Pindi Setiawan
Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Teknologi Bandung, Jalan Ganesa No. 10, Bandung 40132

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PERANCANGAN MOTION GRAPHIC ILUSTRATIF MENGENAI MAJAPAHIT UNTUK PEMUDA-PEMUDI Sukarno, Iman Satriaputra; Setiawan, Pindi
Visual Communication Design Vol 3, No 1 (2014)
Publisher : Visual Communication Design

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.168 KB)

Abstract

Majapahit adalah sebuah kerajaan maritim yang berpusat di Jawa Timur, Indonesia, yang pernah berdiri dari sekitar tahun 1293 hingga 1500 M. Kerajaan ini mencapai puncak kejayaannya menjadi kemaharajaan raya yang menguasai wilayah yang luas di Nusantara pada masa kekuasaan Hayam Wuruk, yang berkuasa dari tahun 1350 hingga 1389. Kerajaan Majapahit adalah kerajaan Hindu-Buddha terakhir yang menguasai Nusantara dan dianggap sebagai salah satu dari negara terbesar dalam sejarah Indonesia. Sejarah kerajaan ini sangatlah banyak dan menarik untuk dikaji, dengan tokoh-tokoh pendahulu kerajaan seperti Kertanegara dari Singasari, Adipati Jayakatwang, dan Raden Wijaya hingga tokoh-tokoh utama Majapahit itu sendiri seperti Raden Wijaya, Hayam Wuruk dan Mahapatih Gajah Mada memiliki nilai-nilai cerita yang menarik untuk diceritakan. Dengan sebuah Motion graphic Ilustratif mengenai Majapahit yang ditujukan untuk Pemuda-pemudi, diharapkan bisa membuat pemuda-pemudi menjadi tertarik dengan budaya dan konten lokal. Diharapkan juga dengan adanya motion graphic ilustratif yang akan disebarkan melalui situs-situs streaming video di internet seperti youtube.com dan vimeo.com, konten lokal ini akan mendapat ketertarikan dari mancanegara yang cukup sehingga bisa menjadi konten global.
PERANCANGAN BUKU ILUSTRASI MENGENAI PAMALI SUNDA SEPUTAR KEHAMILAN Subroto, Nabila Amanda; Setiawan, Pindi
Visual Communication Design Vol 3, No 1 (2014)
Publisher : Visual Communication Design

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.168 KB)

Abstract

Pamali merupakan kata bahasa Sunda yang artinya pantangan, hal yang tabu untuk dilakukan. Masa kehamilan merupakan salah satu masa yang banyak pamalinya, tetapi seiring dengan perkembangan jaman, kepercayaan orang terhadap pamali berkurang, padahal pamali mengandung alasan logis di baliknya yang patut untuk dituruti. Oleh karena itu, perlu ada sebuah media yang memfasilitasi ibu hamil dalam memperoleh informasi mengenai pamali dan alasan logis di baliknya, dan media yang dipilih adalah buku ilustrasi. Buku ilustrasi mengenai pamali seputar kehamilan ini menggunakan metode analisis teks, dengan teori desain karakter Tom Brancoft dan teori warna terapi dr. Poornima Ramakhrisna. Eksekusi buku (ukuran, format, cover, ukuran teks, dan warna ilustrasi) dibuat berdasarkan hasil eksperimen kepada target, yaitu ibu hamil berusia 19-32 tahun di kota-kota besar Indonesia.
IDENTIFIKASI MOTIF LOKAL SARUNG MAJALAYA GENERASI PERTAMA Oktaviani, Endah; Sachari, Agus; Setiawan, Pindi
Arena Tekstil Vol 31, No 2 (2016)
Publisher : Arena Tekstil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (362.447 KB)

Abstract

Majalaya merupakan salah satu kecamatan di wilayah Kabupaten Bandung yang dikenal sebagai sentra pertenunan di Jawa Barat sejak akhir tahun 1920. Industriawan tekstil pribumi Majalaya mengalami proses peralihan teknologi tekstil yang sangat cepat, yang membawa industri tekstil Majalaya menjadi penyedia 40% produk tekstil Nasional pada tahun 1960. Salah satu produk utama industri tekstil Majalaya adalah sarung poleng, yang sempat populer di seluruh Indonesia serta beberapa negara Asia. Namun, para perintis industri tekstil generasi pertama tidak mampu bertahan dari penetrasi pasar sehingga sarung poleng menjadi terlupakan. Dengan menggunakan metode sosio-historis, penelitian ini bertujuan untuk menelusuri jejak sejarah generasi pertama industri tekstil Majalaya, and mencoba mengidentifikasi motif-motif lokal yang muncul di kalangan produsen sarung pada tahun 1930-1970. Hasil penelitian berupa visualisasi enam nama motif lokal sarung poleng Majalaya yakni: poleng camat, poleng haji, poleng totog, poleng bolegbag, poleng taliktik, poleng namicalung. Motif poleng merupakan aplikasi dari motif desain struktur yang termasuk kedalam kategori garis dan kotak-kotak.Kata kunci : majalaya, motif lokal, sarung, poleng
KORELASI KOMUNIKASI LUAR PADA GAMBAR ANAK DI SEKOLAH FORMAL (STUDI KASUS SD KUNTUM CEMERLANG, BANDUNG) Sari, Maya Purnama; Setiawan, Pindi
Visualita Jurnal Online Desain Komunikasi Visual Vol 7 No 1 (2018): Agustus
Publisher : Universitas Komputer Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (227.639 KB) | DOI: 10.33375/vslt.v7i1.1082

Abstract

Komunikasi sebagai cara untuk berinteraksi dan melihat setiap kejadian dalam berbagai hal. Komunikasi dilakukan dengan banyak cara, seperti verbal atau visual. Secara visual komunikasi dilakukan dengan cara melihat gambar. Dalam penamatan awal diketahui bahwa komunikasi dalam memiliki pengaruh dalam pembelajaran di sekolah formal. Namun ada faktor lain yang ternyata memiliki peranan dalam pembelajaran, seperti faktor lingkungan, sarana dan prasarana setiap sekolah sebagai komunikasi luar turut berperan dalam hasil gambar yang diciptakan oleh anak. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif, dalam penelitian ini dilakukan observasi perilaku pada guru dan siswa, serta wawancara mendalam terhadap guru. Analisis gambar dilakukan dengan menggunakan teori bahasa rupa. Berdasarkan pada hasil penelitian ternyata ada faktor yang berpengaruh terhadap hasil gambar anak, yaitu komunikasi luar diantaranya manajemen kelas, perilaku anak dan kelompok informal.terlihat pada proses kreasi yaitu, gambar anak memiliki kemiripan antara kelompok yang terbentuk baik secara manajemen kelas atau kelompok secara informal. Kemiripan gambar terlihat pada obyek gambar yang dibuat, cerita pada gambar, serta penggunaan warna baik jenis media ataupun pemilihan warna untuk melengkapi hasil gambar.
Pengantar Editorial Setahun Jurnal Budaya Nusantara : GAUNG BUDAYA dan LOKA-BUDAYA ismurdyahwati, ika; Setiawan, Pindi; Nurhadi, Taufik
Jurnal Budaya Nusantara Vol 2 No 1 (2015): Nusantara & Kontemporer
Publisher : LPPM Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/b.nusantara.vol2.no1.a439

Abstract

Akar budaya dapat dilihat dari dua sudut pandang , Pertama yang paling sering adalah melihat akar dari sudut pandang bagaimana budaya itu bersentuhan dengan budaya lain dari jaman ke jaman dalam suatu gaung budaya. Kedua, melihat dari sudut pandang , bahwa budaya berkembang dalam mengantisipasi kondisi lingkungan tempat budaya itu berada, sudut pandang yang disebut loka-budaya.
Komunikasi Gambar Bercerita pada Buku Belajar Baca Anak Taman Kanak-Kanak Priyanto Sunarto; Pindi Setiawan
Journal of Visual Art and Design Vol. 5 No. 1 (2013): ITB Journal of Visual Art and Design
Publisher : ITB Journal Publisher, LPPM ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/itbj.vad.2013.5.1.3

Abstract

Visual communication experience that ensues between the picture and the children is an episode that should be experienced long before kindergarten children learn to read. Each visual element in the picture has a causal link that connects to an event.  Joint visual communication experience illustrates visual language strength in delivering messages actively or when they work together.  This experience provides an opportunity for the picture to send messages actively and get children accustomed to get the message and tell the message from the picture they gazed at. This research discussed the importance of storytelling pictures in visual communication experience with children. This research results' are three models of communications between picture and all visual elements and the working method of those models, based on children visual-word language indicators. The dynamics in this communication model show how far the role of child assistants (parents and teachers) in motivating and facilitating the occurence of interaction between the picture and the child independently. This research verified the importance of child activity for gazing the picture which should be executed before the child is able to read letters. This study also illustrated the importance of two key functions of storytelling pictures as an active messenger by gazing the picture and a letter interpreter for learning how to read.
Perancangan Animasi 360o Relief Jataka Candi Borobudur bagi Remaja 16-18 Tahun Putra, I Wayan Daryatma; Santosa, Imam; Setiawan, Pindi
ANDHARUPA: Jurnal Desain Komunikasi Visual & Multimedia Vol. 5 No. 01 (2019): February 2019
Publisher : Dian Nuswantoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33633/andharupa.v5i01.2019

Abstract

AbstrakCerita relief Jataka pada Candi Borobudur memiliki pesan moral yang penting untuk disampaikan sebagai sarana pendidikan budi pekerti, namun perbedaan zaman menjadi masalah yang menyebabkan cerita relief Jataka tidak dapat dibaca sehingga sulit dimengerti oleh para remaja 16-18 tahun sehingga perlu dilakukan adaptasi cerita ke media yang dapat dimengerti dengan remaja masa kini. Penelitian ini bertujuan untuk memahami dan menyampaikan pesan cerita relief Jataka dengan Bahasa Rupa dan merancang kembali cerita tersebut ke dalam animasi 3600 agar mudah dipahami remaja 16-18 tahun. Metode penelitian ini berupa kualitatif studi kasus relief Jataka Candi Borobudur yang dimulai dengan pengambilan data melalui observasi, studi literatur, wawancara dan kuisioner. Dari hasil pengumpulan data kisah burung pelatuk dan seekor singa pada relief yang akan adaptasikan, hasil kuisioner menunjukan bahwa remaja usia 16-18 tahun aktif mengakses media sosial youtube melalui smartphone selama kurang dari sejam setiap harinya, selain itu mereka juga tertarik dengan animasi 3D dan gaya visual lowpoly. Hasil ini akan digunakan sebagai acuan dalam perancagan animasi 360o. Hasil pengujian animasi 3600 pada situs youtube menunjukkan bahwa media ini dapat membantu menyampaikan cerita relief Jataka dan pesan yang terkandung di dalamnya kepada remaja usia 16-18 tahun. Kata Kunci: animasi 3600, candi Borobudur, relief jataka, remaja  AbstractThe Jataka relief story at Borobudur Temple has an important moral message to convey as a means of character education, but the age difference is a problem that causes Jataka relief stories to be unreadable so that it is difficult for teenagers 16-18 years to understand so that stories need to be adapted to the media understandable with today's teenagers. This study aims to understand and convey the message of Jataka relief stories with Bahasa Rupa and redesign the story into 3600 animation to be easily understood by adolescents 16-18 years old. This research uses a qualitative case study of Jataka Borobudur temple relief`s which begins with data collection through observation, literature study, interviews and questionnaires. The results relief story of woodpecker and a lion that will be adapted, the results from questionnaires show that teens aged 16-18 years actively access youtube social media via smartphones for less than an hour each day, besides they are also interested in 3D animation and lowpoly visual style. These results will be used as a reference in the 3600 animation modeling. The results show that animation 3600 can help convey Jataka relief stories and messages contained therein to adolescents aged 16-18 years. Keywords: 360o animation, Borobudur temple, Jataka relief, teenagers