Setelah Jerman kalah pada perang dunia pertama yang membuat warganya termasuk Adolf Hitler sendiri menjadi sangat kaget. Betapa tidak, sebab berdasarkan pada perjanjian Versailles pada Juni 1919 yang menjadi bagian penting dari perang dunia pertama itu maka Jerman diminta untuk bertanggung jawab atas perang tersebut karena dianggap sebagai penyebab pecahnya kejadian tersebut. Setelah Hitler tampil sebagai kanselir, maka pada tahun 1934, ia bersama pimpinan partai Nazi lainnya memakai peraturan- peraturan yang ada dalam upaya melemahkan dan merusak sistem pemerintahan Jerman yang telah berjalan dengan baik dengan penuh kesewenang-wenangan serta menjadikan komunitas yahudi sebagai pemicu utama terjadinya berbagai permasalahan di Jerman termasuk kalahnya Jerman dalam Perang Dunia I. Meningkatnya antisemitisme disebabkan karena Nazi mempercayai bahwa masyarakat Jerman memang termasuk masyarakat yang kuat lagi berkualitas. Bagi partai Nazi begitu pula masyarakat Jerman yang lain menganggap bahwa bangsa Jerman yang asal usulnya berasal dari keturunan yang berkualitas tidak mungkin bergaul bersama dengan kelompok masyarakat yang ada di bawahnya. Menurut partai Nazi dan masyarakat Jerman lainnya, bahwa salah satu masyarakat yang dianggap paling rendah dan penuh dengan ancaman adalah masyarakat Yahudi. Olehnya itu, masyarakat Yahudi harus dilenyapkan.. Dengan munculnya stigma seperti ini ditambah dengan kebijakan Inggris dan Perancis sebagai bagian dari pemenang perang dunia pertama maka membuat kemudian orang-orang Yahudi yang semakin tersudutkan, justru menjadikan hal ini sebagai pemantik lahirnya sebuah paham atau gerakan yang kemudian dikenal dengan Zionis.
Copyrights © 2023