Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

EFISIENSI TEKNIS PERIKANAN RAWAI TUNA DI BENOA (STUDI KASUS: PT. PERIKANAN NUSANTARA) Budi Nugraha; Hufiadi Hufiadi
Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia Vol 19, No 1 (2013): (Maret 2013)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, BRSDM KP.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (118.439 KB) | DOI: 10.15578/jppi.19.1.2013.25-30

Abstract

Pemanfaatan sumberdaya ikan di perairan Samudera Hindia telah mendorong pada peningkatan kapasitas upaya penangkapan yang menyebabkan terjadinya intensitas  penangkapan yang tinggi dan inefisiensi usaha penangkapan. Kajian pengelolaan perikanan berbasis kapasitas penangkapan merupakan alternatif pendekatan guna mengendalikan sumberdaya perikanan yang berkaitan dengan pembatasan kapasitas upaya penangkapan ikan. Penelitian efisiensi teknis tuna longline telah dilakukan pada tahun 2011 dengan tujuan untuk mengetahui kapasitas penangkapan pada perikanan tuna longline, khususnya kapal-kapal tuna longline PT. Perikanan Nusantara yang beroperasi di perairan Samudera Hindia. Hasil penelitian diperoleh bahwa nilai efisiensi penangkapan tuna longline berdasarkan perhitungan single output (tangkapan tuna) dan multi output (tuna dan tangkapan sampingan) masing-masing sekitar 0,54 dan 0,64. Nilai ini menunjukkan bahwa armada tuna longline PT. Perikanan Nusantara adalah tidak efisien. Fisheries resource utilization in the Indian Ocean waters has pushed up the capacity of fishing effort in high level as well as inefficiencies of fishing business. Study of fisheries management based on fishing capacity is an alternative approach to control fishery resource related to the limitation of fishing effort capacity. Technical efficiency of tuna longline research has been conducted in 2011 with the objective to estimate the tuna longline fishing capacity, especially tuna longline vessels of PT. Perikanan Nusantara operating in Indian Ocean waters. The results showed that the tuna longline fishing efficiency of PT. Perikanan Nusantara based on the calculation of single-output (catch of tuna) and multi-output (catch of tuna and by-catch) were 0.54 and 0.64, respectively. These means that the tuna longline vessel of PT. Perikanan Nusantara was not efficient.
SELEKTIVITAS MATA JARING BUJUR SANGKAR (SQUARE MESH WINDOW) PADA ALAT TANGKAP CANTRANG DI PERAIRAN JAWA Hufiadi Hufiadi; Baihaqi Baihaqi; Mahisworo Mahisworo
Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia Vol 20, No 3 (2014): (September 2014)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, BRSDM KP.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (257.457 KB) | DOI: 10.15578/jppi.20.3.2014.153-160

Abstract

Penelitian selektivitas alat tangkap cantrang dilakukan dengan memasang BRD/square mesh window di bagian kantong jaring. Upaya rancang bagun jaring cantrang yang lebih selektif dilakukan melalui ujicoba pengoperasian secara langsung di lapangan. Untuk mengetahui tingkat kelolosan ikan muda (juvenil)/ukuran kecil melalui square mesh window menggunakan metode cover cod end. Penelitian dilakukan di Brondong, Lamongan Jawa Timur di 39 stasiun penangkapan. Selama penelitian, Rata-rata laju tangkap cantrang yang dilengkapi dengan perangkat square mesh window  2 inci, 3 inci dan 4 inci masing-masing  berkisar 54,03 - 101,34 kg/tarikan, 36,84 - 72,34 kg/tarikan dan 46,51 - 99,98 kg/tarikan dari subtotal tangkapan. Tingkat pelolosan cantrang yang dilengkapi square mesh window 2 inci, 3 inci dan 4 inci masing-masing berkisar antara 4,13 - 9,06% ,7,66 - 10,47% dan 14,94 - 39,80%. Perangkat square mesh window berukuran 3 inci (7, 62 cm) dan 4 inci (10,16 cm) efektif dalam meloloskan ikan-ikan berukuran kecil.The study of Danish seine selectivity was conducted by installing the square mesh window on the cod end. Experimental fishing operation on the sea was conducted to design of danish seine for increasing its selectivity. The rate escapement of fish juvenile through the square mesh window was determined by using cover cod end method. The study was done in 39 stations of Fishing trials at Brondong, Lamongan, East Java. During this study, catch rate of the square mesh window 2 inch, 3 inch and 4 inch ranged between 54.03 - 101.34kg/hauling, 36.84 - 72.34 kg/hauling and 46.51 - 99.98 kg/hauling, respectively. Escapement rate of danish seine with square mesh window 2 inch,3 inch and 4 inch, were between 4.13 -9.06%, 7.66-10.47% and 14,94-39.80%, respectively. The square mesh window devices with mesh size of 3 inch (7.62cm) and 4 inch (10.16 cm) were more effective for escaping of fish juvenile.
TINGKAT KAPASITAS PENANGKAPAN ARMADA PUKAT CINCIN PEKALONGAN BERDASARKAN PADA MUSIM PENANGKAPAN Hufiadi Hufiadi; Eko Sri Wiyono
Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia Vol 15, No 4 (2009): (Desember 2009)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, BRSDM KP.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3168.767 KB) | DOI: 10.15578/jppi.15.4.2009.313-320

Abstract

Pengelolaan kapasitas penangkapan berikut metode pengukurannya sudah menjadi isu penting dalam pengeloiaan sumber daya pelagis kecil di Laut Jawa. Alternaiif pendekatan melalur pengendalian faktor faklo nputyang tidak efisien yang digunakan dalam usaha penangkapan. Tujuan penelitian ini adalah mengukur tingkat efisiensi teknis dan pemanfaatan kapasitas alat tangkap pukat cincin di Pekaiongan. Efisjensi penangkapan dan pemanfaatan kapasitas dari alat tangkap pukai cincin yang dikaji dianalisis berdasarkan pada musim penangkapan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanfaaian kapasitas jauh melebihr dari nilar optimumnya aiau telah terjadi kelebihan kapasitas pemanfaatannya berlangsung terulama pada musim barat. Pemanfaatan kapasitas penangkapan berada pada tingkat yang optimum hanya terjadi pada musinr peralihan I (musim barat ke musim timur). The management of fishing capacity along with measurement methods becomes an inlporlant issue in the small pelagic fisheies management in Java Sea, through altemative approach to contrcl inefficient input factors used in fishing activities. The objectives of tltis study are Io measure lhe level of technical efficiency and utilization capacity of purse seine in Pekalongan. The technical efficiency and utilization capacity were analyzed based on seasons. The fishing efficiency tneasurement was pertormed by using data envelopment analysis. The results show that purse seine ln Pekalongan on r/i/est season mean that fishing capacity utilization factor of the Pekalongan purse serne during the north wesf monsocn peiod exceed the optimum value or excess fishing capacity has been occureed during thai season. Frshing caDacity utilizaton for optmum levet only on n the rnter monsoon period was between March to May.
DAMPAK PERUBAHAN LUASAN HABITAT SUMBER DAYA IKAN TERHADAP PERIKANAN PERANGKAP PASANG SURUT (APONG) DI LAGUNA SEGARA ANAKAN Hufiadi Hufiadi; Suherman Banon Atmaja; Duto Nugroho; Mohamad Natsir
Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia Vol 17, No 1 (2011): (Maret 2011)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, BRSDM KP.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (239.056 KB) | DOI: 10.15578/jppi.17.1.2011.61-71

Abstract

Saat ini, proses sedimentasi yang terjadi di Laguna Segara Anakan telah mengakibatkan penyempitan luasan Laguna. Berkurangnya luasan badan air berkorelasi dengan berkurangnya daerah penangkapan maupun daya dukung keberadaan sumber daya ikan terutama spesies ikan yang memiliki tingkah laku ruaya inter habitat. Selama periode tahun 1900-2005, laju penurunan luasan Laguna tertinggi terjadi pada kurun waktu tahun 1983-1995. Kajian ini ditujukan untuk mengungkap dampak perubahan luasan habitat sumber daya ikan terhadap komposisi hasil tangkapan dan produksi perikanan jaring apong. Hasil kajian menunjukkan bahwa di wilayah Ujung Gagak, terjadi penurunan hasil tangkapan/unit/trip sementara di daerah Kuta Weru hasil tangkapan relatif tinggi jika dibandingkan dengan hasil tangkapan periode sebelumnya. Jumlah spesies yang tertangkap jaring apong di wilayah Kuta Weru menurun 47% pada tahun 2010 jika dibandingkan dengan tahun 1985 dan meningkat delapan jenis ikan jika dibandingkan dengan hasil tangkapan tahun 1999. Di daerah Ujung Gagak jumlah jenis ikan yang tertangkap jaring apong menurun jika dibandingkan dengan tahun 1985. Jumlah jenis yang tertangkap pada tahun 2010 menurun 36% jika dibandingkan dengan tahun 1985 dan meningkat 12 jenis ikan jika dibandingkan dengan hasil tangkapan tahun 1999. Currently, the sedimentation process in Segara Anakan as a resulted in reducing the lagoon area. Reducing area of estuarine water bodies is strongly correlated with decreasing fishing area and its carrying capacity, particularly to the fish species which have inter habitat migrating behavior during their life cycle. Observation based on serial available publication during 1900-2005, showed that the highest declining rate of the lagoon area occurred in the period 1983-1995. This study aimed to reveal the impact of diminishing habitat area to fish resource availability and alteration of catch composition on production of tidal trap fishing nets (apong). Catch data analysis shows that declining catch/unit/trip occurred in Ujung Gagak while in the Kuta Weru. The catch relatively high compared with previous periods. Number of species caught in tidal traps net at Kuta Weru area decreased by 47% in 2010 compared to year 1985, but increased about 8 fish species compared with 1999. In ujung Gagak number of fish species caught in nets decreased compared to the year 1985. The number of species captured in 2010 decreased by 36% compared to 1985 and increased by a total of 12 species of fish when compared to the catch in 1999.
KAPASITAS PENANGKAPAN PANCING ULUR TUNA DI KEPULAUAN BANDA NEIRA Baihaqi Baihaqi; Hufiadi Hufiadi
Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia Vol 19, No 2 (2013): (Juni 2013)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, BRSDM KP.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (265.89 KB) | DOI: 10.15578/jppi.19.2.2013.97-103

Abstract

Kapasitas penangkapan merupakan suatu pendekatan pengelolaan perikanan yang berkaitan dengan pembatasan kapasitas upaya penangkapan ikan.  Keberadaan kapasitas upaya penangkapan ditentukan oleh beberapa variabel, seperti : ukuran kapal dan mesin kapal, ukuran jaring, dan teknologi alat bantu penangkapan. Kajian pengelolaan perikanan berbasis kapasitas penangkapan merupakan alternatif pendekatan guna mengendalikan faktor-faktor input yang tidak efisien yang digunakan dalam usaha penangkapan. Melalui penelitian ini diharapkan dapat diketahui tingkat efesiensi teknis armada penangkapan pancing tuna di Laut Banda (Banda Neira). Kapasitas penangkapan dikaji menggunakan analisis teknik data envelopment analysis (DEA) dengan menggunakan program linier. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perikanan pancing tuna di Banda Neira dengan pendekatan single output (bobot tangkapan), secara umum berada pada tingkat efisiensi yang jauh di bawah optimal dan tingkat input yang ada saat ini sudah melebihi kapasitas yang seharusnya (optimal). Untuk mencapai produksi yang potensial dari ketiga daerah penangkapan (P.Hatta, P.Manukang dan P.Rhum), dilakukan dengan mengurangi kapasitas masing-masing sebesar  33%, 42% dan 45%. Fishing capacity is an approach to fishery management relating to restrictions on fishing effort capacity. The effort capacity is determined by several variables such as vessel  and engine sizes, the size of the nets, and fishing tool technology. Study of fishing capacity based fisheries management is an alternative approach to control the input factors that are not efficiently used in fishing effort. Through the research capacity, it is expected to know the level of technical efficiency of fishing tuna fishing fleet in the Banda Sea. Fishing capacity was examined using analysis technique Data Envelopment Analysis (DEA) using a linear programming. The results show that the tuna line fisheries in the Banda Neira with single output approach (catch weight), was generally at the level of efficiency that is far under from the optimal level with the current input has exceeded the optimal capacity. To achieve the production potential of the third fishing grounds, reductions of the capacity of 33%, 42% and 45% for Hatta Island, Manukang Island and Rhum Island, respectively should be done.
Tingkat Efisiensi Kapasitas Perikanan Pukat Cincin di Banda Aceh Hufiadi Hufiadi; Mahiswara Mahiswara; Tri Wahyu Budiarti
Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia Vol 17, No 3 (2011): (September 2011)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, BRSDM KP.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (161.864 KB) | DOI: 10.15578/jppi.17.3.2011.169-175

Abstract

Akhir-akhir ini, penangkapan berlebih merupakan masalah yang dihadapi dalam pengelolaan perikanan di Indonesia. Kajian pengelolaan perikanan berbasis kapasitas penangkapan merupakan alternatif pendekatan guna mengendalikan faktor-faktor input yang tidak efisien yang digunakan dalam usaha penangkapan. Tujuan penelitian ini adalah mengukur tingkat efisiensi teknis dan pemanfaatan kapasitas alat tangkap pukat cincin di Banda Aceh. Efisiensi penangkapan dan pemanfaatan kapasitas dari pukat cincin yang dikaji dianalisis dengan menggunakan teknik data envelopment analysis (DEA). Data dianalisis menggunakan program linear (linier programming) dengan bantuan software DEAP version 2.1 kemudian pengolahan data dilanjutkan menggunakan program Microsoft Excel version 2007. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beberapa armada purse seine di Banda Aceh telah melebihi nilai optimumnya atau telah terjadi kelebihan kapasitas pemanfaatannya. Untuk mencapai nilai optimumnya nelayan pukat cincin perlu mengurangi input yang digunakan. Management of fishing capacity following the method of measurement has become an important issue of excess capacity and overfishing that serious problem faced in Indonesia fisheries management. Assessment-based fisheries management capacity of the catch is an alternative approach to control the input factors that are not efficiently used in fishing effort. The purpose of this study is to measure the level of technical efficiency and capacity utilization of purse seine Banda Aceh. Capture efficiency and capacity utilization of purse seine were analyzed by using the technique of data envelopment analysis (DEA). Data was analyzed using linear programming the software DEAP version 2.1 and then the analysis was continued using Microsoft Excel version 2007. The results showed that purse seine in Banda Aceh exceed the optimum value or excess fishing capacity so that to achieve the optimum level of the purse seine fishers, the inputs used should be reduced.
EFISIENSI PENANGKAPAN PUKAT CINCIN DI BEBERAPA DAERAH PENANGKAPAN WATAMPONE Hufiadi Hufiadi; Erfind Nurdin
Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia Vol 19, No 1 (2013): (Maret 2013)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, BRSDM KP.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (526.627 KB) | DOI: 10.15578/jppi.19.1.2013.39-45

Abstract

Kajian pengelolaan perikanan berbasis kapasitas penangkapan merupakan alternatif pendekatan guna mengendalikan faktor-faktor input yang tidak efisien yang digunakan dalam usaha penangkapan. Efisiensi input sangat berhubungan erat dengan konsep kapasitas penangkapan. Tujuan penelitian ini adalah mengukur tingkat efisiensi teknis dan pemanfaatan kapasitas alat tangkap pukat cincin di Watampone. Tingkat pemanfaatan kapasitas dari alat tangkap pukat cincin yang dikaji berdasarkan pada daerah penangkapan dan dianalisis melalui pendekatan matematika dengan data envelopment analysis (DEA). Hasil analisis menunjukkan bahwa kapasitas perikanan pukat cincin di Watampone sebagian besar telah memanfaatkan kapasitas penangkapan secara optimal. Peningkatan efisiensi pukat cincin dapat ditempuh dengan mengurangi input (effort) yang tidak efisien atau meningkatkan output tangkapan yang dominan yaitu hasil tangkapan layang dan cakalang.  Fisheries management based on fishing capacity is an alternative approach to control inefficient input factors used in fishing business. Input efficiency is closely related to the concept of fishing capacity. The objective of this study is to measure the level of technical efficiency and utilization capacity of purse seines in Watampone. Utilization capacity level of purse seines were examined based on fishing grounds and the fishing efficiency measurement was mathematical approach by using data envelopment analysis (DEA). Results showed that generally fishing capacity of purse seines in Watampone was optimum. Increasing the efficiency of purse seine can be done by reducing the input (effort) of inefficiency or increasing dominated catch output for scad mackarel (Decapterus sp) and skipjack (Katsuwonus pelamis) catches.
UJI COBA PENANGKAPAN JARING INSANG DUA LAPIS UNTUK MENANGKAP IKAN TERUBUK (Tenualosa macrura Bleeker, 1852) HIDUP DI BENGKALIS Hufiadi Hufiadi; Baihaqi Baihaqi; Mahiswara Mahiswara
Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia Vol 24, No 1 (2018): (Maret 2018)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, BRSDM KP.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (81.996 KB) | DOI: 10.15578/jppi.1.1.2018.25-36

Abstract

Ikan terubuk (Tenualosa macrura Bleeker, 1852) merupakan komoditas perikanan yang penting di Bengkalis, Provinsi Riau. Populasi terubuk di Bengkalis sangat menurun akibat dieksploitasi meskipun pembatasan penangkapan juga telah diterapkan melalui metode konservasi. Upaya selain konservasi juga melalui budidaya ikan namun upaya ini terkendala oleh ketersedian ikan terubuk hidup baik sebagai induk maupun ikan dewasa. Tulisan ini membahas hasil uji coba pengoperasian alat penangkap ikan jaring dua lapis untuk menangkap ikan terubuk hidup. Uji coba penangkapan dilaksanakan pada tahun 2015 – 2016 di perairan Selat Bengkalis dan sekitarnya. Hasil uji coba penangkapan menunjukkan bahwa jenis ikan yang dominan tertangkap adalah ikan biang-biang (Setipinna breviceps) dan nomei (Harpodon sp). Laju tangkap jaring dua lapis terhadap ikan terubuk berkisar 0,7 - 2,6 ekor/setting. Jumlah ikan terubuk yang tertangkap dalam kondisi hidup mencapai 27,1% dari total tangkapan ikan terubuk. Nilai ukuran panjang pertama kali tertangkap ikan terubuk dengan jaring dua lapis (Lc) yaitu 17,43 cmFL. Terubok (Tenualosa macrura Bleeker, 1852) is an important fish commodity in Bengkalis, Riau Province. The terubok resosurce in Bengkalis is heavily degraded due to the high exploitation even fishing limitation was applied in term of species conservation. Conservation efforts through fishculture are constrained by the availability of live terobuk fish as both parent and adult fish. This paper present the results of fishing trial of double-net fishing gear for catching alive terubok fish. Fishing trial was conducted in 2015-2016 periods in Bengkalis strait waters and its adjascent. The results shown that the dominant fish catches of doublé net were Shorthead hairfin anchovy (Setipinna breviceps) and bombay duck (Harpodon sp). Double gill net catch rate for terubok were between 0,7 -2,6 fish/setting. Number of alive terubok fish was 27,1% of total terubok catches, length of first capture (Lc) value of terubok by using doublé net was 17.4 cm FL.