Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PROTOTYPE PENGONTROLAN PINTU OTOMATIS MENGGUNAKAN ARDUINO BERBASIS ANDROID Muhira Dzar Faraby; Ishak Ishak; Rukiah Rukiah; Setiawan Setiawan
Jurnal Teknologi Terapan Vol 2, No 2 (2016): Jurnal Teknologi Terapan
Publisher : P3M Politeknik Negeri Indramayu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (629.388 KB) | DOI: 10.31884/jtt.v2i2.17

Abstract

Effective and efficient is a way to facilitate the public in conducting activities, for example in terms of opening doors that are large, requires a lot of time and energy. Using Arduino, Android and PIR sensors are designed to make a protoype controlling automatic doors are controlled via Android via Bluetooth HC - 06 and can work automatically with the response detected by the PIR sensor. PIR sensors and Arduino serves as an input and as an output stepper motors to open and close the door. The working principle of this automatic door is in an android installed a software to control a door that has two modes. If the manual mode is activated, the door opens only when controlled using Android, when the automatic mode is activated the door will open when the sensor has detected the temperature of the human body that moves the door will open. The maximum distance control door is 1-50 meters in open space , but in a closed space that is controlling the maximum distance of 45 meters.
Rancang Bangun Sistem Penggulung Kumparan Menggunakan GRBL Muh Affan Sajid; Nur Najmih Sam; Muhira Dzar Faraby
Mechatronics Journal in Professional and Entrepreneur (MAPLE) Vol 3, No 2 (2021)
Publisher : Politeknik Bosowa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1651.498 KB)

Abstract

Teknologi penggulungan kumparan motor secara manual sering mengalami kendala, dimana penggulungan kumparan menggunakan alat penggulung manual dengan memutar handle sebanyak jumlah lilitan yang diinginkan,  sehingga hasil gulungannya tidak selalu rapi, jumlah lilitan tergantung operator, kecepatan kerja yang tidak konsisten, dan pengontrol  tidak melepas pandangan dari alat penggulung. Penelitian ini bertujuan untuk merancang bangun sistem penggulung kumparan motor yang menggunakan ATMega328p sebagai kontrol utama, serta software GRBL dalam pengaturan kondisi X, Y, dan Z dari 3 motor stepper. Hasil Pengujian kinerja mesin penggulung kumparan didapatkan terdapat 6 penyesuaian tingkatan diameter pada mal dengan step perpindahan pada axis X, rata-rata selisih jarak M yaitu 18,330 mm dengan kecepatan 500 m/s. Terdapat 3 perpindahan step untuk axis Y, dengan rata-rata selisih jarak M yaitu 20,349 mm dengan kecepatan 500 m/s. Sedangkan perputaran axis Z sebanyak 20 lilitan dengan axis X dan Y yang berbeda sesuai dengan tingkatan pada mal bobin dengan waktu rata-rata kecepatan 20 s pada kecepatan 500 m/s. Penggulung kumparan dengan mesin lebih cepat dan nilai error rata-rata hasil pengukuran adalah 0% yang berarti bahwa hasil yang didapatkan sudah akurat karena jumlah lilitan yang diinput pada controller sesuai dengan hasil perhitungan manual.   
Rancang Bangun Penggerak Rel Otomatis pada Curing Sablon dengan Sistem Kontrol dan Monitoring Menggunakan ESP8266 Arfian Habib Patonra; Astriana Arifai; Muhammad Khair; Muhira Dzar Faraby; Andi Fitriati
Mechatronics Journal in Professional and Entrepreneur (MAPLE) Vol 3, No 1 (2021)
Publisher : Politeknik Bosowa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (818.998 KB)

Abstract

Ketatnya persaingan industri konveksi dalam menghasilkan produk kualitas terbaik yang lebih efisien, salah satunya teknik curing sablon. Penelitian ini berupa rancang bangun mesin penggerak rel otomatis pada curing sablon dengan sistem kontrol dan monitoring menggunakan ESP8266 yang dapat menggantikan tenaga manusia dalam melakukan proses pengeringan hasil sablon. Mesin pemanas menggunakan lampu halogen dan tiga buah motor DC yang berfungsi menggerakkan mesin berpindah dari satu papan ke papan lainnya yang di deteksi oleh sensor proximity.  Mesin ini memiliki 3 mode pengerjaan diantaranya otomatis, manual, dan remote control dengan komunikasi menggunakan mikrokontroler Atmega 328 dan ESP8266. Proses pengeringan hasil sablon sangat efisien dibandingkan dengan menggunakan mesin manual yang lebih lambat 12 detik dan pengeringan menjadi merata.    
Sistem Kontrol & Monitoring Mesin Penetas Telur Berbasis Iot (Internet Of Things) M Rifhaldy Rizky; Sita Masita; Isminarti Isminarti; Muhira Dzar Faraby
Mechatronics Journal in Professional and Entrepreneur (MAPLE) Vol 3, No 2 (2021)
Publisher : Politeknik Bosowa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (469.763 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan hasil dari pengembangan dengan membuat sistem penetas telur otomatis berbasis IoT (Internet Of Things) dengan adanya alat ini memudahkan peternak untuk mengontrol serta memonitoring penetasan telur tanpa harus kelokasi penetasan apabila kedua perangkat terhubung dengan internet maka mesin akan mengirim data ke smart phone atau android kemudian sensor DHT22 akan membaca suhu dalam mesin penetasan yang kemudian diimpor ke jaringan internet saat android dijalankan maka alat akan otomatis menyala. Metode yang digunakan mengandung konsep ekperimental yang dimana data yang diperoleh menjadi hasil uji coba alat. Data dari proses otomatis mesin tetas dapat memonitoring dan mengontrol dapat berjalan dengan baik apabila alat terhubung dengan internet dapat mengirim data secara real time pada mesin tetas sesuai yang ditampilkan melalui LCD untuk pengecekan manual dapat langsung menekan tombol yang ada pada mesin tetas sehingga memudahkan pengguna apabila terjadi kelonjakan ketempat penetasan. Dalam pemantauan proses monitoring terjadi kelonjakan dari suhu dan kelembaban sehingga terpantau 22 hari penetasan namun hal ini tidak mempengaruhi anak ayam untuk menetas hanya saja kinerja alat menambah hari kerja untuk proses penetasan. Hasil yang didapatkan dari jumlah telur yang ditetaskan sebanyak 20 butir yang dimana 6 menetas serta 4 mati dalam cangkang, untuk nilai sensor DHT22 dan  thermometer yang error sebesar 0.24% menjadi pertimbangan untuk rentang suhu untuk mencapai penetasan telur yang ideal. Hal ini menjadi presentase keberhasilan mesin tetas yang mampu mengontrol dan memonitoring alat dengan jumlah telur yang dapat menetas sehingga hasil uji coba alat dapat mengoptimalkan hasil dari mesin tetas selama digunakan.