Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Struktur Ketenagakerjaan Dan Partisipasi Angkatan Kerja Di Pedesaan Indonesia: Analisis Hasil Sakernas 2006 Setiawan, Nugraha
Padjadjaran Journal of Population Studies Vol 10, No 2 (2008)
Publisher : Padjadjaran Journal of Population Studies

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (227.825 KB)

Abstract

Tulisan ini bertujuan mengkaji struktur ketenagakerjaan di pedesaan yang dirinci atas aspek tenaga kerja, angkatan kerja, dan tingkat partisipasi angkatan kerja. Metode studi yang digunakan adalah model pendekatan analisis data sekunder, melalui pemahaman data ketenagakerjaan dengan memakai teknik analisis statistika deskriptif terhadap data dasar yang berasal dari hasil Survey Angkatan Kerja Nasional 2006. Hasil kajian menunjukkan, tenaga kerja dan angkatan kerja di pedesaan umumnya terdiri atas tenaga kerja muda dengan tingkat pendidikan yang relatif lebih rendah dibandingkan dengan di perkotaan, namun demikian tingkat partisipasi angkatan kerja di pedesaan angkanya lebih tinggi jika dibandingkan dengan perkotaan pada semua kelompok umur dan tingkat pendidikan.Kata Kunci: umur, pendidikan, angkatan kerja, tingkat partisipasi angkatan kerja, pedesaan.
STRUKTUR KETENAGAKERJAAN DAN PARTISIPASI ANGKATAN KERJA DI PEDESAAN INDONESIA: ANALISIS HASIL SAKERNAS 2006 Setiawan, Nugraha
Indonesian Journal of Socio Economics Juni, Jurnal Sosio Ekonomika
Publisher : Lampung University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The study is aimed at analyzing labor structure in rural area, by carrying out study on working age population, labor force, and labor force participation rate. Secondary data analysis approach was used in this study. The data form Sakernas (National Labor Force Survey) 2006 was analyzed by a descriptive statistical analysis. The result of the study showed that proportion of  working age population and labor force in rural area it was more younger and lower education than urban area. However, if we take look at rural labor force participation rate was  higher than the urban area, in  all  ages and education attainment groups. It may raise concern that labor force in the rural areas are greater than the possible field work available. 
STRUKTUR KETENAGAKERJAAN DAN PARTISIPASI ANGKATAN KERJA DI PEDESAAN INDONESIA: ANALISIS HASIL SAKERNAS 2006 Setiawan, Nugraha
Indonesian Journal of Socio Economics Juni, Jurnal Sosio Ekonomika
Publisher : Lampung University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The study is aimed at analyzing labor structure in rural area, by carrying out study on working age population, labor force, and labor force participation rate. Secondary data analysis approach was used in this study. The data form Sakernas (National Labor Force Survey) 2006 was analyzed by a descriptive statistical analysis. The result of the study showed that proportion of  working age population and labor force in rural area it was more younger and lower education than urban area. However, if we take look at rural labor force participation rate was  higher than the urban area, in  all  ages and education attainment groups. It may raise concern that labor force in the rural areas are greater than the possible field work available. 
STRUKTUR KETENAGAKERJAAN DAN PARTISIPASI ANGKATAN KERJA DI PEDESAAN INDONESIA: ANALISIS HASIL SAKERNAS 2006 Setiawan, Nugraha
Indonesian Journal of Socio Economics Juni, Jurnal Sosio Ekonomika
Publisher : Lampung University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The study is aimed at analyzing labor structure in rural area, by carrying out study on working age population, labor force, and labor force participation rate. Secondary data analysis approach was used in this study. The data form Sakernas (National Labor Force Survey) 2006 was analyzed by a descriptive statistical analysis. The result of the study showed that proportion of  working age population and labor force in rural area it was more younger and lower education than urban area. However, if we take look at rural labor force participation rate was  higher than the urban area, in  all  ages and education attainment groups. It may raise concern that labor force in the rural areas are greater than the possible field work available. 
Struktur Ketenagakerjaan Dan Partisipasi Angkatan Kerja Di Pedesaan Indonesia: Analisis Hasil Sakernas 2006 Nugraha Setiawan
Jurnal Kependudukan Padjadjaran Vol 10, No 2 (2008)
Publisher : Padjadjaran Journal of Population Studies

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (227.825 KB)

Abstract

Tulisan ini bertujuan mengkaji struktur ketenagakerjaan di pedesaan yang dirinci atas aspek tenaga kerja, angkatan kerja, dan tingkat partisipasi angkatan kerja. Metode studi yang digunakan adalah model pendekatan analisis data sekunder, melalui pemahaman data ketenagakerjaan dengan memakai teknik analisis statistika deskriptif terhadap data dasar yang berasal dari hasil Survey Angkatan Kerja Nasional 2006. Hasil kajian menunjukkan, tenaga kerja dan angkatan kerja di pedesaan umumnya terdiri atas tenaga kerja muda dengan tingkat pendidikan yang relatif lebih rendah dibandingkan dengan di perkotaan, namun demikian tingkat partisipasi angkatan kerja di pedesaan angkanya lebih tinggi jika dibandingkan dengan perkotaan pada semua kelompok umur dan tingkat pendidikan.Kata Kunci: umur, pendidikan, angkatan kerja, tingkat partisipasi angkatan kerja, pedesaan.
Peningkatan Kebutuhan Protein Hewani di Jawa Barat: Dampak dari Perubahan Struktur Penduduk Nugraha Setiawan
Jurnal Ilmu Ternak Vol 8, No 1 (2008)
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jit.v8i1.2216

Abstract

Peningkatan kebutuhan protein akan sejalan dengan kondisi kependudukan yang dinamis. Studi ini bertujuan menelaah dampak perubahan struktur penduduk terhadap kebutuhan protein hewani di Jawa Barat. Pengkajian dilakukan dengan memakai metode analisis deskriptif, melalui pendekatan teknik demografi dan aspek gizi. Hasil studi memperlihatkan, antara tahun 1980-2000, di Jawa Barat telah terjadi perubahan struktur umur dan jenis kelamin penduduk, kondisi tersebut telah berdampak pada terjadinya peningkatan kebutuhan protein hewani.Kata Kunci: kebutuhan protein hewani, struktur penduduk.
Peranan Penyuluh sebagai Agen Pembaharu dalam Meningkatkan Motivasi Berprestasi Peternak Kambing Perah (The Role of Extension Worker as Agent of Change to Increasing of The Achievement Motivation of Dairy Goat Farmer) Sugeng Winaryanto; Nugraha Setiawan; Unang Yunasaf
Jurnal Ilmu Ternak Vol 11, No 1 (2011)
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jit.v11i1.401

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran penyuluh sebagai agen pembaharu, motivasi berprestasi anggota kelompok, dan keeratan hubungan dari kedua hal tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode sensus kepada 18 orang peternak yang masih aktif di kelompok Surya Medal. Uji keeratan hubungan yang digunakan adalah uji korelasi rank spearman. Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) Peran penyuluh sebagai agen pembaharu dinilai oleh responden sebesar 56,32% tergolong tinggi, dan sebesar 43,68% tergolong sedang, (2) Tingkat motivasi berprestasi peternak 22,78 % tergolong tinggi, 66,67% tergolong sedang, dan 5,55% tergolong rendah, (3) Terdapat hubungan yang cukup erat antara peran penyuluh sebagai agen pembaharu dengan tingkat motivasi berprestasi peternak (ρs= 0,48). Kata Kunci : penyuluh, agen pembaharu, Motivasi berprestasi
Perkembangan Konsumsi Protein Hewani di Indonesia: Analisis Hasil Survey Sosial Ekonomi Nasional 2002-2005 (The Trend of Animal Protein Consumption in Indonesia: Data Analysis of 2002-2005 National Socio Economic Survey) Nugraha Setiawan
Jurnal Ilmu Ternak Vol 6, No 1 (2006)
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jit.v6i1.2270

Abstract

Tulisan ini bertujuan mengkaji perkembangan konsumsi protein hewani di Indonesia antara tahun 2002-2005, dengan melakukan pendalaman pada sumber protein asal ternak. Metode studi memakai pendekatan penelaahan data sekunder, dengan menggunakan analisis statistik deskriptif. Hasil pengkajian menunjukkan, telah terjadi peningkatan konsumsi protein. Namun jika dilihat dari sumbernya, konsumsi protein hewani masih kurang memadai. Sebagian besar protein hewani yang dikonsumsi berasal dari produk perikanan, walaupun ada kecenderungan konsumsi protein yang berasal dari produk peternakan semakin meningkat. Pada awalnya, yang lebih banyak dikonsumsi adalah protein yang berasal dari telur dan susu, tetapi kemudian berubah menjadi lebih banyak bersumber dari daging.Kata Kunci: konsumsi, protein hewani.
KEBERDAYAAN MASYARAKAT PETERNAK : SUATU PERSPEKTIF SOSIOLOGI BERPARADIGMA FAKTA SOSIAL Nugraha Setiawan
Sosiohumaniora Vol 10, No 1 (2008): SOSIOHUMANIORA, MARET 2008
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/sosiohumaniora.v10i1.5390

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk memahami gejala keberdayaan masyarakat peternak di wilayah pedesaan Indonesia melalui pendekatan sosiologis. Analisis dilakukan dengan memakai paradigma “fakta sosial” yang memandang masyarakat sebagai kenyataan atau fakta yang berdiri sendiri terpisah dari individu, namun mempengaruhi individu tersebut, kemudian dikaji lebih jauh melalui pemahaman mengenai force relations dengan memakai teori kekuasaan Foucault. Hasil studi menunjukkan, telah sejak lama bahkan hingga saat ini, masyarakat peternak di pedesaan masih menjadi objek dan sasaran kekuasaan dari masyarakat kota maupun pranata-pranata dari luar wilayah pedesaan. Keadaan tersebut menyebabkan mereka makin terkungkung dalam kondisi tidak berdaya dalam kehidupan sosial-ekonominya. Kata Kunci: keberdayaan, peternak, pedesaan, fakta sosial.
HUBUNGAN DINAMIKA ORGANISASI KOPERASI DENGAN PARTISIPASI ANGGOTA KOPERASI (Suatu Kasus pada Koperasi Persusuan) Unang Yunasaf; Nugraha Setiawan; Lilis Nurlina
Sosiohumaniora Vol 3, No 2 (2001): SOSIOHUMANIORA, JULI 2001
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/sosiohumaniora.v3i2.5207

Abstract

Penelitian ini telah dilaksanakan selama satu bulan di Koperasi Unit Desa Tanjungsari, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Sumedang. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui keadaan dinamika organisasi koperasi, partisipasi anggota koperasi, dan hubungan dari keduanya. Penelitian dilakukan dengan metode survai. Unit analisis adalah KUD Tanjungsari, dan pengambilan sampel responden dilakukan secara gugus bertahap. Jumlah responden 30 orang dari dua kelompok peternak terpilih. Uji keeratan hubungan yang digunakan adalah uji korelasi Rank Spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dinamika Organisasi KUD Tanjungsari tergolong cukup dinamis. Unsur-unsur dinamika organisasinya menunjukkan: tujuan koperasi tergolong cukup dinamis, fungsi tugas koperasi tergolong cukup dinamis, pembinaan dan pemeliharaan tergolong cukup dinamis, penerapan peraturan dan sanksi tergolong kurang dinamis, pengadaan fasilititas tergolong sangat dinamis, dan tekanan pada organisasi tergolong dinamis. Partisipasi anggota KUD Tanjungsari tergolong cukup. Unsurunsur partisipasi anggota menunjukkan: partisipasi anggota dalam perencanaan tergolong cukup, partisipasi anggota dalam pelaksanaan tergolong tinggi. Derajat hubungan dinamika organisasi KUD Tanjungsari dengan partisipasi anggota menunjukkan adanya hubungan yang cukup kuat. Kata Kunci: Dinamika organisasi koperasi, Partisipasi anggota koperasi.