Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

REVITALISASI KAWASAN KOTA LAMA SEMARANG: ANTARA HARAPAN DAN KENYATAAN Ceratomia Sonaesti; Edi Purwanto
Jurnal Arsitektur ARCADE Vol 6, No 1 (2022): Jurnal Arsitektur ARCADE Maret 2022
Publisher : Prodi Arsitektur UNIVERSITAS KEBANGSAAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31848/arcade.v6i1.813

Abstract

Abstract: Semarang Old Town area has a row of historic buildings. Revitalization efforts have been made by the Government since 2017 to increase the attractiveness of the area in order to increase tourism potential in Semarang and to maintain the preservation of cultural heritage buildings. Currently, the condition of this area is getting better and more lively and attracts more visitors. However, so far there are various assumptions regarding of the Semarang Old City Area’s revitalization successness, so it is necessary to conduct a study to find out the problems that still exist to increase the successness of this area’s revitalization. This study was using a a comparative descriptive method. The evaluation results show that the revitalization of this area has not yet fully met the revitalization objectives, because although it has been able to improve its physical, economic and social qualities, it has not yet fully improved from a cultural perspective because there are still several problems, including street furniture, crowds concentrated in one area, volume of vehicles, infrastructure development, many unused buildings, vandalism and building facades differences. This is also not in accordance with the Government's vision of making this area a permanent list of "World Heritage Sites".Abstrak: Kawasan Kota Lama Semarang memiliki deretan bangunan bersejarah. Telah dilakukan upaya revitalisasi oleh Pemerintah terhadap Kawasan ini sejak tahun 2017 untuk meningkatkan daya tarik kawasan tersebut dalam rangka meningkatkan potensi pariwisata di Kota Semarang serta untuk menjaga kelestarian bangunan-bangunan cagar budaya yang ada di kawasan tersebut. Saat ini kondisi Kawasan Kota Lama ini menjadi lebih baik dan lebih hidup serta menarik lebih banyak pengunjung. Namun selama ini terdapat berbagai macam anggapan mengenai keberhasilan revitalisasi Kawasan Kota Lama Semarang, sehingga perlu dilakukan evaluasi untuk mengetahui permasalahan yang masih ada untuk meningkatkan keberhasilan revitalisasi Kawasan ini. Evaluasi ini dilakukan dengan metode deskriptif komparasi. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa revitalisasi kawasan ini masih belum sepenuhnya memenuhi tujuan revitalisasi, karena meskipun telah mampu meningkatkan kualias fisik, ekonomi dan sosial, namun belum belum sepenuhnya meningkatkan dari sisi budaya karena masih terdapat beberapa permasalahan antara lain mengenai street furniture, keramaian yang terpusat di satu titik, volume kendaraan, pembangunan infrastruktur, banyak bangunan yang tidak dimanfaatkan, vandalisme serta perbedaan fasad bangunan. Hal tersebut juga belum sesuai dengan visi Pemerintah dalam menjadikan Kawasan ini sebagai daftar tetap “World Site Heritage”.
JALUR PEDESTRIAN SEBAGAI UNSUR FISIK PEMBENTUK KARAKTER VISUAL KORIDOR JALAN DIPONEGORO SALATIGA Reivandy Christal Joenso; Edi Purwanto; Wijayanti Wijayanti
Jurnal Arsitektur ARCADE Vol 6, No 1 (2022): Jurnal Arsitektur ARCADE Maret 2022
Publisher : Prodi Arsitektur UNIVERSITAS KEBANGSAAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31848/arcade.v6i1.696

Abstract

Abstract: Diponegoro Street is one of the main roads in Salatiga City which has a pedestrian lane with its own characteristics and can be a different identity from other roads. This characteristic can be seen in the presence of vegetation in the form of a row of large trees on the pedestrian path so that it can visually give character to the corridor of Jalan Diponegoro. In addition, the pedestrian revitalization carried out by the Salatiga City Government on Jalan Diponegoro looks quite interesting because visually it can provide perceptions that can influence the visual character of Jalan Diponegoro.. The purpose of this study was to determine the effect of pedestrian ways elements on the visual character of the corridor. The method used is an exploratory descriptive approach where the researcher acts as the main instrument in exploring and analyzing field data. The results showed that the pedestrian ways had a strong effect on the visual character formation of the corridor of Jalan Diponegoro Salatiga as a Dutch Colonial heritage area. The elements of pedestrian paths that have a strong influence are the elements of sidewalks, lighting, trash cans, seating, and vegetation. The existence of strong dominance in these elements is strengthened by the continuity of the Jalan Diponegoro Salatiga corridor so that it has a strong influence on the visual character of the corridor.Abstrak: Jalan Diponegoro merupakan salah satu jalan utama di Kota Salatiga yang memiliki jalur pedestrian dengan ciri khas tersendiri dan dapat menjadi identitas yang membedakannya dengan jalan lainnya. Ciri khas tersebut dapat dilihat dengan keberadaan vegetasi berupa deretan pohon besar di jalur pedestrian sehingga secara visual dapat memberikan karakter pada koridor Jalan Diponegoro. Selain itu, adanya revitalisasi jalur pejalan kaki yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Salatiga di Jalan Diponegoro terlihat cukup menarik karena secara visual dapat memberikan persepsi yang dapat mempengaruhi karakter visual Jalan Diponegoro. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh elemen-elemen alur pejalan kaki terhadap karakter visual koridor. Metode yang digunakan adalah pendekatan deskriptif eksploratif dimana peneliti berperan sebagai instrumen utama dalam menggali dan menganalisis data lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jalur pejalan kaki berpengaruh kuat terhadap pembentukan karakter visual koridor Jalan Diponegoro Salatiga sebagai kawasan peninggalan Kolonial Belanda. Elemen jalur pejalan kaki yang memiliki pengaruh kuat adalah elemen trotoar, lampu penerangan, tempat sampah, tempat duduk, dan vegetasi. Adanya dominasi yang kuat pada elemen-elemen tersebut diperkuat dengan adanya kontinuitas pada koridor Jalan Diponegoro Salatiga sehingga memberikan pengaruh yang kuat terhadap karakter visual koridor.
Menelusuri Makna Ruang pada Permukiman Kaum Depok pada Masa Pasca Kolonial R Rakhmanita; Edi Purwanto; Arief Rahman
Prosiding (SIAR) Seminar Ilmiah Arsitektur 2020: Prosiding (SIAR) Seminar Ilmiah Arsitektur
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Permukiman Kaum Depok berada diwilayah Depok Lama Jawa Barat,permukiman ini sudah ada semenjak abad ke 17 dan masih ada hingga saat ini. Kaum Depok adalah sebutan untuk para mantan budak (pekerja) perkebunan yang memiliki keunikan karena menerima warisan tanah perkebunan dari pemiliknya yaitu Cornelis Chaestelein. Tujuan penelitian ini ingin mengetahui pola ruang permukiman Kaum Depok dan maknanya bagi Kaum Depok. Penelitian menggunakan paradigma kualitatif dengan pendekatan historis dan akan diuraikan secara deskriptif. Hasilnya yaitu adanya ruang yang memiliki makna mendalam bagi keturunan Kaum Depok akibat dari interaksi Kaum Depok dengan penghuni lain di masa lalu sebagai pelaku ruang dan terbawa hingga masa pasca kolonial saat ini