Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

UJI KALOR BAKAR BAHAN BAKAR CAMPURAN BIOETANOL DAN MINYAK GORENG BEKAS Sulistiana, Imam Tazi,
Jurnal Neutrino JURNAL NEUTRINO (Vol 3 No 2
Publisher : Department of Physics, Maulana Malik Ibrahim State Islamic University of Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (269.148 KB) | DOI: 10.18860/neu.v0i0.1653

Abstract

Menurut  laporan  The  World  Energy  Council   tahun  1993,  menjelang   tahun  2020 kebutuhan energi  dunia  akan  meningkat  dari  8,8  Gtoe  (gigatons  of  oil  equivalent)  menjadi  11,3 sampai  17,2  Gtoe  (IEA,  2006).  Kondisi  tersebut  akan  menguras  banyak  cadangan  minyak  bumi. Bietanol adalah salah satu sumber energi alternatif baru.  Tujuan khusus  dari penelitian ini adalah mengetahui besar kalor yang dihasilkan oleh  bahan bakar tersebut,mengetahui komposisi campuran bioetanol dan minyak goreng bekas  yang dapat digunakan sebagai bahan bakar kompor bertekanan. Hasil dari penelitian uji kalor bakar bahan bakar campuran bioetanol dan minyak goreng bekas untuk nilai kalornya adalah 76,86 J/kg – 27,52J/kg, sedangkan nilai viskositasnya 46,5 cSt – 22,5 cSt. Hasil dari  penelitian ini menunjukkan untuk nilai kalor yang tepat dijadikan sebagai bahan bakar  kompor bertekanan apabila campuran bioetanol lebih banyak dari pada minyak goreng bekas. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa besar nilai kalor yang dihasilkan oleh bahan  bakar campuran bioetanol dan minyak goreng bekas adalah 76,86 J/kg dengan  viskositasnya 46,2 cSt. Sedangkan nilai kalor bakar  terendah  adalah  27,52  J/kg  dengan  viskositasnya  22,5  cSt.  Bertambahnya  campuran  akan mempengaruhi penurunan nilai kalor bakar campuran bioetanol. Komposisi campuran bioetanol dan minyak goreng bekas yang  dapat digunakan sebagai bahan bakar pada kompor bertekanan apabila penambahan campuran bioetanol lebih banyak dari minyak goreng bekas.
UJI MODEL ALAT PENGERING TIPE RAK DENGAN KOLEKTOR SURYA (Studi Kasus Untuk Pengeringan Cabai Merah (Capsium Annum Var. Longum)) Diah Mufti Erlina, Imam Tazi,
Jurnal Neutrino JURNAL NEUTRINO (Vol 2 No 1
Publisher : Department of Physics, Maulana Malik Ibrahim State Islamic University of Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (311.628 KB) | DOI: 10.18860/neu.v0i0.1608

Abstract

Energi radiasi dari matahari merupakan salah satu bentuk energi alternatif yang dapat menggantikan energi yang dihasilkan oleh minyak bumi. Salah satu bentuk pemanfaatan dari energi radiasi matahari adalah untuk mengeringkan hasil panen dengan menggunakan sebuah perangkat yang disebut dengan kolektor surya. Alat pengering tenaga surya merupakan alat pengering bahan dalam ruang tertutup yang memanfaatkan radiasi matahari secara langsung dengan menggunakan kolektor.  Prinsip  kerjanya  adalah  dengan  sinar  matahari  yang  masuk  menembus  tutup  yang berbahan kaca dan memanasi pelat kolektor hitam yang ada di bawahnya. Kolektor didesain dengan diberi lubang-lubang yang bertujuan agar suhu yang ada di dalam ruang kolektor yang mempunyai tekanan besar dapat turun ke tekanan suhu yang lebih rendah melalui lubang-lubang kolektor sehingga udara panas akan mengalir ke bawah dan masuk ke ruang pengerig untuk mengeringkan bahan-bahan di dalam ruang pengering tersebut.Kata Kunci: Kolektor Surya, Pengering Tipe Rak
PEMODELAN DISTRIBUSI PANAS HORISONTAL DALAM KONDISI STEADYSTATE MENGGUNAKAN METODE PURATA DISKRIT Kusairi, Kusairi; Tazi, Imam
Jurnal Neutrino JURNAL NEUTRINO (Vol 1 No 1
Publisher : Department of Physics, Maulana Malik Ibrahim State Islamic University of Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (175.105 KB) | DOI: 10.18860/neu.v0i0.1604

Abstract

Distribusi panas horisontal seperti halnya perambatan panas pada pelat homogen merupakan rambatan panas yang merambat secara konduksi . Panas yang dialirkan pada bagian pelat homogen akan merambat dan terdistibusi dengan sendirinya sehingga temperatur dalam bagian pelat akan mencapai disribusi suhu yang konstan pada waktu t. Dalam penelitian ini telah dimodelkan distribusi panas horisontal pada waktu steadystate (keadaan tunak) semisal pada bahan berbentuk pelat homogen  dan mensimulasikan pendistribusian kesetimbangan temperatur dalam pelat homogen.Metode penelitian ini menggunakan metode purata diskrit dengan bahasa pemrograman Java. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode purata diskrit dapat dibuat sebagai pemodelan konduksi panas pada pelat homogen dengan hasil numerik yang sangat mendekati nilai eksaknya. Sedangkan hasil simulasi pendistribusian temperatur dengan 9, 16 dan 49 interior mest point (IMP) menunjukkan bahwa nilai temperatur yang terdapat di tengah-tengah merupakan nilai rata-rata dari titik temperatur yang ada di sekelilingnya. Kata kunci: Distribusi Temperatur, Metode Purata Diskrit, Interior Mest Point (IMP).
PEMANFAATAN REFLEKTOR TERKONTROL UNTUK PROSES PEMERCEPAT PENGERINGAN KAYU MEBELER Imam Tazi, Rickyanto,
Jurnal Neutrino JURNAL NEUTRINO (Vol 4, No 2
Publisher : Department of Physics, Maulana Malik Ibrahim State Islamic University of Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (807.185 KB) | DOI: 10.18860/neu.v0i0.1937

Abstract

Proses pengeringan kayu mebeler dengan menjemur di bawah sinar matahari memerlukanwaktupengeringan  yang lama untuk mencapai massa kering maksimum. Selain itu cacat kayu yang diakibatkan oleh cuaca di lingkungan tidak bisa dihindarkan.Oleh karena itu diperlukan sebuah alat yang mampu memberi solusi masalah tersebut.pada skripsi inidirancang alat pengering kayu mebeler   yang portabel dan mobile menggunakan tenaga matahari dengan kolektor surya plat   hitam dan memanfaatkan dua cermin reflektor untuk mengoptimalkan panas dalam oven. Alat yang dirancang berbentuk balok   berkaki dengan ukuran luas balok2 m x 1 m x 0.6 m, dengan panjang kaki berukuran 0.6 m.Pengering menggunakan reflektor terkontrol dicoba untuk mengeringkan 5 sampel bahan uji (kayu) dengan massa yang berbeda. Begitu pula pada oven non reflektor dan juga pengeringan menggunakan sinar matahari langsung.Target pengeringan   dengan alat ini adalah memperoleh   hasil penguapan kadar air yang maksimum dan waktu kering maksimum yang  minimum.Dari serangkaian percobaan diperoleh hasil pengeringan yang menunjukkan bahwa alat ini lebih optimal. Waktu yang dibutuhkan untuk kering kayu maksimal lebih cepat, begitu pula prosentasi penguapan air menunjukkan nilai yang paling tinggi dibandingkan dengan pengeringan yang lain.Kata kunci: Pengeringan, Energi Matahari, Oven, Reflektor, kadar air
RANCANG BANGUN PENGERING MENGGUNAKAN SISTEM ALIRAN KONVEKSI UDARA DARI KOLEKTOR SURYA Huda Z, Fahmi; Tazi, Imam
Jurnal Neutrino JURNAL NEUTRINO (Vol 6, No 1
Publisher : Department of Physics, Maulana Malik Ibrahim State Islamic University of Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (230.287 KB) | DOI: 10.18860/neu.v0i0.2447

Abstract

Indonesia merupakan wilayah kepualauan yang menempati daerah sekitar katulistiwa serta negara beriklim tropis sehingga matahari bersinar sepanjang tahun. Kondisi ini dapat menjadikan matahari menjadi alternatif sumber energi masa depan yang tak akan habis bila digunakan sebagai sumber energi alternatif. Salah satu pemanfaatan energi surya yang banyak digunakan adalah pemanfaatannya sebagai pengering. Tujuan penelitian ini adalah: merancang dan membuat pengering bertenaga surya sebagai sumber energi sehingga syarat kecakupan panas bisa ditingkatkan dan mengoptimalisasi panas yang diterima oleh pengering agar alat dapat menerima panas secara maksimal. Metode penelitian yang digunakan adalah perancangan dan pembuatan alat serta studi eksperimental dengan melakukan pendekatan penelitian secara deskripif. Adapun analisis penelitian dideskripsikan dari perbandingan hasil temperatur pada kotak pengering dengan variasi sudut kolektor serta hasil uji sampel menggunakan rancangan alat yang sudah didesain dengan dibedakan tambahan glaswoll (bahan perangkap panas) pada kolektor dan tanpa tambahan glaswoll. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini yaitu telah dirancang bangun sebuah alat pengering menggunakan sistem  aliran  konveksi  udara  dari  kolektor  surya  yang  telah  dimodifikasi dengan tambahan glaswoll dan cermin pada sisi-sisi kolektor, hal ini mampu meningkatkan hasil dari kualitas temperatur pada pengering. Kolektor dengan sudut kemiringan 75° memiliki nilai temperatur tertinggi pada kotak pengering, yaitu jika dengan tambahan glaswoll mengalami penguatan temperatur sebesar 207,50% dibanding temperatur luar  dan jika tidak  menggunakan glaswoll mengalami penguatan temperatur sebanyak 201,80% dibanding temperatur luar. Hasil dari produk akhir bahan yang telah dikeringkan menggunakan alat pengering memiliki nilai kualitas yang lebih bagus dibanding tanpa menggunakan alat pengering, serta meningkatkan efisiensi waktu proses pengeringan yaitu 5 hari tanpa alat setara dengan pengeringan 3 hari dengan menggunakan alat.
CHEMOMETRIC-BASED ELECTRONIC NOSE APPLICATION TO PORK OIL AND OLIVE OIL USING THE ODOR PATTERN CLASSIFICATIONS Tazi, Imam; Muthmainnah, Muthmainnah; Suyono, Suyono; Ainur, Avin; Falah, Fajrul; Santika, Arum Sinda
Jurnal Neutrino Vol 10, No 2 (2018): April
Publisher : Department of Physics, Maulana Malik Ibrahim State Islamic University of Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (521.874 KB) | DOI: 10.18860/neu.v10i2.4951

Abstract

A chemometric-based electronic nose has designed for analyzing pork oil and olive oil  using the odor pattern classifications. The electronic nose (e-nose) built from a combination of several chemical sensors derived from a semiconductor. The data retrieval was done by vaporizing the sample, then being captured by the sensor and identified by the electronic nose (e-nose). The output data from the electronic nose is the voltage released by each sensor. The analyzed samples were 100% olive oil, 100% pork oil and a combination of olive oil and pork oil with a ratio of 50%: 50%. The result of pattern classification using linear discriminant analysis (LDA) method shows that each sample is clustered well with the percentage of first discriminant function value is 87,9% and second discriminant function is 12,1%.
QCM SENSOR SENSITIVITY ANALYSIS OF SILVER ELECTRODES COATED WITH LIPID MEMBRANE OLEYL ALCOHOL TOWARD NaCl AND HCl Ummah, Auliya Rahmatul; Tazi, Imam; Muthmainnah, Muthmainnah
Jurnal Neutrino Vol 11, No 2 (2019): April
Publisher : Department of Physics, Maulana Malik Ibrahim State Islamic University of Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (319.83 KB) | DOI: 10.18860/neu.v11i2.6597

Abstract

One of the sensors, which is currently being developed is the QCM sensor. The QCM sensor is a sensor that utilizes the frequency change to detect a change in mass due to a test substance. The use of a QCM sensor includes other forms of electronic tongue sensor that can distinguish five basic flavours on the tongue. QCM sensor can also be varied electrodes using various lipid membranes such as electronic tongues to increase sensor sensitivity. This research aims to determine the sensitivity of the QCM sensor before and after coated with the lipid membrane to NaCl and HCl. The sensitivity of the QCM sensor to NaCl is 1.47 Hz/M for uncoated sensor and 0.63 Hz/M for coated sensor, while the sensitivity of HCl is 4.55 Hz/M for uncoated sensor and 4.93 Hz/M for coated sensor. The difference of the results is caused by the nature of ionization of the compound and the amount of concentration used. The result of the sensitivity research shows that the QCM sensor with Oleyl Alcohol lipid membrane is more sensitive to HCl than NaCl.
ANTI-VIRUS AND BACTERIA MIST TESTING (KAVI-B) TO REMOVE ESCHERICHIA COLI AND STAPHYLOCOCCUS AUREUS BACTERIA Tazi, Imam; Fitriasari, Prilya Dewi; Mulyono, Agus; Noor, Marvina Rizqi; Putri, Siska Emelda
Jurnal Neutrino:Jurnal Fisika dan Aplikasinya Vol 14, No 1 (2021): October
Publisher : Department of Physics, Maulana Malik Ibrahim State Islamic University of Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/neu.v14i1.15657

Abstract

A disinfectant and antiseptic vaporizer has been made by using a vibrating membrane in the ultrasonic order. This method does not go through the stages of evaporation by heating the material. This machine is capable of converting ethanol in the liquid phase into the form of mist or vapor very quickly. Within 1 second when the engine is started, the cold ethanol material will turn into steam or mist. The concentration of the ethanol solution after and before evaporation did not change significantly. The change in ethanol concentration that occurs is only around 2-5%. The effect of decreasing colonies of Escerichia coli and Staphylococcus aureus bacteria after being given a mist containing 65% ethanol decreased exponentially. This spray has many advantages over using ethanol in liquid form. The sample size of the vaporized ethanol concentration greatly affects the evaporation produced by the KAVi-B engine. A very linear relationship was found between the concentration and the rate of evaporation. The linear relationship between the concentration of ethanol and the rate of evaporation has a linear regression value of Y = 0.2617X + 20.657 and R2 = 0.9908.
PEMODELAN KECERDASAN BUATAN UNTUK PENGENALAN CITRA ELEKTROKARDIOGRAFI (EKG) Imam Tazi, M.Si
El-QUDWAH El-Qudwah (10-2006)
Publisher : lp2m-uin malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (205.713 KB)

Abstract

Research on artificial intelligence to identify its pattern is conducted more frequent as it is also needed more. In this research, sampling of artificial intelligence is made to identify the pattern of electrocardiography image to classify the image of normal and abnormal heart. Electrocardiography signal used is received through offline system. The introduction of this pattern uses “feed-forward back propagation network”. The extraction of EKG image is done through Swift Fourier Transformation (FFT) by using primary component analysis to reduce data dimension. The pattern identified in this system only classifies normal and abnormal patternKata kunci: Kecerdasan buatan, Citra, Elektrokardiografi
Analisis Kandungan Minyak Babi Pada Minyak Kanola Melalui Klasifikasi Pola Hidung Elektronik (E-Nose) Berbasis Linear Diskriminan Analysis(LDA) muthmainnah muthmainnah; Imam Tazi; Suyono Suyono; Avin Ainur; Fajrul Falah; Arum Sinda Santika
Jurnal Fisika FLUX Vol 17, No 1 (2020): Jurnal Fisika Flux: Jurnal Ilmiah Fisika FMIPA Universitas Lambung Mangkurat
Publisher : Lambung Mangkurat University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (967.363 KB) | DOI: 10.20527/flux.v17i1.5132

Abstract

The classification of the aroma pattern of pork oil and canola oil on the chemometric-based electronic nose has been classified. The electronic nose used is a series of chemical sensors combined in parallel. Sensors are made of semiconductor material that can detect changes in gas in the air. Each sample measured by an electronic nose provides output in the form of different voltages on each sensor. The data processing method used is Linear Discriminant Analysis (LDA) which is able to classify based on patterns. The samples used were canola oil, pork oil and a mixture of pork oil and canola oil with a percentage of 50%: 50%. The results of the classification of electronic nose patterns with samples of pork oil and canola oil show that each sample is fairly well clustered with the value of the first disk function is 99.9% and the second discriminant function value is 0.1%.