Erif Maha Nugraha Setyawan
Bagian Reproduksi dan Obstetri FKH UGM

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

An Improvement of Livestock Feed Quality Through the Production of Fermented Complete Feed in the Karya Manunggal Livestock Group, Donokerto, Turi, Sleman, Yogyakarta Anam, Moh Sofi'ul; Baskara, Aji Praba; Agus, Ali; Setyawan, Erif Maha Nugraha; Akhda, Najmu Tsaqib
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat (Indonesian Journal of Community Engagement) Vol 10, No 1 (2024): March
Publisher : Direktorat Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jpkm.90732

Abstract

This community service aimed to assist farmers in improving their knowledge and quality of feed by producing fermented complete feed (FCF). The community service occurred from June to November 2019 in the Karya Manunggal livestock group in Donokerto, Turi, Sleman. The activities included observing the initial conditions of the group, providing counseling, conducting FCF production training, evaluating the products, and utilizing the trained products for the livestock. The results of the activities indicated an increase in farmers' knowledge about manufacturing concentrate and feed supplements, feed preservation technology, and FCF, each by 80%, 73%, and 95%, respectively. Farmers successfully produced FCF with good quality, as indicated by the acidic pH of 4.31. The palatability of FCF was also excellent for livestock. The average daily gain in sheep with FCF supplementation was 0.156 grams/head/day, while the farmers' feed supplementation was 0.113 grams/head/day. The community service activities in the Karya Manunggal livestock group conclude the improvement of farmers' knowledge and skills in terms of livestock nutritional needs, balanced feed formulation, and the utilization of fermentation technology in feed production. The success of these activities is also evident in the increased effectiveness of feed and cost efficiency following the implementation of FCF.
Efek Penambahan Antioksidan Selenium, Kurkumin dan Kombinasinya Terhadap Motilitas, Recovery Rate dan Viabilitas Spermatozoa pada Kriopreservasi Semen Sapi Peranakan Ongole Yuniar, Resa Miftahatu; Kusumawati, Asmarani; Setyawan, Erif Maha Nugraha
Jurnal Sain Veteriner Vol 42, No 3 (2024): Desember
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Universitas Gadjah Mada bekerjasama dengan PB PDHI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jsv.85255

Abstract

Salah satu kendala dalam pelaksanaan kriopreservasi semen adalah tingginya kadar reactive oxygen species (ROS) yang dapat menyebabkan reduksi pada motilitas sperma dan viabilitas sperma post thawing. Strategi untuk mengatasi tingginya kadar ROS adalah dengan menambahkan antioksidan pada pengencer selama proses kriopreservasi. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh penambahan antioksidan selenium dan kurkumin dalam menurunkan stress oksidatif pada proses kriopreservasi semen sapi peranakan ongole (PO). Penelitian ini menggunakan semen yang dikoleksi dari sapi PO dengan vagina buatan. Sampel semen yang ditampung diperiksa secara mikroskopis dan makroskopis kemudian dibagi menjadi 4 perlakuan yaitu kontrol, penambahan selenium (sodium selenite) dengan konsentrasi 50 µM, kurkumin 10 µM dan kombinasi antara selenium 50 µM dengan kurkumin 10 µM.  Semen yang telah dicampur dengan pengencer dan antioksidan kemudian dibekukan dalam proses kriopreservasi, selanjutnya parameter yang diamati meliputi pemeriksaan motilitas sperma, recovery rate dan viabilitas sperma. Semua parameter dianalisis statistika menggunakan One Way ANNOVA dan uji DMRT. Berdasarkan penelitian menunjukkan bahwa perlakuan kurkumin 10 µM memiliki nilai motilitas 48.00 ± 4.47%, recovery rate 66.66 ± 5.54% dan viabilitas 67.00 ± 4.30%, sedangkan perlakuan selenium 50 µM memiliki nilai presentase motilitas 46,00 ± 4,18%, recovery rate 63.90 ± 5.59% dan viabilitas 64.00 ± 3.93%. Pemanfaatan kombinasi kurkumin dan selenium tidak memberikan pengaruh yang nyata dibandingkan dengan kontrol. Kesimpulan penelitian ini adalah penambahan antioksidan kurkumin dan selenium bermanfaat dalam mempertahankan kualitas sperma sapi PO, namun perlakuan kombinasi kurang baik dalam mempertahankan kualitas sperma.
Perbandingan Protein Serum Sapi Potong Fertile dan Delayed Puberty Priyo, Topas Wicaksono; Setyawan, Erif Maha Nugraha; Nururrozi, Alfarisa; Indarjulianto, Soedarmanto
Jurnal Sain Veteriner Vol 43, No 1 (2025): April
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Universitas Gadjah Mada bekerjasama dengan PB PDHI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jsv.70842

Abstract

Gangguan reproduksi delayed puberty sering ditemukan pada sapi potong, yang kemungkinan berkaitan dengan protein di dalam darah. Penelitian ini bertujuan membandingkan protein serum  pada sapi fertile dan delayed puberty. Materi penelitian ini berupa 10 ekor sapi betina, jenis Peranakan Ongole cross terdiri dari 5 ekor fertile dan 5 ekor mengalami delayed puberty. Semua sapi diperiksa secara fisik untuk ditentukan status kesehatan dan reproduksinya, diambil serum darah untuk pemeriksaan kadar total protein, albumin dan globulin. Data protein serum antar kelompok dianalisis menggunakan T-test. Hasil penelitian didapatkan bahwa kadar albumin sapi fertile 3, 26 ± 0,13 gr/dL dan sapi delayed puberty 3,38 ± 0,18 gr/dL. Kadar globulin sapi fertile 4,48 ± 0,06 gr/dL dan sapi delayed puberty 3,62 ± 0,94 gr/dL. Total protein serum sapi fertile 7,84 ± 0,21 gr/dL dan sapi delayed puberty 7,56 ± 0,70. Rasio kadar albumin/globulin sapi fertile 0,73 ± 0,02 dan sapi delayed puberty 1,05 ± 0,29.  Semua parameter protein yang diuji dari sapi fertile dan delayed puberty secara statistik tidak ada perbedaan nyata. Disimpulkan bahwa kadar total protein serum, albumin, globulin dan rasio A/G sapi fertile tidak berbeda nyata dengan sapi delayed puberty.