St. Fatimah Kadir
Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan IAIN Kendari

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Pengaruh Kondisi Sosial Ekonomi terhadap Motivasi Belajar Siswa Samrin Samrin; Syahrul Syahrul; St. Fatimah Kadir; Dewi Rafiul Lukluil Maknun
Shautut Tarbiyah Vol 26, No 2 (2020): Education in Islamic Societies
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31332/str.v26i2.2400

Abstract

Artikel ini bertujuan menguji pengaruh kondisi sosial ekonomi terhadap motivasi belajar siswa di SMAN 1 Abuki. Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif melalui teknik korelasional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh kondisi ekonomi orang tua terhadap motivasi belajar siswa adalah positif dan signifikan. Kesimpulan ini mengandung makna bahwa kondisi ekonomi orang tua yang baik memiliki arah positif dan nyata dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. Kata Kunci: Kondisi Sosial Ekonoomi, Motivasi Belajar AbstractThis article aims to examine the effect of socio-economic conditions on student motivation at SMAN 1 Abuki. The research was conducted using a quantitative approach through correlational techniques. The results showed that the effect of the economic conditions of parents on student motivation is positive and significant. This conclusion implies that the economic conditions of good parents have a positive and real direction in increasing student achievement. Keywords: Socio-Economic Conditions, Learning Motivation
Pengaruh Model Problem Based Learning dan Model Pembelajaran Matematika Realistik Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa SMPN 12 Konawe Selatan Afrianti Afrianti; Muhammad Syarwa Sangila; Samrin Samrin; St. Fatimah Kadir K.
KULIDAWA Vol 1, No 1 (2020): Mei
Publisher : IAIN Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31332/kd.v1i1.1810

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan pengaruh antara model pembelajaran Problem Based Learning dan model Pembelajaran Matematika Realistik mempengaruhi hasil belajar siswa. Penelitian ini dilakukan di SMPN 12 Konawe Selatan tahun ajaran 2018/2019. Metode yang digunakan adalah quasi eksperimen dengan desain penelitian faktorial dengan taraf 1 x 2. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa di kelas VIII-A sebagai kelas eksperimen 1 dan kelas VIII-G sebagai kelas eksperimen 2 yang ditentukan melalui  teknik Cluster Random Sampling.Kelas eksperimen 1 pembelajarannya menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning dan kelas eksperimen 2 pembelajarannya menggunakan model Pembelajaran Matematika Realistik. Pengambilan data menggunakan instrument tes berupa tes hasil belajar matematika berbentuk essay. Skor rata-rata tes hasil belajar matematika siswa dengan model pembelajaran Problem Based Learning adalah sebesar 68,75 dan skor rata-rata tes hasilbelajar matematika siswa dengan model pembelajaran matematika realistik adalah sebesar 70,00. Berdasarkan pengujian hipotesis diketahui bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar matematika antara siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran problem based learning dan model pembelajaran matematika realistik. Kesimpulan penelitian ini bahwa secara keseluruhan hasil belajar matematika siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran problem based learning tidak lebih baik dari pada siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran matematika realistik pada materi Bangun Ruang Sisi Datar.Kata Kunci:  Hasil Belajar Matematika; Model Problem Based Learning; Model Pembelajaran Matematika Realistik
STRATEGI PEMBELAJARAN AFEKTIF UNTUK INVESTASI PENDIDIKAN MASA DEPAN St. Fatimah Kadir
Al-TA'DIB: Jurnal Kajian Ilmu Kependidikan Vol 8, No 2 (2015): Vol. 8. No. 2, Juli - Desember 2015
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31332/atdb.v8i2.415

Abstract

Aspek afektif merupakan salah satu diantara tiga aspek yang sangat pentingdalam pembelajaran. Aspek afektif merupakan aspek sikap yang tertanamdalam diri peserta didik. Sikap tidak dapat dipisahkan dengan nilai (value).Setiap sikap, pasti akan bernilai. Salah satu contoh peserta didik yang rajin,sopan, disiplin, tutur katanya yang santun, selalu mendengarkan ketikapelajaran berlangsung, ketika ditanya peserta didik menjawab dengan benardan lancar, pasti mendapatkan nilai yang tinggi. Demikian sebaliknya.Penanaman sikap pada peserta didik bukan hal mudah, harus dilakukansecara terstruktur melalui strategi yang cocok untuk tujuan afektif. Stategipembelajaran afektif adalah strategi yang berorientasi pada pencapaiantujuan sikap dan keterampilan efaktif. Strategi ini pada umumnyamenghadapkan peserta didik pada situasi yang problematik, sehinggadiperlukan keterampilan khusus untuk menyelesaikan masalah tersebutsesuai dengan tingkat kemampuan masin-masing. Model konsederasi yangdikembangkan oleh Paul merupakan alternative strategi pembelajaran yangdapat membentuk kepribadian peserta didik. Salah satu implementasinyayakni mengajak peserta didik untuk memandang permasalahan dari berbagaisudut pandang untuk menambah wawasan mereka serta sikap tertentu sesuainilai yang dimilikinya.Kata Kunci : strategi, pembelajaran, pendidikan, masa depan
KETERAMPILAN MENGELOLA KELAS DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PROSES PEMBELAJARAN St. Fatimah Kadir
Al-TA'DIB: Jurnal Kajian Ilmu Kependidikan No 2 (2014): VOL 7. NO. 2 JULI-DESEMBER 2014
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31332/atdb.v7i2.315

Abstract

Keragaman latar belakang siswa dan kemampuan belajarnyamenjadi fokus dalam mengelola kelas. perbedaan kemampuan dankecendrungan yang dimiliki siswa berkaitan dengan sikap belajarsiswa, kondisi seperti ini menjadi bagian yang terpenting yang harusdiperhatikan karena aktivitas belajar banyak ditentukan oleh sikapbelajar peserta didik. Ketika pembelajaran dimulai peserta didiksering menunjukkan sikap penolakan berarti siswa kurang bisamerespon pembelajaran yang dilakukan oleh guru ketika siswamenunjukkan sikap menerima berarti secara emosional ada kesediaanuntuk menerima pembelajaran yang dilakukan oleh guru kenyataanseperti ini diperlukan kemampuan mengelola kelas dengan baik agartercipta kondisi belajar yang kreatif, aktif, menyenangkan, gembiradan berbobot.Pengelolaan kelas terdiri dari dua kata; pengelolaan dan kelas.Pengelolaan diambil dari akar kata “kelola” yang diberi awalam“pe” dan akhiran “an” berati pengelolaan adalah pengaturan danpenataan kegiatan. Kelas adalah tempat untuk memperolehtransformasi ilmu pengetahuan bagi siswa yang berlangsung secarakondusif, dialogis, dan menyenangkan.Kelas diartikan juga sekelompok orang yang melakukankegiatan bersama untuk mendapatkan ilmu pengetahuan dari guru.Dengan demikian pengelolaan kelas adalah keterampilan guru untukmenciptakan iklim pembelajaran yang kondusif dan mengendalikanjika terjadi gangguan dalam pembelajaran. Kelas ketika dikelolasecara baik akan menimbulkan kehangatan dan antusiasme belajarpeserta didik.Kata Kunci: Pembelajaran, mengelola kelas, dan guru.
“BERSIH PANTAI” PENTINGNYA MENJAGA PANTAI DAN LAUT DARI BAHAYA SAMPAH PLASTIK Irma Irayanti; Fatimah Kadir; Muhammad Ilham Arkam; Wahyu Diaz Ramadhan; Aisyah Fajri
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat MEMBANGUN NEGERI Vol 6 No 1 (2022): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Membangun Negeri
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35326/pkm.v6i1.1876

Abstract

Kondisi pantai Nambo setelah liburan senantiasa memprihatinkan. Observasi awal yang dilakukan terlihat sampah plastik dan sampah-sampah yang tidak terurai seperti stryrefoam, kaleng alumunium, popok bayi dan lainnya banyak mengotori pantai. Tujuan kegiatan “Bersih Pantai” adalah untuk mengedukasi masyarakat disekitar Pantai Nambo terhadap pentingnya menjaga pantai dan laut dari bahaya sampah plastik, melalui aksi nyata dan keterlibatan mahasiswa Bersama Dinas Pariwisata dalam kegiatan ‘Bersih Pantai”. Sasaran kegiatan ini adalah masyarakat sekitar pantai Nambo termasuk para pedagang serta mahasiswa. Kegiatan ini juga merupakan sarana kegiatan pengabdian masyarakat sekaligus mengimplementasikan materi Nasionalisme yang didapatkan di kelas kepada mahasiswa Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan sebagai laboratorium lapangan. Jumlah peserta yang terlibat dalam kegiatan ini sebanyak 60 orang yang terdiri atas 44 orang mahasiswa, 2 orang Dosen Pendamping, 4 orang dari dinas Pariwisata Kota Kendari, 10 orang dari masyarakat dan Pedagang.
Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Melalui Model Pembelajaran Means Ends Analysis (MEA) di kelas VI SD Andi Oktaviani; Fatimah Kadir; Muhammad Ilham
Diniyah: Jurnal Pendidikan Dasar Volume 3 Nomor 1, 2022
Publisher : IAIN Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31332/dy.v3i1.5307

Abstract

This research was conducted because the results of students' mathematics learning were still low due to the inappropriate application of learning models. The purpose of this research is to examine the improvement of student learning outcomes by applying the Means Ends Analysis (MEA) model. This research is a class action research, conducted at SDN Satap 2 Konawe Selatan in 2 cycles. The subject of this research is class VI students in the 2021/2022 academic year, with a total of 22 students. The instruments used are teacher and student observation sheets, learning achievement tests and documentation. The research procedure starts from planning, implementing actions, observing, evaluating and reflecting. The research findings show that students' mathematics learning outcomes have increased significantly after the MEA learning model was implemented. Student completeness in pre-cycle reached 18.18% with an average score of 39.22. After the first cycle of action, students' learning completeness reached 50% with an average score of 53.63 and continued to increase in cycle II with a percentage of student learning completeness of 81.81% and an average score of 75.45.Keywords: Mathematics learning outcome, MEA, elementary school