Sarwanto Sar
Unknown Affiliation

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PENGEMBANGAN TES FISIKA SMA KELAS X SEMESTER GANJIL Yunita, Wulan; Sar, Sarwanto; Yusliana Ekawati, Elvin
Jurnal Pendidikan Fisika Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : Jurnal Pendidikan Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (183.875 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan tes Fisika dan menganalisis hasil pengembangan tes Fisika SMA kelas X semester ganjil. Pengembangan pada penelitian ini menggunakan model 4D yaitu define,design, develop dan disseminate. Namun pada penelitian ini pengembangan hanya dilakukan hingga tahap develop. Subjek coba dalam penelitian yaitu siswa kelas XE dan XF SMA Negeri 1 Kartasura Tahun Pelajaran 2011/2012. Waktu penelitian adalah Juli sampai Desember 2011 bertempat di SMA Negeri 1 Kartasura. Data yang dihimpun berupa data kualitatif dan kuantitatif. Data dikumpulkan melalui wawancara, lembar penelaahan item tes dan tes kognitif siswa. Teknik analisis data menggunakan telaah kualitatif dan kuantitatif. Telaah kualitatif berupa expert judgment. Telaah kuantitatif yaitu dengan menghitung reliabilitas, daya pembeda, tingkat kesukaran dan efektivitas pengecoh item tes. Berdasarkan hasil analisis data penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan: 1) Pengembangan tes pilihan ganda menggunakan model 4D meliputi tahap define,design dan develop. Tahap definemeliputi: a) analisis kebutuhan; b) analisis standar kompetensi; c) analisis kompetensi dasar. Tahap designmeliputi: a) menentukan tujuan tes; b) menentukan bentuk tes; c) menentukan panjang tes; d) pengembangan indikator tes; e) penyusunan kisi-kisi; f) penulisan item tes. Tahap develop meliputi: a) uji ahli; b) uji coba kelompok kecil; c) uji coba kelompok besar. 2) Produk akhir berupa tes sumatif Fisika kelas X SMA semester ganjil berbentuk tes objektif pilihan ganda dengan lima pilihan jawaban. Materi tes meliputi Besaran dan Satuan, Vektor, Gerak Lurus, Gerak Melingkar, Dan Dinamika Gerak. Pengembangan 47 indikator tes dari kelima materi tersebut telah menghasilkan 83 item tes dengan parameter yang diterima. Dari 83 item tes tersebut kemudian disusun paket soal UAS yang terdiri dari 50 item tes. Parameter tes paket soal UAS tersebut adalah: a) reliabilitas 0,88; b) 48 item tes termasuk kategori sedang dan 2 item tes termasuk kategori sukar; c) 50 item tes daya pembedanya diterima; d) 50 item tes pengecohnya berfungsi. Kelebihan item tes yang dikembangkan antara lain item tes mudah dipahami, pokok soal jelas dan hanya ada satu jawaban benar. Kelemahan penelitian ini yaitu pengembangan item tes dilakukan berdasarkan teori tes klasik sehingga hasilnya tergantung karakteristik peserta tes.
PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW UNTUK MENGOPTIMALKAN AKTIVITAS DAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA KELAS X-6 SMA MTA SURAKARTA Musthofa, Khoirul; Sar, Sarwanto; Fitriana, Dyah
Jurnal Pendidikan Fisika Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : Jurnal Pendidikan Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (315.137 KB)

Abstract

The purpose of the application cooperative learning’s model is increasing learning activity and physics cognitive skill of class X-6 of SMA MTA SURAKARTA’s students 2011/2012 through the application of cooperative learning type jigsaw’s model in the process of learning physics. The research used Classroom Action Research (CAR) method. Each cycle in CAR is started with plan, then continued with implementation, observation and reflection. The subjects of the research are 32 students of class X-6 of SMA MTA SURAKARTA 2011/ 2012. The data are collected through observation using the students learning activity observation sheet and documentation research from the result of students cognitive test, then it is analyzed ina descriptive qualitative manner. From the result of the research, it can be conclude that the implementation of Cooperative Learning Type Jigsaw’s model can increase the learning activity and cognitive skill of the students of class X-6 of SMA MTA SURAKARTA 2011/ 2012  in the process of learning physics. By emphasizing the treatment to the chance giving to the students to deliver their idea or opinion in the group discussion inside and outside the class, especially in the dormitory, and active in seeking and utilizing a variety of learning resources, so it can be seen that instudent’s learning activitiesof learning process  in the initial condition is always increase in the first and second cycle. By limiting score of 60, the percentage of completeness on the initial conditionsof student learning activity by 12.5%, then in the first cycle become 50% and in the second cycle increase up to 84.375%. Similarly, the aspects of student’s cognitive abilities are always increase. By emphasizing on the actionin the form of mentoring and group discussion learning both inside and outside the classroom, especially in the dormitory, Alpha and optimizing the use of learning resources, especially books and the internet, so it can be seen that there is an increase in students cognitive abilities with the passing grade of 70. In the initial condition the percentage of the completeness of students test result by 18,75 %, then increase in the first cycle by 25%, and increase again by 72% in the second cycle.   Keyword: cooperative learning, Jigsaw, learning activity, cognitive ability.
PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DIPANDU DENGAN ANIMASI DAN KOMIK DITINJAU DARI KEMAMPUAN VERBAL DAN GAYA BELAJAR SISWA Retno Wulandari, Ana Yuniasti; Sunarno, Widha; Sar, Sarwanto
Jurnal Materi dan Pembelajaran Fisika Vol 2 (2012): Jurnal Materi dan Pembelajaran Fisika
Publisher : Universitas Sebelas Maret Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (119.407 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dan interaksi antara pembelajaran IPA menggunakanmetode eksperimen dipandu dengan animasi dan komik, kemampuan verbal, dan gaya belajar siswa terhadap prestasibelajar IPA siswa. Penelitian menggunakan metode kuasi eksperimen dan dilaksanakan di SMP Negeri 2 Kartasura.Populasi penelitian adalah semua siswa kelas VIII Tahun Ajaran 2011/2012 terdiri dari 7 kelas. Teknik pengambilansampel menggunakan cluster random sampling. Sampel penelitian sebanyak 4 kelas, yaitu kelas VIII A dan VIII Csebagai kelas eksperimen I mendapat perlakuan pembelajaran IPA menggunakan metode eksperimen dipandu dengananimasi dan kelas VIII E dan VIII F sebagai kelas eksperimen II mendapat perlakuan pembelajaran IPA menggunakanmetode eksperimen dipandu dengan komik. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik angket untuk gaya belajarsiswa, teknik tes untuk prestasi belajar kognitif dan kemampuan verbal siswa serta teknik observasi untuk prestasibelajar afektif dan psikomotorik siswa. Teknik analisis data menggunakan anava tiga jalan dengan desain faktorial2x2x3, dilanjutkan dengan uji lanjut metode Scheffe. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan: (1) ada pengaruhpembelajaran IPA menggunakan metode eksperimen dipandu dengan animasi dan komik terhadap prestasi belajar siswapada aspek kognitif, namun tidak ada pengaruh pada aspek afektif dan psikomotorik; (2) ada pengaruh kemampuanverbal siswa terhadap prestasi belajar siswa; (3) tidak ada pengaruh gaya belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa;(4) tidak ada interaksi antara pembelajaran IPA menggunakan metode eksperimen dipandu dengan animasi dan komikdan kemampuan verbal siswa terhadap prestasi belajar siswa pada aspek kognitif dan psikomotorik, namun ada interaksipada aspek afektif; (5) tidak ada interaksi antara pembelajaran IPA menggunakan metode eksperimen dipandu dengananimasi dan komik dan gaya belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa; (6) ada interaksi antara kemampuan verbaldan gaya belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa pada aspek kognitif dan afektif, namun tidak ada interaksi padaaspek psikomotorik; (7) tidak ada interaksi antara pembelajaran IPA menggunakan metode eksperimen dipandu dengananimasi dan komik, kemampuan verbal, dan gaya belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa pada aspek kognitif danpsikomotorik siswa, namun ada interaksi pada aspek afektif.Kata kunci : metode eksperimen, animasi, komik, kemampuan verbal, gaya belajar
ANALISIS KEMAMPUAN REPRESENTASI MAHASISWA PENDIDIKAN SAINS PPS UNS Sar, Sarwanto
Jurnal Materi dan Pembelajaran Fisika Vol 2 (2012): Jurnal Materi dan Pembelajaran Fisika
Publisher : Universitas Sebelas Maret Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (62.432 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi: a) faktor-faktor apakah yangmempengaruhi kemampuan representasi mahasiswa Pendidikan Sains PPS UNS;b) pengaruh kemampuan representasi mahasiswa terhadap performancemahasiswa. Metode penelitian ini adalah penelitian kuasi eksperimen, karenaperlakuan yang diberikan pada sampel dibatasi pada pemberian pembelajaranberbasis representasi tanpa mengontrol variabel lain yang memungkinkanberpengaruh terhadap variabel terikat. Populasi adalah mahasiswa PendidikanSains PPS UNS yang menempuh matakuliah Problematika Pendidikan Sains. Datadianalisis menggunakan uji beda rerata. Melalui penelitian ini ditemukankelemahan guru/calon guru fisika adalah pada aspek komunikasi verbal danrepresentasi visual, karena pengalaman belajar sebelumnya guru fisika dalammengajar secara monoton diawali dengan memberikan definisi, menjelaskanrumus, memberikan contoh soal, mengerjakan latihan dan terakhir ulangan, yangtidak banyak melakukan komunikasi verbal dan visual. Penggunaan model CTLdalam perkuliahan Problema Pembelajaran Sains memberikan dampak padapengingkatan rerata kemampuan representasi mahasiswa. Perbedaan yangsignifikan kemampuan representasi mahasiswa sebelum dan sesudahpembelajaran dengan CTL terletak pada aspek: memberikan response,kelengkapan gambar, membedakan variable, menghubungkan variable, dankesederhanaan persamaan matematis. Penggunaan media kongkrit memberikandampak lebih baik dari pada media video atau virtual pada representasi verbal danvisual. Penggunaan media kongkrit juga mendukung kelancaran pembelajarandengan model CTL.Kata Kunci: Representasi verbal, representasi visual, representasi matematis, CTL
PENYEBAB DAN REMEDIASI MISKONSEPSI GAYA MENGGUNAKAN MULTIMEDIA DAN MODUL Fajar Saputri, Dwi; Cari, Cari; Sar, Sarwanto
Jurnal Materi dan Pembelajaran Fisika Vol 2 (2012): Jurnal Materi dan Pembelajaran Fisika
Publisher : Universitas Sebelas Maret Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (128.972 KB)

Abstract

Masih banyak mahasiswa yang mempercayai pemahaman yang salah tentang konsep gaya.Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap profil miskonsepsi sebelum dan sesudah diremediasidengan menggunakan multimedia dan modul, serta menemukan faktor-faktor penyebab miskonsepsimahasiswa dalam memahami konsep gaya di STKIP-PGRI Pontianak. Metode yang digunakan dalampenelitian ini adalah metode eksperimen dengan analisis deskriptif. Populasi penelitian seluruhmahasiswa semester II STKIP-PGRI Pontianak tahun pelajaran 2010/2011. Sampel penelitianditentukan dengan teknik purposive sampling. Remediasi kelas eksperimen 1 menggunakanmultimedia dan pada kelas eksperimen 2 menggunakan modul. Alat pengumpul data yang digunakanada dua yaitu tes diagnostik disertai alasan dilengkapi CRI untuk mengetahui profil miskonsepsi danwawancara mendalam digunakan untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan miskonsepsi.Setelah dilakukan analisis diketahui prosentase penurunan jumlah mahasiswa yang mengalamimiskonsepsi untuk tiap indikator. Kelas eksperimen 1 yaitu mahasiswa yang diremediasimenggunakan multimedia prosentase penurunan profil miskonsepsinya sebagai berikut: 1)menggambar diagram vektor gaya normal sebesar 76,9%; 2) menjelaskan bahwa massa berbedadengan gaya berat dan menjelaskan bahwa massa selalu tetap, tidak dipengaruhi percepatan gravitasisebesar 100%; 3) menggambar diagram vektor gaya berat sebesar 66,67%; 4) menentukan resultangaya pada keadaan setimbang sebesar 66,67%; 5) menyebutkan definisi pasangan gaya aksi reaksi,menyebutkan pasangan gaya aksi reaksi, menentukan besarnya gaya pasangan aksi reaksi, danmenentukan hubungan antara berat dan waktu yang diperlukan pada saat benda jatuh bebas sebesar100%; 6) menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya gaya gesekan sebesar 33,3%. Dankelas eksperimen 2 proporsi penurunan profil miskonsepsinya adalah sebagai berikut: 1) menggambardiagram vektor gaya normal menggambar diagram vektor gaya berat sebesar 100%; 2) menjelaskanbahwa massa berbeda dengan gaya berat sebesar 66,67% dan menjelaskan bahwa massa selalu tetap,tidak dipengaruhi percepatan gravitasi sebesar 25%; 3) menggambar diagram vektor gaya beratsebesar 85,7%; 4) menentukan resultan gaya pada keadaan setimbang sebesar 67,9%; 5) menyebutkandefinisi pasangan gaya aksi reaksi, menyebutkan pasangan gaya aksi reaksi, menentukan besarnyagaya pasangan aksi reaksi, dan menentukan hubungan antara berat dan waktu yang diperlukan padasaat benda jatuh bebas sebesar 100%; 6) menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya gayagesekan sebesar 42,86%. Faktor-faktor yang dapat menyebabkan miskonsepsi yaitu intuisi, bentukmatematis, pembatasan definisi, dan bahasa.Kata kunci: Remediasi, miskonsepsi, multimedia, modul, gaya
PROBLEM BASED LEARNING DALAM PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN SIMULATION BASED LABORATORY (SBL) DAN VIDEO BASED LABORATORY (VBL) Eko Setiono, Fahrizal; Sar, Sarwanto; Parmi, Suparmi
Jurnal Materi dan Pembelajaran Fisika Vol 2 (2012): Jurnal Materi dan Pembelajaran Fisika
Publisher : Universitas Sebelas Maret Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (107.774 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dan interaksi antara problem based learningmenggunakan metode eksperimen melalui SBL dan VBL, kemampuan analisis, dan kemampuanberfikir kreatif terhadap prestasi belajar siswa. Penelitian menggunakan metode kuasi eksperimendan dilaksanakan di SMA N 3 Surakarta. Populasi semua siswa kelas XI Tahun Ajaran 2012/2013terdiri dari 7 kelas. Teknik pengambilan sampel menggunakan cluster random sampling. Sampelsebanyak 2 kelas, kelas XI IPA 1 sebagai kelas eksperimen I mendapatkan perlakuan pembelajaranmelalui metode eksperimen menggunakan SBL dan kelas XI IPA 7 sebagai kelas eksperimen IImelalui metode eksperimen menggunakan VBL. Pengambilan data melalui teknik tes untukprestasi kognitif, kemampuan analisis, kemampuan berfikir kreatif; angket dan observasi untukprestasi afektif. Teknik analisis data menggunakan anava tiga jalan dan teknik non-parametrikKruskall Wallis. Hasil penelitian menunjukkan: (1) tidak ada pengaruh problem based learningmenggunakan metode eksperimen melalui VBL dan SBL terhadap prestasi belajar Fisika siswa; (2)tidak ada pengaruh kemampuan analisis kategori tinggi dan rendah terhadap prestasi belajar Fisikasiswa; (3) tidak ada pengaruh kemampuan berfikir kreatif kategori tinggi dan rendah terhadapprestasi belajar Fisika siswa; (4) tidak ada interaksi antara problem based learning menggunakanmetode eksperimen dengan kemampuan analisis siswa terhadap prestasi belajar Fisika siswa; (5)tidak ada interaksi antara problem based learning menggunakan metode eksperimen dengankemampuan berfikir kreatif siswa terhadap prestasi belajar Fisika siswa; (6) tidak ada interaksiantara kemampuan analisis dan kemampuan berfikir kreatif siswa terhadap prestasi belajar Fisikasiswa; (7) tidak ada interaksi antara problem based learning menggunakan metode eksperimen,kemampuan analisis siswa dan kemampuan berfikir kreatif siswa terhadap prestasi belajar siswaKata kunci: problem based learning, VBL, SBL, kemampuan analisis, kemampuan berfikirkreatif