Claim Missing Document
Check
Articles

Found 34 Documents
Search

Analisis Saluran Tataniaga Nilam Untuk Mendukung Ekonomi Kerakyatan Dalam Pandangan Ekonomi Islam di Kabupaten Konawe Irma Irayanti
Li Falah: Jurnal Studi Ekonomi dan Bisnis Islam Vol 4, No 1 (2019): June 2019
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31332/lifalah.v4i1.1280

Abstract

Penelitian ini bertujuan  untuk mengetahui  saluran tataniaga nilam dan untuk mengetahui bagaimana analisis saluran tataniaga nilam di Kabupaten Konawe dalam pandangan ekonomi Islam. Pada penelitian ini, responden petani diambil secara sengaja (purposive sampling), dipilih responden 15 %  dari jumlah populasi sehingga jumlah petani responden adalah 20 orang petani, sedangkan responden 2 orang penyuling dan 3 orang pedagang dilakukan berdasarkan teknik bola salju (snowball sampling). Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa Proses saluran tataniaga nilam terdapat 2 jenis saluran tataniaga  yaitu : Pertama, Petani nilam menjual kepedagang pengumpul daun kemudian pengepul kePenyuling minyak nilam. Kedua, Petani daun nilam kering menjual langsung Penyuling minyak nilam. Berdasarkan analisis dari saluran tataniaga nilam di Kecamatan Anggaberi  Kabupaten Konawe tidak bertentangan dengan hukum Islam, baik dari produksi, harga, dan distribusinya karena dalam menjual hasil nilamnya ke pedagang pengumpul daun maupun langsung ke penyuling minyak nilan tidak ada unsur paksaan atau intimidasi. Untuk menegakkan prinsip tata niaga yang berdasarkan prinsip ekonomi Islam, maka praktek riba, gharar dan maisir harus dihilangkan. Ekonomi Islam dan ekonomi kerakyatan sesungguhnya mempunyai tujuan yang sama, yaitu kesejahteraan dan keadilan dalam ekonomi bagi semua orang. Sesungguhnya dapat dikatakan ekonomi Islam adalah ekonomi kerakyatan yang berjalan di atas norma-norma dan etika berlandaskan syariah.
“BERSIH PANTAI” PENTINGNYA MENJAGA PANTAI DAN LAUT DARI BAHAYA SAMPAH PLASTIK Irma Irayanti; Fatimah Kadir; Muhammad Ilham Arkam; Wahyu Diaz Ramadhan; Aisyah Fajri
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat MEMBANGUN NEGERI Vol 6 No 1 (2022): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Membangun Negeri
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35326/pkm.v6i1.1876

Abstract

Kondisi pantai Nambo setelah liburan senantiasa memprihatinkan. Observasi awal yang dilakukan terlihat sampah plastik dan sampah-sampah yang tidak terurai seperti stryrefoam, kaleng alumunium, popok bayi dan lainnya banyak mengotori pantai. Tujuan kegiatan “Bersih Pantai” adalah untuk mengedukasi masyarakat disekitar Pantai Nambo terhadap pentingnya menjaga pantai dan laut dari bahaya sampah plastik, melalui aksi nyata dan keterlibatan mahasiswa Bersama Dinas Pariwisata dalam kegiatan ‘Bersih Pantai”. Sasaran kegiatan ini adalah masyarakat sekitar pantai Nambo termasuk para pedagang serta mahasiswa. Kegiatan ini juga merupakan sarana kegiatan pengabdian masyarakat sekaligus mengimplementasikan materi Nasionalisme yang didapatkan di kelas kepada mahasiswa Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan sebagai laboratorium lapangan. Jumlah peserta yang terlibat dalam kegiatan ini sebanyak 60 orang yang terdiri atas 44 orang mahasiswa, 2 orang Dosen Pendamping, 4 orang dari dinas Pariwisata Kota Kendari, 10 orang dari masyarakat dan Pedagang.
PERAN KELUARGA DALAM MENUMBUHKAN JIWA NASONALISME GENERASI MUDA Irma Irayanti; Umar Yasin; Mila Afrilistiani; Rizky Nur Indraswari
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Vol 12, No 01 (2022): Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan
Publisher : Prodi PPKn ULM dan AP3KnI Kal-Sel

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/kewarganegaraan.v12i01.12212

Abstract

Penelitian ini akan mengungkap bagaimana peran keluarga dalam menciptakan generasi muda nasionalis di masa berkembangpesatnya arus globalisasi dan kesibukan orang tua dalam membentuk jiwa Nasionalisme generasi muda. Penelitian dilakukan di tiga desa di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara yakni desa Napoosi, desa Lalousu dan desa Rumbia dengan menggunakan metode penelitian kualitatif. Penelitian ini melaporkan keterlibatan dan peran keluarga khususnya orang tua sangatlah penting dalam menciptakan generasi muda nasionalis di tengah arus globalisasi yang dikhawatirkan dapat menggerus Nasionalisme generasi muda dengan masuknya berbagai budaya asing yang tidak sesuai dengan budaya dan nilai luhur bangsa Indonesia. Kehadiran dan pendampingan orang tua dan keluarga sebagai teladan dan pengarah didapati sangat penting untuk menjadi patron integritas dalam kehidupan berbangsa dan bernegara generasi muda dalam mewujudkan cita-cita dan mengembangkan nasionalismenya. Generasi muda haruslah diberikan ruang mengeksplorasi kemampuannya dalam masyarakat secara positif dengan mengarahkan mereka untuk aktif berorganisasi untuk membekali pengetahuan, keterampilan dan karakter yang mengembangkan sikap positif generasi muda dalam kehidupan bermasyarakat.
Pola Asuh Orang Tua Dalam Menanamkan Nilai Moral Agama Islam Pada Anak Buruh Tani Dina Prihatini; Syahrul Syahrul; Irma Irayanti
Aksara: Jurnal Ilmu Pendidikan Nonformal Vol 8, No 3 (2022): September 2022
Publisher : Magister Pendidikan Nonformal Pascasarjana Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/aksara.8.3.2377-2386.2022

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola asuh orang tua dalam menanamkan nilai moral agama Islam pada anak studi keluarga buruh tani di desa padangguni kecamatan padangguni. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Data yang dikumpulkan dengan menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa 1) Cara komunikasi yang diterapkan oleh keluarga buruh tani kepada anak untuk meciptakan keakraban dengan meluangkan waktu untuk anak, mendengarkan cerita anak dan berusaha menjadi teman cerita yang menyenangkan. 2) Cara pengawasan yang dilakukan keluarga buruh tani yaitu pengawasan dalam rumah dan pengawasan di sekolah. 3) Dalam menanamkan nilai moral agama islam orang tua buruh tani menggunakan tiga metode yaitu metode teladan, metode memberitahu dan metode larangan. 
MASYARAKAT MADANI DAN PESANTREN: PERAN PESANTREN DALAM MEMBENTUK SANTRI SEBAGAI AGENT OF CIVIL SOCIETY Irma Irayanti; Zakky Fahrizi; Dea Ayu Puspita; Indah Rahayu; Asriati Asriati
Citizenship Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 10, No 1 (2022)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25273/citizenship.v10i1.10489

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengungkap bagaimana Pesantren dalam membentuk santri sebagai agent of civil society yang mengimplementasikan nilai-nilai keislaman yang nasionalis, beradab dan berpengetahuan serta menjadi bagian masyarakat yang dapat menjunjung tinggi norma-norma yang berlaku. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang menjelaskan beberapa fenomena yang terjadi di pesantren dalam menyiapkan generasi nasionalis religius sebagai agent of civil society. Metode ini dilakukan dengan wawancara dan observasi lapangan pada pondok pesantren Al-Anbawi dan pondok pesantren Salsabila Al-Muttaqin di Sulawesi Tenggara. Hasil yang ditemukan menunjukkan peran penting Pondok Pesantren dalam membentuk karakter santri  melalui: (1) pemahaman secara komprehensif kepada santri tentang kesetaraan dan pluralitas; (2) sikap toleransi (tasamuh); (3) Santri dibekali konsep demokrasi permusyawaratan sebagai wujud kekeluargaan; (4) peningkatan kualitas santri dengan mengajarkan berbagai lifskill, sehingga diharapkan para santri kelak mendapat peran lebih luas di masyarakat sekaligus sebagai penggerak civil society.
Analisis Kebijakan Mutasi Asn Pasca Pilkada Berdasarkan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 Perspektif Fiqh Siyasah Ipandang Ipandang; Mislu Zaini; Irma Irayanti; Kamaruddin Kamaruddin; Aris Nur Qadar Ar-Razak
AL IMARAH : JURNAL PEMERINTAHAN DAN POLITIK ISLAM Vol 8, No 1 (2023): Januari
Publisher : Fakultas Syari'ah Universitas Islam Negeri Fatmawati Sukarno Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29300/imr.v8i1.7987

Abstract

Mutations for the State Civil Apparatus are commonplace in an organization or government agency. However, the mutation policy that was carried out after the Pilkada in Muna Regency was considered a technical, administrative and political phenomenon. The aims of this study are (1) to identify the mechanism for post-election mutations in Muna Regency; (2) Identifying the legal implications of the ASN mutation policy after the Regional Head Election in the Muna Regency government based on Article 72 paragraph (2) of Law number 10 of 2016 (3) Identifying Fiqh Siyasah's views regarding the ASN Mutation Policy after the Regional Head Election in Regional Government Muna District. The results of this study indicate that (1) In practice, the mutations carried out after the Regional Head Election are based on the needs of employees in a State Civil Apparatus employee office, this is done for the distribution of State Civil Apparatus Employees evenly and fairly; (2) Implementation of mutations according to the law, mutations are carried out on functional officials while what is meant in Article 72 of Law number 10 of 2016 are structural officials and functional officials who get additional tasks; (3 Mutation policy in Fiqh Siyasah can be done and occurred during the time of the Prophet Muhammad until the Caliphate of Umar Bin Al-Khattab.
ISTEK AISYIYAH: Aktualisasi Pemikiran Progresif Komunitas Perempuan SULTRA Muhammad Alifuddin; Muallimah Muallimah; Irma Irayanti; Rosmini Rosmini
Jurnal Pemerintahan dan Kebijakan (JPK) Vol 4, No 1 (2022): December
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/jpk.v4i1.17992

Abstract

Penelitian ini bertujuan menjelaskan pemikiran progresif Aisyiyah dalam bidang pendidikan serta bagaimana startegi Aisyiyah Sultra mengelola kesempatan dan memobilisasi kekuatannya untuk mewujudkan layananan pendidikan tinggi bagi masyarakat. Data-data penelitian ini diperoleh melalui wawancara mendalam, observasi dan telaah dokumen.  Seluruh data dianalisis dengan menggunakan paradigma Miles dan Huberman.  Merujuk pada data serta analisis yang dilakukan diperoleh kesimpulan sebagai berikut: (1). Aisyiyah Sultra mampu dengan baik mendorong energi positif warganya untuk mengaktualkan ide menjadi monument sekaligus membuktikan diri sebagai perempuan berkarakter progressive, kerja keras, dan berbudaya filantropis. ISTEK adalah penanda identitas dan eksistensial bahwa Aisyiyah Sultra terus bergerak membangun kebaikan semesta. Ruang kesempatan poltik yang terbuka dimanfaatkan secara elegan untuk semakin maksimal dalam menunjukkan bakti kepada negeri. (2). Bahwa dalam faktanya Aisyiyah tidak memiliki fundamental ekonomi sebagai sumber pembiayaan, tidak kemudian menjadikannya lesu dara dan kehilangan semangat. Daya filantropi sebagai karakter DNA Aisyiyah di manage secara elegan oleh aktor dengan cara menyuntikkan narasi-narasi positif (framing) yang kemudian mampu memicu, melipatgandakan semangat berderma elemen Aisyiyah, sehingga dalam waktu dua tahun, ISTEK sebagai penanda gerakan dan pikira progresif Aisyiyah di bidang pendidikan terwujud.  (3). Sebagai perguruan tinggi pertama di Indonesia Timur yang diinisiasi oleh organ perempuan, ISTEK merupakan bukti ril bahwa Aisyiyah adalah komunitas perempuan yang tidak hanya progresif dalam ide, tetapi sekaligus dapat menunjukkan kemampuannya untuk merubah momen menjadi monument.
Membangun Etika Kewarganegaraan Global Melalui Karakter Moral Pancasila: Analisis Konseptual Irma Irayanti; Kokom Komalasari
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Vol 13, No 1 (2023): Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan
Publisher : Prodi PPKn ULM dan AP3KnI Kal-Sel

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/kewarganegaraan.v13i1.15945

Abstract

Pendidikan kewarganegaraan global (Global Citizenship Education/GCE) merupakan bagian dari program berkelanjutan yang diinisiasi oleh UNESCO. Namun, konsep dan praktik GCE masih belum memiliki dasar teoretis yang jelas. Sebagian besar penelitian masih didasarkan pada prinsip kewarganegaraan Barat, sehingga kurang mempertimbangkan sumber-sumber non-Barat yang menawarkan potensi pembenaran etis, wawasan, dan arahan untuk GCE. Artikel ini menyajikan landasan etis untuk GCE yang berasal dari filosofi nilai moral Pancasila, yang terdiri dari lima sila yang memuat aspek ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, demokrasi dan keadilan. Penelitian ini menggunakan metode analisis konseptual yang digunakan untuk mengkritik konsep GCE yang dianut oleh UNESCO dan mengusulkan Pancasila sebagai tawaran landasan etis GCE. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakter moral Pancasila dapat menjadi landasan etis yang lebih tepat untuk kewarganegaraan global, dan dapat digunakan untuk mengembangkan konsep GCE yang lebih inklusif dan holistik dengan memasukkan karakter moral Pancasila sebagai landasan etis. Artikel ini memiliki implikasi penting bagi pengembangan kurikulum GCE yang lebih luas dan memperhitungkan perspektif non-Barat dalam konteks pendidikan global. 
Existence of Local Wisdom Based on Pancasila Values Amidst the Dynamics of Global Issues Hariyanti Hariyanti; Irma Irayanti; Lisa Retnasari; Anif Istianah; Gigih Cahya Permady; Saepudin Karta Sasmita
JED (Jurnal Etika Demokrasi) Vol 8, No 2 (2023): JED (Jurnal Etika Demokrasi)
Publisher : Universitas of Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/jed.v8i2.10611

Abstract

This study aims to analyze and describe local wisdom in the form of the traditional game Pacu Tabang Duck along with Pancasila values that can be explored in it, amidst the onslaught of dynamics of global issues. Pacu tabang ducks is a typical tradition of Luak fifty which consists of the district of fifty cities and the city of Payakumbuh. This study used a qualitative design with a descriptive method. Research data were collected through observation, in-depth interviews and documentation studies. The research findings show that (1) the tradition of spurring tabang itiak is a hereditary tradition in the luak fifty community; (2) the existence of the pacu tabang itiak tradition can be maintained because of the Pancasila values contained therein. The implementation of the duck racing tradition is not only a tradition of the local community but through local government policy, this tradition has become a tourist calendar event for the fifty cities and towns of Payakumbuh so that it attracts tourists to attend and witness it every year. The implementation of the Pacu Tabang Duck tradition brings economic blessings to the local community because of the large number of tourists who attend.
Pemberdayaan Perempuan Dalam Pengolahan Batang Pisang Untuk Mendukung Ekonomi Kerakyatan Irma Irayanti; Aditya Rafly Ramadhan Wasirih; Muh. Alif Syahrial; Siti Nur Rahmawati; Nurul Magpira; Delia Triasma Ningsih
JPAI: Jurnal Perempuan dan Anak Indonesia Vol. 5 No. 1 (2023): JPAI: Jurnal Perempuan dan Anak Indonesia
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35801/jpai.5.1.2023.46347

Abstract

Most of the Kastarib people are banana and coconut farmers because they see good potential in the business of planting bananas and coconuts in this area. Kastarib is an abundant producer of bananas. The abundance of bananas in Kastarib makes this sub-district the largest producer of dampo or sale of bananas on the mainland of Southeast Sulawesi. However, this is not in line with the increase in the welfare of the Kastarib community. This is caused by the people who lack the courage to innovate in the processing of bananas in their area. The large potential of banana resources in Kastarib Village, where the stems are wasted as trash, requires a creative and innovative effort to utilize banana stem waste into something that has market value and benefits for the community in Kastarib Village. The Participatory Action Research (PAR) approach is the choice in conducting community service in Kastarib Village which results in community understanding in innovating by making banana stem chips. The community, through the assistance of the Community Service team, succeeded in making a new innovative product, namely the processing of banana stems into chips of various flavors. Banana stems, which were only given to livestock as food, are now turning/innovating into delicious food and also rich in benefits. The banana stem chips became an exhibition product for Kastarib Village in the Bombana anniversary expo and became an attraction for the participants who attended the expo. It is hoped that this product will become the superior product of Kastarib Village ABSTRAK Masyarakat kastarib sebagian besar merupakan petani/pekebun pisang dan kelapa karena melihat potensi yang baik dalam usaha penanaman pisang dan kelapa di wilayah ini. Kastarib merupakan penghasil pisang yang melimpah.  Keberlimpahan pisang di Kastarib membuat Kelurahan ini sebagai penghasil dampo atau sale pisang terbesar di daratan Sulawesi Tenggara. Namun hal ini tidak sejalan dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat Kastarib. Hal ini disebabkan oleh masyarakat yang kurang berani berinovasi dalam pengolahan pisang di daerahnya. Besarnya potensi sumber daya Pisang di Kelurahan Kastarib yang batangnya terbuang menjadi sampah membutuhkan suatu upaya kreatif dan inovatif dalam memanfaatkan limbah batang pisang menjadi sesuatu yang bernilai jual dan bermanfaat bagi masyarakat di Kelurahan Kastarib. Pendekatan Participatory Action Research (PAR) menjadi pilihan dalam melakukan pengabdian masyarakat di Kelurahan Kastarib yang menghasilkan pemahaman masyarakat dalam berinovasi dengan membuat keripik batang pisang. Masyarakat melalui pendampingan tim Pengabdian berhasil membuat produk inovasi baru yaitu pengolahan batang pisang menjadi keripik berbagai macam rasa, batang pisang yang tadinya hanya di berikan ke hewan ternak sebagai makanan, kini berubah/berinovasi menjadi makanan yg lezat dan juga kaya manfaat. Keripik batang pisang tersebut menjadi produk pameran Kelurahan Kastarib dalam kegiatan expo ulang tahun Bombana dan menjadi daya tarik bagi para peserta yang ikut hadir dalam kegiatan expo tersebut. Diharapkan produk ini menjadi produk unggulan Kelurahan Kastarib.