Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

KEBERLANJUTAN PERIKANAN PELAGIS KECIL DI TELUK PALU Umar Alatas; M. Fedi A Sentosa; Ari Purbayanto; Anwar Bey Pane
Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia Vol 20, No 2 (2014): (Juni 2014)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, BRSDM KP.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (91.278 KB) | DOI: 10.15578/jppi.20.2.2014.105-111

Abstract

Kegiatan perikanan tangkap di wilayah teluk umumnya memiliki tantangan dari berbagai kegiatan ekonomi lain yang berintensitas tinggi. Tantangan ini juga dialami oleh perikanan pelagis kecil di Teluk Palu, yaitu semakin terdesaknya kegiatan penangkapan ikan sehingga daerah penangkapan ikan produktif semakin sempit. Penelitian ini bertujuan menentukan status keberlanjutan perikanan pelagis kecil dan faktor yang paling berpengaruh terhadap keberlanjutan tersebut. Penelitian ini menggunakan metode Rapfish yang diterapkan pada informasi terkait perikanan pancing, bagan, jaring insang dan sero di Teluk Palu. Berdasarkan dimensi ekologi sumber daya ikan, unit penangkapan ikan, sosial dan ekonomi nelayan, perikanan pelagis kecil di Teluk Palu “kurang berkelanjutan”. Faktor-faktor terpenting dari setiap dimensi yang diteliti adalah perubahan daerah penangkapan, penggunaan jenis alat tangkap, hubungan antar nelayan/frekuensi konflik, dan pendapatan nelayan dari penangkapan ikan. Faktor-faktor ini perlu ditangani oleh pengelola perikanan setempat.  Capture fisheries in the coastal waters generally conduct with some other economic activities that concentrated in the bay and its catchment area. Such condition is also experienced by the capture fisheries in Palu Bay with the result in reduction of productive fishing ground. This study is aimed to determine sustainability status of the small pelagic fisheries in Palu Bay and the important factors affecting its sustainability.The study applied Rapfish analyze some information on the local fisheries represented by handline, liftnet, gillnet, and guding barrier traps fisheries operated in the bay. Based on the pre-defined dimenssions of ecological aspect of fish resources, technical aspect of fishing units, social and economic aspects of the fisheries, the small pelagic fisheries in the bay is in “less sustainable” status. The most important factors for each studied dimension are reduction in productive fishing ground, use of fishing units, interaction among fishermen/conflicts, and fishermen income from fishing. These factors need to be addressed by local fisheries authorities.
ANALISIS USAHA ALAT TANGKAP BAGAN SATU PERAHU DI DESA KALANGKANGAN KECAMATAN GALANG KABUPATEN TOLITOLI Moh Alri Sandi; Umar Alatas; Mawar Mawar
Jurnal TROFISH Vol 1 No 1 (2022): Februari
Publisher : Fakultas Perikanan Universitas Alkhairaat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31970/trofish.v1i1.85

Abstract

Secara sosial ekonomi usaha bagan satu perahu sangat penting bagi kehidupan masyarakatnya di desa kalangkangan, dimana sebagian masyarakatnya menggantukan hidupnya dengan menggunakan alat tangkap bagan satu perahu, Sehingga melakukan penangkapan ikan menggunakan alat tangkap bagan perahu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aspek teknis dan ekonomi usaha alat tangkap bagan perahu di Desa Kalangkangan Kecamatan Galang Kabupaten Tolitoli. Penelitian ini dilaksanakan selama 5 bulan terhitung sejak bulan Maret sampai Juli 2019. Metode penelitian yang digunakan adalah bersifat studi kasus. Metode analis yang digunakan metode analisis deskriptif kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini berupa data primer dan data sekunder. Untuk mengetahui kelayakan ekonomi usaha bagan perahu di Desa Kalangkangan Kabupaten Tolitoli digunakan peralatan alat analisis Revenue Cost Ratio (R/C) dan Payback Period. Hasil analisis menunjukan bahwa usaha bagan satu perahu layak dikembangkan yakni dengan nilai R/C Ratio sebesar 1.8. Sedangkan hasil analisis payback period sebesar 0,9 tahun. Artinya nilai investasi yang digunakan dalam usaha bagan satu perahu dapat dikembalikan dalam jangka waktu 10 bulan 28 hari. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan secara teknis usaha alat tangkap bagan satu perahu di Desa Kalangkangan Kabupaten Tolitoli layak untuk dioperasikan dan secara ekonomi usaha tersebut layak untuk dikembangkan.
TOTAL ECONOMIC VALUE PEMANFAATAN EKOSISTEM MANGROVE DI PESISIR KABUPATEN DONGGALA Bhakti, Fachri Kurnia; Alatas, Umar; Abadiyah, Ani Khuryatul; Arfanika, Ici
Jurnal Sains Agribisnis Vol 5 No 1 (2025)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55678/jsa.v5i1.1842

Abstract

Ekosistem mangrove memiliki beragam manfaat penting bagi masyarakat pesisir. Namun, meningkatnya aktivitas manusia di wilayah pesisir menyebabkan berkurangnya luas area mangrove, sehingga diperlukan upaya pengawasan yang lebih intensif. Penelitian ini bertujuan mengestimasi nilai ekonomi total (Total Economic Value) dan manfaat ekosistem mangrove di Kecamatan Banawa, Kabupaten Donggala. Subjek penelitian adalah komunitas yang memiliki interaksi langsung dengan ekosistem mangrove. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei dengan jumlah responden sebanyak 78 dari masyarakat yang bermukim disekitar kawasan ekosistem hutan mangrove. Penelitian ini menggunakan data yang berasal dari dua jenis sumber, yaitu data primer dan data sekunder. Metode analisis data yang digunakan adalah metode valuasi ekonomi dengan cara menghitung nilai ekonomi menyeluruh terhadap seluruh manfaat dan fungsi ekosistem mangrove. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 4 (empat) jenis manfaat ekosistem mangrove yang dirasakan masyarakat Kecamatan Banawa yaitu: a). Manfaat langsung (manfaat perikanan mangrove, manfaat pengolahan, manfaat pariwisata dan manfaat pengolahan, b). Manfaat tak langsung sebagai pencegah abrasi pantai, c). Manfaat pilihan, dan d). Manfaat warisan. Nilai ekonomi total dari manfaat ekosistem mangrove di Kecamatan Banawa Kabupaten Donggala adalah sebesar Rp 24.078.187.676/tahun yang terdiri atas manfaat langsung sebesar Rp 17.013.082.621/tahun, manfaat tak langsung sebesar Rp 5.350.000.000/tahun, manfaat pilihan sebesar Rp 13.796.790,36/tahun dan manfaat warisan sebesar Rp 1.701.308.262 /tahun.