Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Implikasi Penerapan Kebijakan Otonomi Daerah Terhadap Kegiatan Penyuluhan Peternakan di Kabupaten Sumedang (Kasus di Cabang Dinas Pertanian Tanjungsari Sumedang) Syahirul Alim; Unang Yunasaf; Sugeng Winaryanto
Jurnal Ilmu Ternak Vol 8, No 1 (2008)
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jit.v8i1.2217

Abstract

Penelitian ini telah dilaksanakan di wilayah kerja Cabang Dinas Pertanian Tanjungsari Kabupaten Sumedang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana pengaruh penerapan kebijkan otonomi daerah terhadap perencanaan program penyuluhan peternakan dan pelaksanaan program kegiatan penyuluhan peternakan di Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Sumedang. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus dengan pendekatan deskriptif analitis. Responden dipilih dengan cara purposif sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Berlakunya otonomi daerah di Kabupaten Sumedang tidak memberikan pengaruh yang positif bagi perbaikkan kualitas penyuluh dan penyuluhan di wilayah Kecamatan Tanjungsari  2) Petani/peternak kurang dilibatkan dalam perencanaan program penyuluhan sehingga antusiame untuk mengikuti kegiatan penyuluhan menurun, 3) Pelaksanaan program penyuluhan bersifat jalan ditempat karena tidak ada penjelasan yang memadai bagi tugas serta fungsi penyuluh dan penyuluhan.Kata kunci : Otonomi Daerah, Perencanaan Program Penyuluhan, Pelaksanaan Program Penyuluhan.
Pengaruh Imbangan Protein dan Energi Terhadap Efisiensi Penggunaan Ransum Domba Garut Jantan Periode Pertumbuhan Ana Rochana; Tidi Dhalika; Budi Ayuningsih; Nyi Mas Popy Indriani; Diding Latipudin; Sugeng Winaryanto; Dedi Rahmat
Jurnal Ilmu Ternak Vol 20, No 1 (2020): June
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jit.v20i1.23611

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengukur nilai efisiensi penggunaan ransum yang mengandung berbagai imbangan protein dan energi (Total Digestible Nutrients) pada domba Garut jantan periode pertumbuhan. Penelitian dilakukan dengan metode eksperimental menggunakan rancangan percobaan Rancangan Acak lengkap. Perlakuan pada penelitian ini adalah pemberian ransum domba Garut jantan periode pertumbuhan yang mengandung berbagai imbangan protein (12 %, 14 %, dan 16 %) dengan TDN (60 % dan 65 %), setiap perlakuan diulang sebanyak 4 (empat) kali. Peubah yang diukur adalah jumlah konsumsi bahan kering ransum, pertambahan bobot badan, dan konversi ransum untuk melihat tingkat efisiensi penggunaan ransum. Jumlah konsumsi bahan kering tertinggi diperoleh pada perlakuan pemberian ransum dengan imbangan 12 % protein dan 60 % TDN, yaitu 973,26 g/ekor/hari, pertambahan bobot badan tertinggi diperoleh pada perlakuan pemberian ransum dengan imbangan 16 % protein dan 65 % TDN, yaitu 114,28 g/ekor/hari, dan nilai konversi ransum terbaik diperoleh pada perlakuan pemberian ransum dengan imbangan 14 % protein dan 60 % TDN, yaitu 8,32. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ransum dengan imbangan 12 % – 16  % protein dan 60 – 65 % TDN memberikan pengaruh terhadap efisiensi penggunaan ransum, dan nilai efisiensi penggunaan ransum paling tinggi pada domba Garut jantan periode pertumbuhan diperoleh pada pemberian ransum dengan imbangan 14 % protein 60 % TDN.   Kata Kunci : protein, energi, domba.
Peranan Penyuluh sebagai Agen Pembaharu dalam Meningkatkan Motivasi Berprestasi Peternak Kambing Perah (The Role of Extension Worker as Agent of Change to Increasing of The Achievement Motivation of Dairy Goat Farmer) Sugeng Winaryanto; Nugraha Setiawan; Unang Yunasaf
Jurnal Ilmu Ternak Vol 11, No 1 (2011)
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jit.v11i1.401

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran penyuluh sebagai agen pembaharu, motivasi berprestasi anggota kelompok, dan keeratan hubungan dari kedua hal tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode sensus kepada 18 orang peternak yang masih aktif di kelompok Surya Medal. Uji keeratan hubungan yang digunakan adalah uji korelasi rank spearman. Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) Peran penyuluh sebagai agen pembaharu dinilai oleh responden sebesar 56,32% tergolong tinggi, dan sebesar 43,68% tergolong sedang, (2) Tingkat motivasi berprestasi peternak 22,78 % tergolong tinggi, 66,67% tergolong sedang, dan 5,55% tergolong rendah, (3) Terdapat hubungan yang cukup erat antara peran penyuluh sebagai agen pembaharu dengan tingkat motivasi berprestasi peternak (ρs= 0,48). Kata Kunci : penyuluh, agen pembaharu, Motivasi berprestasi
PROFESIONALISME PENYULUH DAN HUBUNGANNYA DENGAN PERAN PENYULUH SEBAGAI AGEN PEMBAHARU (Kasus pada Penyuluh Bidang Peternakan) Sugeng Winaryanto; Unang Yunasaf; Adang Rusmana
Sosiohumaniora Vol 6, No 1 (2004): SOSIOHUMANIORA, MARET 2004
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/sosiohumaniora.v6i1.5327

Abstract

Penelitian ini telah dilaksanakan di wilayah kerja koordinasi Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Tanjungsari, Kabupaten Sumedang. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui kualitas profesional penyuluh, peran penyuluh sebagai agen pembaharu, dan hubungan kualitas profesional penyuluh dengan perannya sebagai agen pembaharu. Penelitian dilakukan dengan metode survai. Pengambilan responden dilakukan secara sensus. Jumlah responden adalah 18 orang. Uji keeratan hubungan yang digunakan adalah uji korelasi rank spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas profesional penyuluh tergolong tinggi. Unsur-unsur kualitas profesional penyuluh menunjukkan: sikap terhadap profesi tergolong tinggi, kesediaan belajar tergolong tinggi, kajian lapang tergolong tinggi, dan penguasaan materi tergolong cukup. Peran penyuluh sebagai agen pembaharu tergolong tinggi. Unsur-unsur peran penyuluh sebagai agen pembaharu menunjukkan: perannya sebagai katalisator tergolong tinggi, perannya dalam memberikan pemecahan masalah petani tergolong tinggi, perannya dalam membantu petani dapat menolong dirinya sendiri tergolong tinggi, dan perannya sebagai penghubung terhadap sumber-sumber yang dibutuhkan petani tergolong cukup. Derajat hubungan kualitas personal penyuluh dengan perannya sebagai agen pembaharu menunjukkan adanya hubungan positif yang tinggi. Kata kunci : Profesionalisme penyuluh, peran penyuluh sebagai agen pembaharu