Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

MAKNA TANDA PERIFRASA DALAM NOVEL TALIJIWO DAN SENANDUNG TALIJIWO KAJIAN EUFEMISME Muhammad Bahruddin; Setyo Yuwana Sudikan; Tengsoe Tjahjono
Jurnal Education and Development Vol 9 No 1 (2021): Vol.9.No.1.2021
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (180.954 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah menemukan makna tanda perifrasa dalam novel Talijiwo dan Senandung Talijiwo karya Sujiwo Tejo. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan studi pustaka kemudian dianalisis dengan teknik deskriptif analitis yang mendalam. Hasil penelitian ini menunjukkan perifrasa dalam novel Talijiwo dan Senandung Talijiwo karya Sujiwo Tejo yang digunakan dalam mengkritik pemerintahan di negara indonesia banyak terdapat penggunaan perifrasa yang dirasa memiliki makna tanda yang lebih halus yang dimana bertentangan dengan karakter pengarang yang banyak menggunakan sikap terbuka dan berani berterus terang dalam mengkkritik pemerintah akan tetapi dalam dua novel tersebut banyak menggunakan makna tanda perifrasa.
EKSPRESI ESTETIK DALAM LAKON BANJARAN CAKIL OLEH DALANG KI PURBO ASMORO KAJIAN ETNOPRAGMASTILISTIKA Darmawan .; Setyo Yuwana Sudikan; Setijawan .
Jurnal Education and Development Vol 9 No 2 (2021): Vol.9.No.2.2021
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (465.594 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah menemukan ekspresi estetik dalam lakon Banjaran Cakil oleh Dalang Ki Purbo Asmoro. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskrispsi kwalitatif. Teknik analisis data menggunakan teori hermenuetik dan agih. Lakon Banjaran Cakil yang dipentaskan oleh Ki Purbo Asmoro terdapat perilaku komunikasi yang terjadi dalam masarakat dan pola tuturan yang dipengaruhi oleh konteks yang terjadi pada saat itu. Perilaku komunikasi yang terdapat dalam lakon Banjaran Cakil dipengaruhi oleh setting, participant, act, key, instrument, norms dan genre. Komunikasi yang dihasilkan dalam lakon Banjaran Cakil berupa suluk, antawacana, gendhing, keprakan, dhodhogan kothak, sabetan dan sindhenan yang berupa tindak tutur yang diekspresikan dalam lakon Banjaran Cakil. Bentuk ekspresi estetik pada lakon Banjaran Cakil tersebut diejawantahkan menggunakan basa rinengga, unen-unen,sabetan untuk menghasilkan nilai etik dan estetik.