Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

KETERLIBATAN TENTARA PELAJAR PADA SERANGAN UMUM EMPAT HARI DI SURAKARTA TAHUN 1949 Ivan Prapanca Wardhana; Muhadi Muhadi; Ageng Sanjaya
Keraton: Journal of History Education and Culture Vol 1, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/keraton.v1i1.321

Abstract

This study aims to determine the beginning of the Four-Day General Attack in Surakarta in 1949, to know the role and involvement of the Student Army in the 1949 General Four-Day Attacks in Surakarta both before the fighting, when the battle took place until the battle ended and to know how the influence The Four Day General Attack in Surakarta in 1949 against the recognition of the sovereignty of the Republic of Indonesia by the Government of the Kingdom of the Netherlands. Research and writing on the occurrence of the Four Day General Attacks in Surakarta in 1949 using the Historical Research Method with a Social Approach. This approach is used in describing past events, so that the social aspects of the events examined will be revealed in it. In accordance with the subject matter to be discussed, the method used is the Historical Research Method. From this research, one conclusion can be drawn that the beginning of the Four-Day Battle in Surakarta was due to a reaction from the launch of Military Aggression II where the Dutch troops entered the city of Solo, and the purpose of the Four-Day Battle in Surakarta was to get a position and field during cease fire applied. In addition, the students who joined the Student Army Force also had an important role in the course of the General Attacks in addition to fighting and holding escorts in the surrender of the City of Solo. After the expulsion of the Dutch forces from the city of Solo, the result of a 4-day General Attack benefited the Republic both in the military and in the political field. In the Round Table Conference, the Dutch were forced to admit that the Republic of Indonesia's fighters had a very strong position in the City of Solo and surrendered the sovereignty of the Republic of Indonesia.
PERJUANGAN HJ. RANGKAYO RASUNA SAID SEBAGAI PEJUANG POLITIK DAN PEMIKIR PERGERAKAN PADA MASA PRA KEMERDEKAAN Narani Agnesti; Ageng Sanjaya
Kalpataru: Jurnal Sejarah dan Pembelajaran Sejarah Vol 7, No 2 (2021): KALPATARU: Jurnal Sejarah dan Pembelajaran Sejarah
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/kalpataru.v7i2.7163

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk perjuangan politik yang dilakukan Hj. Rangkayo Rasuna Said, Mengetahui peran Hj. Rangkayo Rasuna Said dalam pergerakan dan perjuangan yang dilakukan serta untuk mengetahui nilai-nilai yang terkandung dalam pemikirannya. Penelitian dan penulisan mengenai perjuangan Hj. Rangkayo Rasuna Said sebagai pejuang politik dan pemikir pergerakan pra kemerdekaan menggunakan metode penelitian Historis. Dari hasil penelitian ini maka dapat ditarik satu kesimpulan bahwa Hj. Rangkayo Rasuna Said merupakan pejuang wanita yang bergerak di bidang politik dan tertarik pada dunia politik di usianya yang masih remaja yaitu 16 tahun, Rasuna Said yang aktif di dunia politik hingga akhirnya ia ditangkap sebab kritik yang dilontarkan kepada penjajah pada saat itu. Peranan yang dimainkan oleh Rasuna Said dimulai dari sekretaris organisasi, orator, pimpinan majalah, dan pemimpin pergerakan pemuda di masa penjajahan Belanda dan Jepang. Serta ada nilai-nilai yang dapat diambil pula pada perjuangan Hj. Rangkayo Rasuna Said di antaranya Feminisme, Nasionalisme dan Patriotisme, dan Persatuan serta perjuangan.
KARAKTERISTIK MUTU KECAP KEPALA UDANG DENGAN VARIASI VOLUME EKSTRAK NANAS DAN WAKTU INKUBASI Lina Widawati; Ki Ageng Sanjaya
Jurnal Agroqua: Media Informasi Agronomi dan Budidaya Perairan Vol 17 No 2 (2019): Jurnal Agroqua
Publisher : University of Prof. Dr. Hazairin, SH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (443.82 KB) | DOI: 10.32663/ja.v17i2.974

Abstract

Shrimp head has a high protein content (25-40%,) so that Shrimp head can be processed into fish sauce. The purpose of this study was tocharacterize the quality of shrimp head sauce through proteins, viscicity, and organoleptics analysis.The results showed that shrimp head sauce protein all treatment have meet quality standards,that is above 2,5%. The highest shrimp head sauce protein content is on the treatment of 15% pineapple extract volume variation and incubation time for 24 hour, which is equal to 5,893%. From the results of the study, it can be seen that the highest viscosity value is the treatment of 15% pineapple extract volume with a 24-hour incubation time of 33,260 cP. From the results of the study, it can be seen that the highest viscosity value is the treatment of 15% pineapple extract volume with a 24-hour incubation time of 33,260 cP. The highest organoleptic results for the color, taste, and thickness of shrimp head soy sauce were 15% pineapple extract volume treatment and 24 hour incubation time with color values ??4.6 (very like), taste value 4.05 (likes) and thickness 4, 65 (really like).
MUSIK SEBAGAI KRITIK DALAM SEJARAH POLITIK INDONESIA PASCA KEMERDEKAAN HINGGA PASCA REFORMASI: SEBUAH KAJIAN HISTORIS Syela Joe Dhesita; Ageng Sanjaya
Nagri Pustaka: Jurnal Pendidikan, Ilmu Sejarah, dan Budaya Vol. 2 No. 1 (2024): Nagri Pustaka: Jurnal Pendidikan, Ilmu Sejarah, dan Budaya (June)
Publisher : CV. Yazri Aksara Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62238/nagripustaka.v2i1.33

Abstract

Musik memiliki salah satu peranan sebagai medium untuk menyuarakan ketertindasan, ketidakadilan, perdamaian, hak-hak sipil dan kritik sosial yang dilatarbelakangi berbagai hal salah satunya kondisi politik pemerintahan suatu negara. Keunikan perkembangan musik sebagai alat kritik politik di Indonesia menjadi topik yang perlu dianalisis lebih lanjut sehingga dapat dipahami bagaimana peran musik dalam dinamika politik di Indonesia pada era awal kemerdekaan hingga masa reformasi. Dalam menjalankan perannya sebagai media kritik social, musik dan pelakunya memiliki catatan menarik dalam sejarah perkembangan politik di Indonesia. Guna menkontruksi kedudukan musik sebagai alat kritik dalam sejarah politik di Indonesia, maka dilakukan studi dokumentasi dan literatur terkait hal tersebut untuk kemudian dideskripsikan kembali menjadi gagasan baru. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa Musik sebagai alat perlawanan politik sudah dilakukan sejak lama di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Selama perkembangan politik pemerintahan di Indonesia tak lepas dari kritik social yang disampaikan salah satunya melalui music. Music selanjutnya memainkan peranannya sebagai alat kritik social dalam berbagai upaya namun tak jarang music juga menjadi alat dalam mengakomodir kebutuhan politik pula pada akhirnya. Penelitian lebih lanjut dapat mendalami musik sebagai kritik melalui wawancara dengan tokoh-tokoh yang relevan.