Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KESIAPAN IMPLEMENTASI PSAP NOMOR 13 PADA INSTANSIBADAN LAYANAN UMUM DI KOTA MAKASSAR Suhartono Suhartono; Memen Suwandi; Lince Bulutoding; Muhammad Iqbal; Firman Firman; Yusdin Yusdin
Jurnal Ilmiah Akuntansi Peradaban Vol 5 No 2 (2019)
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/jiap.v5i2.11812

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh komitmen, sumber daya manusia, gaya kepemimpinan, sistem informasi dan pengalaman kerja terhadap kesiapan implementasi PSAP Nomor 13. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan data primer. Pngumpulan data dilakukan dengan mendistribusikan 100 kuesioner  untuk staf/karyawan di bagian keuangan. Dari 100 kuesioner yang didistribusikan 67 eksemplar yang diperoleh yang dapat dimasukkan dalam pemrosesan data. Hasil penelitian menujukan bahwa komitmen, sumb er daya manusia, gaya kepemimpinan, sistem informasi dan pengalaman kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kesiapan implementasi PSAP Nomor 13. Secara parsial sumber daya manusia dan gaya kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kesiapan implementasi PSAP Nomor 13. Namun komitmen, sistem informasi tidak berpengaruh terhadap kesiapan implementasi PSAP Nomor 13. Hasil penelitian ini juga menunjukan bahwa variabel independen mampu menjelaskan kesiapan implementasi PSAP Nomor 13 sebasar 64,4%., sisanya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.Kata Kunci:         Komitmen, Sumber Daya Manusia, Gaya Kepemimpinan, Sistem Informasi pengalamana Kerja dan PSAP Nomor 13.    210  ABSTRACTThe purpose of this research is to know the influence of Commitment, Human Resources Readiness, Leadership Style, Imformation Systems and Work Experience on Implementation Readiness of PSAP No. 13. The type of this research is quantitative research using primary data with the kind of saturated samples. Data collection was done by distributing questionnaires of 100 to staff/employees in the finance department. From the 100 questionnaires distributed, 67 exemplars were obtained which could be included in the data processing. The result showed tha simultaneourly Commitment, Human Resources Readiness, Leadership Style Imformation Systems and Work Experience have a positive and significant effect on Readiness Implementation of PSAP No. 13. Partially, Human Resources Readiness and Leadership Style Systems have a positive and significant effect on Readiness Implementation of PSAP No. 13. However, Commitment, Imformation Systems and Work Experience does not have influence on Readiness implementation of PSAP No. 13. The result of this research also shows that the independent variables are able to explain to the readiness of Implementation of PSAP No. 13 equal to 61,5 % the rest influenced by other factor not examined in this research.Keyword: Commitment, Human Resources Readiness, Leadership Style, Imformation Systems, Work Experience and PSAP No. 13
Zionis Dalam Lintasan Sejarah Firman Firman; Hasaruddin Hasaruddin
Edu Sociata : Jurnal Pendidikan Sosiologi Vol 6 No 2 (2023): Edu Sociata : Jurnal Pendidikan Sosiologi
Publisher : Edu Sociata : Jurnal Pendidikan Sosiologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33627/es.v6i2.1499

Abstract

Setelah Jerman kalah pada perang dunia pertama yang membuat warganya termasuk Adolf Hitler sendiri menjadi sangat kaget. Betapa tidak, sebab berdasarkan pada perjanjian Versailles pada Juni 1919 yang menjadi bagian penting dari perang dunia pertama itu maka Jerman diminta untuk bertanggung jawab atas perang tersebut karena dianggap sebagai penyebab pecahnya kejadian tersebut. Setelah Hitler tampil sebagai kanselir, maka pada tahun 1934, ia bersama pimpinan partai Nazi lainnya memakai peraturan- peraturan yang ada dalam upaya melemahkan dan merusak sistem pemerintahan Jerman yang telah berjalan dengan baik dengan penuh kesewenang-wenangan serta menjadikan komunitas yahudi sebagai pemicu utama terjadinya berbagai permasalahan di Jerman termasuk kalahnya Jerman dalam Perang Dunia I. Meningkatnya antisemitisme disebabkan karena Nazi mempercayai bahwa masyarakat Jerman memang termasuk masyarakat yang kuat lagi berkualitas. Bagi partai Nazi begitu pula masyarakat Jerman yang lain menganggap bahwa bangsa Jerman yang asal usulnya berasal dari keturunan yang berkualitas tidak mungkin bergaul bersama dengan kelompok masyarakat yang ada di bawahnya. Menurut partai Nazi dan masyarakat Jerman lainnya, bahwa salah satu masyarakat yang dianggap paling rendah dan penuh dengan ancaman adalah masyarakat Yahudi. Olehnya itu, masyarakat Yahudi harus dilenyapkan.. Dengan munculnya stigma seperti ini ditambah dengan kebijakan Inggris dan Perancis sebagai bagian dari pemenang perang dunia pertama maka membuat kemudian orang-orang Yahudi yang semakin tersudutkan, justru menjadikan hal ini sebagai pemantik lahirnya sebuah paham atau gerakan yang kemudian dikenal dengan Zionis.