Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

PENGARUH EDUKASI MP-ASI TERHADAP KESIAPAN IBU DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN GIZI BAYI USIA 6 BULAN SAMPAI 24 BULAN Ni Kadek Sriasih; Ni Made Sri Rahyani
Menara Medika Vol 3, No 2 (2021): Vol 3 No 2 Maret 2021
Publisher : Menara Medika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/mm.v3i2.2455

Abstract

Pendahuluan: Pemberian nutrisi yang tepat tentu akan berdampak pada perkembangan dan pertumbuhan bayi yang optimal. Mulai usia 6 bulan bayi membutuhkan asupan nutrisi yang lebih, sehingga perlu mendapat perhatian khusus dalam pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh pemberian edukasi MP-ASI terhadap kesiapan ibu dalam pemenuhan nutrisi pada bayi usia 6-24 bulan. Metodologi: Penelitian ini menggunakan metode pra experiment one group pre post test. Teknik pengambilan sampel adalah total sampling yang berjumlah 15 orang. Pengumpulan data menggunakan kuesioner yang telah dilakukan uji content validity. Hasil: Uji Wilcoxon digunakan dalam analisa data dengan hasil nilai p value 0,001
GAMBARAN KUALITAS TIDUR PADA ANAK USIA SEKOLAH DI MASA PANDEMI COVID-19 Ni Kadek Sriasih; Ni Made Sri Rahyanti
Menara Medika Vol 4, No 2 (2022): VOL 4 NO 2 MARET 2022
Publisher : Menara Medika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/mm.v4i2.3187

Abstract

Latar Belakang: Tidur adalah salah satu kebutuhan dasar manusia yang berfungsi mengembalikan kondisi tubuh. Bagi anak-anak tidur menjadi hal yang sangat penting untuk kesehatan fisik dan mental, karena mereka berada pada fase pertumbuhan dan perkembangan. Kebutuhan tidur yang cukup dan berkualitas dapat meningkatkan kualitas hidup anak, memori, semangat belajar, konsentrasi, dan perilaku. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kualitas tidur anak usia sekolah di masa pandemi COVID 19. Metode: Rancangan penelitian ini adalah descriptive cross sectional. Penelitian ini adalah penelitian daring yang dilaksanakan dari tanggal Pebruari-Maret 2021 dengan jumlah 202 responden anak usia sekolah berasal dari sembilan kabupaten di Propinsi Bali. Hasil: dari 202 responden sebanyak 128 responden (63,4%) mengalami gangguan pola tidur selama pandemi COVID-19. Kesimpulan: Kondisi pandemi dapat berdampak pada tidur anak, sehingga jika tidak tertangani dapat menimbulkan masalah kesehatan pada anak. Oleh karena itu, dibutuhkan dukungan dari orang tua dalam memfasilitasi tidur anak yang berkualitas.
Pengembangan sistem pengelolaan alat kesehatan pada ruang perawatan berbasis teknologi informasi di RSUD Sanjiwani, Gianyar tahun 2021 Ni Made Milapastiniari; I Gede Putu Darma Suyasa; I Ketut Alit Adianta; Ni Kadek Sriasih
Intisari Sains Medis Vol. 12 No. 3 (2021): (Available online: 1 December 2021)
Publisher : DiscoverSys Inc.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (753.386 KB) | DOI: 10.15562/ism.v12i3.1106

Abstract

Background: Health equipment is one of the important factors in the implementation of health services. An increase in the number and types of medical equipment requires a good management system, so that the number, condition and presence can be monitored at any time. Currently, there is no system that can facilitate the management of medical devices in the treatment room so that it can be integrated with other units in the hospital. The purpose of this study was to develop an information system for managing medical devices in an appropriate and efficient treatment room based on the managerial functions of the head of the room.Methods: The type of research used is action research where total sampling is done on 29 employees of RSUD Sanjiwani Gianyar This research consists of six stages, namely Focus Group Discussion (FGD), information system design, socialization and testing, evaluation of user satisfaction with information system design, application and evaluation of the real benefits of information systems. Data were analyzed with SPSS version 21 for Windows.Results: There were thirteen themes obtained through Focus Group Discussions (FGD), then the themes obtained were integrated into the designed information system. After conducting socialization and testing, the researchers evaluated user satisfaction with the design of this information system, where 58.6% stated that they were satisfied and 41.4% said they were very satisfied. The application of this information system was carried out for four weeks, and finally an evaluation of the real benefits was carried out. Based on the results of this evaluation, it was found that 51.7% said this system was useful and 48.3% said it was very useful.Conclusion: The development of this medical device management information system is useful to support the task of the head of the room in carrying out the management of medical devices in the treatment room. Latar Belakang: Peralatan kesehatan merupakan salah satu faktor penting dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan. Peningkatan jumlah dan jenis peralatan kesehatan, memerlukan sistem pengelolaan yang baik, sehingga jumlah, kondisi dan keberadaannya dapat dipantau setiap waktu. Saat ini belum tersedia sistem yang dapat memfasilitasi pengelolaan alat kesehatan di ruang perawatan sehinga dapat terintegrasi dengan unit- unit terkait yang ada di rumah sakit. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan sistem informasi pengelolaan alat kesehatan di ruang perawatan yang tepat dan efisien berdasarkan fungsi- fungsi manajerial kepala ruanganMetode: Jenis penelitian yang digunakan  adalah action research dimana pengambilan sampel dilakukan secara total sampling terhadap 29 orang pegawai RSUD Sanjiwani Gianyar Penelitian ini terdiri atas enam tahap yaitu Focus Group Discussion (FGD), perancangan sistem informasi,sosialisasi dan uji coba, evaluasi kepuasan user terhadap rancangan sistem informasi, aplikasi dan evaluasi terhadap manfaat nyata dari sistem informasi. Data dianalisis dengan SPSS versi 21 untuk Windows.Hasil: Terdapat tiga belas tema yang didapatkan melalui Focus Group Discussion (FGD), selanjutnya tema yang didapatkan diintegrasikan kedalam sistem informasi yang dirancang. Setelah dilakukan sosialisasi dan uji coba, peneliti melakukan evaluasi kepuasan user terhadap rancangan sistem informasi ini, dimana didapatkan 58,6% menyatakan puas dan 41,4% menyatakan sangat puas. Pengaplikasian sistem informasi ini dilaksanakan selama empat minggu, dan terakhir dilakukan evaluasi terhadap manfaat nyata. Berdasarkan hasil evaluasi ini, didapatkan bahwa 51,7% menyatakan sistem ini bermanfaat dan 48,3% menyatakan sangat bermanfaat.Kesimpulan: Pengembangan sistem informasi pengelolaan alat kesehatan ini bermanfaat untuk mendukung tugas kepala ruangan dalam melaksanakan pengelolaan alat kesehatan di ruang perawatan. 
PENGARUH PELATIHAN KADER TERHADAP KESIAPAN KADER DALAM PENCEGAHAN STUNTING Ni Made Sri Rahyanti; Ni Kadek Sriasih
Menara Medika Vol 5, No 1 (2022): VOL 5 NO 1 SEPTEMBER 2022
Publisher : Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/mm.v5i1.3492

Abstract

Pendahuluan: Stunting merupakan salah satu gangguan pertumbuhan yang sulit dideteksi di masyarakat dan masih menjadi penanganan utama dalam pembangunan kesehatan. Pembangunan kesehatan memerlukan dukungan dari seluruh masyarakat termasuk kader Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu). Keterlibatan kader dalam pencegahan stunting telah dilaksanakan, namun kesiapan kader dalam mencegah stunting belum diteliti. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh pelatihan kader terhadap kesiapan kader dalam pencegahan stunting. Metode: Penelitian ini menggunakan metode praexperiment one group pre post test. Teknik pengambilan sampel adalah total sampling yangberjumlah 15 orang. Pengumpulan data menggunakan kuesioner kesiapan kader dan lembar observasi pengukuran pertumbuhan anak yang telah dilakukan uji content validity. Hasil: Uji Wilcoxon digunakan dalam analisa data dengan hasil nilai p
Beban Orang Tua dalam Merawat Anak Berkebutuhan Khusus di Bali Anak Agung Istri Wulan Krisnandari; Ni Made Sri Rahyanti; Ni Kadek Sriasih; Ni Made Candra Citra Sari
Malahayati Nursing Journal Vol 5, No 4 (2023): Volume 5 Nomor 4 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v5i4.9585

Abstract

ABSTRACT Children with special needs (ABK) are children who experience limitations both physically, mentally-intellectually, socially, and emotionally. So that these children tend to require special care from their parents. Where this often creates a burden for parents.This research aims to describe the burden on parents as the main caregiver in caring for children with special needs in Bali. The design used in this research is descriptive quantitative with a cross sectional approach. The research was conducted in August-September 2022 at 2 State SLNs in Bali. The inclusion criteria in this study were parents of children with special needs who were active as students at SLB Negeri 1 and SLB Negeri 3 Denpasar. Using purposive sampling method, the sample used was 97 people. The instrument used is the Zarit Burden Interview (ZBI). The data were then analyzed by using descriptive analysis test (frequency and percentage). The results showed that 51.5% of parents had little or no burden, 39.2% had a light-moderate burden, 7.2% had a moderate-severe burden, and 2.1% had a heavy burden in caring for children with needs special. Even though the majority of parents are known to have a minimal burden, efforts are still needed to help ease the burden that parents feel in caring for children with special needs. Keywords: Burden, Parent, Children with Special Needs  ABSTRAK Anak berkebutuhan khusus (ABK) adalah anak yang mengalami keterbatasan baik dari segi fisik, mental-intelektual, sosial, maupun emosional. Sehingga anak-anak ini cenderung memerlukan perawatan khusus dari orang tua. Dimana hal tersebut acapkali menimbulkan adanya beban bagi orang tua. Penelitian ini untuk bertujuan untuk menggambarkan beban orang tua sebagai caregiver utama dalam merawat anak berkebutuhan khusus di Bali. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Penelitian dilakukan pada Agustus-September 2022 di 2 SLB Negeri di Bali. Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah orang tua pada anak berkebutuhan khusus yang tercatat aktif sebagai siswa di SLB Negeri 1 dan SLB Negeri 3 Denpasar.  Menggunakan metode purposive sampling, sampel yang digunakan berjumlah 97 orang. Instrumen yang digunakan adalah Zarit Burden Interview (ZBI). Data kemudian dianalisis dengan uji analisis deskriptif (frekwensi dan persentase). Hasil penelitian didapatkan 51,5% orang tua memiliki beban sedikit atau tidak ada beban, 39,2 % memiliki beban ringan-sedang, 7,2%  memiliki beban sedang-berat, dan 2,1 % memiliki beban yang berat dalam merawat anak berkebutuhan khusus. Walaupun mayoritas orang tua diketahui memiliki beban yang minimal, namun masih diperlukan upaya-upaya untuk membantu meringankan beban yang dirasakan orang tua dalam merawat anak berkebutuhan khusus Kata Kunci: Beban, Orang Tua, Anak Berkebutuhan Khusus
Pengembangan Instrumen Smart Parenting pada Anak Usia 0-3 Tahun Made Rismawan; Ni Kadek Sriasih; Ida Bagus Ardhi Putra; Ni Putu Riza Kurnia Indriana
Jurnal Gema Keperawatan Vol 16, No 1 (2023): Jurnal Gema Keperawatan
Publisher : Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33992/jgk.v16i1.2501

Abstract

Disorders of child development have the potential to become long-term health problems. This can be prevented by carrying out child development assessments that are carried out independently by parents. However, the instruments for assessing growth and development are still conventional in the form of paper base, can only be used by health workers, and cannot be accessed by families so it would be less effective in early detection of disorders of child development. This study aimed to evaluate instruments for assessing the growth and development of children aged 0-3 years. The research design is descriptive with a Research and Development approach. This research was conducted in four villages in the Working Area of Puskesmas III Kintamani in August-September 2022. Data was collected by evaluating 284 growth and development assessment forms and Focus Group Discussions attended by seven mothers with children aged 0-3 years. The results showed that six elements in the growth and development assessment form were not found, namely the elements of the instrument usage guide, parental knowledge, assessment parameters, early detection of growth and development scores, management algorithms according to scores and health education about child growth and development. Meanwhile, there were 10 elements found but not appropriate in the child development assessment form. Participants in the Focus Group Discussion have provided input, so it is necessary to continue preparing strategic issues and consulting experts.  
Self Care Agency Pada Anak Berkebutuhan Khusus Di Sekolah Luar Biasa Ni Kadek Sriasih; Anak Agung Istri Wulan Krisnandari D; Ni Made Sri Rahyanti; Ni Wayan Erviana Puspita Dewi
Jurnal Riset Kesehatan Nasional Vol. 7 No. 2 (2023)
Publisher : Institute Teknologi dan Kesehatan (ITEKES) Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37294/jrkn.v7i2.524

Abstract

Latar Belakang: Anak berkebutuhan khusus adalah anak yang dalam proses pertumbuhan atau perkembangannya secara signifikan mengalami kelainan fisik, mental-intelektual, sosial dan emosional dibandingkan dengan anak-anak lain seusianya Masalah ketergantungan melakukan perawatan diri sering terjadi pada kelompok anak (orang yang sangat muda), orang yang sakit atau orang yang cacat. Hal ini menjadi salah satu perhatian khusus perawat tentang kemampuan perawatan diri pada anak berkebutuhan khusus. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kemampuan perawatan diri (self care agency) pada anak pada anak berkebutuhan khusus. Metodologi: Penelitian ini menggunakan metode descriptive cross sectional. Penelitian dilakukan pada Juli - September 2022 di 2 SLB Negeri di Bali. Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah orang tua pada anak berkebutuhan khusus yang tercatat aktif sebagai siswa di SLB Negeri 1 dan SLB Negeri 3 Denpasar. Menggunakan metode purposive sampling, sampel yang digunakan berjumlah 111 orang. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner self care agency. Data kemudian dianalisis dengan uji analisis deskriptif. Hasil: dari 111 responden sebanyak 86 orang (77,5%) kemampuan melakukan perawatan diri (self care agency) dalam  kategori baik, kategori cukup sebanyak 17 orang (15,3%) dan kategori kurang sebanyak 8 orang (7,2%). .  Kesimpulan: Kemampuan perawatan diri (self care agency) pada anak berkebutuhan khusus dalam pemenuhan kebutuhan dasar mayoritas kategori kemampuan yang baik, namun masih ada anak dengan kemampuan cukup dan kurang. Oleh karena itu dibutuhkan upaya dalam peningkatan kemandirian anak berkebutuhan khusus.  Kata Kunci: Anak berkebutuhan khusus, kemandirian, Perawatan diri
HUBUNGAN ANTARA POLA MAKAN DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA ANAK USIA 6-24 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS I DENPASAR BARAT Ni Made Puspita Ningrum; Made Rismawan; Ni Kadek Sriasih
Jurnal Mutiara Kesehatan Masyarakat Vol 9 No 2 (2024): Jurnal Mutiara Kesehatan Masyarakat
Publisher : Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51544/jmkm.v9i2.5316

Abstract

Latar belakang: Kejadian stunting masih ditemukan sampai saat ini. Stunting berhubungan dengan pola makan tetapi masih ditemukan adanya pola makan yang tidak tepat khususnya pada anak usia 6-24 bulan. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pola makan dengan kejadian stunting pada anak usia 6-24 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas 1 Denpasar Barat. Metode: Penelitian ini menggunakan Desain deskritif korelasional dengan pendekatan cross-sectional yang dilaksanakan di Wilayah Kerja Puskesmas 1 Denpasar Barat pada bulan April 2024. Dimana populasi sebanyak 417 anak dan sampel 224 responden dengan teknik purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner pola makan dan pengukuran antropometri. Analisa data dengan uji Chi-Square serta penelitian ini telah mendapat surat etik penelitian Hasil: Didapatkan hasil bahwa sebanyak 180 responden (80,4%) sudah menerapkan pola makan tepat, dan sebanyak 195 responden (87,1%) tidak mengalami stunting. Didapatkan p-value 0,807 (>0,05) yang berarti tidak ada hubungan antara pola makan dengan kejadian stunting pada anak usia 6-24 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas 1 Denpasar Barat Kesimpulan: Kesimpulan penelitian ini bahwa selain pola makan ada faktor lain yang berhubungan dengan kejadian stunting pada anak sehingga pada penelitian selanjutnya sebaiknya menambahkan faktor-faktor lainnya yang dapat mempengaruhi kejadian stunting pada anak.