Ariadna Mulyati
Institut Parahikma Indonesia

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Manajemen Pendidikan Islam

Strategi Pengembangan Kurikulum Berkarakter Ariadna Mulyati
el-Idarah: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Vol 6 No 2 (2020): el-Idarah: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam
Publisher : Prodi Manajemen Pendidikan Islam Institut Parahikma Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan informasi dan teknologi memaksa para peserta didik untuk lebih dewasa daripada usianya. Pada era revolusi industry ini semakin banyak peserta didik yang mengikuti budaya asing tanpa menyaringnya. Sehingga, banyak anak yang tidak lagi mengikuti badaya baik yang diberikan oleh leluhur. Oleh karena itu, pendidikan karakter haruslah diterapkan dengan baik pada sekolah. Pemerintah begitu peka melihat perkembangan zaman yang semakin melaju kencang ini sehingga pemerintah berinisiatif untuk mengubah kurikulum menjadi kurikulum berkarakter (K- 13) yang bisa menanamkan nilai-nilai karakter bangsa kepada para generasi bangsa. Penerapan kurikulum K 13 atau berkarakter ini sangat membantu orang tua, karena para orang tua peserta didik sangat berharap bahwa anaknya bisa menjadi cerdas dan memiliki rasa hormat, sopan, santun, betanggung jawab, mandiri dan lain sebagainya.
Rekrutmen dan Seleksi Pegawai Ariadna Mulyati
el-Idarah: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Vol 2 No 2 (2018): El-idarah: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam
Publisher : Prodi Manajemen Pendidikan Islam Institut Parahikma Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Setiap organisasi sejatinya memerlukan SDM yang berkualitas. Demi menemukan SDM yang berkualitas, umumnya organisasi akan melakukan proses rekrutmen SDM. Proses rekrutmen pada hakikatnya merupakan proses menentukan dan menarik pelamar yang mampu untuk bekerja dalam suatu perusahaan atau organisasi. Oleh karena itu, rekrutmen juga sering disebut proses penarikan. Selain itu, rekrutmen juga dapat diartikan sebagai kegiatan yang dimulai ketika sebuah organisasi memerlukan tenaga kerja hingga mendapatkan calon karyawan yang diinginkan atau kualifikasi sesuai dengan jabatan yang ada. Dalam prosesnya, terdapat beberapa cara untuk melakukan rekrutmen, yaitu rekrutmen mandiri yang dilakukan langsung oleh organisasi dan rekrutmen dengan menggunakan jasa konsultan independen yang disewa oleh organisasi perekrut. Cara yang dipilih tergantung pada pertimbangan organisasi. Beberapa hal yang sering menjadi pertimbangan antara lain, biaya atau anggaran yang dikeluarkan dan fee jasa konsultan apabila menggunakan jasa konsultan.
PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENDIDIKAN Ariadna Mulyati
el-Idarah: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Vol 8 No 2 (2022): Jurnal el-Idarah: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam
Publisher : Prodi Manajemen Pendidikan Islam Institut Parahikma Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peran merupakan aspek dinamis kedudukan (status) apabila seseorang melakukan hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya maka ia telah menjalankan suatu peran. Kepala sekolah sebagai penentu kebijakan di sekolah memfungsikan perannya secara maksimal dan mampu memimpin sekolah dengan bijak dan terarah serta mengarah kepada pencapaian tujuan yang maksimal demi meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan di sekolah. Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian pustaka (library research) dengan menelusuri bukubuku sebagai sumber datanya. Adapun hasil penelitian dalam penelitian ini yaitu kepala sekolah harus menerapkan perannya dengan baik sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan perkembangan zaman dalam memimpin sebuah lembaga pendidikan yaitu kepala sekolah sebagai leader (pemimpin), kepala sekolah sebagai manajer, kepala sekolah sebagai educator, kepala sekolah sebagai administrator Pendidikan, peran sebagai supervisor, kepala sekolah sebagai innovator, kepala sekolah sebagai motivator. Pelaksanaan peran yang menyatu dalam pribadi kepala sekolah akan mampu mendorong visi menjadi aksi dalam paradigma baru manajemen pendidikan.