Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

PENGARUH VARIASI TEKANAN PENGEPRESAN DAN KOMPOSISI BAHAN TERHADAP SIFAT FISIS BRIKET ARANG Setiowati, Reni; Tirono, Mokhamad
Jurnal Neutrino JURNAL NEUTRINO (Vol 7, No 1
Publisher : Department of Physics, Maulana Malik Ibrahim State Islamic University of Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (426.622 KB) | DOI: 10.18860/neu.v7i1.2636

Abstract

Bahan bakar alternatif diperlukan untuk pengganti sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui.Salah satu bahan bakar alternatif tersebut yang dikembangkan adalah briket arang dengan memanfaatkan limbah biomassa.Pada penelitian ini dibuat briket arang dengan mengkaji pengaruh variasi tekanan pengepresan dan komposisi bahan terhadap sifat fisis briket arang. Proses karbonisasi pada tempurung kelapa 450ºC selama 15 menit. Serbuk kayu dikarbonisasi menggunakan klin drum selama 4-5 jam. Perbandingan komposisi bahan tempurung kelapa dengan serbuk kayu adalah sebagai berikut 75%:25%, 25%:75%, 50%:50%, 100%:0%, 0%: 100% dengan tekanan pengepresan 50 N/cm2, 100 N/cm2,150N/cm2. Pengeringan briket dilakukan di dalam oven dengan suhu 60°C selama 24 jam. Briket berbentuk silinder dengan diameter 5 cm.Hasil penelitian menunjukkan briket paling optimum dengan perbandingan komposisi bahan 100% tempurung kelapa menggunakan tekanan antara 100-150 N/cm2 dengan  nilai parameter uji sebagai berikut densitas 0.634 gr/cm3, kekuatan mekanik 43.167 N/cm2 dan lama pembakaran 64,39 menit.
PEMODELAN DAN PEMBUATAN SIMULASI KESTABILAN RESPON TRANSIEN MOTOR DC MENGGUNAKAN GRAPHICAL USER INTERFACE (GUI) PADA MATLAB Nurun Nayiroh, Mokhamad Tirono,
Jurnal Neutrino JURNAL NEUTRINO (Vol 1 No 1
Publisher : Department of Physics, Maulana Malik Ibrahim State Islamic University of Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (291.973 KB) | DOI: 10.18860/neu.v0i0.1605

Abstract

Motor DC (Direct Current) adalah motor yang digerakkan oleh energi listrik DC. Salah satu jenis motor DC tersebut ialah motor DC magnet permanen yang banyak ditemui penggunaannya baik di industri maupun di rumah tangga. Terapan motor DC kebanyakan merupakan sistem yang memerlukan pengatur kecepatan. Tujuan penelitian adalah untuk menghasilkan respon transien yang stabil dan performansi yang baik pada sistem motor DC.Sistem motor DC dimodelkan berdasarkan persamaan kesetimbangan torsi dan persamaan rangkaian listrik pada jangkar yang berlaku pada sistem tersebut. Kemudian model dari pengontrol ditentukan dan dirangkai menjadi sistem loop tertutup dengan sistem motor DC. Fungsi alih loop tertutup yang sudah didapat digunakan sebagai dasar pembuatan program simulasi respon transien menggunakan GUI pada Matlab versi 6.5.Hasil pegujian terhadap penalaan pengontrol baik pengontrol Proporsional, Proprosional Integral (PI) maupun Proporsional Integral Diferensial (PID) dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan pengontrol PID dengan nilai Kp=17 , Ki=200, dan Kd=0.15  semua permintaan desain terpenuhi dengan baik. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi nilai kestabilan yang baik pada sistem motor DC yaitu respon sistem mencapai settling time sekitar 40 ms, overshoot tereduksi lebih kecil dari 16%, dan tidak ada kesalahan keadaan tunak.Kata kunci: pemodelan, simulasi, kestabilan, motor DC
EFEK MEDAN LISTRIK AC TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Klebsiella Pneumoniae Tirono, Mokhamad
Jurnal Neutrino JURNAL NEUTRINO (Vol 5, No 2
Publisher : Department of Physics, Maulana Malik Ibrahim State Islamic University of Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (454.794 KB) | DOI: 10.18860/neu.v0i0.2439

Abstract

Penghambatan pertumbuhan bakteri Klebsiella pneumoniai pada ikan kembung dengan medan listrik alternating current (AC) telah dilakukan. Medan Listrik AC yang digunakan divariasi dari 0,38 kV/cm sampai 5 kV/cm dengan frekwensi 50 Hz, sedangkan waktu paparan 10 menit. Pada penelitian ini dilakukan penumbuhan bakteri Klebsiella pneumonia pada media NA selama 24 jam dan berikutnya ditumbuhkan pada medium NB dan ikan yang sudah disterilkan selama 24 jam. Bakteri yang sudah ditumbuhkan pada medium NB dan ikan kemudian dipapar dengan medan listrik AC dengan variasi kuat medan yaitu dari 0,38 kV/cm sampai 5 kV/cm dengan waktu paparan 10 menit. Sehabis dipapar bakteri ditumbuhkan pada medium NB selama 24 jam dan berikutnya diencerkan dengan aquades untuk dihitung jumlah koloninya. Hasil uji menggunkan univariate analysis of variance didapatkan nilai signifisi 0,000 yang menunjukkan ada perbedaan yang signifikan untuk masing-masing kuat medan listrik. Menggunakan statistic post hoc test diperoleh bahwa dengan kuat medan 5 kV/cm mempunyai faktor hambat 0,99, sedangkan  dengan  kuat   medan  0,38   kV/cm  mempunyai  faktor   hambat   0,3.   Terhambatnya pertumbuhan bakteri ini disebabkan oleh karena membran seluler bakteri rusak, sehingga menyebabkan keluarnya materi intraseluler. Kerusakan membran seluler disebabkan oleh terjadinya elektroporasi yang dapat meningkatkan potensial membran. Semakin tinggi medan listrik yang dikenakan, maka peningkatan tegangan transmembran semakin tinggi.
PEMODELAN TURBIN CROSS-FLOW UNTUK DIAPLIKASIKAN PADA SUMBER AIR DENGAN TINGGI JATUH DAN DEBIT KECIL Tirono, Mokhamad
Jurnal Neutrino JURNAL NEUTRINO (Vol 4, No 2
Publisher : Department of Physics, Maulana Malik Ibrahim State Islamic University of Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (255.098 KB) | DOI: 10.18860/neu.v0i0.1939

Abstract

Telah dilakukan suatu upaya memodifikasi   dan rekayasa turbin   jenis cross-flow. Rekayasa dilakukan dengan merubah jumlah sudut dan hubungannya dengan jumlah putaran, daya turbin, dan efisiensi turbin. Rekayasa juga dilakukan terhadap bentuk saluran yang digunakan yaitu saluran terbuka berbentuk persegi, setengah lingkaran dan trapesium. Penelitian ini dilakukan dengan mengambil beberapa input yang disesuaikan dengan kebanyakan yang ada di lapangan. Input yang diambil adalah kecepatan alir, tinggi jatuh, kemiringan saluran, lebar penampang saluran, jari-jari saluran, diameter luar turbin, dan lebar turbin. Sementara itu besaran yang dibuat variabel adalah jumlah sudu pada turbin cross-flow. Penampang sebagai saluran air dipakai persegi, setengah lingkaran, dan trapesium dan ketiganya dibuat terbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan asumsi  lebar penampang 4 m,  tinggi jatuh 2 m, jari-jari 2 m,  kemiringan 1/√3, kecepatan aliran 2 m/s, diameter luar turbin   0,75 m, dan lebar turbin   4,3 m, maka turbin dengan jumlah sudu 12 memiliki jumlah putaran, daya turbin, dan efisiensi turbin yang paling besar. Bilamana jumlah sudu diperbanyak, maka jumlah putaran, daya turbin, dan efisiensi turbin semakin kecil. Sementara itu penelitian untuk menentukan jenis penampang saluran didapatkan bahwa jenis saluran dengan penampang trapesium dihasilkan jumlah putaran, daya turbin, dan efisiensi turbin yang paling besar disusul jenis persegi dan setengah lingkaran.Kata Kunci : Energi air, Turbin cross-flow, Jumlah sudut.
Effects of Exposure to Ultrasonic Waves on Extraction of Evaporation Methods on The Anthocyanin Content of Green Betal and Basil Leaves Mokhamad Tirono
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Vol. 8 No. 2 (2022): April
Publisher : Postgraduate, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppipa.v8i2.1368

Abstract

Synthetic anticancer agents have serious side effects on health. Therefore, it is necessary to develop natural anticancer agents with better effectiveness for cancer treatment. This study aims to determine the effect of exposure to ultrasonic waves on the extraction process by evaporation method on grain temperature, yield, and anthocyanin content of green betel and basil leaf. Exposure was carried out using 120 W ultrasonic waves for 0-30 minutes. The results showed that exposure for 30 minutes increased the temperature of the green betel leaf and basil leaves from 27oC to 52oC. Extraction by exposure to ultrasonic waves for 10 minutes obtained the highest yields of 13.87±1.10 % and 18.73±3.74% for green betel and basil leaf, respectively. Extraction with ultrasonic wave exposure time of 25 minutes resulted in the highest anthocyanin content, namely 490.10±6.67 mg/L and 242.65±9.09 mg/L for green betel and basil leaf, respectively. The high anthocyanin content is influenced by the exposure time and the temperature of the extracted granules. The time of exposure to ultrasonic waves of more than 25 minutes makes the grain temperature more than 50oC, so that the anthocyanin content of the extraction results decreases
Effective Treatment Time Using a Magnetic Field to Increase Soybean (Glycine max) Productivity Mokhamad Tirono; Farid Samsu Hananto
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Vol 9 No 7 (2023): July
Publisher : Postgraduate, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppipa.v9i7.3797

Abstract

Increasing the productivity of soybean plants using environmentally friendly techniques is urgently needed. This study aimed to determine the magnetic field (MF) treatment time that can optimize soybean growth and productivity. This study used soybean seed samples of the Grobogan variety. The seeds were obtained from the Research Institute for Various Nuts and Roots-Indonesia. The treatment was performed using MF of 0.3 mT, with treatment times varying from 0 to 30 minutes. Each treatment group was repeated once a day for five days. This study obtained the results that the time of MF treatment affected the sprouts' emergence time, plant growth, fruiting time, seed weight, and production per plant. Optimal results were obtained from seeds treated with a MF for 20 minutes. Treatment with time-varying MF requires lower magnetic flux density (MFD) and treatment time than stationary MF. Treatment time that is too long can reduce germination, plant growth, and soybean productivity
Development of Optical Sensor Technology for Non-Invasive Hemoglobin Measurement Muthmainnah; Fabriansyah Zakaria Arabani; Imam Tazi; Ninik Chamidah; Wiwis Sasmitaninghidayah; Mokhamad Tirono
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Vol 9 No 11 (2023): November
Publisher : Postgraduate, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppipa.v9i11.5610

Abstract

This research focuses on the development of hardware and software required to implement optical sensor technology. The optical sensor used is the MAX30102, equipped with infrared (IR) and red-light sources along with a receiver. The signals generated by the sensor are processed by NodeMCU and displayed on the OLED. The calibration results indicate the relationship between hemoglobin obtained using the invasive method and the output of the MAX30102 sensor, which is in the form of wavelength. It has the equation  with an  value of 0.9114. This equation is utilized to program the NodeMCU through the Arduino IDE. Validation and clinical trials have been conducted to evaluate its accuracy and applicability in clinical contexts. The results show that the non-invasive device has an average standard deviation of 0.32, indicating consistent measurement values. The non-invasive device demonstrates an average accuracy of 99.24%, signifying high precision and similarity to invasive methods. This suggests that the device holds potential as an innovative solution for Hemoglobin measurement.
Internet of things-based water quality monitoring design to improve freshwater lobster farming management Muthmainnah, Muthmainnah; Khasanah, Iva Khuzaini; Hananto, Farid Samsu; Romadani, Arista; Tazi, Imam; Mulyono, Agus; Tirono, Mokhamad
International Journal of Electrical and Computer Engineering (IJECE) Vol 15, No 4: August 2025
Publisher : Institute of Advanced Engineering and Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.11591/ijece.v15i4.pp3717-3726

Abstract

The development of lobster farming requires careful water quality monitoring to ensure optimal growth and health. This study introduces a novel internet of things (IoT)-based water quality monitoring system designed specifically for lobster farming applications, operating on the Antares IoT platform. The system incorporates pH, temperature, and turbidity sensors to measure critical water quality parameters. The sensors were calibrated and validated using standard methods, yielding high accuracy, with average values of 98.74% for pH, 98.78% for temperature, and 98.56% for turbidity. The study also involved direct monitoring over five days, with pH values ranging between 8-10, temperatures between 23-27°C, and stable turbidity at 90-99 NTU. The novelty of this system lies in its ability to provide real-time, reliable data and predictive analysis to support effective water quality management in lobster farming. Unlike traditional water quality monitoring systems that lack real-time data analysis or predictive capabilities, this system integrates both monitoring and forecasting features, allowing for more proactive management. Additionally, it offers higher accuracy and lower sensor drift compared to older, manual water quality monitoring methods. Experimental results indicate that the proposed monitoring system can deliver accurate and reliable data, supporting optimal farming conditions. These findings align with and expand upon existing literature, offering a more integrated and efficient solution for real-time and accurate monitoring in lobster farming.