Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Arduino-Based Automatic Rice Vending Device Hugeng, Hugeng; Yapito, Mikael Christian; Suraidi
Jetri : Jurnal Ilmiah Teknik Elektro Vol. 21 No. 2 (2024): Jetri, Volume 21 , Nomor 2, Februari 2024
Publisher : Website

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/jetri.v21i2.18969

Abstract

Indonesian rice shops carry out the weighing process manually and in-a-hurry, so that it often makes the weighing incorrect. The built vending device can work automatically in weighing rice. It can weigh 2 types of rice and sold per kilogram. It consists of a processor module, input module, output valve drive module, indicator module and limit switch module. The processing module uses Arduino Nano; input module uses a push button that is used to select the type of rice. The output valve drive module uses a servo motor that functions to move the output channel valve so that the rice can come out of the container. The indicator module uses a buzzer that functions to provide information if there is little rice left in the storage tank. The limit switch module functions to detect rice cans on the rice output valve and functions as a reset button. If there is little rice left in the storage can, it is necessary to replenish the rice stock. The outgoing rice storage can has a capacity of one kg of rice. The built automatic system can increase efficiency in selling rice and productivity of the seller. The designed device does not use weight sensors or scales, however it has a difference in rice weight that is no more than 15 grams.
PERANCANGAN SISTEM PENGENDALI ON/OFF STOP KONTAK LISTRIK DENGAN MENGGUNAKAN ANDROID Suraidi
TESLA: Jurnal Teknik Elektro Vol 25 No 2 (2023): TESLA: Jurnal Teknik Elektro
Publisher : Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/tesla.v25i2.27065

Abstract

This research creates a system to control the On/Off electric socket using Android as a controller. The system uses a bluetooth connection as communication between the controller and the system. System application for 6 electrical sockets that can be controlled on / off. Sockets are used to supply electrical power from electrical equipment which can be in the form of lamps, fans, and so on with a maximum power of 2000 watts for each socket. The system uses the Arduino nano microcontroller as the system controller, the HC05 bluetooth module, the relay module and programming using the Arduino IDE (Integrated Development Environment), as well as applications on Android. Applications on Android use applications that are already available in PlayStore. Module testing consists of testing the Arduino Nano module, relay module, Bluetooth module, installing the Android application, and testing the entire system. Testing the Arduino Nano module using the Blink program to turn on and off the Arduino Nano onboard LED based on the delay given. Testing the relay module by giving high and low data, then seeing the reaction of the relay. Testing applications by installing on android. Testing the Bluetooth module by connecting the Arduino Nano module and using the Android application to connect to the system and turn it on and off based on the function of the application. The test results for each module went well. This test is to determine the characteristics of each module, useful for combining all modules into one system. Testing the system by combining the Bluetooth module, the Arduino Nano module, 6 relay modules and 6 sockets, a connection is made between the system and Android, then pressing the button function in the application to turn on the light on the socket. System testing works well, according to the initial design. This research made a prototype of the system in question to make it easier to understand the form of the overall system overview. ABSTRAK:Penelitian ini membuat sebuah sistem untuk mengendalikan On/Off stop kontak listrik dengan menggunakan android sebagai alat pengendali. Sistem menggunakan koneksi bluetooth sebagai komunikasi antara alat pengontrol dengan sistem. Aplikasi sistem untuk 6 buah stop kontak listrik yang dapat dikendalikan On/Off. Stop kontak digunakan untuk memenuhi daya listrik dari peralatan listrik yang dapat berupa lampu, kipas angin, dan sebagainya dengan maksimum daya 2000 watt untuk setiap stop kontak. Sistem menggunakan mikrokontroler Arduino nano sebagai pengendali sistem, modul bluetooth HC05, modul relay dan pemrograman dengan menggunakan arduino IDE (Integrated Development Environment), serta aplikasi pada android. Aplikasi pada android menggunakan aplikasi yang sudah tersedia di playstore. Pengujian modul terdiri dari pengujian modul arduino nano, modul relay, modul Bluetooth, install aplikasi android, dan pengujian sistem keseluruhan. Pengujian modul arduino nano dengan menggunakan program blink untuk menyalakan dan mematikan lampu led onboard arduino nano berdasarkan delay yang diberikan. Pengujian modul relay dengan diberikan data high dan low, kemudian melihat reaksi dari relay tersebut. Pengujian aplikasi dengan meng-install pada android. Pengujian modul Bluetooth dengan menghubungkan modul arduino nano serta menggunakan aplikasi android untuk melakukan koneksi dengan sistem serta menyalakan dan mematikan berdasarkan fungsi dari aplikasi. Hasil pengujian tiap modul berjalan dengan baik. Pengujian ini untuk mengetahui karakteristik tiap modul, berguna untuk penggabungan seluruh modul menjadi satu sistem. Pengujian sistem dengan menggabungkan modul Bluetooth, modul arduino nano, 6 buah modul relay serta 6 buah stop kontak, dilakukan koneksi antara sistem dan android, lalu ditekan fungsi button pada aplikasi untuk menyalakan lampu pada stop kontak. Sistem bekerja dengan baik, sesuai dengan rancangan awal. Penelitian ini dibuat purwarupa dari sistem yang dimaksud agar lebih mudah untuk dimengerti bentuk gambaran sistem secara keseluruhan
PEMANTAUAN TEMPERATUR PADA INKUBATOR EUBLEPHARIS MACULARIUS (LEOPARD GECKO) BERBASIS ZIGBEE Wulandari, Meirista; Adrianto, Christopher Calvin; Hugeng; Suraidi
TESLA: Jurnal Teknik Elektro Vol 25 No 2 (2023): TESLA: Jurnal Teknik Elektro
Publisher : Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/tesla.v25i2.27371

Abstract

One type of reptile that is currently developing is the Eublepharis Macularius or better known as the Leopard Gecko. Leopard Gecko is a tame reptile class animal that has a unique pattern on the outer skin of its body. The size of this animal is also not too big but also not too small, around 24 - 27 cm. The breeding of this animal is one of the interesting things to study because the sex of the Leopard Gecko can be influenced through the temperature setting of the egg incubator. Engineering the Leopard Gecko incubator for temperature is one of the interesting implementations of electrical engineering to enliven the Leopard Gecko industry. A simple plastic container can be engineered as a means of monitoring and controlling the temperature of the Leopard Gecko incubator by wireless Xbee. By controlling the temperature of the incubator, the sex of the Leopard Gecko eggs can be monitored. A certain temperature can determine the sex tendency of the Leopard Gecko. A temperature of 26°C can hatch female Leopard Gecko eggs, while a temperature of 32°C can hatch male Leopard Gecko eggs.  Some electronic equipment that can be used are such as temperature sensors, microcontrollers, ZigBee, relays, incandescent lamps, and monitors. With this set of electronic equipment, the temperature in the incubator can be monitored and controlled wirelessly. Translated with DeepL.com (free version) ABSTRAK Salah satu hewan jenis reptil yang sedang berkembang saat ini adalah Eublepharis Macularius atau yang lebih dikenal dengan Leopard Gecko. Leopard Gecko merupakan hewan berkelas reptil yang jinak dan mempunyai corak yang unik pada kulit luar tubuhnya. Ukuran hewan ini juga tidak terlalu besar namun juga tidak terlalu kecil, sekitar 24 – 27 cm. Perkembangbiakan hewan ini merupakan salah satu hal yang menarik untuk diteliti karena jenis kelamin dari Leopard Gecko dapat dipengaruhi melalui pengaturan temperatur dari inkubator telurnya. Rekayasa inkubator Leopard Gecko terhadap temperatur merupakan salah satu implementasi bidang teknik elektro yang menarik untuk menyemarakan perindustrian Leopard Gecko. Kontainer plastik sederhana pun dapat direkayasa sebagai alat pemantauan dan pengendalian temperatur inkubator Leopard Gecko secara nirkabel Xbee. Dengan dikendalikannya temperatur pada inkubator, jenis kelamin hasil penetasan telur Leopard Gecko dapat dipantau. Temperatur tertentu dapat menentukan kecenderungan jenis kelamin dari Leopard Gecko tersebut. Temperatur 26oC dapat menetaskan telur Leopard Gecko berjenis kelamin betina, sedangkan pada temperatur 32oC dapat menetaskan telur Leopard Gecko berjenis kelamin jantan.  Beberapa peralatan elektronika yang dapat digunakan adalah seperti sensor suhu, mikrokontroler, ZigBee, relay, lampu pijar, dan monitor. Dengan rangkaian peralatan elektronika tersebut, temperatur pada inkubator dapat dipantau dan dikendalikan secara nirkabel pada rentang suhu 32,00oC - 32,50oC. Hal ini dilakukan untuk mengupayakan didapatkannya hasil penetasan telur Leopard Gecko berjenis kelamin jantan.
PALM VEIN RECOGNITION USING RASPBERRY PI: A VASCULAR BIOMETRICS APPROACH Wulandari, ST., M.Eng, Meirista; Suraidi
TESLA: Jurnal Teknik Elektro Vol 26 No 1 (2024): TESLA: Jurnal Teknik Elektro
Publisher : Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/tesla.v26i1.32784

Abstract

Vein-based biometrics is an identification technology that uses unique vein patterns to enhance security, offering higher safety than other biometric methods like fingerprints and facial recognition. The main challenge in vein recognition lies in capturing clear images and efficiently processing data. This study develops a biometric system prototype using the Raspberry Pi NoIR Camera and Raspberry Pi 5 for biometric data capture and processing. The Raspberry Pi NoIR Camera captures vein patterns in the infrared spectrum, which is effective for revealing vein patterns not visible under normal light. The Raspberry Pi 5 functions as a processor running image processing algorithms and Convolutional Neural Networks (CNN) for feature extraction and palm vein pattern recognition. The image enhancement methods applied include histogram equalization and Contrast Limited Adaptive Histogram Equalization (CLAHE). The results show that CLAHE provides optimal contrast enhancement, achieving a classification accuracy of 90.00%. The precision, recall, and F1-score values for CLAHE are 0.93, 0.90, and 0.90, respectively, outperforming histogram equalization and no enhancement. Thus, CLAHE proves to be an effective method for improving vein image quality and the accuracy of the biometric system. The use of Raspberry Pi makes the system portable, power-efficient, and cost-effective for security applications. Overall, CLAHE delivers the best performance in enhancing vein-based biometric identification Abstrak Biometrik berbasis pembuluh darah adalah teknologi identifikasi yang menggunakan pola pembuluh darah unik untuk meningkatkan keamanan, dibandingkan dengan biometrik lainnya seperti sidik jari dan pengenalan wajah. Kendala utama pada pengenalan pembuluh darah adalah pengambilan citra yang jelas dan pengolahan data yang efisien. Penelitian ini mengembangkan prototipe sistem biometrik menggunakan Raspberry Pi NoIR Camera dan Raspberry Pi 5 untuk pengambilan dan pemrosesan data biometrik. Raspberry Pi NoIR Camera menangkap pola pembuluh darah dalam spektrum inframerah, yang efektif untuk mengungkapkan pola pembuluh darah yang tidak terlihat dengan cahaya tampak. Raspberry Pi 5 berfungsi untuk menjalankan algoritma pengolahan citra dan Convolutional Neural Network (CNN) untuk ekstraksi fitur dan pengenalan pola pembuluh darah telapak tangan. Metode peningkatan citra yang diterapkan adalah ekualisasi histogram dan Contrast Limited Adaptive Histogram Equalization (CLAHE). Hasil penelitian menunjukkan CLAHE memberikan peningkatan kontras yang optimal, menghasilkan akurasi klasifikasi sebesar 90,00%. Nilai precision, recall, dan F1-score untuk CLAHE adalah 0,93, 0,90, dan 0,90, yang lebih tinggi dibandingkan dengan ekualisasi histogram dan tanpa peningkatan citra. Dengan demikian, CLAHE terbukti efektif dalam meningkatkan kualitas citra pembuluh darah dan akurasi sistem biometrik. Penggunaan Raspberry Pi menjadikan sistem ini portabel, hemat daya, dan terjangkau untuk aplikasi keamanan. Secara keseluruhan, CLAHE memberikan performa terbaik dalam meningkatkan identifikasi biometrik berbasis pembuluh darah.  
Sistem Prediksi Pergerakan Harga Valuta Asing Menggunakan Kecerdasan Buatan Metode SARSA Reinard, Vinsensius; Fat, Joni; Suraidi
ELECTRON Jurnal Ilmiah Teknik Elektro Vol 5 No 1: Jurnal Electron, Mei 2024
Publisher : Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33019/electron.v5i1.88

Abstract

Pada era modern komputer dimanfaatkan untuk melakukan komputasi kecepatan tinggi. Tidak terhindar pasar valuta asing juga mengalami transisi tersebut. Sistem yang dibuat menggunakan kecerdasan buatan metode state action reward state action (SARSA) yang memprediksi dengan tepat 52% atau lebih sesuai dengan metode evaluasi. Evaluasi keberhasilan prediksi dilakukan dengan membandingkan prediksi pada state  dan state . State didefinisikan menjadi 3. State 3 adalah harga > sma+k, state 2 adalah sma+k < harga < sma-k, dan state 1 adalah harga < sma-k. Variabel sma adalah rata-rata 200 harga closed terakhir dari periode waktu 5 menit. Konstanta k bernilai 0.0005. Sistem menggunakan bahasa pemrograman Python dan terhubung ke pasar valuta asing. Pengujian dilakukan pada 2023-11-10 22:05:00 sampai 2023-11-18 06:55:00. Metode uji yang digunakan adalah metode forward testing. Forward testing adalah sistem uji menggunakan data live market. Metode kecerdasan buatan SARSA memprediksi dengan rata-rata keberhasilan 63.08% pada sampel data EUR/USD, GBP/USD, USD/CAD, USD/CHF, AUD/USD, dan USD/JPY. Prediksi berhasil paling tinggi adalah pasangan USD/CHF dengan tingkat keberhasilan 72.39%, sedangkan yang paling rendah pada GBP/USD dengan tingkat keberhasilan 59.66%. Sistem prediksi yang dibuat berkemampuan untuk aktif ketika pasar valas aktif. Sistem memprediksi dengan mengeluarkan state selanjutnya.
PELATIHAN PHOTOSHOP DALAM PENGOLAHAN DATA GAMBAR UNTUK PEMBUATAN FLYER DI SMA TARSISIUS II JAKARTA Wulandari, Meirista; Sembiring, Julius; Suraidi
Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia Vol. 6 No. 3 (2023): Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jbmi.v6i3.26546

Abstract

Extracurricular is an extra activity that is held by schools. It is an opportunity for students to develop themselvesoutside of the academic field. Opportunities for self-development are provided so that students can have the skills toenter the world of work. Various extracurricular activities are provided by the school in various fields such assports, arts and technology. One area of skills that combines art and technology is processing two-dimensionalimage data using Adobe Photoshop computer software. Photoshop software is software that facilitates users to becreative in presenting data in two dimensions such as images, posters and so on. Creation of data in images is verynecessary, especially in today's digital world with the proliferation of image-based social media. Various messagescan be conveyed through visible images. Images with good visualization can increase the reader's attention, it ishoped that the message conveyed can be well received and understood. The aim of this activity is to visualize a gooddesign using Adobe Photoshop software skills. An example of processing this data is making flyers. When making aflyer, the theme and colors used need to be adjusted to the purpose of making the flyer. The themes and contentsincluded in the flyer contain interesting information from senior high school, SMA Tarsisius II. The results of thisactivity were 15 examples of flyers from extracurricular activity participants. The flyer design extracurricularactivity is quite easy to be understand. This is shown by the quite high value of answer number 3, with the totalnumber of value is 55.6%. ABSTRAK: Kegiatan Ekstrakurikuler yang diadakan sekolah merupakan suatu kesempatan bagi para siswa dan siswi untukmengembangkan diri di luar bidang akademik. Kesempatan mengembangkan diri diberikan agar para siswa dansiswi dapat mempunyai bekal ketrampilan dalam memasuki dunia pekerjaan. Berbagai kegiatan ekstrakurikulerdisediakan oleh sekolah dalam berbagai bidang seperti dalam bidang olahraga, seni dan teknologi. Salah satubidang keterampilan yang memadukan antara seni dan teknologi adalah pengolahan data gambar dua dimensimenggunakan perangkat lunak komputer adobe photoshop. Software photoshop merupakan perangkat lunak yangmemfasilitasi pengguna untuk berkreasi terhadap penyajian data dalam dua dimensi seperti gambar, poster dansebagainya. Kreasi terhadap suatu data dalam gambar sangat diperlukan terutama dunia digital sekarang inidengan semaraknya media sosial berbasis gambar. Berbagai pesan dapat disampaikan melalui gambar yangterlihat. Gambar dengan visualisasi yang baik dapat meningkatkan perhatian pembaca, diharapkan pesan yangdisampaikan dapat diterima dengan baik dan dimengerti. Tujuan kegiatan ini adalah memvisualisasikan hasildesain yang baik dengan keterampilan software adobe photoshop. Sebagai contoh dalam pengolahan data iniadalah pembuatan flyer. Dalam pembuatan flyer, tema dan warna yang digunakan perlu disesuaikan dengan tujuanpembuatan flyer. Tema dan isi yang dicantumkan dalam flyer mengandung informasi menarik dari sekolah SMATarsisius II. Hasil dari kegiatan pengabdian ini adalah 15 karya contoh flyer dari peserta kegiatan ekskul. Pelatihandesain flyer yang disampaikan cukup mudah dipahami. Hal ini ditunjukkan dengan cukup tingginya nilai jawabanangka 3 yaitu 55,6%.
PELATIHAN DESAIN KEMEJA PDL UNTUK KARYAWAN MUDA SEBAGAI TAMBAHAN KEAHLIAN Suraidi
Jurnal Serina Abdimas Vol 1 No 4 (2023): Jurnal Serina Abdimas
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jsa.v1i4.28318

Abstract

ABSTRACT This training is to increase skills for young employees who have just graduated from college or who are currently working or who are unemployed, where these skills do not require attending lectures at college, the skills provided are in the form of designing PDL work clothes and editing photos with cartoon effects. One of the partners' problems is the lack of human resources to teach these skills. This training was agreed with the KKMK management who collaborated with the PKM team. Training to learn skills in designing PDL work clothes and editing images that can be applied to t-shirts. The training was divided into 2 sessions with 2 different materials and was attended by 8 participants. The training was carried out in a multi-purpose room, with each participant bringing equipment in the form of a laptop with Adobe Photoshop software installed. The version used in the software is Adobe Photoshop 2020. Training in making photo edits with cartoon effects and PDL shirt designs. Training materials in the form of design steps or design tutorials in pdf form. The training material consists of the basics of how to design images with cartoon effects and PDL clothing designs. The results of the training can vary and the best designs will be printed from the participants. The final result of this training was that all participants were able to produce clothing designs which were then selected to be printed and made into PDL clothing. ABSTRAK Pelatihan ini untuk menambah keahlian bagi karyawan muda yang baru lulus kuliah atau yang sedang bekerja maupun yang dalam kondisi tidak ada pekerjaan, dimana keahlian ini tidak perlu mengikuti perkuliahan di bangku kuliah, keahlian yang diberikan berupa cara mendesain baju kerja PDL dan mengedit foto dengan efek kartun. Permasalahan mitra salah satu terbentur dengan SDM yang kurang sebagai pengajar keahlian tersebut. Pelatihan ini disepakati dengan pengurus KKMK yang bekerjasama dengan tim PKM. Pelatihan untuk mempelajari keahlian mendesain baju kerja PDL dan edit gambar yang dapat diaplikasikan pada baju kaos. Pelatihan di bagi dalam 2 sesi dengan 2 materi yang berbeda dan dihadiri oleh 8 orang peserta. Pelatihan dilakukan dalam ruang serba guna, dengan masing-masing peserta membawa perlengkapan berupa laptop yang sudah terpasang software adobe photoshop. Versi yang digunakan pada software yaitu adobe photoshop 2020. Pelatihan membuat edit photo dengan efek kartun dan desain baju kemeja PDL. Materi pelatihan dalam bentuk langkah-langkah mendesain atau tutorial mendesain dalam bentuk pdf. Materi pelatihan berupa dasar cara mendesain gambar dengan efek kartun dan desain baju PDL. Hasil pelatihan dapat bervariasi dan dipilih dari peserta hasil desain terbaik yang akan dicetak. Hasil akhir dari pelatihan ini yaitu semua peserta mampu menghasilkan desain baju yang kemudian di pilih salah satu untuk di cetak dan dibuat baju PDL.
PELATIHAN DESAIN PEMBUATAN ID CARD UNTUK KEGIATAN EKSTRA KURIKULER PHOTOSHOP BAGI SISWA SMA TARSISIUS 2 JAKARTA Suraidi
Jurnal Serina Abdimas Vol 2 No 3 (2024): Jurnal Serina Abdimas
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jsa.v2i3.32019

Abstract

This activity is in partnership with SMA Tarsisius 2 Jakarta which is located in Batusari, West Jakarta. Mitra has regular activities, namely extra-curricular school activities, one of which is photoshop training. The school did not have the human resources to teach this activity, and asked for help from the Untar PKM team. The solution given was to agree to become a teacher for Photoshop training activities in extra-curricular school subjects. The method used is direct practice in designing several products, such as posters, flyers, t-shirts, Tumblrs, ID cards. This training is to design an ID card that will be used for identification in photoshop extra-curricular activities in the even semester of 2023-2024. The training material starts from explaining each step to completing the design, and if there are modifications to the ID card design, it depends on the creativity of each participant and the results of the printed design. The training was attended by 18 students and the activities were carried out in a computer laboratory room, with each participant using a school computer that had Adobe Photoshop CS5 version installed. The final result of this training is that each participant's design is printed and given to the student ABSTRAK Kegiatan ini bermitra dengan SMA Tarsisius 2 Jakarta yang terletak di Batusari Jakarta Barat. Mitra mempunyai kegiatan rutin yaitu kegiatan ektra kurikuler sekolah, yang salah satunya adalah pelatihan photoshop. Pihak sekolah tidak mempunyai SDM untuk mengajar kegiatan ini, dan meminta bantuan tim PKM Untar. Solusi yang diberikan yaitu menyanggupi menjadi pengajar untuk kegiatan pelatihan photoshop pada mata pelajaran ektra kurikuler sekolah. Metode yang dilakukan yaitu praktek langsung mendesain beberapa produk, seperti poster, flyer, kaos, tumblr, ID card. Pelatihan ini untuk membuat desain sebuah ID card yang digunakan untuk tanda pengenal pada kegiatan ektra kurikuler photoshop pada semester genap tahun 2023-2024. Materi pelatihan di mulai dari penjelasan setiap langkah sampai selesai pembuatan desain, dan bila ada modifikasi desain ID card ini, tergantung dari kreativitas masing-masing peserta dan hasil desain dicetak. Pelatihan dihadiri oleh 18 orang siswa dengan ruang kegiatan dilakukan dalam ruang laboratorium komputer, dengan masing-masing peserta menggunakan komputer sekolah yang sudah di pasang software adobe photoshop versi CS5. Hasil akhir dari pelatihan ini yaitu hasil desain setiap peserta dicetak, dan diberikan kepada para siswa.
DESAIN GAMBAR KAOS KEGIATAN PELATIHAN DENGAN PHOTOSHOP BAGI SISWA SMA TARSISIUS II Wulandari, Meirista; Suraidi
Jurnal Serina Abdimas Vol 2 No 3 (2024): Jurnal Serina Abdimas
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jsa.v2i3.32195

Abstract

T-shirts are souvenirs that are frequently acquired by taking part in particular events or activities. Typically, souvenir t-shirts feature pictures or logos that explain the events being held. The majority of people think that designs on t-shirts meant to serve as souvenirs have the power to draw attention and evoke strong feelings related to the events they take part in. T-shirts can be used as a medium in promotions which attract people’s attention to these events. In order for t-shirts to be worn with pride and in style, innovative designs are crucial as well. Soft files of t-shirt image designs can be designed using Adobe Photoshop, a computer program that supports digital image processing. Someone who knows the way to deploy it may create a visually appealing t-shirt design that complements the activity's theme. In order to enhance the quality of the images used in t-shirt designs, high school students are going to learn how to use Adobe Photoshop to customize colors, insert and position images, deal with letters, and sharpen contrast. Through Adobe Photoshop training, it is hoped that high school students can increase their creativity and artistic expression in two-dimensional image media. The aim of this training is to create innovative and creative t-shirt designs for training activities, as well as improving the graphic design skills of high school students. The results of the training showed that students succeeded in creating t-shirt designs that were informative and attracted attention about the training activities. This is demonstrated by the success of printing t-shirts in terms of training activities. With thorough materials and interactive training techniques, this training can go smoothly. ABSTRAK Kaos merupakan souvenir yang sering didapatkan ketika mengikutri suatu kegiatan atau event tertentu. Kaos souvenir biasanya memiliki gambar atau logo yang menggambarkan tentang kegiatan yang dilakukan. Sebagian besar orang meyakini bahwa desain pada kaos souvenir memiliki kemampuan untuk menarik perhatian dan meninggalkan kesan yang mendalam tentang kegiatan yang diikuti. Dalam promosi, kaos dapat digunakan sebagai media untuk mempromosikan kegiatan tersebut. Agar kaos dapat menjadi pakaian yang dipakai dengan bangga dan sesuai fashion, desain yang kreatif juga diperlukan. Adobe Photoshop, program komputer yang mendukung pengolahan gambar digital, dapat digunakan untuk mendesain soft file dari desain gambar kaos. Dengan memahami cara menggunakannya, seseorang dapat membuat desain kaos yang menarik dan sesuai dengan tema kegiatan. Tujuan dari pelatihan penggunaan Adobe Photoshop ini adalah untuk mengajarkan kepada para siswa SMA cara mengubah warna, menyisipkan dan meletakkan gambar, menggunakan huruf, dan mempertajam kontras untuk meningkatkan kualitas gambar yang digunakan dalam desain kaos. Melalui pelatihan Adobe Photoshop, diharapkan siswa sekolah menengah atas dapat meningkatkan kreativitas dan ekspresi jiwa seni mereka dalam media gambar dua dimensi. Tujuan pelatihan ini adalah untuk membuat desain kaos yang inovatif dan kreatif untuk kegiatan pelatihan, serta meningkatkan kemampuan desain grafis siswa SMA. Hasil pelatihan menunjukkan bahwa siswa berhasil membuat desain kaos yang informatif dan menarik perhatian tentang kegiatan pelatihan. Hal ini ditunjukkan dengan berhasilnya mencetak kaos kegiatan pelatihan. Pelatihan ini dapat berlangsung dengan baik dengan materi yang komprehensif dan metode pelatihan interaktif.
PELATIHAN AWAL DESAIN KARTU IDENTITAS DI SMA TARSISIUS II JAKARTA MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK ADOBE PHOTOSHOP Wulandari, Meirista; Suraidi
Jurnal Serina Abdimas Vol 3 No 1 (2025): Jurnal Serina Abdimas
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jsa.v3i1.33829

Abstract

Through learning the capabilities of Adobe Photoshop, the identity card design course aims to present high shchool students basic graphic design expertise and an appreciation for the significance of well-crafted design elements. Design concepts such as readability, simplicity, and the use of colors that compliment the institution's or school's identity are presented to the participants. The fundamental features of Adobe Photoshop, like crop, resize, and layers—all crucial for photo editing—are taught to participants via engaging and hands-on materials. Furthermore emphasized in this training is the significance of eye-catching visual components that can improve the identity card's appeal, such as logos and original graphics. It is possible to enhance the card's utility in daily tasks by adding extra features like barcodes and QR codes. The questionnaire distributed provides insights into participants' responses, showing an increase in their confidence in using the software and understanding of good design. The conclusion of this training is that with the right teaching methods and hands-on practice, participants can develop applicable design skills. This initial training will be continued and developed so that participants can immediately apply it to create functional and appealing identity cards. ABSTRAK Pelatihan desain kartu identitas menggunakan Adobe Photoshop bertujuan untuk memberikan keterampilan kepada siswa SMA dalam desain grafis serta pemahaman tentang pentingnya elemen desain yang efektif. Peserta diperkenalkan pada prinsip-prinsip desain yang mencakup kesederhanaan, keterbacaan, dan penggunaan warna yang mencerminkan identitas sekolah atau institusi. Melalui materi yang interaktif dan praktis, peserta belajar menggunakan fungsi dasar Adobe Photoshop, seperti crop, resize, dan layer, yang esensial dalam pengeditan foto. Selain itu, pelatihan ini juga menekankan pentingnya elemen visual yang menarik, seperti logo dan grafik unik, yang dapat meningkatkan daya tarik kartu identitas. Fitur tambahan seperti barcode dan QR code diajarkan untuk menambah fungsionalitas kartu dalam kegiatan sehari-hari. Kuesioner yang dibagikan memberikan wawasan mengenai tanggapan peserta, menunjukkan peningkatan kepercayaan diri para peserta dalam menggunakan software serta pemahaman tentang desain yang baik. Kesimpulan dari pelatihan ini adalah bahwa dengan metode pengajaran yang tepat dan praktik langsung, peserta dapat mengembangkan keterampilan desain yang aplikatif. Pelatihan awal ini selanjutnya dilanjutkan dan dikembangkan agar langsung dapat dipraktikan menjadi hasil kartu identitas yang dapat digunakan.