Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PENGARUH KONSENTRASI ASAP CAIR DARI SERBUK GERGAJI KAYU DAN TEMPURUNG KELAPA TERHADAP KUALITAS IKAN LELE ASAP Wahyu Triwijaya K; Budi Hariono; Siti Djamila; Abi Bakri
Jurnal Ilmiah Inovasi Vol 13 No 3 (2013): Desember
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/jii.v13i3.29

Abstract

Ikan merupakan sumber pangan yang bermutu tinggi terutama karena ikan banyak mengandung protein, lemak, vitamin, dan mineral yang sangat dibutuhkan tubuh. Ikan juga merupakan bahan pangan yang mudah rusak sehingga dibutuhkan teknik untuk memperpanjang umur simpan. Salah satu teknik tersebut adaah dengan metode pengasapan. Penelitian ini dilakukan dalam dua tahapan yaitu pembuatan unit alat pengasap metode kiln drum serta pengujiannya terhadap ikan lele dengan parameter pengamatan meliputi: uji mutu dari segi kenampakan, bau, warna, rasa dan tekstur serta kadar air.  Hasil  penelitian diperoleh: (a) rendemen reditilasi asap cair tempurung kelapa dan serbuk gergajian kayu berturut-turut adalah 85,71±1,43% dan 85,71%, (b)  kadar air ikan lele asap dari asap cair tempurung kelapa dan  serbuk gergaji kayu berturut-turut adalah 20,9±0,9% hingga 30,2±6,5% serta 9,5±0,7% hingga 19,2±2,6%, (c) penurunan berat ikan lele asap 72,5±1,4% hingga 79,1±2,5%. Uji orgnoleptik ikan lele yang paling diminati adalah ikan lele asap dengan asap cair serbuk gergaji kayu dengan konsentrasi 2%. Uji Anova ikan lele asap dari penampakan, rasa, tekstur berbeda nyata akan tetapi untuk bau tidak berbeda nyata.
Perbaikan Proses Pembuatan Bakpao Sehat dan Nikmat di Kelompok Pengusaha Bakpao Tegal Besar-Jember Siti Djamila; Titiek Budiati; FNU Iswahyono; Amal Bahariawan
J-Dinamika : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 1 No 2 (2016): Desember
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/j-dinamika.v1i2.286

Abstract

Selama ini pembuatan bakpao dilakukan dengan menggunakan peralatan yang sangat sederhana. Seperti untuk pembagian adonan menjadi bagian yang kecil - kecil dilakukan dengan menimbang satu persatu adonan, selain itu proses pengembangan adonan dilakukan dengan cara menutup adonan yang ada dalam loyang-loyang yang sudah disusun dengan menggunakan penutup plastik. Dengan pelaratan yang ada tersebut kualitas dan kuantitias produksi bakpao belum maksimal dan waktu yang diperlukan cukup lama 5-7 jam sekali proses produksi. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah untuk membantu kelompok pengusaha bakpao terutama dalam peralatan proses produksi bakpao sehingga kualitas dan kuantitas bakpao dihasilkan meningkat serta waktu proses lebih singkat. Target yang ingin dicapai adalah pembagian adonan dilakukan dengan alat pembagi adonan (divider) dan pengembangan adonan dilakukan dengan lemari pengembang (proofer). Metode yang digunakan adalah untuk pembagian adonan dilakukan dengan mesin pembagi adonan sistim multi blade dengan tenaga pemotong pneumatic, sedangkan untuk pengembang menggunakan lemari pengembang yang dilengkapi dengan suhu dan kelembaban udara dikontrol secara otomatis menggunakan termo kontrol digital. Sekali proses divider menghasilkan 36 adonan kecil dalam waktu 5 menit, dengan berat adonan masing-masing 40 gram. Dengan cara konvesional proses pengembangan adonan 4-5 jam, bahkan lebih kalau cuaca di luar mendung. Dengan menggunakan proofer yang dilengkapi dengan kontrol suhu dan kelembaban udara, maka proses ini hanya 2 jam.
PERBAIKAN PROSES PEMBUATAN PETIS IKAN KELOMPOK NELAYAN PENGUSAHA PETIS IKAN DI PUGER - JEMBER Siti Djamila; Iswahyono Iswahyono; Amal Bahariawan
J-Dinamika : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 2 No 2 (2017): Desember
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/j-dinamika.v2i2.562

Abstract

Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah untuk  membantu kelompok ibu-ibu nelayan dalam memproduksi petis ikan. Selama ini petis ikan dibuat dengan cara memanaskan bahan petis ikan dalam bentuk cair diatas wajan besar sambil dilakukan pengadukan secara berkala sampai mengental seperti petis. Proses ini sangat lama sekali selama kurang lebih 16 jam. Pekerjaan pemasakan selama 16 jam ini dirasakan sangat berat sekali terutama pada proses pengadukan. Pengadukan kurang sempurna akan mengakibatkan rasa pahit dan warna tidak cerah, dan daya simpan relatif lebih pendek. Proses pemasakan yang cukup lama akan membutuhkan bahan bakar yang sangat banyak, dan juga tenaga yang cukup besar sehingga biaya produksi akan semakin besar. Selain itu belum dilakukan pengemasan produk petis ikan yang menarik, untuk membantu meningkatkan pemasaran. Target yang ingin dicapai adalah pemasakan petis yang seefisien mungkin dan dihasilkan petis yang berkualitas, dan juga produk petis sudah dikemas dalam wadah plastik dengan label yang menarik. Metode yang digunakan untuk mencapai target tersebut maka perlu dirancang dan dibuat mesin pengaduk dengan sirip ganda yang ujung menggunakan bahan kayu. Dua unit Mesin Pengaduk Petis telah diuji coba dan diserahterimakan kepada  mitra pengusaha petis ikan.   Keywords—  ikan laut, mesin pengaduk, petis 
Aplikasi Teknologi Boiler Sistim Pipa Api di Mitra Penghasil Baglog Jamur Tiram Siti Djamila; Iswahyono Iswahyono; Amal Bahariawan
J-Dinamika : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 7 No 1 (2022): April
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/j-dinamika.v7i1.3131

Abstract

Tujuan dari kegiatan pengabdian adalah untuk membantu petani jamur tiram terutama pada proses sterilasasi baglog. Selama ini sterilisasi baglog masih menggunakan drum bekas oli, sehingga dalam kenyataan di lapang banyak ditemui kelemahan-kelemahannya seperti: kapasitasnya terbatas hanya 75 baglog sekali proses, panas banyak yang hilang terbuang sehingga suhu sterilisasi tidak maksimal, memerlukan waktu cukup lama sekitar 8 jam, dan kebutuhan bahan bakar LPG lebih banyak. Produk baglog yang dihasilkan cukup unik yaitu baglog tanpa ring, dengan kelebihan tahan terhadap bahaya busuk. Target kegiatan pengabdian ini adalah terbuatnya satu unit sterilisasi baglog yang  hemat energi dengan  kapasitas  sekali proses adalah 450 baglog. Metode yang dilakukan untuk sterilisasi yakni dengan menerapkan sterilisasi terpisah.  Artinya baglog tidak langsung berada di atas air mendidih, tetapi terpisah antara sumber uap air (steamer) dengan tempat sterilisasi  baglog jamur. Steamer yang digunakan menerapkan sistim pipa api.  Kelebihan sistim pipa api adalah  panas dapat terserap maksimal dan panas  yang terbuang ke lingkungan sangat kecil.  Kebutuhan bahan bakar gas LPG dalam proses sterilisasi baglog jamur tiram selama 8 jam sebesar 10,43 kg dengan 450 baglog yang disterilkan.
PENTINGNYA PENERAPAN GOOD MANUFACTURING PRACTICE (GMP) DALAM PRODUKSI JUS SARI MENGKUDU UNTUK MENINGKATKAN KEAMANAN PANGAN R. Abdoel Djamali; Iswahyono, Iswahyono; Siti Djamila; Didiek Hermanuadi; Amal Bahariawan
J-ABDI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 5 No. 2: Juli 2025
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penerapan Good Manufacturing Practice (GMP) dalam proses produksi minuman herbal seperti jus sari mengkudu merupakan prasyarat penting dalam menjamin mutu, keamanan, dan daya saing produk di pasar. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memberikan pelatihan dan pendampingan kepada UD. ZAM dalam produksi jus sari mengkudu agar mampu menerapkan prinsip-prinsip GMP secara konsisten. Metode yang digunakan adalah pelatihan partisipatif, demonstrasi langsung, dan evaluasi kelayakan sarana produksi yang dilaksanakan di UD. ZAM Kabupaten Jember. Hasil kegiatan menunjukkan (a) Tingkat keidaksesuaian penyimpangan diketagorikan bahwa UD. ZAM berada pada Tingkat Level II. Artinya tingkat penerapan CPPB-IRT (Cara Pengolahan Pangan yang Baik- Industri Rumah Tangga) yang cukup baik, (b) peningkatan pemahaman dan praktik sanitasi, kebersihan personal, serta dokumentasi proses produksi