Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS GUIDED DISCOVERY PADA MATERI JAMUR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR ANALITIS SISWA KELAS X MIA SMA NEGERI 1 BULU Sugeng Waluyo; Baskoro Adi Prayitno; Sugiyarto Sugiyarto
INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 6, No 1 (2017): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA
Publisher : Magister Pendidikan Sains Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/inkuiri.v6i1.17266

Abstract

Tujuan penelitian dan pengembangan ini adalah: 1) mengetahui karakteristik modul berbasis Guided Discovery, 2) menguji kelayakan modul berbasis Guided Discovery, 3) mengukur keefektifan modul berbasis Guided Discovery terhadap kemampuan berpikir analitis pada materi jamur (fungi). Penelitian dan pengembangan modul ajar menggunakan prosedur Borg & Gall yang telah dimodifikasi menjadi sembilan tahapan: 1) tahap penelitian dan pengumpulan informasi, 2) tahap perencanaan, 3) tahap pengembangan rancangan awal produk, 4) tahap uji coba lapangan permulaan, 5) tahap revisi produk tahap pertama, 6) tahap uji lapangan terbatas, 7) tahap revisi produk tahap kedua, 8) tahap uji lapangan operasional, 9) tahap revisi produk akhir. Teknik pengumpulan data melalui angket, observasi dan tes. Jenis data yang diperoleh adalah data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif diperoleh dari hasil wawancara & saran saat uji lapangan. Data kuantitatif diperoleh dari penilaian validasi modul oleh ahli, uji lapangan operasional dan tes hasil belajar. Hasil penelitian dan pengembangan menunjukkan: 1) produk modul biologi berbasis Guided Discovery dikembangkan berdasarkan sintak Guided Discovery. 2) Kelayakan modul biologi berbasis Guided Discovery pada materi jamur berdasarkan penilaian dari ahli materi berkualifikasi “sangat baik” dengan presentase skor 93.04%, ahli pengembangan modul ajar berkualifikasi “baik” dengan presentase skor 86,25%, ahli pengembangan perangkat pembelajaran berkualifikasi “baik” dengan presentase skor 89.47%, dan ahli tata bahasa/keterbacaan berkualifikasi “sangat baik” dengan presentase skor 96,87%, penilaian dari praktisi pendidikan satu berkualifikasi “sangat baik” dengan presentase skor 98,21% dan praktisi pendidikan dua berkualifikasi “sangat baik” dengan presentase skor 94,25% serta penilaian dari siswa berkualifikasi “baik” dengan persentase skor 84.99%. 3) Modul biologi berbasis Guided Discovery efektif meningkatkan kemampuan berpikir analitis, karena berdasarkan hasil uji anakova menunjukkan adanya perbedaan hasil postes antara kelas kontrol yang menggunakan buku ajar sekolah sebesar 71.97 dan kelas eksperimen yang menggunakan modul biologi berbasis Guided Discovery sebesar 78.14 pada materi jamur.
IMPLEMENTATION OF ENGINEERING PRODUCT DESIGN FOR SMALL-SCALED MECHANICAL WORKSHOP : A STUDY IN PURBALINGGA, CENTRAL JAVA, INDONESIA Sugeng Waluyo; Maria Krisnawati; Niko Siameva Uletika
Techno (Jurnal Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Purwokerto) Vol 16, No 2 (2015): Techno Volume 16 No 2 Oktober 2015
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/techno.v16i2.57

Abstract

Desain rekayasa produk dapat dipahami sebagai kumpulan kegiatan rekayasa yang harus diikuti untuk menghasilkan produk-produk industri dengan kualitas baik. Dalam bentuk yang paling sederhana haltersebutdapat dibangun dari tiga tahap utama, yaitu spesifikasi persyaratan desain, gambar dan purwarupa (prototyping). Untuk memberikan gambaran pelaksanaannya terkait dengan bengkel permesinan skala kecil purwarupa mesin penekuk plat dibangun sepenuhnya dari tahap spesifikasi persyaratan desain. Mesin ini dianggap penting karena mendukung proses manufaktur plate forming pada industri knalpot di Purbalingga, Jawa Tengah, Indonesia. Selama pembuatan purwarupa, komunikasi antara desainer, drafter dan bagian produksi telah diidentifikasi sebagai faktor utama yang bertanggung jawab dalam memproduksi kesalahan desain pada mesin tersebut di setiap tahap. Dengan demikian, strategi yang diusulkan, misalnya implementasi perangkat lunak rekayasa desain dan pengembangan pusat rekayasa desain di universitas, untuk meminimalkan hal tersebut dibahas secara singkat berdasarkan pendekatan kuantitatif. Kata kunci: rekayasa desain, purwarupa, mesin bending, Purbalingga
Analysis of Public Interest on The participation of BPJS at Health Facility of First Level in Puskesmas Kebaman Banyuwangi 2018 Sugeng Waluyo
Journal for Quality in Public Health Vol. 3 No. 2 (2020): Journal for Quality in Public Health
Publisher : Master of Public Health Program Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30994/jqph.v3i2.80

Abstract

The purpose of this study is to explore the interest of the community in the participation of BPJS in health centers including; Public perceptions about the Mandiri Health BPJS, Access and Types of services in the Puskesmas and Quality of services at the puskesmas are safe for BPJS Health participants. This type of research is qualitative research. Informants in this study were people in the puskesmas working area who did not have or had not participated in the BPJS. The informant taking method was purposive sampling. The numbers of informants in this study were nine informants. Data collection is done by in-depth interviews. Furthermore, the data were analyzed qualitatively by data credibility testing and source competing. The results of the study found that there were still many people who did not understand the term BPJS / Jamkesmas / KIS. Furthermore, the people also want the BPJS but for free, if they pay, most of the information is objected because of economic reasons. According to informants, access and service and service quality are quite good, but there are still problems with relatively difficult referral requests