Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

TEACHING READING BY COMBINING OF KNOW, WANT, LEARN (KWL), AND POINT COUNTERPOINT STRATEGIES FOR SENIOR HIGH SCHOOL Sari, Rika Kurnia; Yulizar, Yulizar
Pendidikan Bahasa Inggris Vol 2, No 1 (2013): Jurnal Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Inggris
Publisher : Pendidikan Bahasa Inggris

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Membaca adalah sebuah proses kegiatan yang dilakukan oleh pembaca untuk memahami tujuan dan pesan yang ditulis oleh penulis. Pembaca memerlukan konsentrasi untuk bisa memahami sebuah teks. Dengan membaca, pembaca akan mendapatkan banyak keuntungan, seperti: mendapatkan banyak informasi, meningkatkan pengetahuan mereka dan mendapatkan ide-ide baru untuk mengatasi sebuah masalah yang ada. Dalam makalah ini penulis membahas bagaimana mengajarkan membaca (reading) dengan menggabungkan dua strategi yaitu Know Want Learn and Point Counterpoint strategy. Aplikasinya, pertama guru menggunakan strategi Know, Want, Learn yang diawali dengan pembagian kelompok oleh guru. Kemudian guru mengaktifkan pengetahuan siswa dengan menggunakan sebuah gambar. Kemudian guru menggunakan strategi yang kedua yaitu Point Counterpoint, dalam aplikasi strategi ini guru memberikan teks untuk tiap kelompok dan mendiskusikannya dialam kelompok. Dan siswa diminta untuk menjawab pertanyaan berdasarkan teks yang diberikan. Hal ini juga diharapkan untuk tercapainya tujuan pembelajaran membaca (Reading) pada siswa sekolah menengah atas (SMA).
Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Berbasis Articulate Storyline Tematik Terhadap Minat Belajar Siswa Kelas 4 SD Sari, Rika Kurnia; Harjono, Nyoto
Jurnal Pedagogi dan Pembelajaran Vol 4, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jp2.v4i1.33356

Abstract

Kurangnya minat belajar siswa disebabkan oleh terbatasnya media pembelajaran yang digunakan guru dalam melakukan proses pembelajaran serta kurangnya kompetensi yang dimiliki guru sehingga tidak dapat memanfaatkan teknologi sebagai media pembelajaran. Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan media pembelajaran interaktif berbasis Artiqulate Storyline tematik pada mapel tematik untuk meningkatkan minat belajar siswa kelas IV Sekolah Dasar. Metode penelitian yang digunakan yaitu R & D dengan model pengembangan ADDIE yang terdiri atas 5 tahap, yaitu analysis, design, development, implemation dan evaluatioan. Subjek penelitian ini adalah 15 siswa yang akan melakukan uji coba media, ahli media, dan ahli meteri. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan angket. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif    dan kategoris untuk melihat kelayakan media yang dikembangkan. Hasil penelitian diperoleh media interaktif berbasis Artiqulate Storyline dapat dikatakan layak dengan hasil pengujian ahli materi sebesar 81% yang dikategorikan sangat baik dan dari ahli media sebesar 78% yang dapat dikategorikan baik. Sedangkan dari hasil respon lembar angket siswa memiliki hasil validitas rata-rata r hitung tingkat validasi angket minat belajar siswa sebesar 0,598, maka pernyataan tersebut dinyatakan valid. Dan untuk hasil realibilitasnya sebanyak 0,925 termasuk ke dalam kategori sangat baik dengan Dari pengujian yang sudah dilakukan media interaktif berbasis Artiqulate Storyline ini layak digunakan untuk membantu guru dalam menyampaikan materi pembelajaran dan membantu siswa untuk menumbuhkan minat dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.
KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT STRES PASIEN DI RUANG RAWAT INAP: LITERATURE REVIEW SARI, RIKA KURNIA; PRAMANA, YOGA; FAUZAN, SUHAIMI
ProNers Vol 7, No 1 (2022): Juli
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jpn.v7i1.56919

Abstract

Latar Belakang: Komunikasi dalam keperawatan adalah dasar dan kunci dari seorang perawat dalam menjalankan tugas-tugasnya. Perawat dituntut dapat berkomunikasi dengan baik kepada pasien, satu diantara hambatan komunikasi adalah rasa emosional. Pasien yang di rawat di rawat inap memiliki kesehatan yang abnormal baik fisik maupun psikisnya. Tujuan: Untuk mengetahui bagaimana komunikasi teraupetik perawat, untuk mengetahui bagaimana tingkat stress pasien di ruang rawat inap, untuk mengidentifikasi bagaimana hubungan komunikasi teraupetik perawat dengan tingkat stress pasien di ruang rawat inap. Metode: Penelitian ini menggunakan database dengan penelusuran elektronik pada Google Scholar, Pudmed, Sciencedirect, Portal Garuda yang dipublikasi pada tahun 2015-2021 (menggunakan Analisa SPIDER). Dalam artikel yang di gunakan untuk review. Hasil: Komunikasi teraupetik perawat di pengaruhi oleh motivasi dan persepsi, komunikasi teraupetik perawatb aik, penerapan komunikasi teraupetik perawat yang baik meningkatkan hubungan saling percaya antara perawat dan klien sehingga kecemasan menurun dan tidak sampai kepada level stress. Kesimpulan: Komunikasi teraupetik perawat sangat penting untuk diterapkan secara baik untuk membina hubungan saling percaya bagi klien sehingga menekan cemas dan stress.