Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

APLIKASI PROGRAM DELPHI SEBAGAI PENGGANTI KALENDER REPRODUKSI UNTUK OPTIMALISASI PRODUKTIVITAS KAMBING ETAWA MENUJU PETERNAKAN MODERN Amal Bahariawan; Ujang Suryadi
Jurnal Ilmiah Inovasi Vol 13 No 3 (2013): Desember
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/jii.v13i3.42

Abstract

Kalender reproduksi merupakan salah satu media informasi yang berfungsi sebagai almanak, berisi penanggalan dan keterangan-keterangan yang dapat digunakan untuk mempercepat penentuan waktu siklus reproduksi seperti: tanggal kawin, tanggal bernak, waktu penyapihan anak, dan masa laktasi.  Kalender reproduksi digunakan sebagai pedoman untuk pencatatan kegiatan manajemen pemeliharaan ternak.  Kegiatan pencatatan (reccording) manajemen reproduksi masih jarang dilakukan dengan baik dan tersimpan rapi karena dirasakan adanya tambahan pekerjaan yang bersifat non teknis, dan dianggap hanya sebagai penunjang manajemen usaha.  Aplikasi program komputer sebagai pengganti kalender reproduksi untuk optimalisasi produkstivitas ternak khususnya Kambing Etawa dapat dibuat atas informasi dasar reproduksi kambing. Kalender reproduksi ini akan lebih aplikatif  apabila dibuat dalam bentuk pogram komputer menggunakan Delphi. Tujuan penelitian ini adalah membuat program komputerisasi kalender reproduksi untuk ternak Kambing Etawa, Menstimuli aktivitas petemak supaya lebih terprogram, tepat waktu dan tepat kegiatan dalam pemeliharaan ternaknya, dan Memberikan pedoman bagi peternak kambing dalam memaksimalkan produktifitas ternaknya supaya dapat beranak tiga kali dalam dua tahun. Dari hasil penelitian pembuatan kalender reproduksi kambing Etawa dengan Aplikasi program Delphi dapat disimpulkan bahwa: alender Reproduksi dengan Delphi lebih Aplikatif, ktivitas Petemak lebih terprogram, tepat waktu dan tepat kegiatan dalam pemeliharaan ternaknya, memberikan pedoman bagi peternak kambing dalam memaksimalkan produktifitas ternaknya supaya dapat beranak tiga kali dalam dua tahun. Untuk lebih memaksimalkan fungsi kalender reproduksi ini dan juga lebih menarik maka perlu ditambahkan grafik produksi anak dan susu dalam bentuk grafik.
METODA PEMBENTUKAN LEMBARAN TIPIS AGAR-AGAR SECARA CEPAT SISTEM ROTARY DRUM GELATION Amal Bahariawan
Jurnal Ilmiah Inovasi Vol 13 No 1 (2013): April
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/jii.v13i1.73

Abstract

Proses gelation dan pressing bertujuan untuk membentuk agar-agar menjadi lembaran tipis-tipis. Dua proses tersebut memerlukan waktu cukup lama, oleh karena itu proses tersebut dapat dipersingkat dengan cara pembentukan lemberan tipis menggunakan prinsip kerja rotary drum gelation. Drum dengan suhu permukaan yang dingin berputar menyentuh sedikit filtrat rumput laut sehingga filtrat tersebut akan membeku dan menempel pada permukaan drum dan selanjutnya dilakukan pelepasan dengan cara menyentukan pisau sayat pada permukaan drum sehingga lembaran tipis agar-agar terbentuk. Dengan cara, seperti ini maka pembentukan lembaran tipis hanya memerlukan satu tahapan dan waktu yang singkat. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah : menentukan kondisi operasional pengering semprot yang optimal untuk membuat tepung karaginan. Dari kegiatan penelitian ini dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : Dihasilkan sebuah alat pembentuk lembaran tipis agar-agar system drum gelation dengan  sepesifikasi: (a) Dimensi alat (p,l,t)   : (75,60,90) cm ,Dimensi Drum: Ø =35 cm , p = 40 cm , Bahan drum : plat SS 1mm, dan Penggerak Motor listrik ¼ HP, (b) Kondisi operasional pembentukan lembaran tipis agar-agar dengan menggunakan drum gelation sebagai berikut : Suhu drum masuk udara pengeringan : 0-10 oC dan Rpm drum : 0.5-2  rpm, (c)  Hasil sementara pembentukan lembaran tipis agar-agar belum maksimal seperti lembaran yang dihasilkan teksturnya masih lemah
METODA PENDUGA BOBOT SAPI DENGAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN CITRA (Image Prosesing) Ujang Suryadi; Amal Bahariawan
Jurnal Ilmiah Inovasi Vol 13 No 1 (2013): April
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/jii.v13i1.74

Abstract

Penentu bobot badan sapi berdasarkan ukuran tubuh bertolak dari anggapan bahwa tubuh sapi itu berupa sebuah tong. Pengukuran bentuk tubuh sapi dari tiga kondisi yaitu depan, belakang, dan samping dapat dilakukan dengan mengaplikasi teknolgi citra digital. Proses pengolahan citra digital dilakukan dengan cara'mengambil obyek citra menggunakan kamera digital dan kemudian dilakukan pengolahan citra sesuai yang diinginkan dengan menggunakan progam Pascal. Dari pengolahan citra ini akan dihasilkan ukuran luas, keliling dari bagian sapi yang di citra. Nilai yang diperoleh ini akan dapat menggambarkan bobot badan sapi dan juga penafsiran tentang berat karkas. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah : menentukan bobot badan sapi dan juga penafsiran berat karkas dengan menggunakan teknik citra digital. Dari kegiatan penelitian ini dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : (a) Algoritma pendugaan berat sapi telah disusun berdasarkan model linier antara berat sapi dengan luas proyeksinya dengan persamaan model linier y = 14.083x + 178.58 dan nilai koefisien determinasi         (R2  = 0.8815), (b) Model pendugaan berdasarkan model linier antara berat sapi dengan luas piksel proyeksinya dapat dikembangkan lebih lanjut karena koefisien detetrinasinya sangat tinggi, (c) Dibandingkan dengan hasil pengukuran berat sapi secara langsung maka pendugaan berat sapi berdasarkan luas proyeksi citra mempunyai ketepatan 80%.
RANCANGBANGUN PEMANAS AIR TENAGA SURYA TIPE KOLEKTOR PARABOLA TERKONTROL Amal Bahariawan
Jurnal Ilmiah Inovasi Vol 14 No 2 (2014): Agustus
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/jii.v14i2.75

Abstract

Pengumpul energi surya yang  mampu mencapai suhu tinggi hanya di peroleh dengan menggunakan kolektor surya jenis parabola. Pada cuaca cerah kolektor surya jenis parabola dengan diameter 230 cm dapat mendidikan air selama 3 menit dan kemampuan panas maksimal dapat mencairkan aluminium (Minto, 1995). Melihat kondisi seperti ini sangat memungkinkan energi surya dipergunakan untuk memanaskan air sampai mendidih dan air panas atau steam yang dihasilkan nantinya dapat dipergunakan untuk kepentingan yang lain seperti memasak , distilasi dan yang lainnya. Dalam penggunaannya jenis kolektor surya mengalami beberapa kendala seperti titik fokus harus tepat menghadap ke arah matahari agar dihasilkan suhu titik fokus yang maksimal dan selain itu cara pemanfaatan panas dititik fokus agar bisa dipergunakan untuk kepentingan yang lain. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian tentang rancangan bangun pemanas air tenaga surya tipe kolektor parabola sistem terkontrol. Dasar  perancangan  pemanfaatan panas surya dengan mempergunakan kolektor surya jenis parabola adalah:  panas di titik fokus kolektor ditangkap dengan memasang benda logam berbentuk bola atau tabung silinder yang didalamnya berisi cairan. Cairan penangkap panas ini kemudian disirkulasikan melalui sebuah pipa ke penukas panas. Dengan sistim pipa penukar panas bentuk spiral maka suhu yang sangat tinggi yang dibawa cairan akan dilepaskan untuk memanaskan bahan. Untuk mengkondisikan agar suhu sesuai dengan yang diinginkan maka proses sirkulasi cairan penangkap panas akan dikontrol secara otomatis. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa : (a) Kolektor surya parabola dengan diameter 250 cm dengan reflector plat stainless kilap 0,5 mm pada cuaca normal mampu membakar kertas Koran, (b) Sistim kontrol arah kolektor surya dengan menggunakan timer digital memberikan perubahan arah sebesar 7,5 derajat setiap 30 menit, dengan nilai ketepatan sesuai dengan yang diprogam, (c) Sistim kontrol sirkulasi air panas menggunakan Termo Kontrol Digital dengan sistim on-off kontrol dapat diprogram sesuai dengan kondisi yang diinginkan dan memberikan ketepatan pengontrolan yang optimal, (d) Pada kondisi cuaca normal mampu memanaskan air sampai suhu 100oC dalam waktu 1 jam 30 menit sehingga dapat digunakan untuk proses yang lain
PENERAPAN TEKNOLOGI PELLET PADA PAKAN AYAM DI UD. KHARISMA TUNGGAL JEMBER Ujang Suryadi; Rosa Tri Hertamawati; Amal Bahariawan
Jurnal Ilmiah Inovasi Vol 14 No 2 (2014): Agustus
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/jii.v14i2.76

Abstract

Pakan berbentuk pellet merupakan hasil aplikasi teknologi terapan yang digunakan dalam pembuatan pakan dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas dan efisiensi pakan.  UD. Kharisma Tunggal sebagai pabrik pakan lokal yang berada di Jember, selama ini belum mampu menyediakan pakan berbentuk pellet karena alat dan penguasaan teknologi pembuatan pakan bentuk pellet belum dimiliki, tentunya hal ini memerlukan dukungan iptek.Kegiatan penerapan teknologi Pelleter  dapat mempercepat difusi dan manfaat Ipteks dalam meningkatkan kapasitas produksi dari segi kualitas dan kuantitas produk, mendorong berkembangnya budaya menerapkan inovasi teknologi  pada pelaku usaha dalam memperbaiki kualitas produksi, dan akan menggerakan aspek manufaktur   untuk selalu berinovasi dalam menciptakan teknologi terapan yang diperlukan oleh pengguna. Teraplikasikannya teknologi di dalam dunia  usaha yang mendorong pengembangan berbagai inovasi teknologi untuk menjawab permasalahan yang ada pada industri pakan dalam meningkatkan efisiensi dan mengendalikan kualitas pakan.
Alat Penyiang Gulma Sistem Landak Bermotor Dwi Rahmawati; FNU Suharjono; Amal Bahariawan
J-Dinamika : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 1 No 1 (2016): Juni
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/j-dinamika.v1i1.133

Abstract

Penggunaan sistem tanam legowo merupakan salah satu terobosan untuk meningkatkan produksi padi. Namun penerapan sistem ini masih terkendala dengan pertumbuhan gulma yang tinggi. Pada sistem jejer legowo gulma muncul pada barisan yang lebar. Penanganan gulma selama ini dilakukan secara manual menggunakan tenaga manusia, mempunyai banyak kelemahan yaitu biaya mahal, kurang bersih dan waktu penyiangan lama. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah untuk membantu petani dalam mengatasi masalah gulma tanaman pagi yang ditanam dengan sistem tanam legowo. Target yang ingin dicapai adalah proses penyiang gulma dilakukan secara mekanis, sehingga proses penyiangan lebih cepat, biaya murah dan hasil penyiangan lebih bersih. Metode yang digunakan adalah penyiangan sistem landak bermotor. Dengan adanya tenaga motor dalam penyiangan maka hasil lebih bersih dan waktu penyiangan lebih cepat, dan tenaga lebih hemat. Dengan teknologi ini maka pertumbuhan gulma pada tanaman padi sistem legowo akan dapat teratasi, sehingga pertumbuhan tanaman padi akan lebih optimal.
Perbaikan Proses Pembuatan Bakpao Sehat dan Nikmat di Kelompok Pengusaha Bakpao Tegal Besar-Jember Siti Djamila; Titiek Budiati; FNU Iswahyono; Amal Bahariawan
J-Dinamika : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 1 No 2 (2016): Desember
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/j-dinamika.v1i2.286

Abstract

Selama ini pembuatan bakpao dilakukan dengan menggunakan peralatan yang sangat sederhana. Seperti untuk pembagian adonan menjadi bagian yang kecil - kecil dilakukan dengan menimbang satu persatu adonan, selain itu proses pengembangan adonan dilakukan dengan cara menutup adonan yang ada dalam loyang-loyang yang sudah disusun dengan menggunakan penutup plastik. Dengan pelaratan yang ada tersebut kualitas dan kuantitias produksi bakpao belum maksimal dan waktu yang diperlukan cukup lama 5-7 jam sekali proses produksi. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah untuk membantu kelompok pengusaha bakpao terutama dalam peralatan proses produksi bakpao sehingga kualitas dan kuantitas bakpao dihasilkan meningkat serta waktu proses lebih singkat. Target yang ingin dicapai adalah pembagian adonan dilakukan dengan alat pembagi adonan (divider) dan pengembangan adonan dilakukan dengan lemari pengembang (proofer). Metode yang digunakan adalah untuk pembagian adonan dilakukan dengan mesin pembagi adonan sistim multi blade dengan tenaga pemotong pneumatic, sedangkan untuk pengembang menggunakan lemari pengembang yang dilengkapi dengan suhu dan kelembaban udara dikontrol secara otomatis menggunakan termo kontrol digital. Sekali proses divider menghasilkan 36 adonan kecil dalam waktu 5 menit, dengan berat adonan masing-masing 40 gram. Dengan cara konvesional proses pengembangan adonan 4-5 jam, bahkan lebih kalau cuaca di luar mendung. Dengan menggunakan proofer yang dilengkapi dengan kontrol suhu dan kelembaban udara, maka proses ini hanya 2 jam.
PERBAIKAN PROSES PEMBUATAN PETIS IKAN KELOMPOK NELAYAN PENGUSAHA PETIS IKAN DI PUGER - JEMBER Siti Djamila; Iswahyono Iswahyono; Amal Bahariawan
J-Dinamika : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 2 No 2 (2017): Desember
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/j-dinamika.v2i2.562

Abstract

Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah untuk  membantu kelompok ibu-ibu nelayan dalam memproduksi petis ikan. Selama ini petis ikan dibuat dengan cara memanaskan bahan petis ikan dalam bentuk cair diatas wajan besar sambil dilakukan pengadukan secara berkala sampai mengental seperti petis. Proses ini sangat lama sekali selama kurang lebih 16 jam. Pekerjaan pemasakan selama 16 jam ini dirasakan sangat berat sekali terutama pada proses pengadukan. Pengadukan kurang sempurna akan mengakibatkan rasa pahit dan warna tidak cerah, dan daya simpan relatif lebih pendek. Proses pemasakan yang cukup lama akan membutuhkan bahan bakar yang sangat banyak, dan juga tenaga yang cukup besar sehingga biaya produksi akan semakin besar. Selain itu belum dilakukan pengemasan produk petis ikan yang menarik, untuk membantu meningkatkan pemasaran. Target yang ingin dicapai adalah pemasakan petis yang seefisien mungkin dan dihasilkan petis yang berkualitas, dan juga produk petis sudah dikemas dalam wadah plastik dengan label yang menarik. Metode yang digunakan untuk mencapai target tersebut maka perlu dirancang dan dibuat mesin pengaduk dengan sirip ganda yang ujung menggunakan bahan kayu. Dua unit Mesin Pengaduk Petis telah diuji coba dan diserahterimakan kepada  mitra pengusaha petis ikan.   Keywords—  ikan laut, mesin pengaduk, petis 
PENTINGNYA PENERAPAN GOOD MANUFACTURING PRACTICE (GMP) DALAM PRODUKSI JUS SARI MENGKUDU UNTUK MENINGKATKAN KEAMANAN PANGAN R. Abdoel Djamali; Iswahyono, Iswahyono; Siti Djamila; Didiek Hermanuadi; Amal Bahariawan
J-ABDI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 5 No. 2: Juli 2025
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penerapan Good Manufacturing Practice (GMP) dalam proses produksi minuman herbal seperti jus sari mengkudu merupakan prasyarat penting dalam menjamin mutu, keamanan, dan daya saing produk di pasar. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memberikan pelatihan dan pendampingan kepada UD. ZAM dalam produksi jus sari mengkudu agar mampu menerapkan prinsip-prinsip GMP secara konsisten. Metode yang digunakan adalah pelatihan partisipatif, demonstrasi langsung, dan evaluasi kelayakan sarana produksi yang dilaksanakan di UD. ZAM Kabupaten Jember. Hasil kegiatan menunjukkan (a) Tingkat keidaksesuaian penyimpangan diketagorikan bahwa UD. ZAM berada pada Tingkat Level II. Artinya tingkat penerapan CPPB-IRT (Cara Pengolahan Pangan yang Baik- Industri Rumah Tangga) yang cukup baik, (b) peningkatan pemahaman dan praktik sanitasi, kebersihan personal, serta dokumentasi proses produksi