Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Pengaruh Gel Kulit Nanas Madu Terhadap Penyembuhan Luka Terbakar Derajat Dua Pada Tikus Putih (Rattus Novergicus) Rusmini, Hetti; Djunishap, Asmia; Naufal, Muhammad Nuriy Nuha; Hanif, Muhammad Fikri
Sriwijaya Journal of Medicine Vol. 2 No. 3 (2019): Sriwijaya Journal of Medicine
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (876.019 KB)

Abstract

Kulit nanas (Ananas comosus. L) merupakan limbah dari olahan buah nanas yang populer dikonsumsi oleh masyarakat. Kulit nanas mengandung senyawa flavonoid yang mampu mempercepat rposes penyembuhan luka bakar derajat 2. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efek penyembuhan luka bakar dari gel kulit nanas pada tikus yang telah diberikan luka bakar derajat 2. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan desain post test only control group. Ekstrak kulit nanas dibuat dengan menggunakan metode ekstraksi maserasi. Metode yang digunakan dalam uji efektifitas penyembuhan luka bakar derajat 2 ini menggunakan tikus putih (Rattus novergicus). Sampel terdiri dari 5 kelompok perlakuan yaitu gel kulit nanas dengan konsentrasi 10%, 20%, dan 30% dan kelompok kontrol bioplacenton disertai kontrol negatif. Analisis data menggunakan One Way ANOVA. Hasil penelitian ini adalah efektivitas gel kulit nanas dengan konsentrasi optimal 20% dengan efek penyembuhan mampu meyamai obat komersil bioplasenton.
JUMLAH LEUKOSIT DAN DERAJAT KLINIS PENDERITA INFEKSI DENGUE DI RSUD DR. H. ABDUL MOELOEK LAMPUNG: Number of Leukosites and Clinical Degree of Dengue Infection Patients at Dr. H. Abdul Moeloek Lampung Hidayat; Rusmini, Hetti; Prasetia , Toni; Setiawan, Henri
JURNAL ILMU DAN TEKNOLOGI KESEHATAN TERPADU Vol. 1 No. 1 (2021): Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan Terpadu
Publisher : Poltekes Kemenkes Tanjungpinang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (319.541 KB) | DOI: 10.53579/jitkt.v1i1.10

Abstract

Dengue hemorrhagic fever (DHF) is an infectious disease caused by the dengue virus transmitted by mosquitoes. Hematological abnormalities in the form of a decrease in the number of leukocytes which are influenced by the clinical degree due to stress on the bone marrow can occur in cases of DHF. The decrease or increase in the number of leukocytes was thought to be related to the clinical degree of DHF in previous studies. This study aimed to determine the relationship between the number of leukocytes and the clinical degree in patients with dengue infection. This study used an observational analytic method with a cross-sectional approach. The population consisted of 39 patients with dengue infection. The data on the results of the examination of the number of leukocytes and the clinical degree were obtained from medical record documents. Data analysis was performed using the Spearman correlation test. 39 study subjects suffering from dengue infection consisting of clinical degrees I (30.8%), II (61.5%), and III (7.7%). The leukocyte count was between 4,000-10,000/µL (59%) and the leukocyte count <4,000/µL (41%). The mean number of leukocytes at clinical grade I was 4.183/µL, at clinical grade II was 4.754/µL and clinical-grade III was 6.100/µL. The results of statistical tests with the Spearman correlation test obtained the value of r = -0.121 and the value of p = 0.462 (p> 0.05). There was no significant relationship between the leukocyte count and the clinical degree of dengue infection. Future researchers are expected to increase the number of research samples so that they can get all clinical degrees of DHF.
LITERATURE REVIEW: PILIHAN TERAPI PASIEN ASMA DENGAN ATRIAL FIBRILASI Sanjaya, Rizki Putra; Nasruddin, Sigit Pratama Iustitia; Ekawati, Diyan; Rusmini, Hetti; Aryana, Wayan Ferly
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 10, No 8 (2023): Volume 10 Nomor 8
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v10i8.10200

Abstract

Abstrak: Review Literatur: Pilihan Terapi Pasien Asma dengan AtrialFibrilasi. Asma memiliki dampak sistemik terkait dengan perkembanganaterosklerosis dan modifikasi pada struktur dan fungsi pembuluh darah. Terapi asmadengan bronkodilator dan kortikosteroid oral atau sistemik telah diidentifikasi sebagaifaktor risiko kejadian CVD dan stroke, sedangkan pemberian bronkodilator inhalasiβ2-agonis dapat meningkatkan risiko terjadinya fibrilasi atrium. Terapi asmaberdasarkan GINA, merekomendasikan pemberian antibodi anti-IgE yang merupakanjenis terapi tipe controller asma, selain pemberian kortikosteroid oral, namunterkendala keterbatasan obat dan harga obat yang jauh lebih mahal dibandingkangolongan β2-agonis.
KAJIAN PUSTAKA: EFUSI PERIKARDIAL Rusmini, Hetti; Yulistiawati, Novitri; Sinaga, Fransisca TY
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 11, No 4 (2024): Volume 11 Nomor 4
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v11i4.15015

Abstract

Efusi perikardial adalah akumulasi cairan perikardial yang abnormal di rongga pericardium. Data mengenai prevalensi dan kejadian efusi perikardial masih sedikit. Efusi perikardial dapat dialami oleh semua usia dan populasi. Penyebab efusi perikardial bervariasi berdasarkan karakteristik demografis seperti usia, geografi, dan komorbiditas. Gambaran klinis efusi perikardial bervariasi sesuai dengan kecepatan akumulasi cairan perikardial dan etiologinya. Penegakan Efusi pericardial harus dipandu oleh data epidemiologi dan presentasi klinis untuk menghindari melakukan pengujian yang ekstensif dan buta. Terapi efusi perikardial dilakukan sesuai etiologinya karena sekitar 60% kasus efusi perikardial berhubungan dengan penyakit yang mendasarinya.
JUMLAH LEUKOSIT DAN DERAJAT KLINIS PENDERITA INFEKSI DENGUE DI RSUD DR. H. ABDUL MOELOEK LAMPUNG: Number of Leukosites and Clinical Degree of Dengue Infection Patients at Dr. H. Abdul Moeloek Lampung Hidayat; Rusmini, Hetti; Prasetia , Toni; Setiawan, Henri
JURNAL ILMU DAN TEKNOLOGI KESEHATAN TERPADU Vol. 1 No. 1 (2021): Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan Terpadu
Publisher : Poltekes Kemenkes Tanjungpinang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53579/jitkt.v1i1.10

Abstract

Dengue hemorrhagic fever (DHF) is an infectious disease caused by the dengue virus transmitted by mosquitoes. Hematological abnormalities in the form of a decrease in the number of leukocytes which are influenced by the clinical degree due to stress on the bone marrow can occur in cases of DHF. The decrease or increase in the number of leukocytes was thought to be related to the clinical degree of DHF in previous studies. This study aimed to determine the relationship between the number of leukocytes and the clinical degree in patients with dengue infection. This study used an observational analytic method with a cross-sectional approach. The population consisted of 39 patients with dengue infection. The data on the results of the examination of the number of leukocytes and the clinical degree were obtained from medical record documents. Data analysis was performed using the Spearman correlation test. 39 study subjects suffering from dengue infection consisting of clinical degrees I (30.8%), II (61.5%), and III (7.7%). The leukocyte count was between 4,000-10,000/µL (59%) and the leukocyte count <4,000/µL (41%). The mean number of leukocytes at clinical grade I was 4.183/µL, at clinical grade II was 4.754/µL and clinical-grade III was 6.100/µL. The results of statistical tests with the Spearman correlation test obtained the value of r = -0.121 and the value of p = 0.462 (p> 0.05). There was no significant relationship between the leukocyte count and the clinical degree of dengue infection. Future researchers are expected to increase the number of research samples so that they can get all clinical degrees of DHF.
HUBUNGAN KADAR UREUM DENGAN LAMA PENGOBATAN HD DAN LAMA WAKTU PELAKSANAAN HD PADA PASIEN GGK DI RSPBA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2019 – 2020 Rusmini, Hetti; purwaningrum, Ratna; Zulfian, Zulfian; Abriyanti, Okta
Akrab Juara : Jurnal Ilmu-ilmu Sosial Vol. 6 No. 2 (2021)
Publisher : Yayasan Azam Kemajuan Rantau Anak Bengkalis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bersifat analitik observasional retrospektif dengan desain cross sectional. Teknik pengambilan sampel secara total sampling, dengan sampel yang di pakai sebanyak 74. Diketahui prevalensi kadar ureum pada pasien GGK yang menjalani HD di RSPBA Bandar Lampung tahun 2019 – 2020 tertinggi sebanyak 73 responden (99%). Berdasarkan usia terbanyak adalah lansia awal sebanyak 27 responden (36%). Berdasarkan jenis kelamin terbanyak adalah laki – laki sebanyak 42 responden (57%). Berdasarkan lama pengobatan HD terbanyak > 6 bulan adalah 59 responden (80%). Berdasarkan lama pelaksanaan HD terbanyak 4 – 5 jam sebanyak 71 responden (96%). Prevalensi lama menjalani HD dengan kadar ureum pada pasien GGK tertinggi > 6 bulan pada usia berkategori lansia awal dengan jenis kelamin laki – laki, lama waktu pengobatan 4 – 5 jam, dan kadar ureum tinggi.
PERANAN KURVA DISOSIASI KARBON DIOKSIDA PADA PROSES PERNAFASAN : KAJIAN PUSTAKA Rusmini, Hetti; Lyanda, Apri; Hendarto, Gatot Sudiro; wibowo, adityo; Saputra, Tetra Arya; Morfi, Chicy Widia; Azka, Laisa
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 12, No 8 (2025): Volume 12 Nomor 8
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v12i8.22216

Abstract

Karbon dioksida (CO₂) merupakan produk akhir metabolisme aerobik yang memiliki peran vital dalam fisiologi pernapasan dan keseimbangan asam-basa tubuh. Artikel tinjauan ini membahas mekanisme pertukaran CO₂ mulai dari difusi alveolar, transportasi dalam darah (terlarut, sebagai bikarbonat, dan terikat hemoglobin), hingga kurva disosiasi CO₂. Efek Bohr dan Haldane dijelaskan sebagai mekanisme adaptif yang mendukung efisiensi pengangkutan gas respirasi. Selain proses fisiologis normal, artikel ini juga mengulas kondisi patologis yang mengganggu pertukaran CO₂, seperti hipoventilasi, gangguan ventilasi-perfusi, dan difusi terbatas. Pemahaman yang mendalam mengenai dinamika CO₂ memiliki implikasi klinis penting, khususnya dalam penatalaksanaan penyakit seperti PPOK, asma, dan ARDS. Dengan pendekatan ilmiah yang humanis, artikel ini bertujuan memperkuat pemahaman tenaga medis dan pembaca umum terhadap peran esensial CO₂ dalam menjaga homeostasis dan kehidupan.
SARANA HIDUP BUGAR BERSAMA (SIGER) PULMONILA SEBAGAI UPAYA MENJAGA KEBUGARAN DAN KESEHATAN PPDS PULMONOLOGI DAN ILMU KEDOKTERAN RESPIRASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS LAMPUNG Soemarwoto, Retno Ariza S.; Ekawati, Diyan; Latief, Adhi Nugraha; Rusmini, Hetti; Megantara, Gilang Kukuh; Febrihartati, Isura; Erumbia, lham Akbar; Putranta, Naufal Rafif; Wisnugroho, Cahyo
JPM (Jurnal Pengabdian Masyarakat) Ruwa Jurai Vol. 9 No. 1 (2024): JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT RUWA JURAI
Publisher : FK Unila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jpmrj.v9i1.3314

Abstract

Obesitas merupakan penumpukan lemak yang berlebihan akibat ketidakseimbangan asupan energi (energy intake) dengan energi yang digunakan (energy expenditure) dalam waktu lama. Data di Indonesia menunjukkan 13,5% orang dewasa memiliki permasalahan kelebihan berat badan dan sebanyak 28,7% mengalami obesitas. Permasalahan obesitas juga ditemukan dikalangan peserta didik. Data Program Studi Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi FK Universitas Lampung menunjukkan dari 29 peserta didik terdapat 9 orang mengalami kelebihan berat badan dan 10 orang obesitas. Berdasarkan data tersebut, disediakan suatu Sarana Hidup Bugar Bersama (SIGER) pulmonila dalam bentuk Posyandu pulmonila yang diadakan setiap akhir semester. SIGER pulmonila tahun 2023 mencatat sebanyak 1 PPDS berhasil menurunkan status BMI dari Obesitas II menjadi obesitas I dan terdapat 7 PPDS yang berhasil menurunkan berat badan setelah mengikuti program SIGER selama 1 semester. Kata kunci: obesitas, posyandu, indeks massa tubuh (IMT)
Meningitis Tuberkulosis Pada Pasien Dewasa : Kajian Pustaka Rusmini, Hetti; Dilangga, Pad; Theng, Luther; Lyanda, Apri; Hendarto, Gatot Sudiro
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 12, No 11 (2025): Volume 12 Nomor 11
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v12i11.20467

Abstract

Meningitis tuberkulosis (MTB) pada dewasa memiliki mortalitas tinggi akibat inflamasi kompleks, gejala awal yang tidak spesifik, dan keterbatasan diagnostik. Tantangan semakin besar di Indonesia karena keterbatasan fasilitas molekuler dan neuroimaging. Merangkum bukti terbaru mengenai imunopatogenesis, diagnosis modern, dan tantangan klinis MTB pada dewasa, serta implikasinya bagi praktik di Indonesia. Tinjauan literatur naratif melalui PubMed, Scopus, dan Google Scholar menggunakan rentang tahun 2010–2024. Kata kunci meliputi “tuberculous meningitis,” “adult TBM,” “immunopathogenesis TBM,” “CSF biomarkers TB,” dan “Xpert Ultra.” Artikel yang memuat data patofisiologi, diagnosis, atau tatalaksana dewasa disertakan; laporan yang tidak relevan disingkirkan. MTB ditandai aktivasi mikroglia, respons sitokin, dan peningkatan MMP yang menyebabkan kerusakan BBB dan komplikasi neurologis. Analisis CSF dan kultur memiliki sensitivitas rendah, sedangkan GeneXpert/Xpert Ultra dan MRI meningkatkan akurasi diagnosis namun belum tersedia luas. Terapi tetap mengandalkan OAT jangka panjang dan kortikosteroid, sementara regimen lini kedua diperlukan pada resistensi obat. Pendekatan multimodal yang menggabungkan pemahaman patogenesis, pemeriksaan molekuler, dan neuroimaging diperlukan untuk deteksi dini. Peningkatan akses diagnostik dan pengembangan biomarker CSF serta strategi rifampisin dosis tinggi menjadi arah penelitian penting untuk memperbaiki luaran MTB dewasa.