Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Pengaruh Masukan Udara Bertingkat pada Proses Gasifikasi Pelepah Kelapa Sawit Terhadap Distribusi Temperatur dan Kandungan Tar Abdul Gafur; Bambang Sudarmanta; Arif Rahman Saleh
Jurnal Dinamika Vokasional Teknik Mesin Vol. 6 No. 1 (2021): April
Publisher : Department of Mechanical Engineering Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/dinamika.v6i1.34288

Abstract

Indonesia memiliki banyak daun kelapa sawit yang berlimpah tetapi kurang dimanfaatkan. Mempertimbangkan pasokan yang besar dan konsisten, daun kelapa sawit dapat menjadi sumber energi biomassa yang menjanjikan melalui proses gasifikasi. Salah satu masalah yang paling menantang mengenai gasifikasi daun kelapa sawit adalah keberadaan tar. Tulisan ini menyajikan studi eksperimental gasifikasi biomassa pelepah kelapa sawit di reaktor downdraft dengan tahap pasokan udara bertingkat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, dengan menggunakan variabel tetap berupa distribusi suhu dan kandungan tar, sedangkan variabel bebasnya berupa masukan udara/rasio udara (AR)  disetiap tingkatan oksidasi dan pirolisis. Bahan bakar dimasukkan melalui hopper hingga batas drying kemudian ID fan dinyalakan dan api juga mulai dinyalakan. Setelah tercapai kondisi stady state maka dimulai pengambilan data dengan memvariasikan masukan udara di pirolisis dan oksidasi, distribusi suhu diperoleh dari termokopel tipe K yang dipasang disetiap tingkatan dan kandungan tar diperoleh dengan menggunakan metode brandt. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh masukan udara bertingkat terhadap distribusi suhu disepanjang ketinggian reaktor menunjukkan peningkatan suhu yang signifikan yaitu suhu di zona pirolisis mencapai 590 0C yang juga berpengaruh pada peningkatan yang signifikan pada zona oksidasi sebesar 827 0C. Hasil yang sama juga diperlihatkan pada hasil kandungan tar yang diperoleh kandungan terendah sebesar 37,0 mg/m3. Hasil ini memperlihatkan kandungan tar turun ketika diberikan udara bertingkat pada zona pirolisis. Indonesia has abundant but underutilized oil palm fronds (OPF). Considering its ample and steady supply, OPF could be a promising source of biomass energy through gasification. One of the most challenging issues concerning the gasification of OPF is the presence of tar. This work presents an experimental study of wood biomass gasification in a moving bed downdraft reactor with two-air supply stages. The method used in this study was experimental, using temperature distribution and tar content as fixed variables and input air ratio (AR) at each level of oxidation and pyrolysis as independent variables. The fuel was fed through a hopper to the drying limit. An ID fan was then turned on, and the fire started simultaneously. Data collection was begun by varying the air intake in pyrolysis and oxidation after reaching the steady-state condition. The temperature distribution was obtained from type K thermocouple installed at each level, and the tar content was obtained using the Brandt method. The results showed that the effect of multistage air input on the temperature distribution along the reactor's height showed a significant increase in temperature. The pyrolysis zone temperature reached 590 °C, which affected a considerable temperature increase in the oxidation zone of 827 °C. The same results are also shown in the tar content results obtained by the lowest content of 37.0 mg/m3. These results show that the tar content decreases when given gradual air input in the pyrolysis zone.
Rancang Bangun Mesin Pengurai Sabut Kelapa Menjadi Cocopeat Dan Cocofiber Abdul Gafur; Andrian Muklis
Jurnal Dinamika Vokasional Teknik Mesin Vol. 7 No. 1 (2022)
Publisher : Department of Mechanical Engineering Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/dinamika.v7i1.48241

Abstract

Kabupaten Bengkalis kaya akan kelapa dan produk turunannya dengan produksi rata-rata mencapai 1,7 ton per hari per desa. Meskipun produktivitasnya tinggi, produk turunannya, seperti sabut kelapa, belum dimanfaatkan secara maksimal. Sabut kelapa memiliki banyak manfaat jika diolah menjadi cocopeat dan cocofiber. Cocopeat dapat digunakan sebagai media tanam dan cocofiber umumnya digunakan sebagai pengganti busa di jok mobil. Karya ilmiah ini akan mempresentasikan rancang bangun mesin pengurai sabut kelapa yang menghasilkan cocopeat dan cocofiber. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimental, dimulai dari studi literatur, desain dan perhitungan, gambar detail, pembuatan mesin, dan uji unjuk kerja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mesin bertenaga bensin 5 HP dapat mengolah 33 kg sabut kelapa kering per jam, menghasilkan hampir 14 kg cocopeat dan 17 kg cocofiber. Analisis data eksperimen menunjukkan bahwa mesin yang dibangun telah sesuai dengan spesifikasi yang telah dihitung dan kapasitas produksi.
Pelatihan Teknologi Mesin Multifungsi, Pengupas, Perajang dan Pengering Nanas Lizar; Abdul Gafur
CARADDE: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2020): Desember
Publisher : Ilin Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31960/caradde.v3i2.641

Abstract

The implementation of this Community Service Program aims to overcome the problems of the Tunas Harapan Baru Farmers Group in Penampi Village, where at this time, when harvest time arrives, many small pineapple fruits cannot be sold until they become rotten. Therefore, to overcome these problems, technology in the form of a pineapple peeler, chopper and dryer was created. This machine uses 3 electric motors which function as pengerak. The pineapple peeler uses a 1.5HP electric motor while the pineapple chopper and dryer use an electric motor 150 w, 220v, 50 / 60Hz, 1.35A. This machine will work when the motor is energized so that this motor will rotate the pulley at the end of the motor shaft. The pulley rotation will be continued by the V belt (V-Belt) so that it rotates the attached pulley.
Pelatihan Penyulingan Serai Wangi dan Pembuatan Produk Turunan Menjadi Handsanitiser dan Sabun Cuci Tangan Kelompok Tani Desa Teluk Pambang, Bengkalis Abdul Gafur; Endang Sriwahyuni
Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia Vol 2 No 1 (2022): JAMSI - Januari 2022
Publisher : CV Firmos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (373.142 KB) | DOI: 10.54082/jamsi.142

Abstract

Dampak pandemi COVID-19 sangat memprihatinkan masyarakat baik dari segi pendapatan maupun dari segi kegiatan aktivitas sehari-hari. Salah satu upaya untuk mencegah mewabahnya COVID-19 adalah dengan mengikuti protokol kesehatan yang telah ditetapkan pemerintah, diantaranya menggunakan masker, hansanitiser, dan cuci tangan menggunakan sabun. Kelompok petani serai wangi berinisiatif untuk mengolah serai wangi hasil perkebunannya menjadi produk hansanitiser dan sabun cuci tangan. Permasalahan yang dihadapi kelompok petani serai wangi adalah minimnya pengetahuan tentang teknologi dan pengolahan minyak serai wangi, selain itu mahalnya harga alat destilasi yang bisa menghasilkan randemen minyak atsiri yang bagus. Oleh karena itu, solusi dari permasalahan yang dihadapi para petani serai wangi adalah dengan merancang dan membuat suatu teknologi mesin destilasi serai wangi dan produk turunannya untuk nantinya dijadikan sebagai media untuk pembuatan handsanitaiser dan sabun cuci tangan sebagai bentuk partisipasi dalam mencegah penyebaran COVID-19 di Desa Teluk Pambang. Pelatihan yang diberikan berupa penggunaan alat destilasi serai wangi yang telah dihibahkan, kemudian dilanjutkan dengan peltihan pembuatan handsanitiser dan sabun cuci tangan dengan bahan baku hasil destilasi serai wangi. Hasil pengabdian ini memperlihatkan semangat para petani danmasyarakat untuk membudidayakan serai wangi lebih banyak lagi, kelompok dan masyarakat bisa menggunakan alat destilasi dengan baik dan bisa juga mengolah produk turunan serai wangi menjadi handsanitiser dan sabun cuci tangan serta produk turunan lainnya.
PELATIHAN BUDIDAYA DAN RANCANG BANGUN MESIN MULTIFUNGSI (PENGADUK, PENCACAH, DAN PENCETAK PELET) IKAN AIR TAWAR DAN AYAM KAMPUNG Abdul Gafur; Endang Sri Wahyuni
JUARA: Jurnal Wahana Abdimas Sejahtera Volume 1, Nomor 1, Januari 2020
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1121.829 KB) | DOI: 10.25105/juara.v1i1.6308

Abstract

The purpose of the Implementation of Appropriate Technology Application Program (PPTTG) is to help overcome community problems in Desa Pambang Baru especially the Blessing Farmers Group to overcome the high price of native chicken and freshwater fish feed. In addition, the results of this technology can utilize unused waste into high selling prices and can be used by farmers as cheap and affordable feed. Expected outputs from the Appropriate Tenology Application Program (PPTTG) include the formation of a joint business group (KUBE) in Desa Pambang Baru in commercial commercial poultry and freshwater fish pellet business. Stages of activities to be carried out in the form of procurement/manufacture of Penepung machines, mixer and pellet machines as well as training and workshops for native chicken and freshwater fish farming.The results of this service activity created a set of pellet processing equipment, ranging from flour, stirring and pellets as well as the implementation of training and workshops on cultivation and post-harvest native chicken and freshwater fish. With the community service activities and the appropriate technology that is applied can increase the income of farmers and can help reduce the price of feed that is too expensive
Rancang Bangun Boiler Vertikal Destilasi Minyak Serai Wangi dengan Kapasitas Uap 100 Kg/Jam Eva Oktaviani; Abdul Gafur; Ibnu Hajar
INOVTEK - SERI MESIN Vol 1, No 2 (2021)
Publisher : Politeknik Negeri Bengkalis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (254.386 KB) | DOI: 10.35314/ism.v1i2.2029

Abstract

Penelitian ini untuk  merancang dan membuat boiler vertikal alat destilasi minyak serai wangi dengan kapasitas uap 100 kg/jam. Merancang boiler jenis vertikal firetube boiler menggunakan standar perancangan ASME (American Society of Mechanical Engineers) dan membuat gambar desain dengan menggunaka software Autodesk Inventor versi 2017. Hasil penelitian didapatkan spesifikasi boiler tekanan internal perancangan 3 bar dan tekanan operasi 2 bar. Dengan dimensi boiler yaitu diameter 500 mm, tinggi 1200 mm dan didalamnya terdapat pipa api dengan diameter 40 mm, panjang 100 mm dan berjumlah 17 buah. Material yang digunakan carbon steel bahan SA 285 GRADE C dan pipa Seamless carbon steel SA 53 Grade BSeamless carbon steel SA 53 Grade B. Dan bahan bakar yang digunakan oli bekas. Metode destilasi yang akan digunakan ialah metode destilati uap langsung.Kata kunci:  Boiler, destilasi, ASME                                                               This research is to design and manufacture a vertical boiler for citronella oil distillation with a steam capacity of 100 kg/hour. Designing a vertical firetube boiler using ASME (American Society of Mechanical Engineers) design standards and making design drawings using the 2017 version of Autodesk Inventor software. The dimensions of the boiler are 500 mm in diameter, 1200 mm in height and inside there are fire pipes with a diameter of 40 mm, a length of 100 mm and a total of 17 pieces. The materials used are carbon steel, SA 285 GRADE C and pipes, Seamless carbon steel, SA 53 Grade B, Seamless carbon steel, SA 53 Grade B. And the fuel used is used oil. The distillation method that will be used is the direct steam distillation method.Keywords:  Boiler, distillation, ASME
Rancang Bangun Kondensor Destilasi Serai Wangi Kapasitas 100 Kg/Proses M. Iqbal Nuzuliansyah; Abdul Gafur; Bambang Dwi Haripriadi
INOVTEK - SERI MESIN Vol 1, No 2 (2021)
Publisher : Politeknik Negeri Bengkalis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (222.954 KB) | DOI: 10.35314/ism.v1i2.2031

Abstract

Minyak atsiri serai wangi merupakan minyak atrisi yang sangat penting dan banyak digunakan. Aroma harum dari minyak atsiri serai wangi banyak digunakan pada sabun, detergen, dan lain-lain. Sebagai sumber yang baik dari senyawa sitral, minyak serai wangi juga digunakan untuk penambah aroma pada industri makanan. Untuk mengolah minyak serai wangi menjadi minyak atsiri dibutuhkan peralatan berupa mesin destilasi salah satunnya kondensor. Kondensor merupakan alat penukar kalor yang berfungsi sebagai tahap akhir destilasi dengan  cara mengubah uap panas menjadi cairan melalui proses kondensat atau pengembunan. Kondensor yang digunakan dengan menggunakan sistem aliran silang atau sering disebut cross flow yaitu penukar kalor dimana biasanya di dalam penukar kalor tersebut terjadi perpindahan panas antara dua fluida yang saling tegak lurus satu sama lain. Guenther (1990) menyatakan bahwa penyulingan dilakukan berdasarkan atas perbedaan tekanan uap dari masing-masing campuran. Adapun tujuan penelitian ini adalah Untuk merancang dan membuat kondensor dengan kapaitas 100 kg/proses dan nilai laju aliran air pada kondensor destilasi serai wangi terhadap kuantitas minyak atsiri yang dihasilkan.Kata kunci: serai wangi, kondensor, destilasi, cross flow, perpindahan panas Lemongrass essential oil is an essential oil that is very important and widely used. The fragrant aroma of citronella essential oil is widely used in soaps, detergents, and others. As a good source of citral compounds, citronella oil is also used for flavoring in the food industry. To process citronella oil into essential oils, equipment in the form of a distillation machine is needed, one of which is a condenser. The condenser is a heat exchanger that functions as the final stage of distillation by converting hot steam into liquid through the condensate or condensation process. The condenser is used by using a cross flow system or often called cross flow, namely a heat exchanger where usually in the heat exchanger heat transfer occurs between two fluids that are perpendicular to each other. Guenther (1990) states that distillation is carried out based on the difference in vapor pressure of each mixture. The purpose of this study was to design and manufacture a condenser with a capacity of 100 kg/process and the value of the water flow rate in the citronella distillation condenser on the quantity of essential oil produced.Keywords: citronella, condenser, distillation, cross flow, heat transfer
Rancang Bangun Destilator Destilasi Minyak Serai Wangi Kapasitas 100 kg/ Proses. Muhammad Syaifudin Zuhri; Abdul Gafur; Rahmat Fajrul
INOVTEK - SERI MESIN Vol 1, No 2 (2021)
Publisher : Politeknik Negeri Bengkalis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (254.982 KB) | DOI: 10.35314/ism.v1i2.2040

Abstract

Penelitian ini untuk  merancang dan membuat destilator alat destilasi minyak serai wangi dengan kapasitas 100 kg. Merancang destilator jenis ini menggunakan standar perancangan ASME (American Society of Mechanical Engineers) dan membuat gambar desain dengan menggunaka software Autodesk Inventor versi 2017. Hasil penelitian didapatkan spesifikasi destilatortekanan internal perancangan 3 bar dan tekanan operasi 2 bar. Dengan dimensi destilator yaitu diameter 800 mm, tinggi 1200 mm. Material yang digunakan Stainlees steel 304 dan pipa Stainlees steel. Dengan volume tabung 454 kg, tekanan desain 65 psi dan temperature desain 352 oF. Metode destilasi yang akan digunakan ialah metode destilati uap langsung. Kata kunci: Destilator, destilasi, ASMEThis research is to design and manufacture a distillation device for citronella oil distillation with a capacity of 100 kg. Designing this type of distillator using ASME (American Society of Mechanical Engineers) design standards and making design drawings using the 2017 version of Autodesk Inventor software. The dimensions of the distillator are 800 mm in diameter and 1200 mm in height. The material used is Stainlees steel 304 and Stainlees steel pipes. With a cylinder volume of 454 kg, a design pressure of 65 psi and a design temperature of 352 oF. The distillation method that will be used is the direct steam distillation method.Keywords: Distillation, distillation, ASME