Articles
PENGALAMAN KELUARGA DALAM PENANGANAN PERTAMA PADA ANAK YANG MENGALAMI KEJANG DEMAM
Pranata, Gst. Kade Adi Widyas;
Huang, Mei Chih
Jurnal Riset Kesehatan Nasional Vol 3, No 1 (2019)
Publisher : Institute Teknologi dan Kesehatan (ITEKES) Bali
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (900.992 KB)
|
DOI: 10.37294/jrkn.v3i1.146
Pendahuluan: serangan kejang demam pada anak tidak hanya disaksikan oleh orang tua, namun juga oleh anggota keluarga lainnya. Namun sangat sedikit penelitian yang menjelaskan tentang pengalaman mereka sebagai keluarga yang utuh dalam memberikan pertolongan pertama terhadap peristiwa yang menyeramkan itu. Tujuan penelitian: untuk menggali lebih dalam tentang pengalaman keluarga dalam melakukan penanganan pertama pada anak yang mengalami kejang demam. Metode: pendekatan fenomenology deskriptif dengan teknik purposive sampling telah digunakan untuk memotret intisari dari pengalaman keluarga terhadap pertolongan pertama pada anak yang mengalami kejang demam di Bali, Indonesia. Wawancara mendalam dengan tatap muka telah dilakukan sampai data jenuh dengan memperhatikan Francis method dan dengan menggunakan panduan wawancara semi-terstruktur dengan pertanyaan terbuka. Wawancara telah direkam dan catatan lapangan telah diambil setiap kali wawancara dilakukan. Teknik analisis tujuh langkah dari Colaizzi’s (1978) telah digunakan untuk menganalisa transkrip yang dihasilkan. Credibility, transferability, dependability, dan confirmability oleh Lincoln and Guba (1994) telah diaplikasikan untuk memastikan tingkat kepercayaan hasil penelitian. Hasil: data telah dikumpulkan dari 12 keluarga yang memiliki pengalaman melakukan pertolongan pertama pada anak yang mengalami kejang demam. Dua tema utama yaitu “tidak tahu harus melakukan apa†dan “melakukan sesuatu yang terpikirkan†telah ditemukan dari hasil analisis. Diskusi: tidak tahu harus melakukan apa dan melakukan sesuatu yang terpikirkan telah diterima sebagai intisari dari pengalaman keluarga dalam pertolongan pertama pada anak yang mengalami kejang demam. Hasil penelitian ini menegaskan tentang pentingnya pemberian pendidikan kesehatan untuk menghilangkan kepanikan pada keluarga ketika menghadapi anak mengalami serangan kejang demam, sekaligus membimbing penggunaan respon tindakan yang lebih tepat.
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP PERILAKU PENCEGAHAN DEMAM BERDARAH DENGUE PADA MASYARAKAT DI KABUPATEN BULELENG
Ni Kadek Dian Rastika Dewi;
Ni Luh Adi Satriani;
Gst. Kade Adi Widyas Pranata
Jurnal Riset Kesehatan Nasional Vol. 6 No. 1 (2022)
Publisher : Institute Teknologi dan Kesehatan (ITEKES) Bali
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (654.256 KB)
|
DOI: 10.37294/jrkn.v6i1.360
Latar Belakang. Angka kejadian DBD di Provinsi Bali terus menerus meningkat setiap tahunnya. Kabupaten Buleleng tercatat sebagai kabupaten dengan incident rate tertinggi yaitu sebanyak 1.631 kasus pada tahun 2019. Faktor-faktor yang diduga terlibat dalam tingginya kejadian ini adalah pengetahuan dan sikap yang kurang sehingga berdampak terhadap perilaku yang buruk dalam pencegahan DBD. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap dengan perilaku pencegahan DBD pada masyarakat di Kabupaten Buleleng. Metodelogi. Jenis penelitian ini adalah analitik correlation, dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah masyarakat Desa Panji Anom Kecamatan Sukasada Kabupaten Buleleng sebanyak 95 orang yang dipilih menggunakan teknik simple random sampling. Instrument yang digunakan adalah kuesioner yang sudah valid (face validity). Teknik analisa menggunakan uji Spearman Rho. Hasil. Dari 95 responden didapatkan yaitu masyarakat yang mempunyai pengetahuan yang cukup yakni sebanyak 53 (55.8%) orang, sikap yang cukup yakni sebanyak 52 (54.7%) orang, dan perilaku yang cukup yakni sebanyak 54 (56.8%) orang. Hasil uji Spearman Rho ditemukan terdapat hubungan antara pengetahuan dengan perilaku (r = 0.308, p-value = 0.002), serta terdapat hubungan antara sikap dengan perilaku (r = 0.601, p-value = 0.000) pencegahan DBD pada masyarakat di Kabupaten Buleleng. Diskusi. Sebagian besar responden mempunyai pengetahuan, sikap dan perilaku yang cukup serta terdapat hubungan antara pengetahuan dengan perilaku pencegahan DBD dan terdapat hubungan antara sikap dengan perilaku pencegahan DBD. Saran meningkatkan partisipasi masyarakat dalam kegiatan pemberantasan sarang nyamuk dan mengoptimalkan kegiatan penyuluhan atau sosialisasi pada masyarakat di Desa Panji Anom tentang pencegahan DBD. Kata Kunci: pengetahuan, sikap, perilaku, pencegahan,
PENGALAMAN KELUARGA DALAM PENANGANAN PERTAMA PADA ANAK YANG MENGALAMI KEJANG DEMAM
Gst. Kade Adi Widyas Pranata;
Mei Chih Huang
Jurnal Riset Kesehatan Nasional Vol. 3 No. 1 (2019)
Publisher : Institute Teknologi dan Kesehatan (ITEKES) Bali
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (900.992 KB)
|
DOI: 10.37294/jrkn.v3i1.146
Pendahuluan: serangan kejang demam pada anak tidak hanya disaksikan oleh orang tua, namun juga oleh anggota keluarga lainnya. Namun sangat sedikit penelitian yang menjelaskan tentang pengalaman mereka sebagai keluarga yang utuh dalam memberikan pertolongan pertama terhadap peristiwa yang menyeramkan itu. Tujuan penelitian: untuk menggali lebih dalam tentang pengalaman keluarga dalam melakukan penanganan pertama pada anak yang mengalami kejang demam. Metode: pendekatan fenomenology deskriptif dengan teknik purposive sampling telah digunakan untuk memotret intisari dari pengalaman keluarga terhadap pertolongan pertama pada anak yang mengalami kejang demam di Bali, Indonesia. Wawancara mendalam dengan tatap muka telah dilakukan sampai data jenuh dengan memperhatikan Francis method dan dengan menggunakan panduan wawancara semi-terstruktur dengan pertanyaan terbuka. Wawancara telah direkam dan catatan lapangan telah diambil setiap kali wawancara dilakukan. Teknik analisis tujuh langkah dari Colaizzi’s (1978) telah digunakan untuk menganalisa transkrip yang dihasilkan. Credibility, transferability, dependability, dan confirmability oleh Lincoln and Guba (1994) telah diaplikasikan untuk memastikan tingkat kepercayaan hasil penelitian. Hasil: data telah dikumpulkan dari 12 keluarga yang memiliki pengalaman melakukan pertolongan pertama pada anak yang mengalami kejang demam. Dua tema utama yaitu “tidak tahu harus melakukan apa” dan “melakukan sesuatu yang terpikirkan” telah ditemukan dari hasil analisis. Diskusi: tidak tahu harus melakukan apa dan melakukan sesuatu yang terpikirkan telah diterima sebagai intisari dari pengalaman keluarga dalam pertolongan pertama pada anak yang mengalami kejang demam. Hasil penelitian ini menegaskan tentang pentingnya pemberian pendidikan kesehatan untuk menghilangkan kepanikan pada keluarga ketika menghadapi anak mengalami serangan kejang demam, sekaligus membimbing penggunaan respon tindakan yang lebih tepat.
Pengetahuan kepala rumah tangga tentang Third-Hand Smoke (THS) dan keluhan pernapasan pada anak
Gst. Kade Adi Widyas Pranata;
Anak Agung Istri Wulan Krisnandari Dalem
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 15, No 2 (2021)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.33024/hjk.v15i2.3526
Householder knowledge regarding third-hand tobacco smoke exposure and respiratory complaints in children Background: Third-hand smoke (THS) is very dangerous, especially for children because of its content, properties, and the ability to last a long time on the surface of objects for months. Parents or families do not seem to care and know this hidden danger since they think as long as they do not smoke in front of their children, it means there is no problem.Purpose: To identify the householder knowledge regarding third-hand tobacco smoke exposure and respiratory complaints in childrenMethod: This descriptive survey research with a cross-sectional approach was carried from August to November 2020 with householders of active smokers. The sampling technique was cluster sampling with a sample size of 561 respondents. The research instrument used the "Parent and Family Behavior Questionnaire against THS". Descriptive data analysis using SPSS 20 for Windows.Results: Most of householders with active smokers had poor knowledge of THS by 451 respondents (80.4%), respiratory complaints in children were reported in 475 (84.7%) cases and the correlation between knowledge of householders about THS and respiratory complaints in children obtained p-value 0.000Conclusion: Most of householders with active smokers had poor level of knowledge about THS and a significant relationship with respiratory complaints in childrenKeywords: Knowledge; Householder; Third-Hand Smoke; Respiratory Complaints; ChildrenPendahuluan: Third-hand smoke (THS) sangatlah berbahaya terutama bagi anak-anak karena kandungan, sifat dan kemampuan bertahan lama pada permukaan benda hingga berbulan-bulan. Orang tua ataupun keluarga tampaknya tidak cukup peduli dan mengetahui bahaya tersembunyi ini sejak mereka menganggap selama tidak merokok di depan anak, itu berarti tidak ada masalah.Tujuan: Untuk mengidentifikasi pengetahuan kepala rumah tangga tentang paparan THS dan keluhan pernapasan pada anak-anakMetode: Penelitian survei deskriptif dengan pendekatan cross sectional ini dilakukan pada bulan Agustus hingga November 2020 terhadap kepala rumah tangga yang merupakan perokok aktif. Teknik pengambilan sampel adalah cluster sampling dengan jumlah sampel 561 responden. Instrumen penelitian menggunakan “Kuesioner Perilaku Orang Tua dan Keluarga Terhadap THS”. Analisis data deskriptif menggunakan SPSS 20 for Windows.Hasil: Sebagian besar kepala rumah tangga perokok aktif memiliki pengetahuan buruk tentang THS sebesar 451 responden (80.4%), keluhan pernapasan pada anak dilaporkan terdapat 475 (84.7%) kasus dan korelasi antara pengetahuan kepala rumah tangga tentang THS dengan keluhan pernapasan pada anak diperoleh p-value 0.000Simpulan: Sebagian besar kepala rumah tangga yang merupakan perokok aktif memiliki tingkat pengetahuan buruk tentang THS dan memiliki hubungan yang signifikan dengan keluhan pernapasan pada anak
The Effect of Acupressure Therapy to Reduce The Intensity of Low Back Pain on The Third Semester Pregnant Women
Luh Yenny Armayanti;
Ketut Eka Larasati Wardana;
Putu Pinahyu Pratiwi;
Gst. Kade Adi Widyas Pranata
Jurnal Riset Kesehatan Nasional Vol. 7 No. 2 (2023)
Publisher : Institute Teknologi dan Kesehatan (ITEKES) Bali
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.37294/jrkn.v7i2.505
Abstrak Sebanyak 70% ibu hamil trimester III mengalami nyeri punggung bawah. Apabila tidak ditangani dengan baik, dapat menyebabkan kesulitan untuk berdiri, duduk bahkan berpindah apabila nyeri telah menyebar ke area pelvis dan lumbar, sehingga dapat mempengaruhi rutinitas sehari-hari dan kualitas hidup mereka. Akupresur mulai banyak diterapkan untuk mengurangi nyeri punggung bawah pada ibu hamil. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh akupresur terhadap mengurangi nyeri punggung bawah pada ibu hamil trimester III. Penelitian ini menggunakan design pra-eksperimental dengan rancangan one-group pre-post test design. Jumlah sampel yang digunakan adalah 30 orang yang diambil secara Nonprobability Sampling dengan teknik Purposive Sampling. Penelitian ini telah dilaksanakan di Praktik Mandiri Bidan “EPS” Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar observasi. Data yang diperoleh berupa data kategorik sehingga tidak dilakukan uji normalitas data. Data diuji menggunakan aplikasi SPSS secara Non Parametric Test yaitu Wilcoxon Rank Test. Hasil penelitian menunjukkan terjadi penurunan rata-rata skala nyeri responden dari 5.31 menjadi 2.44 dengan penurunan skala nyeri sebanyak 2.87 (54,04%). dari hasil analisis dapat dilihat bahwa nilai p= 0.00(<0.05) maka dapat disimpulkan bahwa ada pengeruh pemberian akupresur terhadap intensitas nyeri pada punggung bawah pada ibu hamil trimester III. Kata Kunci: Akupresur, nyeri punggung bawah, ibu hamil, trimester III
GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN KESIAPAN MAHASISWA ILMU KESEHATAN DALAM PENERAPAN EVIDENCE BASED PRACTICE (EBP)
Pranata, Gst. Kade Adi Widyas;
Wulandari, Ida Ayu Putri
Jurnal Riset Kesehatan Nasional Vol. 8 No. 1 (2024)
Publisher : Institute Teknologi dan Kesehatan (ITEKES) Bali
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.37294/jrkn.v8i1.564
Abstrak Banyak konsekuensi buruk yang mungkin terjadi jika praktik layanan kesehatan tidak berbasis bukti. Namun, pengenalan dan penyertaan konsep EBP dalam kurikulum mahasiswa ilmu kesehatan di negara berkembang seperti Indonesia belum terlaksana secara maksimal. Banyak di antara mereka bahkan dilaporkan tidak mampu mencari literature. Oleh karena itu, sebagai landasan penyempurnaan kurikulum, pengukuran pengetahuan, sikap, dan kesiapan mahasiswa ilmu kesehatan terkait penerapan EBP sangat penting untuk ditelusuri lebih jauh. Desain penelitian ini adalah survei deskriptif cross-sectional. Penelitian ini dilakukan secara online terhadap 369 mahasiswa kesehatan di Bali, Indonesia tahun 2021. Adapun kuisioner yang digunakan dalam mengukur tiga variable independent adalah EBPQ (Evidence-Based Practice Questionnaire) versi bahasa Indonesia. Uji analisis deskriptif dengan bantuan SPSS 20 for Windows digunakan sebagai teknik analisa data. Sebagian besar responden berjenis kelamin perempuan (86,2%) dan merupakan mahasiswa keperawatan (70,2%). Sebagian besar dari mereka secara subyektif menyatakan memiliki pengetahuan yang baik (65.2±14.9; 87.3%), sikap mendukung (20.2±4.4; 92.9%), dan kesiapan yang baik (24.8 ± 8.1; 69.1%) dalam penerapan praktik berbasis bukti. Temuan-temuan ini dapat menjadi landasan bagi perubahan atau penyempurnaan kurikulum pendidikan tinggi ilmu kesehatan. Kata Kunci: Pengetahuan, sikap, kesiapan, bukti, mahasiswa, kesehatan.
STATUS GIZI DAN INFEKSI CACING PADA ANAK DI PERDESAAN INDONESIA: Nutritional Status and Helminthiasis Infection among Children in Rural Area, Indonesia
Oktaviana, Dina;
Pranata, Gst. Kade Adi Widyas;
Sumarmi, Sumarmi;
Kamriana, Kamriana
Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing) Vol. 10 No. 1 (2024): JIKep | Februari 2024
Publisher : UPPM STIKES Pemkab Jombang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.33023/jikep.v10i1.1876
Latar Belakang: Status gizi merupakan salah satu indikator utama kesehatan pada masa kanak-kanak. Di Indonesia, sebagai salah satu negara sub-tropis, kecacingan merupakan salah satu infeksi yang paling banyak terjadi di daerah pedesaan. Namun, perhatian terhadap penyakit menular yang dapat disembuhkan dan dicegah ini masih kurang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan infeksi kecacingan dengan status gizi anak. Metode: Desain studi cross-sectional digunakan untuk penelitian ini. Sampel diambil dari 220 anak usia 3-6 tahun di PAUD. Kuesioner digunakan untuk menilai karakteristik dasar partisipan. Pengukuran antropometri diperoleh dengan timbangan dan stadiometer; Z score dihitung berdasarkan hasil antropometri. Infeksi cacing dikonfirmasi oleh laboratorium Puskesmas. Analisis statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif, One-Way ANOVA, Independent T-Test dan regresi multilinier yang dirender menggunakan SPSS Hasil: Sebagian besar dari mereka berasal dari keluarga berpendapatan rendah (71,4%). Prevalensi infeksi kecacingan sebesar 22,3% dan 37,7% anak mengalami gizi buruk. Anak yang terkonfirmasi infeksi helminthiasis menunjukkan status gizi lebih rendah secara signifikan berdasarkan analisis statistik uji t independen (t=19,48 dengan ?=0,000). Anak-anak yang terkonfirmasi terinfeksi secara signifikan lebih tinggi pada anak-anak dari keluarga kurang mampu secara finansial (?=0,028). Dari seluruh variabel yang dimasukkan dalam analisis, hanya infeksi kecacingan yang signifikan terhadap status gizi (?=0.172, t=2.562 dengan p-value=0.049). Kesimpulan: Penelitian ini menunjukkan bahwa infeksi kecacingan mempunyai hubungan yang bermakna dengan status gizi anak dan status ekonomi keluarga.
WASTING DAN TINGKAT PRESTASI AKADEMIK ANAK SEKOLAH DASAR DI KABUPATEN TAKALAR: Wasting and Academic Achievement Level of Elementary School Children in Takalar Regency
Dewi;
Ernawati;
Sumarmi;
Pranata, Gst. Kade Adi Widyas
Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing) Vol. 10 No. 3 (2024): JiKep | Oktober 2024
Publisher : UPPM STIKES Pemkab Jombang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.33023/jikep.v10i3.2304
Latar Belakang: Setiap masa kanak-kanak mempunyai potensi untuk berprestasi di sekolah. Kegagalan untuk memberikan nutrisi yang baik menempatkan mereka pada risiko kehilangan potensi tersebut dan menyebabkan kerusakan jangka panjang yang tidak dapat diperbaiki pada perkembangan kognitif. Namun, mengambil tindakan saat ini untuk memberikan pilihan yang lebih baik di sekolah dapat membantu mempersiapkan siswa untuk meraih masa depan yang sukses. Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk menilai wasting dan prestasi akademik anak sekolah dasar di Kabupaten Takalar. Metode: Studi cross-sectional berbasis sekolah diterapkan dalam penelitian ini. Sebanyak 304 siswa sekolah dasar dilibatkan dalam penelitian ini. Antropometri anak dihitung menggunakan software Anthro Plus standar WHO 2007. Logistik regression ordinal bivariat dan multivariat digunakan untuk memprediksi hubungan dengan kinerja akademik. Rasio odds proporsional (POR) dengan CI 95% dan nilai - < 0,05 dianggap signifikan secara statistik. Hasil penelitian: Sebagian besar responden memiliki IMT normal (n=168, 55.30%). Menurut status gizi berdasarkan kategori Z-score, (n=168, 55.30%). Model regresi logistik mencakup wasting (OR: -2.48, p value= 0.01). Kesimpulan: Wasting memprediksi prestasi akademik anak sekolah dasar di Kabupaten Takalar. Hasil ini memberikan kontribusi pada pemahaman yang lebih baik tentang dampak wasting pada prestasi akademik.
Students Readiness to Do Direct Learning during the Reemerging Covid-19 Pandemic
Krisnandari, Anak Agung Istri Wulan Krisnandari;
Rahyanti, Ni Made Sri;
Pranata, Gst. Kade Adi Widyas
Jurnal EduHealth Vol. 13 No. 02 (2022): Jurnal eduHealth, Periode Oktober - December, 2022
Publisher : Sean Institute
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (229.862 KB)
Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) is an infectious disease caused by Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2). To anticipate the spread of this virus, government make a regulation that change the learning activity at school from offline to online. However, in mid-May 2021, with the decreasing number of Covid-19 cases, the government began preparing for direct learning activities. The aim of this study was to determine the student readiness to do direct learning. This study used descriptive correlation research using a cross sectional approach. Sampled that have been used in this study were 472 students from one college in Bali. The sampling technique used is total sampling. Data was collected using questionnaire “Learning Readiness Survey Questionnaire during The Covid-19 Pandemic”, that divided into three parts: a). Respondent characteristics, readiness to do direct learning, exposure and Covid-19 vaccine history, and medical history b). Knowledge related to Covid-19, and c). Health behavior during Covid-19 pandemic. Data that has been collected then analyzed using a descriptive test to determine the description of student readiness to do direct learning. The result from this study shows that the majority of students stated that they were ready to do direct learning (89%). Most of them also already got Covid-19 vaccine (98,5%). Majority of the students also have a good understanding regarding Covid-19 (>80%) and implemented Covid -19 prevention behaviour (>90%).
Kualitas Hidup Caregiver dalam Merawat Anak dengan Kebutuhan Khusus
Rahyanti, Ni Made Sri;
Wulandari, Anak Agung Istri;
Sriasih, Ni Kadek;
Pranata, Gst. Kade Adi Widyas
Malahayati Nursing Journal Vol 6, No 4 (2024): Volume 6 Nomor 4 2024
Publisher : Universitas Malahayati Lampung
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.33024/mnj.v6i4.12373
ABSTRACT Child with special needs in a family can affect the normal life of parents both physically, psychologically, socially and environmentally. This condition will affect the quality of life of parents. Optimizing the development of children with special needs depends on the parent’s quality of life. This study aims to describe the parent’s quality of life as care givers in caring for children with special needs. Research. The design used in this research is descriptive analytical cross sectional. The research was conducted in January 2023 at SLB No. 1 and 3 Denpasar. The sampling technique used was purposive sampling. The inclusion criteria sample were parents of children with special needs who were actively attending school at SLB No. 1 and 3 Denpasar and were willing to fill out the questionnaire completely. The instrument used was the WHO Quality of Life Questionnaire - BREF. Data were analyzed using SPSS with univariate tests (frequency and percentage). In this study data was found that as many as 1% of parents had poor quality of life, 54.6% had moderate quality of life and 43.3% had good quality of life. In this study, data was found that the majority of parents had a moderate quality of life. Parents with children with special needs must always be optimistic in caring for their children and living their lives so parents can achieve a better quality of life. A good parent’s quality of life can support children developmental optimally. Keywords: Quality, Care Giver, Children with Special Needs ABSTRAK kehadiran anak berkebutuhan khusus dalam keluarga dapat mempengaruhi kehidupan normal dari orang tua baik dari segi fisik, psikologis, sosial dan lingkungannya. Kondisi ini akan mempengaruhi kualitas hidup orang tua. Optimalisasi perkembangan anak berkebutuhan khusus bergantung dari kualitas hidup yang dijalani orang tua. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan kualitas hidup orang tua sebagai care giver dalam merawat anak berkebutuhan khusus. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitik cross sectional. Penelitian dilakukan bulan Januari 2023 di SAL No1 dan 3 denpasar. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Kriteria inklusi sampel yaitu orang tua dengan anak berkebutuhan khusus yang aktif bersekolah di SLB No 1 dan 3 Denpasar dan bersedia mengisi kuesioner dengan lengkap. Instrumen yang digunakan Kuesioner WHO Quality of Life -BREF.Data dianalisis dengan SPSS dengan uji univariat (frekuensi dan prosentase). Pada penelitian ini ditemukan data bahwa sebanyak 1% orang tua memiliki kualitas hidup buruk, 54,6% dengan kualitas hidup sedang dan 43,3% dengan kualitas hidup baik. Pada penelitian ini ditemukan data bahwa sebagian besar orang tua memiliki kualitas hidup sedang. Orang tua dengan anak berkebutuhan khusus harus selalu optimis dalam merawat anak dan menjalani kehidupan sehingga kualitas hidup yang lebih baik dapat tercapai. Kualitas hidup yang baik dari orang tua akan memberikan dampak perkembangan yang baik terhadap anak. Kata Kunci: Kualitas, Care Giver, Anak Berkebutuhan Khusus