Hakimatul Mukaromah
Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengembangan Jayengan Kampoeng Permata sebagai Kampung Wisata Industri Kreatif Deviliana Sekar Kusuma Dewi; Winny Astuti; Hakimatul Mukaromah
Region : Jurnal Pembangunan Wilayah dan Perencanaan Partisipatif Vol 14, No 1 (2019)
Publisher : Regional Development Information Center, Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/region.v14i1.22196

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan Jayengan Kampoeng Permata sebagai kampung wisata industri kreatif. Kampung wisata industri kreatif merupakan salah satu bentuk upaya untuk melayani pariwisata minat khusus yang tengah dikembangkan oleh pemerintah di unit lokasi desa atau kampung.  Terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan kampung wisata yaitu keunikan lokasi, keterlibatan pelaku wisata utama (masyarakat setempat), pembiayaan aktivitas pariwisata, peran tokoh penggerak/leadership dan  link antarstakeholder. Salah satu kampung wisata industri kreatif tersebut terletak di Kelurahan Jayengan, Kecamatan Serengan, Surakarta atau sering disebut Jayengan Kampoeng Permata (JKP) dimana memiliki potensi industri kreatif pengolahan permata, budaya kuliner dan budaya religius. Jayengan Kampoeng Permata dalam pengembangannya masih memiliki kendala. Berdasarkan analisis AHP, prioritas faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan Jayengan Kampoeng Permata terfokus pada tiga faktor yaitu atraksi wisata, pembiayaan aktivitas wisata dan peran stakeholder. Prioritas subfaktor yang mempengaruhi pengembangan Jayengan Kampoeng Permata sebagai kampung wisata industri kreatif yaitu produk industri kreatif, pembiayaan dari lembaga internal, lembaga internal dan peran lembaga internal. Keywords: Faktor yang Mempengaruhi Pengembangan; Kampung Wisata; Industri Kreatif; AHP
RUMAH DERET DAN KRITERIA BERKELANJUTAN DI KOTA SURAKARTA Ridho Wicaksono; Ana Hardiana; Hakimatul Mukaromah
Desa-Kota: Jurnal Perencanaan Wilayah, Kota, dan Permukiman Vol 3, No 1 (2021)
Publisher : Urban and Regional Planning Program Faculty of Engineering Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/desa-kota.v3i1.35112.92-102

Abstract

Di Kota Surakarta, rumah deret merupakan salah satu solusi untuk penataan bantaran Kali Pepe dan penyediaan hunian. Setiap tahun selama kurun waktu 2015 – 2018 dibangun rumah deret di beberapa titik bantaran Kali Pepe Kota Surakarta. Pembangunan tersebut dinilai memiliki potensi untuk mewujudkan hunian bagi masyarakat di permukiman kumuh, bahkan diperkirakan memiliki potensi lebih besar dibandingkan dengan rumah susun. Rumah deret dibangun dengan memperhatikan aspek fisik, sosial, ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi permasalahan rumah deret di Kota Surakarta terhadap kriteria keberlanjutan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, dengan teknik analisis skoring. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari delapan variabel, rumah deret telah sesuai dengan tujuh kriteria berkelanjutan. Tujuh variabel tersebut, yaitu: 1) pemberdayaan fisik lingkungan yang bermanfaat bagi sekitar; 2) penyediaan sarana prasarana dasar perumahan & permukiman; 3) pemberdayaan ekonomi masyarakat; 4) daya dukung institusi/lembaga ekonomi, sosial, budaya; 5) pembangunan sumber daya manusia; 6) pembangunan tidak merusak integritas sosial masyarakat; 7) mempertahankan keanekaragaman budaya. Pengecualian adalah pada variabel dampak terhadap lingkungan yang menunjukkan bahwa rumah deret kurang sesuai dengan kriteria berkelanjutan dari aspek ini. Secara keseluruhan, penilaian skoring menunjukkan kesesuaian antara pembangunan rumah susun dan prinsip-prinsip keberlanjutan.
Kesiapan Sosial Kampung Cibunut sebagai Kampung Kreatif Berwawasan Lingkungan Shifa Nurul Indah Pertiwi; Winny Astuti; Hakimatul Mukaromah
Desa-Kota: Jurnal Perencanaan Wilayah, Kota, dan Permukiman Vol 2, No 1 (2020)
Publisher : Urban and Regional Planning Program Faculty of Engineering Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/desa-kota.v2i1.32514.45-57

Abstract

Kota Bandung terpilih menjadi salah satu kota kreatif dari UNESCO. Kampung kreatif adalah salah satu bagian dari penerapan kota kreatif. Kampung Cibunut diresmikan menjadi kampung kreatif yang berwawasan lingkungan pada tahun 2017. Kampung Cibunut membutuhkan waktu sekitar 3 tahun untuk diresmikan sebagai kampung kreatif berwawasan lingkungan. Sedangkan, di sisi lain, beberapa kampung yang menerapkan konsep berwawasan lingkungan membutuhkan waktu minimal 5 tahun untuk diresmikan atau mendapatkan penghargaan yang berkaitan dengan berwawasan lingkungan. Dengan demikian, tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat tingkat kesiapan sosial dari Kampung Cibunut sebagai kampung kreatif berwawasan lingkungan. Penelitian ini menggunakan analisis skoring. Tingkat kesiapan dibagi menjadi 3, yakni tidak siap, cukup siap, dan siap. Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa kondisi sosial Kampung Cibunut tergolong cukup siap dalam menjadi kampung kreatif berwawasan lingkungan. Dari hasil analisis dapat dilihat bahwa tingat kemampuan masyarakat dalam hal berwawasan lingkungan tergolong tinggi, selain itu kelembagaan di Kampung Cibunut juga cukup baik dalam mendukung kampung kreatif berwawasan lingkungan.
AKSESIBILITAS FISIK PUSKESMAS RAMAH LANSIA MENUJU AGE FRIENDLY CITY KOTA YOGYAKARTA Oriza Husna Lativa; Winny Astuti; Hakimatul Mukaromah
Desa-Kota: Jurnal Perencanaan Wilayah, Kota, dan Permukiman Vol 3, No 1 (2021)
Publisher : Urban and Regional Planning Program Faculty of Engineering Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/desa-kota.v3i1.42692.1-16

Abstract

Kota Yogyakarta adalah kota yang mulai menerapkan Age Friendly City. Puskesmas adalah salah satu fasilitas penting dalam kosep Age Friendly City. Namun dari segi aksesibilitas fisik, puskesmas masih terkendala pada beberapa aspek. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah mengetahui aksesibilitas fisik pada puskesmas ramah lansia dalam mencapai Age Friendly City di Kota Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan analisis skoring dan pemetaan ArcGIS 10.2. Aksesibilitas dibagi menjadi 3, yakni tinggi, sedang, dan rendah. Kajian aksesibilitas fisik pada puskesmas ramah lansia menunjukkan tingkat jangkauan pelayanan puskesmas bagi lansia adalah tinggi, sedangkan pelayanan sistem jaringan transportasi ramah lansia adalah rendah. Berdasarkan hasil analisis aspek aksesibilitas, empat dari enam skor total aspek adalah tinggi, sehingga tingkat aksesibilitas fisik pada fasilitas puskesmas ramah lansia secara keseluruhan dianggap memiliki tingkat sedang dalam mendukung penerapan Age Friendly City di Kota Yogyakarta. Penelitian ini merekomendasikan untuk memperbaiki kondisi aksesibilitas fisik puskesmas bagi lansia terutama dengan melakukan evaluasi akses pelayanan rute angkutan umum puskesmas, evaluasi letak lokasi halte terhadap puskesmas, dan perbaikan kualitas kondisi jalur pejalan kaki yang belum ramah lansia, serta penyediaan ruang parkir prioritas pada setiap sarana puskesmas agar dapat meningkatkan aksesibilitas fisik puskesmas bagi lansia.
PERAN PEMETAAN POTENSI PEMANFAATAN RUANG BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DALAM PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK KELURAHAN (STUDI KASUS: KELURAHAN SONDAKAN, KECAMATAN LAWEYAN, KOTA SURAKARTA) Rufia Andisetyana Putri; Erma Fitria Rini; Murtanti Jani Rahayu; Winny Astuti; Paramita Rahayu; Hakimatul Mukaromah
Desa-Kota: Jurnal Perencanaan Wilayah, Kota, dan Permukiman Vol 3, No 2 (2021)
Publisher : Urban and Regional Planning Program Faculty of Engineering Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/desa-kota.v3i2.45507.189-200

Abstract

Tampilan digital data pemanfaatan ruang berbasis sistem informasi geografis (SIG) memungkinkan peningkatan efisiensi proses penyimpanan, pembaharuan, dan akses ulang data. Hal ini mendukung optimalisasi tugas aparat kelurahan dalam menyelenggarakan pelayanan publik. Tujuan artikel ini adalah menemukenali peran pemetaan potensi pemanfaatan ruang kelurahan berbasis SIG dalam penyelenggaraan pelayanan publik kelurahan. Tujuan ini dicapai melalui 2 tahapan, yakni (1) pemetaan potensi pemanfaatan ruang kelurahan berbasis sistem informasi geografis, dan (2) analisis peran pemetaan potensi pemanfaatan ruang kelurahan berbasis SIG dalam penyelenggaraan pelayanan publik kelurahan. Metode penelitian adalah studi kasus, dengan teknik analisis spasial menggunakan software ArcGIS, serta teknik deskriptif. Hasil analisis menunjukkan bahwa peta pemanfaatan ruang berbasis SIG memuat informasi spasial berupa lokasi, sebaran dan luasan tiap fungsi bangunan berperan dalam mendukung penyelenggaraan pelayanan publik aparat Kelurahan Sondakan, baik pada bidang pemerintahan, pembangunan dan ketentraman ketertiban, dan pemberdayaan masyarakat.