Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENATALAKSANAAN ULKUS KAKI DIABETIK DENGAN TERAPI OKSIGEN HIPERBARIK PADA PASIEN DIABETES MELLITUS: LITERATURE REVIEW Joko Tri Wahyudi; Ranti Agustini; Suratun Suratun
Masker Medika Vol 9 No 2 (2021): Masker Medika
Publisher : IKesT Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52523/maskermedika.v9i2.467

Abstract

Latar belakang: Ulkus diabetik merupakan suatu penyakit yang menakutkan karena penyakit ini merupakan komplikasi lanjutan yang dialami oleh penderita diabetes mellitus yang mempunyai dampak negatif pada kualitas hidup seseorang. Salah satu metode yang dapat dilakukan untuk mengatasi kejadian ulkus kaki diabetik yaitu dengan terapi oksigen hiperbarik. Terapi ini diketahui dapat memfasilitasi penyembuhan luka dengan memperbaiki perfusi jaringan luka, meningkatan replikasi fibroblas serta produksi kolagen dan meningkatkan kemampuan fagositik. Tujuan: Untuk mengetahui penatalaksanaan ulkus kaki diabetik dengan terapi oksigen hiperbarik pada pasien diabetes mellitus. Metode Penelitian: Penelitian ini adalah literature review dengan pendekatan kuantitatif melalui pencarian artikel yang dilakukan dengan menggunakan database elektronik seperti PubMed, Scient Direct, dan Wiley Online Library untuk menjawab tujuan penulisan. Kombinasi kata kunci yang digunakan dalam pencarian artikel adalah Diabetic Foot Ulcer OR Diabetic Foot AND Hyperbaric Oxygen Therapy OR Oxygenations Hyperbaric AND Wound Healing. Hasil: Berdasarkan 7 artikel yang direview menunjukkan bahwa pemberian terapi oksigen hiperbarik dapat mengurangi luas daerah ulkus dan mempercepat proses penyembuhan luka setelah menjalani terapi ≥ 10 sesi. Terapi oksigen hiperbarik dapat meningkatan konsentrasi oksigen dalam jaringan tubuh sehingga memicu metabolisme fungsi sel yang dapat membantu perbaikan mikrosirkulasi dan mempercepat penyembuhan luka. Kesimpulan: Penatalaksanaan ulkus kaki diabetik dengan terapi oksigen hiperbarik pada pasien diabetes mellitus secara signifikan mengurangi ulkus kaki diabetik dan mempercepat proses penyembuhan luka.
Building Independent and Creative Characters: Entrepreneurship Programme in the Project of Strengthening Pancasila Learner Profile in Elementary School Siti Zulaiha; Ranti Agustini
AR-RIAYAH: Jurnal Pendidikan Dasar Vol. 8 No. 2 (2024)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Curup

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29240/jpd.v8i2.11395

Abstract

This research is based on the background that every school is required to implement the Merdeka curriculum including SDIT Juara, in order to succeed the implementation of the curriculum there is a P5 programme in the form of an Entrepreneurship programme. The purpose of this study is to describe 1) Implementation of P5 in the Entrepreneurship programme, 2) supporting and inhibiting factors in implementing P5 in the Entrepreneurship programme. This research is descriptive qualitative research, the subjects of this research are class I and IV teachers, curriculum vice principal, principal, students. Data collection methods are observation, interview and documentation. Data analysis with steps; data reduction, data presentation and data verification. Test data credibility by triangulating sources and techniques. The results of this study are: 1) The implementation of P5 is carried out with a team of facilitators, organising dimensions and time allocations which are carried out once a week on Saturdays, as well as project modules as a reference in project activities. The Pancasila Student Profile Strengthening Project (P5) is implemented in 6 dimensions. P5 has three stages, namely the implementation, planning and evaluation stages. 2) Supporting factors involved are good facilities and infrastructure, enthusiasm of teachers and school residents as well as support from the surrounding environment, cooperation between teachers and and the budget. While the inhibiting factors are the new curriculum, lack of monitoring and differences in student characteristics.