Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Aplikasi Paclobutrazol dan Pupuk Makro Anorganik Terhadap Hasil dan Mutu Benih Padi (Oryza sativa L.) Riani Ningsih; Dwi Rahmawati
Agriprima : Journal of Applied Agricultural Sciences Vol 1 No 1 (2017): MARET
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/agriprima.v1i1.21

Abstract

Ketersediaan pangan terutama padi terus diupayakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang meningkat. Penelitian ini dilakukan untuk meningkatkan hasil panen dan kualitas benih padi melalui aplikasi paclobutrazol dan pemupukan NPK. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri 2 faktor dan 3 ulangan. Dosis Paclobutrazol sebagai faktor pertama terdiri dari 4 taraf dan NPK sebagai faktor kedua terdiri dari 3 taraf. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan paclobutrazol tidak berpengaruh pada peningkatan hasil panen dan kualitas benih padi. Dosis NPK terbaik untuk meningkatkan hasil panen yaitu 450kg / ha Urea, 112,5kg / ha SP-36, 75kg / ha KCl (D3) dengan nilai 17,675 ton / ha dan dosis NPK terbaik untuk meningkatkan kualitas benih adalah 150 kg / ha Urea, 37,5 kg / ha SP-36, 25 kg / ha KCl (D1) dengan nilai sebesar 80,56% untuk daya perkecambahan dan 19,24% untuk jumlah kecepatan perkecambahan biji. Tidak ada interaksi antara aplikasi Paclobutrazol dan pemupukan NPK terhadap hasil panen dan benih kualitas beras.
Uji Daya Hasil Galur MG1012 dengan Tiga Varietas Pembanding Tanaman Cabai Keriting (Capsicum Annum L.). Wiji Astutik; Dwi Rahmawati; Nurul Sjamsijah
Agriprima : Journal of Applied Agricultural Sciences Vol 1 No 2 (2017): SEPTEMBER
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/agriprima.v1i2.30

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya hasil tanaman cabai keriting galur MG1012 dengan tiga varietas pembanding. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2016 hingga november 2016 bertempat di Jl. Hayam wuruk, Kaliwates, Jember, Jawa Timur. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) Non Faktorial. Terdiri dari 1 galur dan 3 varietas yaitu : A= Cabai Keriting Galur MG1012, B = Cabai Keriting Varietas KIYO, C = Cabai Keriting Varietas JINGGO, D = Cabai Keriting Varietas LADO dan diulang 4 kali. Dari hasil penelitianyang telah dilaksanakan dapat disimpulkan bahwatanaman cabai keriting galur MG1012 lebih unggul dibandingkan tiga varietas pembanding pada beberapa parameter pengamatan yaitu memiliki tinggi tanaman 83,12 cm, umur berbunga 47 hst, panjang buah 18,30 cm, diameter buah 0,815 cm, berat per buah 6,56 gram dan jumlah biji per buah 83 buah. Tanaman galur MG1012 memiliki  hasil per tanaman yang  lebih tinggi dan berbeda nyata yaitu sebesar 686,29 gram dengan varietas JINGGO yang memiliki hasil per tanaman sebesar 506,01 gram dan LADO sebesar 562,06 gram.  
Efektivitas Re-Cycle Polinasi Melalui Teknik Pemangkasan dan Dosis Pupuk NPK Terhadap Produksi dan Mutu Benih Terung (Solanum melongena L.) Fatimatus Sahro; Dwi Rahmawati; FNU Suharjono
Agriprima : Journal of Applied Agricultural Sciences Vol 1 No 2 (2017): SEPTEMBER
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/agriprima.v1i2.32

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui produksi dan mutu benih terung menggunakan teknologi Re-cycle polinasi melalui teknik pemangkasan dan dosis pupuk NPK. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret sampai Desember 2016 di Desa Jatiagung, Kabupaten Jember. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial. Faktor pertama adalah teknik pemangkasan dengan menyisakan 2 ruas di atas cabang Y (T1) dan pemangkasan dengan menyisakan 3 ruas di atas cabang Y (T2). Faktor kedua adalah dosis pupuk NPK: 120 g/tanaman (P1) 170 g/tanaman (P2), dan 220 g/tanaman (P3). Parameter pengamatan yang diamati adalah jumlah tunas, umur berbunga saat 80%, umur panen saat 80%, jumlah buah, jumlah biji bernas per buah, jumlah biji hampa per buah, jumlah biji per buah, produksi benih per hektar, uji daya kecambah benih, keserempakan tumbuh benih dan kecepatan tumbuh benih. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan teknik pemangkasan hanya memberikan pengaruh nyata terhadap jumlah tunas.  Pemangkasan dengan menyisakan 3 ruas diatas cabang Y (T2) menghasilkan 11,83 tunas. Perlakuan dosis pupuk NPK memberikan pengaruh nyata (*) terhadap parameter jumlah buah, bobot 1000 butir dan produksi benih per hektar, serta memberikan pengaruh yang sangat nyata (**) pada parameter pengamatan jumlah tunas, umur berbunga 80%, umur panen 80%, jumlah biji hampa perbuah dan daya kecambah benih. Dosis pupuk NPK 170 g/tanaman (P2) menghasilkan produksi tetinggi yaitu 2,7148 kw/ha.Secara bersama-sama dua perlakuan yang diberikan tidak berpengaruh nyata pada semua parameter yang diamati.
Respon Seleksi Karakter Umur Pendek dan Potensi Hasil Tinggi pada Beberapa Genotipe Tanaman Kedelai (Glycine max (L.) Merrill) Generasi F6 Ika Nur Farida; Nurul Sjamsijah; Dwi Rahmawati
Agriprima : Journal of Applied Agricultural Sciences Vol 2 No 1 (2018): MARET
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/agriprima.v2i1.57

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon seleksi hasil persilangan tanaman F6 karakter umur pendek dan potensi hasil tinggi pada beberapa genotipe hasil persilangan dengan menggunakan seleksi pedigree dan mengetahui nilai kemajuan genetik dari genotipe hasil persilangan tanaman F6. Penelitian dilaksanakan di lahan Politeknik Negeri Jember pada bulan September 2016 hingga Januari 2017. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) non faktorial dengan 11 genotipe tanaman yang terdiri dari empat tetua Dering, Rajabasa, Polije 2, Polije 3 dan tujuh genotipe hasil persilangan RD, P2D, P2R, P2P3, P3D, P3R, P3P2 serta varietas Malabar sebagai varietas pembanding. Parameter terdiri dari umur berbunga, umur panen, bobot 100 biji, hasil per tanaman, hasil per plot dan potensi hasil per Ha. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan 11 genotipe hasil seleksi tanaman kedelai memberikan pengaruh sangat nyata pada karakter umur berbunga dan karakter bobot 100 biji. Nilai kemajuan genetik karakter umur panen (2,229%) termasuk kategori rendah. Nilai kemajuan genetik karakter umur berbunga (7,231%), bobot 100 biji (8,993%), hasil per tanaman (7,772%), hasil per plot (7,772%) dan potensi hasil per Ha (7,772%) termasuk kategori sedang.
Aplikasi Trichoderma sp. dan Lama Penyimpanan Terhadap Dormansi Benih Oyong (Luffa acutangula (L.) Roxb.) Dwi Rahmawati; Reni Wijayanti
Agriprima : Journal of Applied Agricultural Sciences Vol 2 No 2 (2018): SEPTEMBER
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/agriprima.v2i2.98

Abstract

Benih Oyong (Luffa acutangula (L.) Roxb.) memiliki dormansi fisik, serta berkulit keras dan tebal. Salah satu upaya untuk mematahkan dormansi fisik adalah menggunakan mikroorganisme Trichoderma sp dan penyimpanan. Penelitian dilakukan selama 3 bulan, pada bulan Agustus hingga November 2017, bertempat di Laboratorium PT. Benih Citra Asia, Jl. Akmaludin No. 26 Jember Jawa Timur 64117. Percobaan ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial dengan 2 faktor yang diulang sebanyak 3 kali. Faktor pertama yaitu lama perendaman yang terdiri dari 4 taraf, Tanpa Perendaman, direndam dengan larutan spora Trichoderma sp. selama 1 Hari, 2 Hari, dan 3 Hari. Faktor kedua adalah lama penyimpanan yang terdiri dari 2 taraf, yaitu disimpan selama 0 Minggu, dan 2 Minggu. Penelitian lama perendaman Trichoderma  sp. memberikan hasil pengaruh nyata pada parameter Indeks Dormansi (ID) dan pengaruh sangat nyata pada parameter Kecepatan Tumbuh. Perlakuan perendaman selama 2 hari memberikan hasil. Sedangkan pengaruh penyimpanan (S) memberikan pengaruh berbeda sangat nyata pada parameter kecepatan tumbuh. Perlakuan penyimpanan setelah aplikasi memberikan hasil meningkatkan nilai KcT sampai 17,58%/etmal. Interaksi antara perlakuan Lama Perendaman Tichoderma sp dan penyimpanan memberikan pengaruh berbeda sangat nyata pada parameter kecepatan tumbuh dan pada parameter Indeks Dormansi serta benih abnormal. Benih Oyong yang yang direndam menggunakan larutan Trichoderma sp. selama 2 hari tanpa disimpan memiliki Kecepatan Tumbuh diatas 17%/ etmal, yaitu 17,65%/ etmal, dengan Indeks Dormansi paling rendah yaitu 13,33%.
UJI INBREEEDING DEPRESSION TERHADAP KARAKTER FENOTIPE TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays var. Saccharata Sturt) HASIL SELFING DAN OPEN POLLINATED 1) Dwi Rahmawati; Tommy Yudistira; Saiful Mukhlis
Jurnal Ilmiah Inovasi Vol 14 No 2 (2014): Agustus
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/jii.v14i2.71

Abstract

Jagung Manis (Zea mays var. Saccharata Sturt.) merupakan salah satu komoditas hortikultura yang populer di Indonesia. Inbreeding depression adalah fenomena penurunan vigor dan produktivitas tanaman yang disebabkan perkawinan dalam. Inbreeding depression sering diamati pada tanaman jagung yang memiliki karakteristik responsif. Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) untuk mengetahui perbedaan karakter fenotip antara tanaman jagung manis (Zea mays saccharata Sturt var) hasil selfing dan hasil open pollinated,  2) untuk mengetahui nilai penurunan vigor tanaman jagung manis (Zea mays var. Saccharata Sturt.) hasil selfing dan open pllinated yang ditandai dengan besaran dan persentase inbreeding depression. Penelitian ini dilakukan pada Agustus-November 2013 di CV. Jogja Horti Lestari Sleman Yogyakarta dengan menggunakan metode percobaan T-test Two Sample Asuming Equals dengan 2 perlakuan. Pada perlakuan open pollinated (P1) tanaman diberi perlakuan penyerbukan terbuka hingga mencapai generasi F6 dan pada perlakuan selfing (P2) tanaman diberi perlakuan penyerbukan sendiri hingga mencapai generasi S5. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan open pollinated (P1) berbeda nyata dengan perlakuan selfing (P2) terhadap semua karakter tanaman kecuali karakter jumlah baris biji per tongkol. Besaran penurunan vigor pada perlakuan selfing (P2) lebih besar dibandingkan dengan perlakuan open pollinated (P1) pada seluruh karakter tanaman yang diamati. Penurunan vigor ditandai dengan besarnya nilai dan persentase Inbreeding depression.
VIABILITAS POLEN CABAI KERITING (CK004) PADA BERBAGAI KOMBINASI PENGERINGAN DAN LAMA PENYIMPANAN Dwi Rahmawati; Pra Yitno
Jurnal Ilmiah Inovasi Vol 13 No 3 (2013): Desember
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/jii.v13i3.72

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui viabilitas polen cabai keriting setelah dikeringkan dengan berbagai kombinasi pengeringan dan disimpan selama 6 minggu dalam ultrafreezer dengan suhu -800C. Selain itu, diharapkan penelitian ini dapat berguna untuk polinasi buatan dan teknik persilangan tanaman cabai dalam upaya pelestarian dan pembudidayaanya serta untuk mengantisipasi persediaan polen yang sedikit. Penelitian dilaksanakan mulai bulan Agustus sampai Desember 2012, bertempat di Laboratorium PT. East West Seed Indonesia, Jember. Metode yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap dengan 2 perlakuan dan 3 ulangan. Untuk menghitung jumlah polen viable digunakan metode Nyine dan Pillay (2007). Data dianalisis menggunakan ANOVA dengan uji lanjut DMRT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengeringan polen menggunakan MgCl menghasilkan kadar air rata-rata 4.67%, sedangkan menggunakan drying beads menghasilkan rata-rata kadar air 6.9%. Uji viabilitas polen, baik untuk penyimpanan 0 minggu maupun penyimpanan 6 minggu, menghasilkan daya kecambah diatas standar minimal daya berkecambah polen berdasarkan  ISO PT. Eeast West Seed Indonesia No.SP/07/FPR tanggal 9 Februari 2009 untuk semua krop yaitu 1%. Daya kecambah polen sebelum disimpan sebesar 2.78 - 6.04 % dan setelah disimpan 6 minggu sebesar 1.58 – 4.56 %.
Alat Penyiang Gulma Sistem Landak Bermotor Dwi Rahmawati; FNU Suharjono; Amal Bahariawan
J-Dinamika : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 1 No 1 (2016): Juni
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/j-dinamika.v1i1.133

Abstract

Penggunaan sistem tanam legowo merupakan salah satu terobosan untuk meningkatkan produksi padi. Namun penerapan sistem ini masih terkendala dengan pertumbuhan gulma yang tinggi. Pada sistem jejer legowo gulma muncul pada barisan yang lebar. Penanganan gulma selama ini dilakukan secara manual menggunakan tenaga manusia, mempunyai banyak kelemahan yaitu biaya mahal, kurang bersih dan waktu penyiangan lama. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah untuk membantu petani dalam mengatasi masalah gulma tanaman pagi yang ditanam dengan sistem tanam legowo. Target yang ingin dicapai adalah proses penyiang gulma dilakukan secara mekanis, sehingga proses penyiangan lebih cepat, biaya murah dan hasil penyiangan lebih bersih. Metode yang digunakan adalah penyiangan sistem landak bermotor. Dengan adanya tenaga motor dalam penyiangan maka hasil lebih bersih dan waktu penyiangan lebih cepat, dan tenaga lebih hemat. Dengan teknologi ini maka pertumbuhan gulma pada tanaman padi sistem legowo akan dapat teratasi, sehingga pertumbuhan tanaman padi akan lebih optimal.
Flakes Ubi (Flabi) Alternatif Olahan Ubi Jalar Dwi Rahmawati; Arisanty Nur Setia Restuti; Adhiningsih Yulianti
J-Dinamika : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 5 No 2 (2020): Desember
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/j-dinamika.v5i2.1664

Abstract

Desa Pakis yang terletak Kecamatan Panti merupakan salah satu wilayah sentra penghasil ubi jalar di Kabupaten Jember. Namun, akibat minimnya pengetahuan para petani tentang pengolahan ubi jalar menjadikan tidak ada inovasi pengolahan hasil panen ubi jalar, sehingga komoditas tersebut memiliki nilai ekonomis/ nilai jual yang rendah. Untuk itu, inovasi teknologi pengolahan ubi jalar menjadi produk bernilai jual tinggi perlu disosialisasikan dan diterapkan kepada masyarakat. Kandungan gizi ubi jalar putih menjadi alasan ubi jalar putih menjadi pilihan tepat untuk inovasi sereal/ flakes ubi (FLABI) sebagai pengganti nasi. Ubi jalar putih mengandung pati/ karbohidrat yang paling tinggi diantara jenis ubi jalar yang lain sehingga sangat cocok apabila digunakan sebagai pengganti asupan karbohidrat. Selain itu, kandungan protein pada ubi jalar putih paling tinggi dibandingkan dengan jenis ubi yang lain. Kandungan air yang rendah menyebabkan ubi jalar putih lebih mudah ditepungkan dan diolah menjadi produk pangan lain dibandingkan ubi jenis yang lain. Harga ubi jalar putih juga relatif lebih murah dibandingkan harga ubi jalar jenis lain. Berdasarkan hal tersebut diatas menjadi dasar dipilihnya ubi jalar putih sebagai bahan baku produk inovatif sereal/ flakes ubi (FLABI). Dalam kegiatan pengabdian yang dilakukan oleh Tim Politeknik Negeri jember di Desa Pakis, masyarakat sangat antusias dan banyak bertanya tentang produk inovasi FLABI, selama ini mereka beranggapan bahwa ubi jalar hanya bisa diolah menjadi panganan seperti kripik atau jajanan tradisional seperti getuk. Produk inovasi FLABI ini diharapkan dapat menjadi salah satu solusi peningkatan nilai ekonomis ubi jalar putih.
Upaya Peningkatan Personal Higiene Masyarakat Melalui Pembuatan Hand Sanitizer Berbahan Alami Netty Ermawati; Dwi Rahmawati; Arisanty Nur Setia Restuti
JURNAL KREATIVITAS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKM) Volume 4 Nomor 1 Februari 2021
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v4i1.3722

Abstract

ABSTRAK Corona virus Disease 2019 dapat menyebar melalui droplet dari hidung atau mulut pada saat batuk atau bersin. Dalam rangka menghindari penyebaran virus, WHO merekomendasikan untuk mencuci tangan minimal selama 20 detik selain itu anjuran menggunakan penyanitasi tangan dengan kandungan alkohol minimal 60 persen jika tidak tersedia sabun dan air. Jeruk dan minyak atsiri kulit jeruk memiliki potensi yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan campuran alami dalam pembuatan hand sanitizer dan relatif aman dibandingkan bahan yang lain. Program pengabdian masyarakat yang diinisiasi oleh Tim Pengabdian Politeknik Negeri Jember ini bertujuan untuk peningkatan personal higiene bagi masyarakat Desa Karangpring Kecamatan Sukorambi Jember, yang banyak bekerja sebagai penjual cilok untuk menjaga kebersihan diri sendiri dan juga konsumennya dengan penggunaan hand sanitizer dari bahan alami untuk mencegah penularan penyakit di masa pandemi Covid 19. Kegiatan pengabdian dilaksanakan dalam tiga tahapan, pertama adalah sosialisasi kepada masyarakat upaya minimal yang bisa dilakukan untuk mencegah penularan Covid 19. Kedua adalah dengan memberikan pelatihan pembuatan hand sanitizer dari campuran ekstrak minyak atsiri kulit jeruk lokal. Minyak atsiri kulit jeruk digunakan sebagai campuran pembuatan hand sanitizer yang dapat berfungsi sebagai antiseptik pengganti alkohol dan sekaligus menjaga kelembaban kulit. Terakhir adalah evaluasi hasil kegiatan. Peserta yang merupakan anggota Karang Taruna sangat antusias mengikuti seluruh kegiatan. Pada akhir kegiatan diserahkan bahan-bahan pembuatan hand sanitizer dengan harapan agar mitra dapat memproduksi hand sanitizer sendiri dan sebagai inisiasi kegiatan kewirausahaan Karang Taruna Desa Karangpring. Kata Kunci: hand sanitizer, pengabdian masyarakat, personal hygiene  ABSTRACT Corona virus Disease 2019 can spread through droplets from the nose or mouth when coughing or sneezing. To avoid spreading the virus, WHO recommends washing hands for at least 20 seconds or using a hand sanitizer with an alcohol content of at least 60 percent if soap and water are not available. Oranges and essential oils of orange peel have the potential to be used as an ingredient for making hand sanitizer and are relatively safe compared to other ingredients. This community service program located in Karangpring Village, Sukorambi, Jember was initiated by a team from Jember Polytechnic. The aim is to improve the personal hygiene of the people who work as cilok sellers to maintain their hygiene and also to their customers by using hand sanitizers to prevent disease transmission during the Covid 19 pandemic. Service activity is carried out in three stages, the first is socialization to the community regarding minimal efforts that can be done to prevent the spread of Covid 19. The second is by providing training in making hand sanitizers from a mixture of essential oils extracted from local orange peels. The essential oil of orange peel is used as a mixture for making hand sanitizers, functions as an antiseptic to replace alcohol and at the same time keeps the skin moist. The third stage is the evaluation of the results of the activities. Participants who are members of the Karang Taruna are very enthusiastic about participating in all activities. At the end of the activity, the team handed over materials for making hand sanitizers in the hope that partners can produce their hand sanitizers and as an initiation of entrepreneurial activities from Karang Taruna, Karangpring Village. Keywords: community service, hand sanitizer, personal hygiene