Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENERAPAN ISTIRAHAT PENDEK MENURUNKAN BEBAN KERJA DAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PETUGAS PARKIR DI HARDY’S SESETAN DENPASAR I Ketut Sutapa; I Made Sudiarsa; I Nengah Darma Susila
Logic : Jurnal Rancang Bangun dan Teknologi Vol 17 No 1 (2017): March
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (P3M) Politeknik Negeri Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (343.371 KB)

Abstract

Hardy’S Sesetan adalah salah satu pusat perbelanjaan yang mempergunakan petugas parkir dalam mengatur operasional pengguna parkir. Sistem kerja petugas parkir di pos jaga pintu masuk dan pintu keluar banyak melibatkan aktivitas fisik, sehingga perlu sistem kerja yang ergonomi untuk dapat meningkatkan produktivitas. Hasil observasi pendahuluan, menunjukkan bahwa sistem kerja yang diterapkan masih ada kekurangannya seperti organisasi kerjanya sehingga perlu diprioritaskan untuk diperbaiki supaya menjadi lebih sehat, aman, nyaman, serta lebih produktif. Pada penelitian ini dilakukan perbaikan sistem kerja pada petugas parkir di Hardy’S Sesetan Denpasar dengan pendekatan ergonomi total. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan sama subjek dengan jumlah sampel 8 orang. Penelitian difokuskan pada penerapan istirahat pendek, dengan indikator beban kerja dan keluluhan muskulokeletal sebelum dan setelah penerapan istirahat pendek pada petugas parkir. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat dibuat simpulan sebagai berikut. Dengan penerapan istirahat pendek, menurunkan beban kerja perajin petugas parkir sebesar 18,15 % dari katagori beban kerja sedang menjadi ringan, dan menurunkkan keluhan muskulokeletal sebesar 32.75%
APLIKASI PENATAAN PARKIR BASEMENT MOBIL DENGAN POLA PETAK PARKIR 900 MENINGKATKAN KEPUASAN PENGGUNA PARKIR MALL RAMAYANA DENPASAR I Ketut Sutapa; I Made Sudiarsa; I Nengah Darma Susila
Matrix : Jurnal Manajemen Teknologi dan Informatika Vol 7 No 1 (2017): MATRIX - Jurnal Manajemen Teknologi dan Informatika
Publisher : Unit Publikasi Ilmiah, P3M Politeknik Negeri Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (409.139 KB) | DOI: 10.31940/matrix.v7i1.515

Abstract

Mall Ramayana Denpasar sebagai pusat perbelanjaan memiliki fasilitas parkir baik di dalam maupun di luar gedung. Untuk meningkatkan kepuasan pengguna parkir, maka dilakukan pemberlakuan pola petak parkir mobil dengan sudut 900 melalui penerapan teknologi tepat guna dengan pendekatan sistemik, holistik, interdisipliner dan partisipatori. Pengukuran kondisi lingkungan (suhu, kelembaban, kebisingan, intensitas cahaya) dilakukan menggunakan alat environment meter dan anemometer (kecepatan angin). Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis secara deskriptif dan diuji normalitasnya dengan uji Shapiro-Wilk dan uji beda dengan One Way Anova, sedangkan yang tidak berdistribusi normal menggunakan uji Wilcoxon pada tingkat kemaknaan 5%. Hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap perbaikan basement parkir mobil menunjukkan terjadinya peningkatan terhadap kepuasan ditinjau dari penurunan beban kerja sebesar 17,57%, penurunan penggunaan energi otot sebesar 29,96%, peningkatan kemudahan parkir sebesar 35,79%, peningkatan kenyamanan parkir sebesar 54,63%, dan peningkatan produktivitas parkir sebesar 29,50%.
ANALISIS NILAI SATUAN BIAYA JASA PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR I Gusti Agung Istri Mas Pertiwi; I Made Sudiarsa; Ketut Wiwin Andayani; Ni Wayan Sri Kristinayanti
Matrix : Jurnal Manajemen Teknologi dan Informatika Vol 5 No 2 (2015): MATRIX - Jurnal Manajemen Teknologi dan Informatika
Publisher : Unit Publikasi Ilmiah, P3M Politeknik Negeri Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (65.39 KB)

Abstract

Kajian global kondisi air di dunia yang disampaikan pada World Water Forum II di Denhaag tahun2000, memproyeksikan bahwa pada tahun 2025 akan terjadi krisis air di beberapa negara. Meskipun Indonesia termasuk 10 negara kaya air namun krisis air diperkirakan juga akan terjadi, sebagai akibat dari kesalahan pengelolaan air. Masalah air di Indonesia ditandai juga dengan kondisi lingkungan yang makin tidak kondusif sehingga makin mempercepat kelangkaan air. Kerusakan lingkungan antara lain disebabkan oleh terjadinya degradasi daya dukung daerah aliran sungai (DAS) hulu akibat kerusakan hutan yang tak terkendali. Dengan semakin meningkatnya kebutuhan air dan terjadinya kelangkaan ketersediaan air, orang mulai terpancing untuk berpikir dan memandang air sebagai barang ekonomi (economic goods). Seperti yang tercantum dalam Dublin Priciples (1992) “Air memiliki nilai ekonomi di setiap kepentingan penggunaannya dan seharusnya dianggap sebagai barang ekonomi”. Kelangkaan air dianggap sebagai peluang ekonomi. Dalam memproduksi air bersih ada beberapa biaya usaha yang dikeluarkan yakni biaya investasi, biayatetap dan biaya variabel. Biaya investasi merupakan segala modal yang dikeluarkan untuk perolehan ataupembangunan sarana untuk memproduksi air bersih. Biaya usaha adalah total biaya untuk menghasilkan air minum yang mencakup biaya sumber air, biaya pengolahan, biaya transmisi dan distribusi, biaya kemitraan, biaya umum dan administrasi. Sedangkan biaya dasar adalah biaya usaha dibagi volume air terproduksi dikurangi volume kehilangan air. Perhitungan nilai satuan yaitu dengan mengalikan total biaya dengan prosentase Nilai Manfaat Ekonomi (NME) yaitu suatu manfaat yang diperoleh dari penggunaan air di wilayah sungai untuk berbagai kepentingan dan membaginya dengan volume air yang digunakan. Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh Nilai Satuan BJPSDA untuk masing-masing DAS dengankisaran harga seperti berikut: Nilai Satuan BJPSDA Pertanian masing-masing DAS; DAS Badung = Rp529.808,50 – Rp 688.129,79/Ha, DAS Ayung = Rp 1.088.972,82 – Rp 1.440.906.79/Ha, DAS Yeh Ho = Rp289.207,09 – Rp 383.382,39/Ha. Nilai Satuan BJPSDA PDAM masing-masing DAS; DAS Badung = Rp 126,51– Rp 138,34/m3, DAS Ayung = Rp 260,04 – Rp 289,68/m3, DAS Yeh Ho = Rp 24,52 – Rp 27,37/m3. NilaiSatuan BJPSDA Industri masing-masing DAS; DAS Badung = Rp 0,57 – Rp 0,64/m3, DAS Ayung = Rp 9,96 –Rp 11,33/m3, DAS Yeh Ho = Rp 1,69 – Rp 1,82/m3