Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENGARUH PENAMBAHAN MEDIA BIOFILTER SERAT BATANG PISANG AWAK PADA METODE TEKNIK FILTRASI SLOW SAND FILTER GUNA MENINGKATKAN KUALITAS AIR (STUDI KASUS : SAMPEL AIR SUNGAI KALANAMAN) Healtmie Praysetya Adak; Hendro Suyanto; Nomeritae Nomeritae
Jurnal Kacapuri : Jurnal keilmuan Teknik Sipil Vol 4, No 2 (2021): JURNAL KACAPURI : JURNAL KEILMUAN TEKNIK SIPIL (Edisi Desember 2021)
Publisher : Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al-Banjari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31602/jk.v4i2.6405

Abstract

Kabupaten Katingan, khususnya daerah sungai Kalanaman memiliki kadar kekeruhan yang tinggi disebabkan kurangnya kesadaran mayarakat seperti membuang sampah ke sungai sehingga air kurang layak dipergunakan sebagai kebutuhan harian. Penelitian bertujuan mengetahui pengaruh penambahan media biofilter serat batang pisang Awak pada metode teknik filtrasi slow sand filter dalam meningkatkan kualitas air. Penelitian dilakukan dengan membuat instalasi filtrasi slow sand filter dengan penambahan media biofilter batang pisang awak dan arang kayu dengan variasi lama waktu filtrasi dan ketebalan media filter. Pengujian dilakukan dengan menganalisis parameter uji kekeruhan, Fe dan pH. Hasil uji Didapatkan nilai efisiensi untuk parameter kadar zat besi (Fe) hasil terbaik adalah filtrasi SSFBP 3 dengan nilai rerata efisiensi sebesar 23,71 %. Parameter kadar kekeruhan dengan hasil terbaik filtrasi SSFBP 3 dengan nilai rerata efisiensi sebesar 29,34 %. Parameter derajat keasaman (pH), filtrasi terbaik SSFBP 3 dengan nilai rerata efisiensi sebesar -5,09%, parameter derajat keasaman diambil hasil paling negatif karena menunjukan kenaikan nilai pH mendekati pH netral yaitu 7.Kata kunci: Slow Sand Filter, Air Sungai, Serat Batang Pisang, Efisiensi
STUDI PERENCANAAN ALUR KAPAL DI BELOKAN SUNGAI KAHAYAN KOTA PALANGKA RAYA Amelda Eva Adelina; Nomeritae Nomeritae; Hendro Suyanto
Jurnal Kacapuri : Jurnal keilmuan Teknik Sipil Vol 4, No 1 (2021): JURNAL KACAPURI : JURNAL KEILMUAN TEKNIK SIPIL (Edisi Juni 2021)
Publisher : Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al-Banjari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31602/jk.v4i1.5144

Abstract

Gerusan dan sedimentasi seringkali terjadi pada penggal tertentu Sungai Kahayan yang berada di sekitar belokan. Hal tersebut disebabkan karena kecepatan aliran pada belokan yang cenderung tidak stabil. Kondisi tersebut tentu akan mempengaruhi alur pelayaran sungai yang digunakan oleh masyarakat untuk berbagai aktivitas. Penggal Sungai Kahayan yang diteliti adalah penggal Muara Rungan hingga Hantasan Kudung. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengidentifikasi kondisi arus dan sedimentasi pada lokasi penelitian, (2) memprediksi  volume sedimen  yang  harus  dikeruk  sehingga mendapatkan  alur pelayaran  yang  optimal,  dan  (3)  mengestimasi besaran  biaya  yang  diperlukan untuk pekerjaan pengerukan tersebut. Analisis hidrologi dilakukan untuk mendapatkan besaran debit yang diperoleh dari hasil pengukuran kecepatan dan tampang melintang sungai. Analisis hidraulika untuk memodelkan arus dan sedimentasi menggunakan perangkat lunak Surface Water Modelling System (SMS).   Dari   penyesuaian   pemodelan   Resources   Management   Associates-2 (RMA2) dan Two-Dimensional Sediment Transport Numerical Model (SED2D) dalam modul SMS, didapat nilai kecepatan aliran 0,192 m/detik- 0,608 m/detik yang arahnya semakin ke hilir pada sisi luar tiap belokan berpotensi terjadinya gerusan.  Untuk  mendapatkan  alur  pelayaran  yang  optimal  bagi  kapal  barang dengan kapasitas 3.000 DWT beroperasi, perlu dilakukan pengerukan sedimen dengan  volume  sebesar  272.405,44  m3   dengan  estimasi  anggaran  biaya  Rp.6.709.412.678,41.Kata kunci : sungai, alur pelayaran, SMS, RMA2, SED2D
The ANALISIS KEBUTUHAN AIR IRIGASI PADA DAERAH IRIGASI DI KECAMATAN DUSUN TENGAH KABUPATEN BARITO TIMUR: ANALYSIS OF IRRIGATION WATER REQUIREMENTS IN IRRIGATION AREA IN KECAMATAN DUSUN TENGAH KABUPATEN EAST BARITO ERISA IZDIHAR BALQIS; Haiki Mart Yupi; Hendro Suyanto
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil TRANSUKMA Vol. 4 No. 2 (2022): Jurnal Penelitian TRANSUKMA
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Balikpapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (636.321 KB)

Abstract

Kebutuhan air irigasi merupakan tahap penting untuk mengetahui sumber air yang ada apakah dapat memenuhi kebutuhan air irigasi atau tidak. Jika dapat memenuhi bahkan air yang ada pada sumber terjadi kelebihan air (surplus) maka dapat dilakukan perluasan lahan irigasi sesuai dengan rencana Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Barito Timur, apabila air yang ada pada sumber kekurangan air (defisit) maka perlu dilakukan usaha agar sawah tetap mendapatkan air. Suplai air untuk irigasi Karau berasal dari Bendung Karau yang mengairi irigasi seluas 3.794 Ha. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kebutuhan air irigasi agar mengetahui nilai kebutuhan air irigasi maksimum dan minimum dengan dua cara perhitungan yaitu cara manual (konsep KP-01) dan perhitungan dengan menggunakan software CROPWAT Version 8.0. Hasil penelitian menunjukkan perhitungan manual kebutuhan irigasi maksimum Sebesar 3,56 m3/dt pada bulan Juli awal tengah bulan pertama, sedangkan untuk perhitungan CROPWAT Version 8.0 kebutuhan irigasi maksimum diperoleh sebesar 5,03 m3/dt yaitu pada bulan Juli sepuluh hari terakhir. Untuk kebutuhan irigasi minimum berdasarkan perhitungan manual diperoleh sebesar -0,02 m3/dt yaitu pada bulan Februari awal tengah bulan pertama, sedangkan untuk perhitungan CROPWAT Version 8.0 kebutuhan irigasi minimum diperoleh sebesar 0,09 m3/dt yaitu pada bulan Juni sepuluh hari terakhir.   Irigation water requirements is an important step to be known the existing water source can fulfill irigation water requirements or can not fulfill. If it is able to fulfill even the existing water at the source of excess water (surplus), it is possible to expand the irrigated land according to the plan of the Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) East Barito District, if the water at the source is water shortage (deficit), it is necessary to make efforts so that the rice fields still gets water. The water supply for Karau irrigation comes from the Karau Dam, which irrigates an area of 3,794 ha. The purpose of this study was to analyze the irrigation water requirements to determine the value of the maximum and minimum irrigation water requirements with two calculation methods, it is the manual method (KP-01 concept) and the calculation using CROPWAT Version 8.0 software. The results manual calculations (KP-01 Concept) maximum irrigation requirement was 3.56 m3/sec in early July the first half of the month, while for the calculation of CROPWAT Version 8.0 the maximum irrigation requirement was 5.03 m3/sec in July the last ten days. For minimum irrigation requirements based on manual calculations (KP-01 Concept) the minimum irrigation requirement was -0.02 m3/sec in early February the first half of the month, while for the calculation of CROPWAT Version 8.0 the minimum irrigation requirement was 0.09 m3/sec in June last ten days.
PENGARUH ANGKUTAN SOLID WASTE (LIMBAH PADAT) TERHADAP PARAMETER HIDROLIS ALIRAN PADA SALURAN DRAINASE PRIMER DENGAN DINDING PASANGAN BATU: THE EFFECT OF SOLID WASTE TRANSPORTATION ON FLOW HYDRAULIC PARAMETERS IN A PRIMARY DRAINAGE CHANNEL WITH STONE PAIR WALLS YOGA BELGI GRESTENA RAMADHAN; Nomeritae Nomeritae; Hendro Suyanto
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil TRANSUKMA Vol. 5 No. 2 (2023): Jurnal Penelitian Transukma
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Balikpapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu penyebab banjir di daerah perkotaan adalah berkurangnya kapasitas saluran drainase untuk melewatkan debit air. Berkurangnya kapasitas saluran drainase tersebut diantaranya disebabkan karena sebagian atau hampir seluruh penampang saluran terisi oleh limbah padat (solid waste) sehingga mempengaruhi aliran pada saluran. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui hubungan kecepatan aliran analitis dan kecepatan aliran terukur, (2) mengetahui hubungan volume limbah padat terhadap kecepatan aliran terukur, serta (3) mengetahui hubungan besar parameter hidrolis (R.Analitis dan R.Terukur) saluran akibat angkutan limbah padat, pada saluran primer dengan dinding pasangan batu. Terdapat hubungan yang cukup signifikan antara kecepatan analitis (x) dan kecepatan terukur (y), ditunjukan dengan nilai R2 sebesar 0,6389 dan persamaan y = -4.0398x2 + 3.1149x - 0.3408, dengan rata-rata simpangan 0,61826%. Sedangkan untuk hubungan antara volume limbah padat (x) dan kecepatan aliran (y) dengan persamaan y = -0,0726x2 – 0,8284x + 0,2429 dengan R2 sebesar 0,9950. Serta untuk hubungan antara jari-jari hidrolis (y) dan volume limbah padat (x) ditunjukan dengan persamaan y = 0,0027x2 - 0,0328x + 0,1213 dengan R2 sebesar 0,9002. Dari penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa semakin besar volume limbah padat (solid waste) tersebut maka akan semakin kecil pula kecepatan aliran yang dihasilkan.