Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PERBANDINGAN PENGARUH JUMLAH PADATAN TERLARUT DAN SUHU TERHADAP KUALITAS TEH MANIS, AIR KOPI, DAN AIR KEMASAN Sembiring, Julius
Jurnal Informatika dan Teknik Elektro Terapan Vol 13, No 1 (2025)
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jitet.v13i1.5835

Abstract

Total Dissolved Solids (TDS) dan suhu mempengaruhi kualitas air dalam pembuatan minuman seperti kopi dan teh. TDS menunjukkan jumlah padatan terlarut dalam air, yang memengaruhi rasa dan aroma, sementara suhu memengaruhi proses ekstraksi rasa. Untuk memantau kualitas air secara real-time, sistem berbasis ESP32 ini menggabungkan sensor TDS V1.0 dan sensor suhu DS18B20. Data ditransmisikan ke layar LCD 16x2 I2C dan dikirim ke platform ThingSpeak untuk disimpan dan diakses secara online. Air kemasan (TDS 39–44 ppm, suhu 29,4–29,6 °C) memenuhi standar SNI dengan batas TDS maksimal 500 ppm. Sebaliknya, air kopi (TDS 883–896 ppm) melebihi batas, yang dapat berdampak negatif pada rasa dan kesehatan. Teh manis (TDS 198–220 ppm, 26,2–27,7 °C) memenuhi standar SNI. Sistem ini menawarkan solusi praktis untuk pemantauan kualitas air karena dapat mendeteksi TDS tinggi yang menunjukkan kontaminasi. Alat ini membantu memastikan air yang dikonsumsi aman dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kualitas air untuk kesehatan dan cita rasa minuman.
PERBANDINGAN PENGARUH JUMLAH PADATAN TERLARUT DAN SUHU TERHADAP KUALITAS TEH MANIS, AIR KOPI, DAN AIR KEMASAN Sembiring, Julius
Jurnal Informatika dan Teknik Elektro Terapan Vol. 13 No. 1 (2025)
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jitet.v13i1.5835

Abstract

Total Dissolved Solids (TDS) dan suhu mempengaruhi kualitas air dalam pembuatan minuman seperti kopi dan teh. TDS menunjukkan jumlah padatan terlarut dalam air, yang memengaruhi rasa dan aroma, sementara suhu memengaruhi proses ekstraksi rasa. Untuk memantau kualitas air secara real-time, sistem berbasis ESP32 ini menggabungkan sensor TDS V1.0 dan sensor suhu DS18B20. Data ditransmisikan ke layar LCD 16x2 I2C dan dikirim ke platform ThingSpeak untuk disimpan dan diakses secara online. Air kemasan (TDS 39–44 ppm, suhu 29,4–29,6 °C) memenuhi standar SNI dengan batas TDS maksimal 500 ppm. Sebaliknya, air kopi (TDS 883–896 ppm) melebihi batas, yang dapat berdampak negatif pada rasa dan kesehatan. Teh manis (TDS 198–220 ppm, 26,2–27,7 °C) memenuhi standar SNI. Sistem ini menawarkan solusi praktis untuk pemantauan kualitas air karena dapat mendeteksi TDS tinggi yang menunjukkan kontaminasi. Alat ini membantu memastikan air yang dikonsumsi aman dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kualitas air untuk kesehatan dan cita rasa minuman.
PELATIHAN PHOTOSHOP DALAM PENGOLAHAN DATA GAMBAR UNTUK PEMBUATAN FLYER DI SMA TARSISIUS II JAKARTA Wulandari, Meirista; Sembiring, Julius; Suraidi
Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia Vol. 6 No. 3 (2023): Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jbmi.v6i3.26546

Abstract

Extracurricular is an extra activity that is held by schools. It is an opportunity for students to develop themselvesoutside of the academic field. Opportunities for self-development are provided so that students can have the skills toenter the world of work. Various extracurricular activities are provided by the school in various fields such assports, arts and technology. One area of skills that combines art and technology is processing two-dimensionalimage data using Adobe Photoshop computer software. Photoshop software is software that facilitates users to becreative in presenting data in two dimensions such as images, posters and so on. Creation of data in images is verynecessary, especially in today's digital world with the proliferation of image-based social media. Various messagescan be conveyed through visible images. Images with good visualization can increase the reader's attention, it ishoped that the message conveyed can be well received and understood. The aim of this activity is to visualize a gooddesign using Adobe Photoshop software skills. An example of processing this data is making flyers. When making aflyer, the theme and colors used need to be adjusted to the purpose of making the flyer. The themes and contentsincluded in the flyer contain interesting information from senior high school, SMA Tarsisius II. The results of thisactivity were 15 examples of flyers from extracurricular activity participants. The flyer design extracurricularactivity is quite easy to be understand. This is shown by the quite high value of answer number 3, with the totalnumber of value is 55.6%. ABSTRAK: Kegiatan Ekstrakurikuler yang diadakan sekolah merupakan suatu kesempatan bagi para siswa dan siswi untukmengembangkan diri di luar bidang akademik. Kesempatan mengembangkan diri diberikan agar para siswa dansiswi dapat mempunyai bekal ketrampilan dalam memasuki dunia pekerjaan. Berbagai kegiatan ekstrakurikulerdisediakan oleh sekolah dalam berbagai bidang seperti dalam bidang olahraga, seni dan teknologi. Salah satubidang keterampilan yang memadukan antara seni dan teknologi adalah pengolahan data gambar dua dimensimenggunakan perangkat lunak komputer adobe photoshop. Software photoshop merupakan perangkat lunak yangmemfasilitasi pengguna untuk berkreasi terhadap penyajian data dalam dua dimensi seperti gambar, poster dansebagainya. Kreasi terhadap suatu data dalam gambar sangat diperlukan terutama dunia digital sekarang inidengan semaraknya media sosial berbasis gambar. Berbagai pesan dapat disampaikan melalui gambar yangterlihat. Gambar dengan visualisasi yang baik dapat meningkatkan perhatian pembaca, diharapkan pesan yangdisampaikan dapat diterima dengan baik dan dimengerti. Tujuan kegiatan ini adalah memvisualisasikan hasildesain yang baik dengan keterampilan software adobe photoshop. Sebagai contoh dalam pengolahan data iniadalah pembuatan flyer. Dalam pembuatan flyer, tema dan warna yang digunakan perlu disesuaikan dengan tujuanpembuatan flyer. Tema dan isi yang dicantumkan dalam flyer mengandung informasi menarik dari sekolah SMATarsisius II. Hasil dari kegiatan pengabdian ini adalah 15 karya contoh flyer dari peserta kegiatan ekskul. Pelatihandesain flyer yang disampaikan cukup mudah dipahami. Hal ini ditunjukkan dengan cukup tingginya nilai jawabanangka 3 yaitu 55,6%.
PENGENALAN MODEL MODUL PEMBELAJARAN APLIKASI BLOCKCHAIN UNTUK PEMILIHAN UMUM DI SEKOLAH ST. LAURENSIA Fat, Joni; Tanjung, Wiryo; Sembiring, Julius; Utama, Hadian Satria
Jurnal Serina Abdimas Vol 1 No 1 (2023): Jurnal Serina Abdimas
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jsa.v1i1.23939

Abstract

Blockchain is one of the technologies that is said to be the future technology in the Industry 4.0 era. High school students need to get basic knowledge and foster interest in Blockchain technology. Through this activity, students will be trained to create general election applications using blockchain technology using computers, blockchain servers and microcontrollers. The Santo Laurensia School wants training that is applicable to its students. Therefore, the school asked the Electrical Engineering Study Program to be able to hold training related to microcontrollers. The training held is hands-on. Students will be given instructions for assembling the microcontroller module as well as programming for the application of blockchain technology so that it can be used as a class leader selection system. This activity will be held preceded by a pre-test to determine students' knowledge, and ends with a post-test to determine the progress of students towards the material after the training is carried out. In this training, students will produce a microcontroller module. This module will be distributed to be assembled by students. Students will also do programming of the module. Thus, students will be able to produce a system for conducting general elections. What students will learn is divided into three parts, namely: (1) Assembling the microcontroller, (2) Programming the microcontroller, and (3) Setting the blockchain. The training was carried out directly at the Santo Laurensia school during school activity hours on Monday. Students will be given a theoretical explanation then given training in relation to assembly and programming. Blockchain settings will also be provided to provide students with a comprehensive overview so that students understand how to build blockchain applications thoroughly. Blockchain merupakan salah satu teknologi yang disebutkan akan menjadi teknologi masa depan di era Industri 4.0. Siswa SMA perlu mendapatkan pembekalan pengetahuan dasar serta menumbuhkan peminatan terhadap teknologi Blockchain. Melalui kegiatan ini, siswa akan dilatih untuk membuat aplikasi Pemilihan Umum yang menggunakan teknologi blockchain dengan menggunakan komputer, server blockchain dan mikrokontroler.Sekolah Santo Laurensia menginginkan adanya pelatihan yang bersifat aplikatif kepada siswanya. Oleh karena itu, pihak sekolah meminta kepada Prodi Teknik Elektro untuk dapat mengadakan pelatihan terkait mikrokontroler. Pelatihan yang diadakan bersifat hands-on. Siswa akan diberikan instruksi untuk melakukan perakitan modul mikrokontroler juga pemrograman untuk penerapan teknologi blockchain agar dapat dimanfaatkan untuk sebagai sistem pemilihan ketua kelas.Kegiatan ini akan diadakan didahului dengan pre-test untuk mengetahui pengetahuan siswa, dan diakhiri dengan post-test untuk mengetahui kemajuan siswa terhadap materi setelah pelatihan dilakukan. Dalam pelatihan ini, siswa akan menghasilkan modul mikrokontroler. Modul ini akan didistribusikan untuk dirakit oleh siswa. Siswa juga akan melakukan pemrograman modul tersebut. Dengan demikian, siswa akan mampu menghasilkan sistem untuk melakukan pemilihan umum. Hal yang akan dipelajari oleh siswa dibagi menjadi tiga bagian, yaitu: (1) Perakitan mikrokontroler, (2) Pemrograman mikrokontroler, dan (3) Pengaturan blockchain. Pelatihan dilakukan langsung di sekolah Santo Laurensia pada jam kegiatan sekolah pada hari Senin. Siswa akan diberikan penjelasan secara teoritis kemudian diberikan pelatihan dalam kaitannya dengan perakitan dan pemrograman. Pengaturan blockchain akan diberikan juga untuk memberikan gambaran menyeluruh bagi siswa sehingga siswa memahami cara membangun aplikasi blockchain secara menyeluruh.