Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

Perancangan Mesin Pencacah Pelepah Sawit Untuk Pakan Ternak Sapi robiyansyah, robi yansyah; Yose Rizal, MT, Yose Rizal; Arif Rahman Saleh, MT, Arif Rahman Saleh
Jurnal Mahasiswa Teknik Vol 1, No 1 (2016)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (687.632 KB)

Abstract

Mesin pencacah pelepah sawit merupakan alat untuk mencacah pelepah sawit yang dingunakan untuk sebagai pakan ternak sapi dan mengurangi sampah organik. Dalam pengoperasiannya mesin pencacah ini dibantu oleh beberapa komponen elemen mesin yaitu motor bakar, puli, sabuk - V, bantalan, poros, rangka dan pisau pencacah. Dari hasil perancangan mesin pencacah pelepah sawit ini didapatkan motor bakar dengan daya 182 HP atau 136 KW serta putaran 1500 RPM dan dihubungkan dengan Sabuk - V Type E - 94 dengan Jarak Sumbu Poros : 957,8 mm sedangkan diameter puli kecil dan besar: 76,2 mm dan 228,6 mm dan bahan poros : S40C AISI 1040 dengan diameter poros : 62  mm serta jenis bantalan radial ball JIS B 1520 dan mesin ini menggunakan rangka besi UNP 50 mm x 80 mm.
The Experimental Study of The Effect of Air Preheating in MSW Pellet Multi-Stage Downdraft Gasifier Depi Rustam Ependi; Arif Rahman Saleh; Bambang Sudarmanta
IPTEK The Journal for Technology and Science Vol 30, No 2 (2019)
Publisher : IPTEK, LPPM, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (718.059 KB) | DOI: 10.12962/j20882033.v30i2.5005

Abstract

High municipal solid waste generation in Indonesia can be used to substitute fossil energy. MSW is converted into pellet form to uniform moisture content. This study aimed to improve the performance of gasified downdraft gasifier processes by heating air inlets in pyrolysis, oxidation, and reduction zones. Variations of air temperature inlet in these zones are 80 oC, 110 oC, 150 oC, and 210oC. The results of this study obtained the highest air temperature at 210 ºC for 969 ºC. The syn-gas compositions (CO and H2) at an increase in temperature of 80-210 ºC increased from 21.4%, 9.99%, and 1.77% to 22.79%, 10.28%, and 1, 79% respectively. Cold gas efficiency increased by 5.13 % and the lowest tar level was 34.39 mg/Nm3. Based on the result of research, preheated air can improve the efficiency of gasification and reduce tar content in the syngas.
Comparative Study of Municipal Solid Waste Fuel and Refuse Derived Fuel in the Gasification Process Using Multi Stage Downdraft Gasifier Sigit Mujiarto; Bambang Sudarmanta; Hamzah Fansuri; Arif Rahman Saleh
Automotive Experiences Vol 4 No 2 (2021)
Publisher : Automotive Laboratory of Universitas Muhammadiyah Magelang in collaboration with Association of Indonesian Vocational Educators (AIVE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (581.788 KB) | DOI: 10.31603/ae.4625

Abstract

Municipal solid waste (MSW) is a type of general waste that includes households, traditional markets, commercial areas, and the rest from public facilities, schools, offices, roads, and so on. Refuse Derived Fuel (RDF) is obtained from the remnants of MSW which cannot be used anymore, which is flammable waste and is separated from parts that are difficult to burn through the process of chopping, sifting, and air classification. RDF has potential as an alternative energy source. In this study, RDF fuel was compared with MSW fuel both by proximate and calorific value, then the gasification process was carried out using a multi-stage downdraft gasifier to see gasification performance indicators such as syngas composition, LHV, cold gas efficiency, and tar concentration. The results showed that the gasification performance indicator for MSW biomass resulted in the syngas composition of CO = 19.08% v, H2 = 10.89% v, and CH4 = 1.54% v. The calorific value (Low Heating Value, LHV ) of syngas is 4,137 kJ/kg, cold gas efficiency is 70.14%, and tar content is 57.29 mg/Nm3. Meanwhile, RDF obtained the composition of CO gas: 18.68% v, H2: 9.5446% v, and CH4: 0% v. The maximum LHV syngas is 3365.08 kJ/kg, cold gas efficiency is 57.19 % and the smallest tar content is 80.24 mg/Nm3. When compared to RDF, MSW produces a better gasification performance indicator. However, RDF can still be used as an alternative energy source using the gasification process. The results of this study can be used to optimize the further RDF gasification process.
Pengaruh Masukan Udara Bertingkat pada Proses Gasifikasi Pelepah Kelapa Sawit Terhadap Distribusi Temperatur dan Kandungan Tar Abdul Gafur; Bambang Sudarmanta; Arif Rahman Saleh
Jurnal Dinamika Vokasional Teknik Mesin Vol. 6 No. 1 (2021): April
Publisher : Department of Mechanical Engineering Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/dinamika.v6i1.34288

Abstract

Indonesia memiliki banyak daun kelapa sawit yang berlimpah tetapi kurang dimanfaatkan. Mempertimbangkan pasokan yang besar dan konsisten, daun kelapa sawit dapat menjadi sumber energi biomassa yang menjanjikan melalui proses gasifikasi. Salah satu masalah yang paling menantang mengenai gasifikasi daun kelapa sawit adalah keberadaan tar. Tulisan ini menyajikan studi eksperimental gasifikasi biomassa pelepah kelapa sawit di reaktor downdraft dengan tahap pasokan udara bertingkat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, dengan menggunakan variabel tetap berupa distribusi suhu dan kandungan tar, sedangkan variabel bebasnya berupa masukan udara/rasio udara (AR)  disetiap tingkatan oksidasi dan pirolisis. Bahan bakar dimasukkan melalui hopper hingga batas drying kemudian ID fan dinyalakan dan api juga mulai dinyalakan. Setelah tercapai kondisi stady state maka dimulai pengambilan data dengan memvariasikan masukan udara di pirolisis dan oksidasi, distribusi suhu diperoleh dari termokopel tipe K yang dipasang disetiap tingkatan dan kandungan tar diperoleh dengan menggunakan metode brandt. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh masukan udara bertingkat terhadap distribusi suhu disepanjang ketinggian reaktor menunjukkan peningkatan suhu yang signifikan yaitu suhu di zona pirolisis mencapai 590 0C yang juga berpengaruh pada peningkatan yang signifikan pada zona oksidasi sebesar 827 0C. Hasil yang sama juga diperlihatkan pada hasil kandungan tar yang diperoleh kandungan terendah sebesar 37,0 mg/m3. Hasil ini memperlihatkan kandungan tar turun ketika diberikan udara bertingkat pada zona pirolisis. Indonesia has abundant but underutilized oil palm fronds (OPF). Considering its ample and steady supply, OPF could be a promising source of biomass energy through gasification. One of the most challenging issues concerning the gasification of OPF is the presence of tar. This work presents an experimental study of wood biomass gasification in a moving bed downdraft reactor with two-air supply stages. The method used in this study was experimental, using temperature distribution and tar content as fixed variables and input air ratio (AR) at each level of oxidation and pyrolysis as independent variables. The fuel was fed through a hopper to the drying limit. An ID fan was then turned on, and the fire started simultaneously. Data collection was begun by varying the air intake in pyrolysis and oxidation after reaching the steady-state condition. The temperature distribution was obtained from type K thermocouple installed at each level, and the tar content was obtained using the Brandt method. The results showed that the effect of multistage air input on the temperature distribution along the reactor's height showed a significant increase in temperature. The pyrolysis zone temperature reached 590 °C, which affected a considerable temperature increase in the oxidation zone of 827 °C. The same results are also shown in the tar content results obtained by the lowest content of 37.0 mg/m3. These results show that the tar content decreases when given gradual air input in the pyrolysis zone.
PKM Pengolahan Air Gambut di Desa Kasamukal dan Desa Rawa Makmur, Kecamatan Bonai Darussalam, Kabupaten Rokan Hulu, Riau Yeza Febriani; Eti Meirina; Brahmana Brahmana; Aprizal Aprizal; Arif Rahman Saleh
Jurnal Pengabdian Masyarakat MIPA dan Pendidikan MIPA Vol 4, No 2 (2020): Vol 4, no 2 (2020)
Publisher : Yogyakarta State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (483.612 KB) | DOI: 10.21831/jpmmp.v4i2.37503

Abstract

Air gambut merupakan jenis air yang banyak tersedia di sekitar kawasan hutan lahan rawa gambut. Air ini perlu pengolahan terlebih dahulu sebelum siap untuk dikonsumsi dikarenakan tidak memenuhi persyaratan standar kualitas air bersih layak konsumsi. Beberapa desa yang terletak di Kecamatan Bonai Darussalam  Kabupaten Rokan Hulu masih menemukan kesulitan dalam memperoleh air bersih dikarenakan daerah ini merupakan daerah air gambut. Untuk mengolah air gambut dibutuhkan beberapa tahapan mulai dari netralisasi, aerasi, koogulasi-flokulasi, dan filtrasi. Melalui kegiatan pengabdian masyarakat ini telah dibangun sebuah produk berupa sistem penyaringan air gambut menggunakan teknologi sederhana dengan kapasitas penyaringan 500 liter/jam yang terdiri dari beberapa bagian yaitu Tangki Air Baku, Sistem Aerasi, Sistem Pemipaan dan Sistem Penyaring (filter). Media yang digunakan adalah zeolit, pasir silika dan karbon aktif. Seluruh media penyaringan ditempatkan pada 3 buah tabung FRV. Hasil pengujian sampel air hasil penyaringan menunjukkan bahwa teknologi sederhana penyaringan air gambut menjadi air bersih telah bekerja dengan baik dan sesuai dengan PERMENKES No :416/Menkes/PER/IX/1990. Kata kunci: air gambut, teknologi sederhana, penyaringan
STUDI EKSPERIMENTAL ALIRAN BAHAN BAKAR SOLAR PADA BERBAGAI KERUGIAN Kun Suharno; Galih Sigit Setiadi; Sigit Mujiarto; Arif Rahman Saleh
Journal of Mechanical Engineering Vol 3, No 2 (2019): Journal of Mechanical Engineering
Publisher : Universitas Tidar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31002/jom.v3i2.3371

Abstract

Perancangan SPBU haruslah memenuhi sistem perpipaan yang baik untuk menyalurkan minyak dari dalam penyimpanan di bawah tanah menuju dispenser hingga ke nozzle atau fuel gun. Terdapat beberapa dinamika permasalahan dalam proses transportasi fluida pada sistem pipa penyalur dari tangki pendam SPBU sampai ke konsumen, diantaranya adalah terjadinya kehilangan tekanan. Dari permasalahan tersebut, penulis meneliti tentang perilaku aliran bahan bakar solar yang melewati berbagai kerugian. Hasil penelitian ini adalah Aliran solar dengan pembukaan stop kran 45° yang melewati gesekan pada pipa PVC memiliki kecepatan (v) = 1,462 m/s , nilai kerugian (hf) = 0,047, debit (Q) = 0,000586 m³/s. Aliran solar yang melewati belokan/elbow 90° memiliki kecepatan (v) = 1,422 m/s, nilai kerugian (hb) = 0,103, debit (Q) = 0,000570 m³/s. Aliran solar yang melewati pengecilan penampang pipa diameter ¾ inch ke ½ inch memiliki kecepatan (v) = 1,442 m/s, nilai kerugian (hc) =0,0382 , debit (Q) = 0,000439 m³/s , Aliran solar yang melewati pembesaran penampang pada diameter ½ inch ke ¾ inch memiliki kecepatan (v) = 1,450 m/s , nilai kerugian(he) = 0,0112 , debit (Q) = 0,000655 m³/s.
PENGARUH PENGGUNAAN EKSTRAK KULIT MANGGIS PADA PROSES PEWARNAAN ANODIZING TERHADAP UJI KEKERASAN PADA TABUNG SHOCK LUAR SEPEDA MOTOR Nani Mulyaningsih; Kun Suharno; Ayub Adi Darmawan; Arif Rahman Saleh
Journal of Mechanical Engineering Vol 4, No 1 (2020): Journal of Mechanical Engineering
Publisher : Universitas Tidar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31002/jom.v4i1.3403

Abstract

Pada zaman yang semakin maju kebutuhan akan material aluminium sangat diperlukan oleh masyarakat contohnya untuk pembuatan alat dan komponen otomotif, industri pabrik, pembangunan rumah bahkan hingga peralatan rumah tangga pun sudah banyak yang menggunakan aluminium. Oleh karana itu banyak industri berlomba-lomba untuk mengolah dan mengembangkan aluminium menjadi produk siap pakai. Salah satu industri tersebut adalah industri elektroplating yang menggunakan bahan kimia sebagai pewarna aluminium yang banyak merusak lingkungan. Berdasarkan permasalahan tersebut, penulis meneliti tentang penggunaan ekstrak kulit manggis pada proses pewarnaan anodizing terhadap uji kekerasan pada tabung shock sepeda motor. Spesimen material tabung shock luar sepeda motor termasuk dalam aluminium seri 4xx.x dengan unsur Si yang dominan yaitu sebesar 6,85% mendekati spesifikasi aluminium seri 408.2(X). Hasil pengujian kekerasan vickers pada material tabung shock luar tersebut dapat dilihat bahwa nilai awal material tabung shock yang diuji tanpa anodizing memiliki nilai VHN sebesar 88,4 kgf/mm2. Kemudian nilai VHN mengalami peningkatan setelah di anodizing selama 20 menit, 25 menit, dan 30 menit menghasilkan masing-masing nilai kekerasan sebesar 91,1 kgf/mm2, 106,0 kgf/mm2 dan 137,4 kgf/mm2. Oleh karena itu, disimpulkan bahwa semakin lama proses anodizing maka nilai kekerasan pun akan semakin meningkat dimana nilai rata-rata kekerasan tertinggi terdapat pada waktu anodizing 30 menit dengan waktu pewarnaan 20 menit sebesar 137,4 kgf/mm2.
PELATIHAN KOMITE PEMBELAJARAN BAGI SEKOLAH PENGGERAK DI PROVINSI RIAU Yeza Febriani; Mohammad Ali mahmudi; Cisilia Sundari; Arif Rahman Saleh
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 6, No 4 (2022): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v6i4.10737

Abstract

ABSTRAKKegiatan pelatihan komite pembelajaran ini merupakan Langkah awal sekolah dalam pelaksanaan program sekolah penggerak di Provinsi Riau. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi sekolah terutama kepala sekolah dan guru dalam mengimplementasikan kurikulum merdeka di sekolah. Prinsip pembelajaran Pelatihan Komite Pembelajaran pada Program Sekolah Penggerak yaitu: a) Andragogi, b) Pembelajaran mandiri (aktif mencari bahan belajar lain di luar platform untuk menunjang proses pemahaman), c) Kolaborasi dan berbagi pengalaman antar peserta, d) Reflektif (berdasarkan pengalaman), e) Memperhatikan keragaman karakter peserta, f) Partisipasi dan interaksi, g) Fokus pada pencapaian kompetensi. Metode pelatihan yang digunakan adalah MERRDEKA yaitu mulai dari diri, eksplorasi konsep, ruang kolaborasi, refleksi terbimbing, demonstrasi kontekstual, elaborasi pemahaman, koneksi antar materi, serta aksi nyata. Berdasarkan Hasil dari kegiatan ini diperoleh peningkatan nilai pretest sebelum dilakukan kegiatan sebesar 60 dan hasil postest yang dilakukan setelah kegiatan memperoleh nilai sebesar 84. Kata kunci: sekolah penggerak; komite pembelajaran; kurikulum merdeka ABSTRACTThis learning committee training mentoring activity is the school's first step in implementing the driving school program in Riau Province. This training aims to improve the competence of schools, especially principals and teachers in implementing an independent curriculum in schools. The learning principles of the Learning Committee Training in the Driving School Program are: a) Andragogy, b) Independent learning (actively looking for other learning materials outside the platform to support the understanding process), c) Collaboration and sharing of experiences between participants, d) Reflective (based on experience) , e) Paying attention to the diversity of participants' characters, f) Participation and interaction, g) Focusing on competency achievement. Based on the results of this activity, an increase in the pretest score before the activity was carried out by 60 and the posttest result after the activity obtained a score of 84. Keywords: driving school; learning committee; independent curriculum
Pemanfaatan limbah bunga pinus menjadi bio-oil dengan penambahan variasi konsentrasi katalis Mo/lempung menggunakan metode pirolisis Ramlan Manullang; Arif Rahman Saleh; Rany Puspita Dewi
Jurnal Teknik Mesin Indonesia Vol. 18 No. 2 (2023): Jurnal Teknik Mesin Indonesia
Publisher : Badan Kerja Sama Teknik Mesin Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36289/jtmi.v18i2.481

Abstract

In the modern era, the high energy consumption associated with technological advancements poses a potential energy crisis due to the finite nature of fossil fuel resources. One explored solution is the utilization of renewable energy through biomass conversion. This study aims to convert pine flower waste into bio-oil via pyrolysis with the assistance of Mo/clay catalysts, to investigate the effect of Mo/clay catalyst addition on the resulting bio-oil yield, and to analyze the physical characteristics of the pyrolyzed pine flower waste bio-oil in comparison with conventional diesel fuel. Various catalyst concentrations 0% (without catalyst), 7%, 9%, and 11% with Mo loading of 1% of the catalyst mass, were employed. Pyrolysis was conducted at a temperature of 320°C for 120 minutes under oxygen-free conditions, followed by distillation to remove water content from the bio-oil. The results of the study demonstrate that the addition of Mo/clay catalyst positively influences the bio-oil yield and its physical characteristics. The optimal results were achieved at a catalyst concentration of 9%, resulting in a density of 1.008 g/ml, viscosity of 49.603 cSt, and calorific value of 8,266.4981 cal/g. However, the pine flower waste-derived bio-oil has yet to be directly employed as a substitute for conventional diesel fuel.
Perancangan mesin classifier dengan ukuran mikron untuk pemisahan dan penyaringan bahan baku semen Wibawa, Barnabas Satria; Saleh, Arif Rahman; Taufik, Ikhwan
Jurnal Teknik Mesin Indonesia Vol. 19 No. 1 (2024): Jurnal Teknik Mesin Indonesia
Publisher : Badan Kerja Sama Teknik Mesin Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36289/jtmi.v19i1.508

Abstract

High-quality cement is a key factor in good infrastructure. The demand for cement increased rapidly from 54 million tons in 2012 to 84 million tons in 2017, due to the growing infrastructure sector. In 2022, domestic cement consumption increased by 7.6%. Based on this data, the essential need for cement is on the rise. One of the efforts to enhance cement production is by optimizing raw material processing to produce high-quality cement. The objective of this study is to design a vibrating screen classifier machine for processing raw cement materials. The use of this machine aims to separate and filter the particle sizes of raw materials that have been processed by the crusher, thus sorting the raw materials to the desired sizes. This machine utilizes carbon steel 1020 and 316 Stainless steel materials, then analyzes the structural strength of the machine frame. In this research, modeling is done using SolidWorks 2019 software, and Finite Element Analysis (FEA) is conducted using ANSYS 2022 software. Mathematical equations include machine element calculations, flow capacity, and applied loads. Static analysis performed includes Von mises stress, displacement, and safety factor. The analysis results indicate that the maximum Von mises stress value is 53,865 MPa, the maximum total deformation is 2,1649 mm, and the safety factor minimum is 4,6804 above 3, confirming that the designed classifier machine is considered as safe.