Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

The Determination of Tannin Content and Larvicidal Activity Test Of Ripe Sapodilla Fruit Peel (Manilkara zapota) Ade Trisnawati; Sri Wahyuningsih; Febriyandhi Yahya
International Journal of Multidisciplinary Sciences and Arts Vol. 2 No. 1 (2023): International Journal of Multidisciplinary Sciences and Arts, Article January 2
Publisher : Information Technology and Science (ITScience)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (539.103 KB) | DOI: 10.47709/ijmdsa.v1i2.2062

Abstract

This study aimed to determine the results of total tannin content determination of sapodilla peel extract (Manilkara zapota) and the effectiveness of sapodilla peel extract (Manilkara zapota) as a Aedes aegypti mosquito larvicide. The method used was a quantitative descriptive with a purposive sampling method. The sample was ripe sapodilla (Manilkara zapota) peel. The determination of tannin content in sample extracts was analyzed using UV-Vis spectrophotometry. The extraction of tannins from sapodilla peel (Manilkara zapota) was carried out by maceration method using 70 % ethanol. Based on the research results it was found that the total content of sapodilla peel extract was 3,058 mg GAE/g extract. The results of the larvicide test showed that the sapodilla peel extract could be used as an Aedes aegypti larvicide with the most effective concentration in killing 50% of the larvae at a concentration of 20,000 ppm.
Pelatihan Pembuatan Eco-Enzyme: Solusi Ramah Lingkungan untuk Mengurangi Polusi Lingkungan Sri Wahyuningsih; Nur Ihda Farikhatin Nisa; Ade Trisnawati
SOROT : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2 No 2 (2023): Juli
Publisher : Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer (FASTIKOM) UNSIQ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32699/sorot.v2i2.4536

Abstract

The primary source of income for the residents of Kenongorejo Village in Madiun Regency is agriculture. The village is situated in a mountainous region. This village produces an increasing amount of agricultural waste due to the abundance of agricultural products. Environmental pollution may result from the amount of agricultural waste that has not been appropriately recycled. Even if part of the agricultural waste has been used as animal feed, the residents of this village still have a concern with the vast amount that has been wasted. It takes environmentally responsible technologies to transform these agricultural wastes into products with a marketable value. The service team's recommendation is to offer training sessions on the production of eco-enzymes, which source their primary raw material from agricultural waste. In order to improve comprehension and abilities in creating eco-enzymes, the strategy employed in this community service activity includes identifying partner requirements, counselling, training, evaluation, and monitoring, as well as post-activity help. The majority of the women of PKK Kenongorejo Village are the main audience for this project. Eco-enzymes, which can be utilised for domestic requirements and sold to the general public as natural cleaning solutions, are the end products of this service activity.
Pemanfaatan Daun Kelor (Moringa Oleivera) Sebagai Sumber Nutrisi Dan Obat Herbal Di Lingkungan Pabrik Gula Pagotan – Madiun Sri Wahyuningsih; Ade Trisnawati; Fungky Ade Yusuf
Buletin Pemberdayaan dan Pengembangan Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2022)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25273/bppm.v1i1.13084

Abstract

Tujuan Pengabdian masyarakat ini adalah melakukan sosialisasi tanaman kelor (Moringa Oleifera) sebagai sumber nutrisi, obat herbal dan pupuk cair organic melalui metode PAR. Masyarakat diajak membuktikan sendiri manfaat daun kelor. Moringa oleifera adalah tanaman herbal multi-guna yang digunakan sebagai makanan dan alternatif pengobatan di seluruh dunia. Telah diidentifikasi oleh banyak peneliti sebagai tanaman dengan banyak manfaat kesehatan termasuk manfaat gizi dan obat. Moringa oleifera mengandung asam amino esensial, karotenoid dalam daun, dan komponen dengan sifat nutraceutical, mendukung gagasan menggunakan tanaman ini sebagai suplemen gizi atau konstituen dalam persiapan makanan. Beberapa evaluasi nutrisi telah dilakukan di daun, batang bahkan pada biji buah tanaman ini. Faktor penting yang memperhitungkan penggunaan obat dari Moringa oleifera adalah berbagai antioksidan vital yang sangat penting, antibiotik dan nutrisi termasuk vitamin dan mineral. Hasil dari kegiatan ini adalah masyarakat di sekitar Pabrik Gula Pagottan mampu membuat sediaan makanan dengan kelor sebagai bahan tambahan makanan dan mampu mmbuat sediaan obat herbal berbahan dasar tanaman ini
Pelatihan Produksi Roll-On Aromaterapi Minyak Kayu Putih untuk Meningkatkan Kemandirian Komunitas LMDH Tani Mulyo, Jawa Timur Sri Wahyuningsih; Dyan Hatining Ayu Sudarni; Ade Trisnawati; Agung Prasongko; Rima Nurjanah
Buletin Pemberdayaan dan Pengembangan Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2024)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kegiatan Pengabdian ini berfokus pada pelatihan pembuatan roll-on aromaterapi berbasis minyak kayu putih untuk meningkatkan kemandirian komunitas LMDH Tani Mulyo, Jawa Timur. Pelatihan ini bertujuan mengoptimalkan potensi lokal minyak kayu putih, yang sebelumnya hanya dijual dalam bentuk mentah, menjadi produk bernilai tambah. Dengan memperkenalkan teknik sederhana, seperti pencampuran bahan aktif (cineol) dan pengemasan roll-on, peserta pelatihan diharapkan mampu menghasilkan produk yang lebih praktis dan kompetitif.Metode pelatihan mencakup survei kebutuhan, transfer teknologi, dan pendampingan produksi. Selain itu, monitoring dilakukan untuk memastikan keberlanjutan dan efektivitas program. Hasil pelatihan menunjukkan peningkatan signifikan pada pemahaman, keterampilan teknis, serta antusiasme masyarakat dalam memproduksi dan memasarkan roll-on aromaterapi. Inovasi ini membantu diversifikasi pendapatan dan membuka peluang usaha berbasis produk turunan minyak kayu putih.Program ini menekankan pemberdayaan berbasis sumber daya lokal, dengan mengintegrasikan prinsip keberlanjutan dan peningkatan ekonomi komunitas. Melalui pendekatan ini, petani diharapkan menjadi lebih mandiri, inovatif, dan mampu bersaing di pasar yang lebih luas.