Turnover di kalangan perawat dapat mengganggu kinerja rumah sakit yang telah berjalan bagus. Kerugian dari turnover yang tinggi juga adalah kerugian finansial, karena biaya untuk karyawan adalah 60% dari biaya keseluruhan rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh beban kerja, effort-reward imbalance, serta person environment fit terhadap turnover intention dengan stres kerja sebagai variabel intervening. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perawat yang memberikan pelayanan pada pasien yang berjumlah 126 responden. Data penelitian diperoleh dari hasil pengisian kuesioner dan dianalisis dengan menggunakan teknik analisis PLS SEM. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa stres kerja tidak mampu memediasi pengaruh beban kerja, effort-reward imbalance, serta person-environment fit terhadap turnover intention, beban kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap stres kerja, effort-reward imbalance tidak berpengaruh signifikan terhadap stres kerja, person-environment fit tidak berpengaruh signifikan terhadap stres kerja, beban kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap turnover intention, effort-reward imbalance berpengaruh positif dan signifikan terhadap turnover intention, person-environment fit berpengaruh negatif dan signifikan terhadap turnover intention, stres kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap turnover intention.