Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PERKEMBANGAN ARMADA PUKAT CINCIN DISELAT MALAKA Tuti Hariati; Duto Nugroho; Eva Suzanna Girsang
Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia Vol 6, No 2 (2000): (Vol.6 No.2 2000)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, BRSDM KP.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5101.707 KB) | DOI: 10.15578/jppi.6.2.2000.43-52

Abstract

Setelah pukat cincin dioperasikan, produksi ikan pelagis dari perairan Selat Malaka sejak tahun 1976 meningkat. Sampai tahun 1987 produksi ikan kembung (Rastrelligerspp.) mencapai 22.809 ton dan ikan layang (Decapterus spp.) mencapai 16.'l 63 ton. Pada periode itu nilai-nilai Maximunt Sustainable Yield (MSY) kedua jenis ikan sudah terlewati dengan tekanan penangkapan terletak pada perairan pantai.
Status dan Perkembangan Perikanan Pukat Cincin di Banda Aceh Tuti Hariati
Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia Vol 17, No 3 (2011): (September 2011)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, BRSDM KP.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (106.768 KB) | DOI: 10.15578/jppi.17.3.2011.157-167

Abstract

Dalam periode tahun 1995-1998 terdapat dua cara atau metode penangkapan pukat cincin di perairan Banda Aceh. Cara pertama adalah mengejar gerombolan ikan pelagis besar pada siang hari dan cara kedua mengumpulkan kelompok ikan pelagis kecil menggunakan cahaya lampu pada malam hari. Tujuan penelitian pada tahun 2009 adalah untuk memperoleh informasi baru perkembangan perikanan pukat cincin, penambahan cara penangkapan, komposisi hasil tangkapan, indeks kelimpahan, dan puncak hasil tangkapan ikan pelagis yang dominan. Data yang dikumpulkan terdiri atas jumlah kapal, ukuran kapal, ukuran jaring, hasil tangkapan per jenis ikan dan per kapal; jumlah hari operasi tahun 2008 dan 2009, yang diperoleh dari Pelabuhan Perikanan Pantai Lampulo. Data dikelompokkan lalu ditabulasi dibuat grafik serta dianalisis. Hasil menunjukkan, bahwa perikanan pukat cincin mengalami perkembangan baik dalam jumlah dan bobot kapal maupun ukuran jaring. Dalam periode ini cara penangkapan bertambah dengan cara ketiga yaitu menangkap dua kelompok ikan pelagis yang berkumpul di bawah benda-benda terapung (kayu-kayuan dan sampah). Berdasarkan atas menurunnya hasil tangkapan dan catch per unit of effort pukat cincin menggunakan cara dua diduga sumber daya ikan pelagis kecil di perairan ini sudah menipis. Catch per unit of effort ikan pelagis besar yang tertangkap dengan cara satu dan cara tiga juga tidak meningkat, sehingga untuk ketiga cara tersebut diperlukan pengendalian upaya.In the period of 1995-1998, there were two kinds of fishing method in the purse seine fisheries of Banda Aceh. The 1st method is to pursue the large pelagic fishes shooling in the day time, and the 2nd method is to catch small pelagic fishes gathered by light at night. This research in year 2009 was aimed to obtain the new information on the recent development of the fishery, the additional fishing method as well as catch composition, index of abundance and the peak catch of the dominant pelagic fishes. Number of vessel, dimention of vessel and purse seine net, catch by species and by vessel; number of trip, duration of trip during years 2008 and 2009 were collected from Lampulo Fishing Port. These data were grouped to make some tables and graphics. Result shows, number and volume of vessel, and dimention of purse seine net had developed from those in the 1995 1997 period. Also, the fishing methods had increased, 3rd method was operated to catch the fishes gather under the floating object (blogs and garbage). Based on the decreasing catch per unit of effort resulted from the 2nd method, the small pelagic resourses had probably declined, the catch per unit of effort resulted from both the 1st and 2nd method, however, also did not increase. Therefor, the effort number of the three fishing method have to be managed.
TINGKAT PEMANFAATAN IKAN LAYANG ABU-ABU (Decapterus macrosoma) DAN LAYANG BIRU (Decapterus macarellus) DARI PERAIRAN KENDARI Tuti Hariati
Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia Vol 17, No 1 (2011): (Maret 2011)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, BRSDM KP.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (127.776 KB) | DOI: 10.15578/jppi.17.1.2011.31-40

Abstract

Sumber daya ikan layang (Decapterus macrosoma dan Decapterus macarellus) di perairan Pantai Kendari tertangkap dengan pukat cincin mini. Sampai saat ini kajian stok belum pernah dilakukan sehingga belum diperoleh data dan informasi tingkat pemanfaatannya. Dalam upaya pelestarian pemanfaatan sumber daya ikan layang, dilakukan pengkajian stok untuk memperoleh nilai dugaan parameter populasi dan tingkat pemanfaatan. Hasil yang diperoleh dapat dijadikan sebagai alternatif kebijakan dalam perkembangan dan pengelolaan. Data frekuensi panjang kedua spesies dikumpulkan tiap bulan dari bulan Maret 2009 sampai dengan Pebruari 2010. Kemudian data dianalisis menggunakan paket program FiSAT. Hasil kajian menunjukkan, nilai tingkat pemanfaatan (E) ikan layang abu-abu (Decapterus macrosoma) di perairan Kendari sudah tinggi (0,56) melewati nilai Emax (0,47), sedangkan nilai E ikan layang biru (Decapterus macarellus) rendah (0,50) belum mencapai nilai E dengan keuntungan yang maksimal (E0,10=0,56) dan nilai E yang maksimal (0,64). Dalam rangka pengembangan pemanfaatan sumber daya ikan layang biru, alternatif perluasan daerah penangkapan dapat dilakukan ke perairan Banggai kepulauan. Untuk sumber daya ikan layang abu-abu, pengembangan dapat dilakukan di sepanjang perairan pantai dekat pulau-pulau kecil dari sebelah barat Laut Kendari sampai ke perbatasan dengan wilayah Sulawesi Tengah. Scads resource in the coastal waters of Kendari general caught by small purse seiner. So far, the assessment of scads stock has not been conducted that data and information of the exploitation rate was not available yet. In order to sustain the resource, assessment was carried out to obtain the population parameters and exploitation rate. The result might be used as a basic for the fisheries development or management policy. A set of length frequency data of the 2 species was collected every month from March to June 2009. These data were analyzed using the FiSAT Package Program. Results show, the value of exploitation rate (E) of short fin scad in the Kendari waters was high (0.56) exceeding the value of Emax (0.47), whereas mackerel scad was 0.50, lower than E.10 (0.56). In order to extend the exploitation of mackerel scad, it is suggested to move the fishing ground to the waters around Banggai Archipelago. The exploitation of short fin scad could be developed along the coast especially around the small islands lays from the waters north west of Kendari to the border with the Central Sulawesi Province.
PERKEMBANGAN PERIKANAN PELAGIS KECIL HASIL TANGKAPAN PUKAT CINCIN DAN BAGAN DI PERAIRAN BARAT SUMATERA Tuti Hariati; Khairul Amri
Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia Vol 17, No 4 (2011): (Desember 2011)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, BRSDM KP.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (136.829 KB) | DOI: 10.15578/jppi.17.4.2011.229-235

Abstract

Sumberdaya ikan pelagis kecil merupakan target utama pukat cincin dan bagan yang beroperasi di perairan barat Sumatera. Penelitian pada periode Maret sampai November 2008 di Sibolga bertujuan untuk memperoleh informasi perkembangan perikanan pelagis kecil di barat Sumatera meliputi perkembangan jumlah pukat cincin dan bagan, jumlah trip, lama trip, indeks kelimpahan dan panjang ikan pertama kali tertangkap (lc). Data yang dikumpulkan adalah hasil tangkapan pukat cincin dan bagan per jenis ikan per trip tahun 2007-2008, jumlah trip, lama trip serta frekuensi panjang ikan pelagis kecil dominan. Hasil penelitian menunjukkan terjadi penurunan aktivitas penangkapan (jumlah trip) pukat cincin dari tahun 2002 sampai 2008, sedangkan jumlah trip bagan meningkat sampai tahun 2007 disusul dengan penurunan tajam pada tahun 2008. Indeks kelimpahan (CPUE) ikan pelagis dari pukat cincin tahun 2007 dan 2008 berkisar 500 600kg/hari, naik dari tahun 2003 (400-500 kg/hari). Diduga indeks kelimpahan ikan pelagis kecil di perairan barat Sumatera pada tahun 2008 masih tetap karena meluasnya daerah penangkapan. Penurunan CPUE ikan pelagis kecil bagan perahu dari 590 kg/hari (2007) menjadi 340 kg/hari (2008), diduga merupakan indikasi turunnya kelimpahan jenis-jenis ikan tersebut di perairan pantai yang relatif sempit. Lc ikan layang (Decapterus russelli dan D. macrosoma) dan banyar (Rastrelliger kanagurta) pada tahun 2008 cenderung turun dibanding tahun 2003-2004, sedangkan nilai Lc ikan layang biru (D. macarellus) cenderung tetap. Untuk mempertahankan kelestarian sumber daya ikan pelagis kecil, perlu dilakukan pengelolaan jumlah kapal pukat cincin dan bagan yang beroperasi di perairan pantai barat Sumatera Small pelagic resources is the main target of both purse seine and boat lift net fisheries operated in the western Sumatera waters . This research was conducted in the period of March until November 2008. The objective is to obtain some information on development of small pelagic fishery in the western Sumatera waters including the number of purse seine and boat lift net, number and duration of trip, index of abundance (CPUE), and fish length of first catch (Lc). Data collected consist of number of purse seine and boat lift net, number of trip catch by species per trip during 2007-2008, and length frequency distribution of several dominant species. The results indicated decreasing of trip number during years 2004 to 2008. The CPUE of purse seine in 2007 and 2008 were 500-600 kg/day, relatively similar with in 2003 (300 400 kg/day). Index of abundance of small pelagic fish caught by purse seine supposed to be stable by expansion of fishing ground toward off shore. The CPUE of boat lift net decreased from 590 kg/day (2007) to 340 kg/day (2008), indicated of decreasing small pelagic fish abundance in the fishing ground of the coastal area. Compared with the length of first catch (Lc) of Decapterus russell, D. macrosoma and Rastrelliger kanagurta in years 2003-2004, Lc values of those species in 2008 decreased, while Lc values of D. macarellus were relatively constant. For maintaining sustainable of small pelagic fishes resources, management the number of both purse seine and boat liftnet is needed.
UMUR, PERTUMBUHAN DAN LAJU PEMANFAATAN IKAN BANYAR (Rastrelliger kanagurta Cuvier, 1816), DI SELAT MALAKA (WILAYAH PENGELOLAAN PERIKANAN-571) Tuti Hariati; Ria Faizah; Duto Nugroho
Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia Vol 21, No 1 (2015): (Maret 2015)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, BRSDM KP.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (191.718 KB) | DOI: 10.15578/jppi.21.1.2015.1-8

Abstract

Analisis perkiraan umur dan pertumbuhan populasi ikan banyar (Rastrelliger kanagurta Cuvier,1816) di perairan Selat Malaka ditujukan untuk mendapatkan karakteristik populasi sebagai dasar perkiraan tingkat pemanfaatan dan perkembangan terkini. Himpunan data sebaran frekuensi panjang yang didaratkan armada pukat cincin di Banda Aceh yang mendaratkan hasil tangkapan di Pelabuhan Perikanan Pantai Lampulo yang dikumpulkan sejak periode April-Desember 2011 dan Maret–September 2012 digunakan sebagai dasar analisis. Hasil analisis menunjukkan bahwa, laju pertumbuhan (K) memberikan nilai sebesar 0,73 dengan panjang asimptotik 27,2 cmFL, perkiraan laju kematian alami (M) sebesar 1,21 dan laju kematian akibat tekanan penangkapan (F) sebesar 3,17. Estimasi laju pemanfaatan (E) sebesar 0,72 menunjukkan bahwa status sumberdaya ikan banyar di perairan Selat Malaka sudah berada pada kondisi yang perlu dikendalikan. Dibandingkan dengan hasil kajian pada periode sebelumnya, nilai E pada penelitian ini termasuk tinggi. Tingginya laju pemanfaatan antara lain ditunjukkan oleh rerata hasil tangkapan ikan tahun 2011-2012 lebih kecil dibandingkan tahun 1988 dan 1998 sehingga dapat diprediksi bahwa sediaan biomassa induk ikan banyar semakin menurun.Study on age and growth and its exploitation rates of Indian mackerel (Rastrelliger kanagurta Cuvier, 1816) in the Malacca Straits was carried out to describe the present states of this species. Parameters were determined based on length frequency data collected from purse seine fisheries during April December 2011 and March-December 2012 from the specimen landed in Coastal Fishing Port of Lampulo, Banda Aceh Province. The result showed that the growth rates (k) of is estimated at 0.73 with asimptotic length of 27.2 cmFL. The natural (M) and total (Z) mortality rates were estimated at M= 1.21, Z= 4.38 which generates fishing (F) mortality at 3.17. The value of exploitation rate (E) at about 0.72 indicated that the fishing pressure was higher than the previous result in 1988 and 1998 and heavily exploitation rates occured in this fishery. High exploitation rates was also indicated by the average size of fish caught in 2011-2012 were shifting to smaller size than in 1988, and this indicate that spawning biomass tend to decline to support the sustainability of Indian mackerel in the future of the area.
TINGKAT PENGUSAHAAN SUMBER DAYA IKAN BANYAR (Rastrelliger kanagurtal Dl pERAtRAN SELAT MALAKA Tuti Hariati; Gede Sedana Merta; Sudjianto Sudjianto
Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia Vol 7, No 4 (2001): (Vol. 7 No. 4 2001)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, BRSDM KP.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5870.751 KB) | DOI: 10.15578/jppi.7.4.2001.31-39

Abstract

Pengkajian stok ikan banyar (Rastreltiger kanagurta) di perairan Selat Malaka tetah dimulai oleh "Bay of Bengale Project (BOBP)'pada tahun 1986, dengan hasil antara lain nilai dugaan tingkat pengusahaan (E) sebesar 0,61.
HASIL TANGKAPAN DAN UPAYA PENANGKAPAN IKAN PELAGIS KECIL YANG TERTANGKAP DENGAN PUKAT CINCIN DI SELAT MALAKA TAHUN 2OO3.2OO4 Tuti Hariati
Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia Vol 12, No 2 (2006): (Agustus 2006)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, BRSDM KP.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4970.812 KB) | DOI: 10.15578/jppi.12.2.2006.105-115

Abstract

Riset perkembangan pemanfaatan sumber daya ikan pelagis kecil yang tertangkap dari Selat Malaka pada periode bulan Mei 2003 sampai dengan Aprit 2oo5 bertujuan untuk memperoleh datadan informasi perkembangan upaya (jumtah trip dan jumlah had di laut), daerah penangkapan, komposisi hasil tangkapan, dan taju tangkap terutama jenis ikan pelagis kecil