Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

PELATIHAN IDENTIFIKASI BORAKS DAN FORMALIN PADA MAKANAN DI DESA BARENG, BABADAN, PONOROGO Trisnawati, Ade; Setiawan, Mohammad Arfi
JURNAL WIDYA LAKSANA Vol 8, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (509.278 KB) | DOI: 10.23887/jwl.v8i1.16024

Abstract

Zat aditif makanan hingga kini diketahui banyak macamnya dan beberapa diantaranya memiliki efek berbahaya bagi kesehatan manusia. Boraks dan formalin merupakan contoh zat aditif berbahaya yang peredarannya kini sudah dilarang. Namun, tidak menutup kemungkinan zat tersebut masih digunakan oleh sebagian masyarakat guna untuk mendapatkan keuntungan pribadi. Oleh karena itu, perlu adanya upaya agar masyarakat dapat mencegah paparan zat aditif berbahaya ini pada makanan. Deteksi adanya kandungan boraks dan formalin dapat dilakukan sendiri oleh masyarakat khususnya ibu-ibu rumah tangga dengan metode sederhana berbantuan bahan alami yang terdapat di lingkungan sekitar. Kegiatan ini berupa penyuluhan mengenai bahaya boraks dan formalin yang dimaksudkan untuk menghimbau masyarakat agar tidak mengonsumsi makanan yang mengandung zat tersebut. Kemudian dilakukan pelatihan pembuatan kit pendeteksi kandungan boraks dan formalin dengan bahan-bahan alami seperti kunyit dan getah papaya sehingga dapat dilakukan sendiri oleh masyarakat terutama ibu-ibu rumah tangga. Kegiatan pengabdian masyarakat oleh Tim Pengabdian Masyarakat Jurusan Teknik Kimia Universitas PGRI Madiun dilakukan dengan metode ceramah dan demonstrasi sehingga mampu meningkatkan pengetahuan ibu-ibu PKK di desa Bareng Kecamatan Babadan Kabupaten Ponorogo mengenai bahaya boraks dan formalin bagi kesehatan. Ibu-ibu PKK mengetahui cara deteksi adanya boraks dan formalin dalam makanan dengan menggunakan alat deteksi sederhana yang telah dibuat.
PELATIHAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH BAGI GURU SMK AL-INABAH KECAMATAN BABADAN KABUPATEN PONOROGO Mohammad Arfi Setiawan; Ade Trisnawati
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 2, No 1 (2018): November
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (158.509 KB) | DOI: 10.31764/jpmb.v2i1.558

Abstract

Publikasi merupakan tahap akhir yang penting dilakukan dalam penulisan karya ilmiah. Publikasi adalah cara yang dilakukan agar karya atau hasil temuan dapat dikenal secara luas, sehingga dapat menambah dan mengembangkan ilmu pengetahuan. Guru dituntut tidak hanya mengajar tetapi juga menghasilkan karya atau temuan. Salah satu bentuk pengembangan profesi guru adalah pengembangan kemampuan guru dalam membuat karya tulis ilmiah. Kemampuan ini dapat dilihat dari publikasi para guru yang dimuat dalamberbagai media, khususnya jurnal ilmiah. Namun sebagian besar guru tidak mau menyusun dan melakukan publikasi karena membutuhkan waktu dan tenaga, sehingga guru hanya menyusun karya ilmiah tanpa melakukan publikasi. Program ini berupa sosialisasi mengenai publikasi karya ilmiah dimaksudkan untuk memberi pengetahuan dan memotivasi guru agar melakukan publikasi karya ilmiah ke dalam jurnal. Selain itu, dilakukan juga pelatihan publikasi karya ilmiah ke dalam jurnal sehingga dapat dilakukan sendiri oleh guru-guru khususnya guru SMK Al-Inabah. Hasil kegiatan ini yaitu pengetahuan guru tentang publikasi artikel makin meningkat.
SELF REGULATED LEARNING MAHASISWA PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD DIPADU DENGAN BLENDED LEARNING DALAM MATAKULIAH KIMIA ANALISIS INSTRUMENTASI Ade Trisnawati
Jurnal Pijar Mipa Vol. 13 No. 1 (2018): MARET
Publisher : Department of Mathematics and Science Education, Faculty of Teacher Training and Education, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (474.841 KB) | DOI: 10.29303/jpm.v13i1.409

Abstract

Self regulated learning (regulasi diri dalam belajar) merupakan faktor penting dalam pembelajaran online. Kemampuan regulasi diri dalam belajar dibutuhkan mahasiswa agar mampu mengatur dan mengarahkan dirinya sendiri, mampu menyesuaikan dan mengendalikan diri dalam menghadapi tugas-tugas pembelajaran untuk meningkatkan prestasi dalam belajar. Penelitian pra-eksperimental ini bertujuan untuk mendeskripsikan self regulated learning mahasiswa pada pembelajaran kooperatif STAD dipadu dengan blended learning pada matakuliah kimia analisis instrumentasi khususnya pada materi spektroskopi. Sampel penelitian adalah mahasiswa program Pendidikan Kimia Universitas Negeri Malang semester 5 yang berjumlah 34 mahasiswa. Data penelitian didapatkan dari angket self regulated learning mahasiswa dan catatan observer selama penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa yang memiliki self regulated learning tinggi lebih banyak (52,94%) daripada mahasiswa yang memiliki self regulated learning rendah (47,06 %). Aspek manajemen waktu pada kedua kelompok memiliki skor rata-rata yang tinggi dan indikator pencarian bantuan (help seeking) pada kedua kelompok memiliki skor rata-rata paling rendah.
PENGARUH JENIS DAN KOMPOSISI BINDER TERHADAP KUALITAS BIOBRIKET LIMBAH BAGLOG JAMUR TIRAM Nadia Fikri Anti; Fungki Ade Yusup; Nasrul Rofiah Hidayati; Ade Trisnawati
Jurnal Zarah Vol. 10 No. 1 (2022): Jurnal Zarah
Publisher : Jurnal Zarah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31629/zarah.v10i1.4325

Abstract

Berkurangnya ketersediaan bahan bakar minyak yang disertai dengan angka kenaikan konsumsi di lndonesia diperlukan adanya pembaharuan energi alternatif yang ramah lingkungan, salah satunya limbah biomassa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis dan komposisi binder terhadap kualitas biobriket limbah baglog jamur tiram untuk memenuhi standar yang dapat digunakan sebagai bahan bakar. Metode penelitian ini menggunakan uji eksperimen dengan parameter nilai kalor serta pengolahan data menggunakan teknik analisis deskriptif dan analisis statistik. Jenis binder yang digunakan adalah tapioka dan molase dengan komposisi masing-masing binder sebesar 15%, 25%, 35%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Kadar air paling rendah terdapat pada biobriket yang menggunakan jenis binder dari tepung tapioka dengan komposisi 15% yaitu sebesar 4,220%, (2) Biobriket dengan nilai.kalor tertinggi adalah biobriket yang menggunakan jenis binder dari tapioka dengan komposisi 15% yaitu sebesar 3.183 kal/g, (3) ada pengaruh signifikan antara jenis dan komposisi binder terhadap nilai kalor biobriket limbah baglog jamur tiram. Hasil pengujian parameter kadar air pada biobriket ini telah memenuhi standar mutu briket, sedangkan parameter nilai kalor belum memenuhi standar mutu briket.
Perwujudan Kolam Ikan Terpal sebagai Salah Satu Bentuk Usaha BUMDES, Desa Kwadungan Lor, Kecamatan Padas, Kabupaten Ngawi Churnia Sari; Ade Trisnawati; Septiana Nurmala Dewi
Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 4, No 3 (2022)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/btjpm.v4i3.5488

Abstract

Desa Kwadungan Lor adalah salah satu desa di Kabupaten Ngawi yang telah menerima bantuan Hibah Pengabdian Masyarakat berupa Pompa Air, yang digunakan untuk pemenuhan kebutuhan pengairan di sawah dan penyediaan air bersih di masjid. Namun, desa ini masih belum maksimal dalam melakukan pengelolaan keberlanjutan bantuan yang sudah diterima. Untuk memaksimalkan kebermanfaatan dari Pompa Air yang sudah ada, maka dibuat kolam ikan terpal yang nantinya bisa digunakan sebagai salah satu bentuk usaha BUMDES Desa Kwadungan Lor. Ada tiga tahapan metode pelaksanaan kegiatan pengabdian ini, yaitu tahap persiapan, tahap inti pelaksanaan dan tahap akhir. Seluruh tahapan tersebut dilaksanakan selama selama 3 bulan dari bulan Juli-September 2021. Salah satu kegiatan yang sangan penting dalam tahap persiapan adalah menentukan lahan yang digunakan untuk pembuatan kolam ikan terpal, dan telah disepakati bahwa lahan yang digunakan adalah tanah yang telah diwaqafkan oleh warga, yang jaraknya kurang lebih adalah 5 meter dari pompa air. Selama tahap pelaksanaan, sebanyak 2000 benih ikan lele disebar ke kolam. Dalam waktu 2 bulan ikan lele sudah bisa dipanen. Hasil dari 2000 benih tersebut diperoleh kurang lebih 5% lele yang mati, sehingga hanya sekitar 1900 yang bisa terjual. Dari usaha ini Desa Kwadungan Lor memperoleh keuntungan Rp.2.000.000 ketika panen. Dari pengabdian ini dapat disimpulkan Kolam bahwa usaha kolam terpal yang relative sederhana, dapat memberikan keuntungan yang cukup besar, dengan adanya usaha kolam ikan terpal ini BUMDES dan Koperasi Desa Kwadungan Lor dapat diotimalkan, serta menjadi sarana percontohan budidaya ikan pada kolam terpal di desa lain. Kwadungan Lor Village is one of the villages in Ngawi Regency that has received Community Service Grants in the form of Water Pumps, which are used to fulfil irrigation needs in rice fields and provide clean water in mosques. However, this village is still not optimal in managing the sustainability of the assistance that has been received. To maximize the usefulness of the existing water pump, a tarpaulin fish pond was made, which can later be used as a form of business for BUMDES in Kwadungan Lor Village. There are three stages of implementing this service activity: the preparation stage, the core implementation stage, and the final stage. All these stages are carried out for three months, from July-September 2021. One of the most important activities in the preparation stage is to determine the land used for manufacturing tarpaulin fish ponds, and it has been agreed that the land used is land that has been gifted by residents, which is approximately 5 meters from the water pump. During the implementation phase, as many as 2000 catfish seeds were distributed to the pond. Within two months, catfish can be harvested. The results of the 2000 seeds obtained were approximately 5% of the dead catfish, so only about 1900 could be sold. From this effort, Kwadungan Lor Village gets a profit of Rp. 2,000,000 when harvesting. From this service, it can be concluded that the tarpaulin pond business, which is relatively simple, can provide considerable profits; with this tarpaulin fish pond business BUMDES and the Kwadungan Lor Village Cooperative can be optimized, as well as being a pilot facility for fish cultivation in tarpaulin ponds in other villages.
PENENTUAN KADAR VITAMIN C PADA BUAH NAGA (Hylocereus lemairei (Hook.) Britton & Rose) DAN BUAH NANAS (Ananas comosus (L.) Merr) SECARA SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS SEBAGAI BAHAN AJAR KIMIA ANALISIS Ade Trisnawati; Meilisa Rusdiana Surya Efendi; Jesika Septia Ningsih
Dalton : Jurnal Pendidikan Kimia dan Ilmu Kimia Vol 5, No 2 (2022): (November) Dalton : Jurnal Pendidikan Kimia dan Ilmu Kimia
Publisher : Universitas Islam Kalimantan MAB Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31602/dl.v5i2.9061

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kadar vitamin C pada buah naga dan buah nanas dengan menggunakan metode spektrofotometri UV-VIS untuk bahan ajar pada matakuliah kimia analisis. Desain penelitian ini menggunakan metode penelitian kombinasi (mixed methods) antara metode kualitatif dan metode kuantitatif. Metode kualitatif dilakukan untuk menganalisis kebutuhan bahan ajar mahasiswa. Metode kuantitatif dilakukan untuk mendapatkan data kuantitatif hasil penelitian di laboratorium sebagai isi materi bahan ajar. Bahan ajar yang dipilih pada penelitian ini yaitu poster yang mencakup penjelasan latar belakang, dasar teori (prinsip dasar dan alat instrumentasi yang digunakan), prosedur kerja berupa diagram alir proses penentuan kadar vitamin C dan hasil penentuan kadar vitamin C. Poster selanjutnya dilakukan validasi tampilan, validasi materi dan uji kelompok kecil. Hasil analisis data dalam penelitian ini adalah: (1) Kadar vitamin C pada buah naga yaitu 1,98 ppm atau 0,00198 mg/g, sedangkan pada buah nanas yaitu 2,78 ppm (0,00278 mg/g), (2) Hasil validasi menunjukkan bahwa poster yang dikembangkan pada penelitian ini sangat layak dengan persentase validitas yang sangat tinggi. Persentase validasi tampilan, validasi materi dan uji kelompok kecil berturut-turut sebesar 100 %, 93,25 %, dan 92 %
The Determination of Tannin Content and Larvicidal Activity Test Of Ripe Sapodilla Fruit Peel (Manilkara zapota) Ade Trisnawati; Sri Wahyuningsih; Febriyandhi Yahya
International Journal of Multidisciplinary Sciences and Arts Vol. 2 No. 1 (2023): International Journal of Multidisciplinary Sciences and Arts, Article January 2
Publisher : Information Technology and Science (ITScience)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (539.103 KB) | DOI: 10.47709/ijmdsa.v1i2.2062

Abstract

This study aimed to determine the results of total tannin content determination of sapodilla peel extract (Manilkara zapota) and the effectiveness of sapodilla peel extract (Manilkara zapota) as a Aedes aegypti mosquito larvicide. The method used was a quantitative descriptive with a purposive sampling method. The sample was ripe sapodilla (Manilkara zapota) peel. The determination of tannin content in sample extracts was analyzed using UV-Vis spectrophotometry. The extraction of tannins from sapodilla peel (Manilkara zapota) was carried out by maceration method using 70 % ethanol. Based on the research results it was found that the total content of sapodilla peel extract was 3,058 mg GAE/g extract. The results of the larvicide test showed that the sapodilla peel extract could be used as an Aedes aegypti larvicide with the most effective concentration in killing 50% of the larvae at a concentration of 20,000 ppm.
The effect of sambiloto leaf (Andrographis paniculata Nees) extract inhibitor concentration on the corrosion rate of iron in the corrosive HCl medium and well water Febriyandhi Yahya; Ade Trisnawati; Mohammad Arfi Setiawan
Jurnal Pijar Mipa Vol. 18 No. 2 (2023): March 2023
Publisher : Department of Mathematics and Science Education, Faculty of Teacher Training and Education, University of Mataram. Jurnal Pijar MIPA colaborates with Perkumpulan Pendidik IPA Indonesia Wilayah Nusa Tenggara Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jpm.v18i2.4780

Abstract

Corrosion is a chemical reaction between metal and chemical substances in free air influenced by typographical conditions, climate, and humidity levels around the metal object. If left unchecked, it can cause damage to the metal infrastructure, material losses, and harm in terms of safety and security. Therefore, a way to inhibit corrosion is needed by creating an environmentally friendly inhibitor from natural materials. One of them is by utilizing Sambiloti leaf as a natural inhibitor. Sambiloto leaves contain tannins which can inhibit corrosion well. This study aimed to determine the efficiency of Sambiloto leaves ethanol extract in inhibiting the corrosion rate of metals in the corrosive medium of well water. HCl was soaked for seven days to determine the correlation between the corrosion rate and extract concentration in different corrosive media. Sambiloto leaves were extracted using the soxhletation method using 96% ethanol solution, then distilled to obtain a pure extract. Sambiloto leaf extract was then varied in concentration, namely 1%, 5%, 10%, and 15%. The corrosive medium is well water and HCl, and the metal material used is nails. The results showed that adding Sambiloto extract with a concentration of 15% in both corrosive mediums had the highest inhibitor efficiency values, namely 97.32% in the corrosive HCl medium and 69.3% in the corrosive well water medium. The results of the regression analysis showed that the addition of Sambiloto extract had a significant effect on the corrosion rate in well water media. In contrast, in the HCl medium, the addition of Sambiloto extract did not significantly affect the corrosion rate.
KAJIAN FISIKOKIMIA YOGHURTBEET (Beta Vulgaris) SEBAGAI INOVASI PANGAN DIET SEHAT Sri Wahyuningsih; Ade Trisnawati; Nasrul rofiah hidayati; anisa dwi lestari
Agroindustrial Technology Journal Vol. 7 No. 1 (2023): "Special issue Seminar Nasional Sains dan Teknologi (SNST) 2022"
Publisher : Universitas Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/atj.v7i1.9451

Abstract

Yoghurtbeet is a blend of fermented products (yogurt) with fruit juice, Yoghurtbeet is included in the Greek Yoghurt group because it is obtained from the lactic acid fermentation process through three times the filtration process so that it has a lower carbohydrate content, but the amount of protein is higher than ordinary yogurt. Beetroot (Beta vulgaris L) is a source of nutrients rich in primary metabolites and secondary metabolites, so if consumed it is good for the health of the body. By combining yogurt and beet juice, it is expected that a food product with the best nutritional value will be obtained from the combination of the two ingredients. This activity aims to determine the physico-chemical characteristics of yogurt combined with Beet fruit juice and provide knowledge/experience in producing Yoghurtbeet. The results showed that the chemical composition of yogurt, namely Ash content of yogurt showed a value of (p>0.05) (0.9 g/100g), Moisture content in Beet yogurt was (p≤0.05) worth (77.9 g/100g). Yoghurt with Beet fruit content has a protein content of (3.3g/100g) (p≤0.05). And fat content was (2.5 g/100g) (p≤0.05). Lactose content was (3.3 g/100 g) and carbohydrate content was (15.3g/100 g) with a value of (p≤0.05). Yoghurtbeet has a fairly high pH of (4.1) (p≤0.05) This can be caused because beetroot is rich in antioxidants which are generally composed of phenolic compounds. Color analysis showed that yogurt supplemented with beet fruit extract/juice gave a pink color (L*=50, a*=31 and b*=2.3).
Pelatihan Pembuatan Eco-Enzyme: Solusi Ramah Lingkungan untuk Mengurangi Polusi Lingkungan Sri Wahyuningsih; Nur Ihda Farikhatin Nisa; Ade Trisnawati
SOROT : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2 No 2 (2023): Juli
Publisher : Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer (FASTIKOM) UNSIQ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32699/sorot.v2i2.4536

Abstract

The primary source of income for the residents of Kenongorejo Village in Madiun Regency is agriculture. The village is situated in a mountainous region. This village produces an increasing amount of agricultural waste due to the abundance of agricultural products. Environmental pollution may result from the amount of agricultural waste that has not been appropriately recycled. Even if part of the agricultural waste has been used as animal feed, the residents of this village still have a concern with the vast amount that has been wasted. It takes environmentally responsible technologies to transform these agricultural wastes into products with a marketable value. The service team's recommendation is to offer training sessions on the production of eco-enzymes, which source their primary raw material from agricultural waste. In order to improve comprehension and abilities in creating eco-enzymes, the strategy employed in this community service activity includes identifying partner requirements, counselling, training, evaluation, and monitoring, as well as post-activity help. The majority of the women of PKK Kenongorejo Village are the main audience for this project. Eco-enzymes, which can be utilised for domestic requirements and sold to the general public as natural cleaning solutions, are the end products of this service activity.