Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

DAYA TARIK WISATA AIR TAMPIRO DESA PIONG KECAMATAN SANGGAR KABUPATEN BIMA Eko Setiawan; Lalu L Suhirsan Masrilurrahman
Jurnal Silva Samalas Vol 3, No 2 (2020): Desember 2020
Publisher : Universitas Pendidikan Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/jss.v3i2.3702

Abstract

Daya Tarik  Destinasi Wisata Mata Air Tampiro Desa Piong Kecamatan Sanggar Kabupaten Bima Provinsi Nusa Tenggara Barat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Daya Tarik Wisata, flora fauna apa saja yang ada, sarana dan prasarana pendukung yang ada di objek wisata Mata Air Tampuro Desa Piong Kecamatan Sanggar Kabupaten Bima. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan Kawasan ekowista Mata Air Tampuro menyimpan potensi ekowisata Mata Air yang jernih, Keragaman jenis flora fauna seperti pohon yang beragam seperti Amplas (Ficus ampelas), Asam Jawa (Tamarindus indica), dan didukung Sarana dan prasarana obyek wisata Mata Air Tampuro seperti musholah, kamar mandi/wc, baruga, tempat parkir, tempat sampah, dalam keadaan baik dan terawat.
POTENSI KEANEKARAGAMAN SATWA LIAR (MAMALIA DAN REPTIL) DI KAWASAN HUTAN TAMAN WISATA ALAM KERANDANGAN Emilianus Yodi Kebu; Lalu Suhirsan Masrilurrahman; Hafizah Nahlunnisa
Jurnal Silva Samalas Vol 3, No 1 (2020): Juni 2020
Publisher : Universitas Pendidikan Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/jss.v3i1.3684

Abstract

Potensi keanekaragaman hayati Satwa liar (Mamalia dan Reptil) di Taman Wisata Alam (TWA) Kerandangan merupakan potensi yang bersifat komplek dan harus dilestarikan oleh karena itu Fokus penelitian ini adalah untuk mengkaji jenis satwa, indeks keanekaragaman jenis satwa liar mamalia dan reptil, serta Bagaimana kepadatan satwa mamalia dan reptil di Kawasan Hutan TWA Kerandangan. Dalam Karya Tulis ilmiah ini menggunakan Metode kajian pustaka dan Studi Lapangan dan teknik analisis data berdasarkan perbandingan indeks Dominansi. Penulis dapat menyimpulkan bahwa Kelompok mamalia (Lutung Trachypithecus auratus, famili Cercopithecidae yang di temukan dari ke 3 jalur seperti Monyet abu- abu Macaca Fascicularis, Tikus pohon ,Rattus tiomanicus, Dan Musang, Paradoxurus,  Kelompok reptil (Ular ada dua jenis ular di temukan yaitu jenis Sibynophis dan Trimerusus insularis , Tokek Gekko Gecko, Kadal  Lacetillia , Dan Biawak air dan biawak pohon  Varanus Salvator dan Varanus Macraei dan Indeks keanekaragaman jenis pada jalur 1=1,641 yaitu kategori sedang ,pada jalur 2 =1,431 kategori sedang dan pada jalur 3 =1,267 kategori sedang Kepadatan satwa dari ke 3 jalur mamalia dan reptil adalah 2,431.
IDENTIFIKASI TINGKAT KERUSAKAN PADA TANAMAN KOPI YANG DI SEBABKAN OLEH HAMA DI DESA KARANG SIDEMEN KECAMATAN BATUKLIANG UTARA KABUPATEN LOMBOK TENGAH Robi Dwi Permana; L L Suhirsan Masrilurrahman
Jurnal Silva Samalas Vol 4, No 1 (2021): Juni 2021
Publisher : Universitas Pendidikan Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/jss.v4i1.3943

Abstract

Kopi merupakan tanaman komoditas perkebunan yang melimpah luas di Indonesia.Tanaman ini hidup subur didaerah dataran tinggi, yaitu diatas 700 meter dpl (diatas permukaan laut). Dengan potensi tersebut terdapat permasalahan utama pada perkebunan kopi rakyat, yaitu rendahnya produktivitas dan mutu yang kurang memenuhi standar ekspor. Rendahnya produktivitas kopi antara lain disebabkan oleh serangan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT). Serangan OPT dapat menimbulkan kerugian secara ekonomis baik kualitas maupun kuantitas. Oleh sebab itu yang mendasari penulis untuk melakukan penelitian identifikasi tingkat kerusakan tanaman kopi yang disebabkan oleh hama di Desa Karang Sidemen yang merupakan salah satu sentra kopi di Pulau Lombok, khususnya Kabupaten Lombok Tengah. Metode penelitian deskriptif yaitu mengumpulkan data primer dan sekunder. Analisis data primer diperoleh dari wawancara Kelompok Tani “Harapan Kita” dengan 3 Responden, Pengamatan Sampel Tanaman, dokumentasi. Sedangkan analisis data sekuder diperoleh dari studi literatur, seperti gambaran umum wilayah yang diperoleh dari arsip instansi setempat atau yang bersangkutan yaitu desa karang sidemen. Berdasarkan hasil pengumpulan data dapat identifikasi tingkat kerusakan tanaman kopi disebabkan oleh hama yaitu penggerek batang, penggerek buah, kutu putih. Dengan tingkat kerusakan berdasarkan 3 kategori kerusakan yakni ringan 62 %, sedang 32%, berat 6 %. Kesimpulan identifikasi tingkat kerusakan tanaman kopi yaitu berupa kerusakan di batang, daun dan buah.
POTENSI WISATA ALAM AIR TERJUN BIDADARI DESA KAWINDA TO’I KECAMATAN TAMBORA KABUPATEN BIMA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT M Yunus; L L Suhirsan Masrilurrahman
Jurnal Silva Samalas Vol 4, No 2 (2021): Desember 2021
Publisher : Universitas Pendidikan Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/jss.v4i2.4858

Abstract

Potensi Wisata Alam Air Terjun Bidadari Desa Kawinda To’i Kecamatan Tambora Kabupaten Bima Provinsi Nusa Tenggara Barat ( NTB). Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan potensi wisata alam yang ada dan mengetahui kategori potensi objek wisata    Air Terjun Bidadari di Desa Kawinda To’i, Kecamatan Tambora, Kabupaten Bima Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah penilaian potensi wisata alam Air Terjun Bidadari. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, untuk menganalisis data dalam penelitian ini yaitu    menggunakan metode SWOT(Strong,weakness,opportunity and threat).Berdasarkan hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa potensi wisata alam Air Terjun Bidadari meliputi daya tarik berpotensi tinggi karena aliran air yang bersih pada sungai, kondisi lingkungan yang masih alami dan stabil, serta keragaman jenis flora seperti: berbagai jenis pohon yang tumbuh di sekeliling air terjun, rumput-rumput hijau yang tumbuh di sekitar air terjun yang masih terjaga keasliannya akan tetapi masih ada beberapa hal yang masih kurang seperti kurangnya kesadaran pemerintah dan masyarakat untuk menjaga eksistensi pepohonan di sekitar air terjun sehingga menimbulkan adanya dampak yang tidak di inginkan terhadap lingkungan sekitar, kurangnya pemasaran objek wisata Air Terjun Bidadari sehingga masih banyak para wisatawan yang penasaran akan lokasi Air Terjun Bidadari tersebut. Jadi dapat di simpulkan bahwa Air Terjun Bidadari dapat di kategorikan sebagai potensi rendah. Objek Air Terjun Bidadari masih perlu di tingkatkan lagi pengembangannya sekaligus pemasaran agar menjadi salah satu tempat wisata alam yang bukan hanya saja eksis di daerah tersebut.
PERANAN MASYARAKAT ADAT DALAM MENJAGA DAN MELESTARIKAN HUTAN ADAT MANDALA DI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT LL. Suhirsan Masrillurahman
JURNAL SANGKAREANG MATARAM Vol. 8 No. 3 (2021): September 2021
Publisher : SANGKAREANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hutan adat Mandala (Pawang Mandala) yang berada di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) merupakan hutan adat yang diyakini masih dikelola dengan prinsip-prinsip selaras dengan alam, memiliki system pengetahuan dan nilai-nilai kearifan serta dikelola oleh suatu lembaga adat yang mengedepankan upaya-upaya kelestarian alam. Penelitian ini diharapkan mampu member rujukan tentang peran penting hutan adat dalam upaya konservasi kawasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai-nilai kearifan masyarakat dalam pengelolaan Pawang Mandala, mengetahui pola pengelolaan dan struktur kelembagaan pengelolaan Pawang Mandala, serta mengidentifikasi peran Pawang Mandala dalam mendukung upaya konservasi kawasan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Proses pengambilan data terbagi ke dalam beberapa tahap, yaitu observasi awal (pra-penelitian), tinggal bersama masyarakat (live in), wawancara dan telaah dokumen. Analisis data menggunakan langkah-langkah reduksi data, display data, dan intepretasi hasil data yang didapat ke dalam pengelolaan Pawang Mandala dalam upaya konservasi kawasan. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai-nilai kearifan masyarakat yang ditemukan dalam pengelolaan Pawang Mandala berupa pantangan dan pembatasan pemanfaatan sumberdaya hutan, adanya konsep Pemalik, adanya aturan-aturan adat berupa Awig-awig, serta adanya ritual Selamatan Olor. Secara tradisional Pawang Mandala dikelola oleh masyarakat adat Mandala yaitu lembaga adat Bayan dengan Pemangku adat sebagai pimpinan tertinggi. Pola pengelolaan sumberdaya alam dalam masyarakat adat Bayan dibagi menjadi 3 fungsi yaitu gubuk, bangket dan gawah sementara untuk Pawang Mandala masuk menjadi salah satu kawasan yang masuk dalam fungsi gawah. Adanya aturan adat yang berupa Awig-awig menjadi wujud kontribusi masyarakat adat Bayan dalam upaya konservasi yang terbukti mampu mewujudkan kawasan Pawang Mandala sebagai hutan yang berfungsi dalam menjaga sistem tata air dan perlindungan keanekaragaman hayati. Hal ini terbukti dari terjaganya sumber mata air di dalam kawasan Pawang Mandala dan teridentifikasinya sejumlah potensi keanekaragaman hayati di dalam kawasan hutan tersebut
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERAMBAHAN HUTAN PADA KAWASAN HUTAN LINDUNG DI BALAI KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN TOFFO PAJO SOROMANDI DI KABUPATEN DOMPU Onu Onu; L L Suhirsan Masrilurrahman
Jurnal Silva Samalas Vol 5, No 1 (2022): Juni 2022
Publisher : Universitas Pendidikan Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/jss.v5i2.5953

Abstract

Hutan sebagai sumber kekayaan alam milik bangsa Indonesia merupakan salah satu modal dasar bagi pembangu nan nasional yang dipergunakan untuk meningkatkan kemakmuran rakyat, sehingga seluruh rakyat dapat menikmati hasil-hasil dari sumber daya alam secara adil dan merata. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan strategis penelitian studi kasus, pengumpulan data yang di lakukan dengan tehnik survey yang diawali dengan observasi lapangan dan wawancara. Pengambilan sampel sebagai lokasi penelitian secara porposive sampling. untuk menganalisis data yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan kuantitatif bertujuan 1). untuk mengetahui faktor penyebab terjadinya praktek perambahan hutan di kawasan hutan lindung di kabupaten dompu. 2). Untuk mengetahui perlaksanaan tindak pidana perambahan hutan yang terjadi pada kawasan hutan lindung oleh petugas balai kesatuan pengelolaan hutan toffo pajo soromandi di kabupaten dompu. 3). Untuk mengetahui kendala-kendala yang di hadapi oleh petugas balai kesatuan pengelolaan hutan toffo pajo soromandi di kabupaten dompu dalam pelaksanaan tindak pidana perambahan hutan. Berdasarkan hasil dari ada tiga faktor dengan jumlah responden 15 dari petugas polisi kehutan, dari 15 responden pernyataan terjadinya perilaku perambahan hutan. Dari pernyataan reponden yang menjawab cukup setuju merupakan nilai tertingi yaitu 13 pernyataan 14,4% menunjukan sebagian besar menjawab cukup Setuju, dikarenakan kurangnya Petugas Pengamanan Hutan menjadi faktor penyebab adanya kegiatan perambahan hutan. Kemudian faktor pelaksanaan tindak pidana perambahan hutan yang menjawab sangat setuju yaitu 57 pernyataan 54,2% responden yang menjawab pertanyaan sangat setujuh merupakan pernyataan yang tertinggi karna petugastelah  melakukan patroli. Kemudian faktor kendala yang dihadapi petugas polisi hutan, jawaban Setuju lebih banyak yang menjawab setujuh 35 pernyataan 46% faktor Pelaksanaan tindak Pidana Perambahan Hutan dengan mengadakan Patroli di wilayah kawasan hutan lindung. Kata Kunci: Hutan Lindung, Perambahan hutan, Kendala
PERSEPSI PENGUNJUNG TERHADAP PENGEMBANGAN OBYEK WISATA ALAM AIR TERJUN BIDADARI DI DESA KAWINDA TO’I KECAMATAN TAMBORA KABUPATEN BIMA, PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT Andri Andri; L L Suhirsan Masrilurrahman
Jurnal Silva Samalas Vol 5, No 2 (2022): Desember 2022
Publisher : Universitas Pendidikan Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/jss.v5i2.7062

Abstract

Air terjun Bidadari terletak di Desa Kawinda To’i, Kecamatan Tambora Kabupaten Bima Provinsi Nusa Tenggara Barat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi pengunjung terhadap pengembangan objek wisata alam air terjun Bidadaridalam penilaian akses wisata dan kondisi fasilitas objek wisata tersebut.. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskritif kuantitatif. Data primer didapatkan melalui teknik observasi serta mewawancarai responden dengan menggunakan kuesioner 100 orang pengunjung. Dalam penelitian ini data dianalisis menggunakan pengukuran skala likert. Pengukuran komponen penilaian pada skala likert yaitu mencakup rentang nilai ≤ 5 diartikan sangat baik, rentang nilai 4 ≤ 4,5 diartikan baik, rentang 3 ≤ 3,5 diartikan cukup, rentang 2 ≤ 2,5 diartikan kurang baik, dan rentang ≥ 1 diartikan tidak baik. Berdasarkan penelitian persepsi pengunjung terhadap kondisi aksesbilitas wisata (3,6) dan masuk dalam kategori baik, penilaian pada kondisi kebersihan (3,6) masuk kategori baik, penilaian pada kondisi infrastruktur (3,3) masuk ke dalam kategori cukup, penilaian pada kondisi fisik (3,6) masuk ke dalam kategori baik, serta pada penilaian kepuasan pengunjung terhadap obyek wisata (4,1) masuk dalam kategori baik.. Hal ini menunjukkan bahwa perlu adanya peningkatan dalam bidang infrastruktur berupa peningkatan jaringan komunikasi serta sarana dan prasarana wisata sebagai upaya pengembangan suatu objek wisata yang dapat dilakukan dengan strategi yang baik dan tersusun, hal itu dilakukan agar dapat meningkatkan minat kunjungan di objek wisata tersebut.
PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PENGELOLAAN HUTAN KEMASYARAKATAN LEMBAH SEMPAGER PADA BLOK 3 DESA GUNUNG MALANG KECAMATAN PRINGGABAYA KABUPATEN LOMBOK TIMUR Risma Ayu Andini; L L Suhirsan Masrilurrahman
Jurnal Silva Samalas Vol 6, No 1 (2023): Juni 2023
Publisher : Universitas Pendidikan Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/jss.v6i1.8545

Abstract

Persepsi merupakan proses untuk memahami lingkungan yang meliputi objek dan simbol. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui  persepsi masyarakat terhadap pengelolaan hutan kemasyarakatan (Hkm) Lembah Sempager pada blok 3. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode random sampling. Data primer di dapatkan melalui teknik observasi, kuisoner, wawancara dan dokumentasi dengan menggunakan kuisioner 20 orang. Dalam penelitian ini data dianalisis menggunakan skala likert. Pengukuran komponen penilaian pada skala likert yaitu mencakup rentang nilai 5 di artikan sangat setuju, rentang nilai 4 ≤ 4,5 diartikan setuju, rentang 3  ≤ 3,5  ragu-ragu, rentang 2 ≤ 2,5 diartikan tidak setuju, dan rentang 1 diartikan sangat tidak setuju. Berdasarkan hasil penelitian mengenai persepsi masyarakat terhadap pengelolaan hutan kemasyarakatan lembah sempager pada blok 3 yaitu mengenai persepsi masyarakat terhadap perencanaan HKm mendapatkan nilai akhir yaitu (4,5), persepsi masyarakat terhadap pengorganisasian HKm mendapatkan nilai akhir yaitu (4,4), persepsi masyarakat terhadap pelaksanaan HKm mendapatkan nilai akhir yaitu (4,6) dan persepsi masyarakat terhadap pengawasan HKm mendapatkan nilai akhir yaitu (4,4). Dalam hal ini masyarakat pada blok 3 mendapatkan dampak yang baik terutama dari segi ekonomi.
KERAGAMAN JENIS PRODUK USAHA HHBK DAUN KELOR (Moringa oliefera) DI CV. TRI UTAMI JAYA KECAMATAN SANDUBAYA KOTA MATARAM Syirajudin Syirajudin; L L Suhirsan Masrilurrahman
Jurnal Silva Samalas Vol 6, No 2 (2023): Desember 2023
Publisher : Universitas Pendidikan Mandalika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/jss.v6i2.10683

Abstract

Masyarakat mengenal bahwa daun kelor (Moringa oliefera) hanya sebagai bahan pangan sayuran, ternyata dari bahan daun kelor bisa dibuat berbagai jenis produk untuk bahan minuman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keragaman jenis produk usaha HHBK daun kelor (Moringa oliefera), dan mengetahui strategi pengembangan produk usaha HHBK daun kelor (Moringa oliefera) di CV. Tri Utami Jaya, Kecamatan Sandubaya, Kota Mataram. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus atau case study. Berdasarkan hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat berbagai jenis produk usaha HHBK berbahan baku daun kelor (Moringa oliefera) yang di produksi CV. Tri Utami Jaya yakni teh bubuk moringa SaSaMbodoM, teh celup moringa KIDOM, teh celup morikai, KIDOM Coffee, masker beauty morikai, dan kapsul moringa SaSaMbodoM. Strategi yang digunakan untuk pengembangan jenis produk berbahan baku daun kelor di CV. Tri Utami Jaya yakni starategi inovasi produk baru dengan cara merubah bentuk pada kemasan, merubah ukuran yang berbeda sesuai dengan harganya, menambahkan variasi rasa, dan jenis kemasan yang tahan lama agar tidak mudah rusak, sehingga masing-masing produk akan memiliki varian rasa yang berbeda dan harga yang berbeda berdasarkan ukuran kemasan; Strategi Penentuan Harga, harga memiliki pengaruh yang besar terhadap keberhasilan sebuah bisnis dan harga juga dapat mempengaruhi persepsi pelanggan, harga yang rendah dapat memberikan bayangan bahwa semakin rendahnya kualitas suatu produk maka akan semakin rendah pula nilai yang akan didapatkan, sebaliknya jika harga produk lebih tinggi maka akan tinggi pula kualitas produk tersebut; strategi distribusi dan tempat; karena berlokasi di kota mataram sehingga secara geografis sangat menguntungkan karena berada di pusat pemerintahan dan untuk distribusinya perusahaan sudah bekerjasama dengan berbagai ekspedisi yang akan mendapatkan gratis ongkir dengan pembelian jumlah tertentu; strategi promosi dilakukan secara online dan juga secara offline, untuk online dilakukan dengan bekerjasama dengan berbagai E-Commerce dan mengirim konten promosi diberbagai sosial media sementara itu untuk offline dilakukan dengan rutin mengikuti pameran dan acara-acara besar dengan sistem open both.