 0,25 W/m.ºk – 0,28 W/m.ºk sedangkan bata mortar 0,53 W/m.ºk. menghasilkan rata-rata berat volume/isi bata beton ringan foam antara 795 - 881 kg/cm3, bata pasaran 519 kg/cm3 sedangankan variasi (V1) merupakan bata biasa (mortar) menghasilkan berat rata – rata 1.428 kg/cm3 lebih berat dari bata beton ringan foam. Bata beton ringan memiliki kuat tekan rata-rata untuk umur 28 hari antara 0,41 - 1,32 Mpa, bata ringan dipasaran 1,18 Mpa sedangkan pada variasi 1 bata tanpa foam (mortar)  menghasilkan kuat tekan rata – rata 0,59 Mpa, adanya peningkatan terhadap kuat tarik belah dari bata biasa variasi 1 0,14 MPa, sedangkan bata ringan foam  memiliki kuat  Tarik belah 0,18 – 0,27 MPa naik sebesar 0,04 – 0,13 MPa. Maka komposisi campuran pada variasi (V4) bisa direkomendasikan untuk pembuatan bata ringan.   Kata Kunci :  Bata Ringan Foam, Mekanis, Komposisi Optimum.
TINJAUAN KEKUATAN BETON PADA USIA MUDA DENGAN PENAMBAHAN POLYPROPYLENE FIBRE Irawan, Dedi; Yusuf, M.; Samsurizal, Eddy
JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang Vol 1, No 1 (2016): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL UNTAN EDISI FEBRUARI 2016
Publisher : JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v1i1.15391

Abstract

Dewasa ini pemakaian beton sangat berkembang pesat pada kegiatan kontruksi, dikarenakan beton memiliki kelebihan mudah dibentuk sesuai keinginan, memiliki kuat tekan yang baik dan lain – lain. Tetapi beton memiliki kelemahan pada sifat yang getas dan kuat tarik yang rendah, sehingga kontruksi beton diberi tulangan untuk mengatasi pada bagian tarik. Maka diperlukan beton khusus untuk meningkatkan kuat tarik maupun kuat lentur yaitu beton serat. Beton serat adalah beton dengan bahan tambah serat. Dalam penelitian ini campuran beton menggunakan bahan tambah polypropylene fibre, sehingga diharapkan dapat meningkatkan kualitas beton pada umumnya dan khususnya pada kuat tarik belah dan kuat lentur. Polypropylene fibre menggunakan produk dari Sika dengan diameter 18 mikron dan panjang 12 mm. Pengujian ini meliputi pada kuat tekan, kuat tarik belah dan kuat lentur. Untuk pengujian kuat tekan dan kuat tarik belah menggunakan benda uji silinder dengan diameter 15 cm dan tinggi 30 cm, sedangkan kuat lentur menggunakan benda uji balok dengan panjang 60 cm, lebar 15 cm dan tinggi 15 cm. Benda uji terdiri dari tiga buah silinder dan tiga buah balok untuk masing - masing pengujian. Dari pengujian slump dapat disimpulkan tidak ada perubahan berarti dalam penggunanan polypropylene fibre. Dan dari pengujian kuat tekan, kuat tarik belah dan kuat lentur di dapatkan nilai optimum pada beton normal ditambah polypropylene fibre. Pada kuat tekan terjadi peningkatan sebesar 4,44 % dibandingkan beton normal (N), sedangkan pada kuat tarik belah terjadi peningkatan sebesar 16,96% dibandingkan beton normal (N), dan pada kuat lentur terjadi peningkatan sebesar 16,47 % dibandingkan beton normal (N).   Kata kunci : Polypropylene fibre, Kuat tekan, kuat tarik belah, kuat lentur
ANALISA PERHITUNGAN STURKTUR BANGUNAN GEDUNG HEAD OFFICE DAN SHOWROOM YAMAHA PONTIANAK Sutanto, Febri; Samsurizal, Eddy; Budi, Gatot Setya
JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang Vol 3, No 2 (2014): VOL 3 NO 2 DESEMBER 2014
Publisher : JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v3i2.8824

Abstract

Seiring dengan semakin bertambahnya pertumbuhan di kota Pontianak, maka pertumbuhan dibidang pembangunan juga semakin bertambah. Hal ini terbukti dengan semakin gencarnya pembangunan infrastruktur maupun gedung-gedung bertingkat yang ada di kota Pontianak. Oleh sebab itu, maka pembangunan gedung-gedung bertingkat yang ada harus direncanakan dengan baik sesuai dengan peraturan yang berlaku. Berdasarkan SNI 03-1726 – 2002, Kalimantan Barat termasuk kedalam  wilayah gempa 1 yang merupakan daerah dengan potensi gempa paling rendah, akan tetapi pengaruh gempa tetap harus diperhitungkan dalam suatu perencanaan konstruksi. Oleh karena itu dalam tugas akhir ini, penulis akan menganalisa struktur gedung beton bertulang di Pontianak sesuai dengan peraturan gempa SNI 03-1726 – 2002 dan juga peraturan beton SNI 03-2847-2002. Bangunan yang ditinjau adalah gedung head office dan showroom Yamaha berlantai 6 dengan konstruksi beton bertulang di Jalan Sultan Abdurahman dengan kondisi tanah lunak. Dalam analisis, sistem pembebanan yang dikenakan pada gedung meliputi beban mati, beban hidup dan beban gempa. Analsis dilakukan dengan bantuan program komputer ETABS v9.6. Hasil akhir berupa dimensi elemen-elemen struktur yang direncanakan kuat dan tahan terhadap beban serta ekonomis dari segi biaya. Tangga dan penthouse dihitung terpisah kemudian gaya reaksi yang diperoleh dibebankan pada struktur utama. Analisa struktur utama berupa pelat, balok, kolom dan pondasi. Sementara untuk daerah lift dipandang sebagai void
STUDI EKSPERIMEN KUAT TEKAN BETON NON AGREGAT KASAR SEMEN PCC DENGAN SIKAMENT LN Siregar, Derina Ika Kumalasari; Mungok, Chrisna Djaya; Samsurizal, Eddy
JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang Vol 2, No 2 (2014): Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil UNTAN
Publisher : JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v2i2.7358

Abstract

This paperpresents the results ofthe use ofthe added materialismixed into theSikamentLN mortarbymixingvaryinglevels of0.6%, 1%, 1.5%. Specimensmade​​cuboidwith a length of5cm, width5cmand height5cm. Aimstodetermine how much influencethe addition ofvariantsSikamentLN0.6%, 1%, and1.5% in thecompressive strengthof mortarbasedfunctionsthat usecementPCCage. job mix formula refers to the ratio of cement to fine aggregate (sand) is a standard ASTM C 109 / 109m - 02 "Standard Test Method for Compressive Strength of Hydraulic Cement mortars", with a ratio of 1 Pc: 2.75 Ps: 0.485 water. From the research, the compressive strength characteristics of mortar 28 days using sikament LN (0.6%, 1.0%, 1.5%), Characteristic compressive strength of each specimen variation of 28 days in a row to reach (28.51 MPa; 26.77 MPa, and 26.55 MPa) while the characteristic compressive strength of 27.66 MPa mortar without the additive.   Keywords: Mortar, compressive strength, SikamentLN, CementPCC